Anda di halaman 1dari 10

11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.

com

PENCARIAN
CARI
MASUK | DAFTAR 
HUKUMONLINE ENGLISH | HUKUMPEDIA

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 1/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

BERITA
Utama
Fokus
Isu Hangat
Tajuk
Kolom
Jeda
Resensi
Tokoh
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 2/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Info
Aktual

Sebulan Anies­Sandi, LBH Jakarta Sampaikan Tiga Catatan

Melalui PP, Pemerintah Tetapkan Standar Jelas Mengasuh Anak

Menunggu Putusan Hakim dalam Kasus Penumpang Disabilitas Gugat Maskapai
PUSAT DATA
KLINIK
Startup & UKM
Profesi Hukum
Pertanahan & Perumahan
Telekomunikasi & Teknologi
Hak Asasi Manusia
Kenegaraan
Perlindungan Konsumen
Hak Kekayaan Intelektual
Bisnis & Investasi
Ilmu Hukum
Hukum Perusahaan
Hukum Keluarga & Waris
Buruh & Tenaga Kerja
Hukum Perdata
Hukum Pidana
TALKS!
Talks
Kegiatan Terkini
Kalender Kegiatan
Arsip Kegiatan
Coffee Break
Narasumber
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 3/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Produk

Penyelenggaraan Kegiatan Sistem Pembayaran Digital di Indonesia: Regulasi, Perizinan, dan Implementasi

Teknik Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial & Metode Penyusunan Berkas Perkara di Pengadilan
Hubungan Industrial (Angkatan Kelima)

Kupas Tuntas Aspek Hukum dalam Penyusunan Perjanjian Restrukturisasi Utang Perusahaan (Corporate Debt
Restructuring Agreement) untuk In­House Counsel
TOKO BUKU
PRODUK & JASA

Berlangganan Sekarang
KLINIK
Rabu, 14 Januari 2015
Dibaca: 317160
Tweet 135
Share

Share

Pertanyaan :
Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi
Setiap  penggunaan  diskresi  pejabat  pemerintah  bertujuan  untuk,  melancarkan
penyelenggaraan  pemerintah,  mengisi  kekosongan  hukum.  Nah  siapakah  pemerintah
tersebut? Minta contohnya satu saja. Terima Kasih

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 4/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaan Anda.
 
Intisari:

Diskresi  merupakan  keputusan  dan/atau  tindakan  yang  ditetapkan  dan/atau  dilakukan  oleh  pejabat  pemerintahan
untuk  mengatasi  persoalan  konkret  yang  dihadapi  dalam  penyelenggaraan  pemerintahan  dalam  hal  peraturan
perundang­undangan  yang  memberikan  pilihan,  tidak  mengatur,  tidak  lengkap  atau  tidak  jelas,  dan/atau  adanya
stagnasi pemerintahan. Namun, penggunaannya harus oleh pejabat yang berwenang dan sesuai dengan tujuannya.
 

Pejabat  pemerintahan  yang  dimaksud  yaitu  unsur  yang  melaksanakan  fungsi  pemerintahan,  baik  di  lingkungan
pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.
 

Penjelasan selengkapnya dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.
 
 
Ulasan:
Istilah diskresidapat kita temukan dalam Undang­Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU 30/2014)”.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, kehadiran UU yang terdiri atas 89
pasal ini dimaksudkan untuk menciptakan tertib penyelenggaraan administrasi pemerintahan, menciptakan kepastian hukum, mencegah
terjadinya penyalahgunaan wewenang, menjamin akuntabilitas badan dan/atau pejabat pemerintahan, memberikan perlindungan hukum
kepada warga masyarakat dan aparatur pemerintahan, melaksanakan ketentuan peraturan peraturan perundang­undangan dan menerapkan
azas­azas umum pemerintahan yang baik (AUPB), dan memberikan pelayanan yang sebaik­baiknya kepada warga masyarakat.
 
Menurut Pasal 1 Angka 9 UU 30/2014, diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat
pemerintahan  untuk  mengatasi  persoalan  konkret  yang  dihadapi  dalam  penyelenggaraan  pemerintahan  dalam  hal  peraturan  perundang­
undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.
 
Menggunakan  diskresi  sesuai  dengan  tujuannya  merupakan  salah  satu  hak  yang  dimiliki  oleh  pejabat  pemerintahan  dalam  mengambil
keputusan dan/atau tindakan. Demikian yang diatur dalam Pasal 6 ayat (2) huruf e jo ayat (1) UU 30/2014.
 
Lalu siapa yang dimaksud dengan pejabat pemerintahan di sini? Untuk menjawabnya, kita mengacu pada definisi pejabat pemerintahan
yang terdapat dalam Pasal 1 angka 3 UU 30/2014:
Badan  dan/atau  Pejabat  Pemerintahan  adalah  unsur  yang  melaksanakan  Fungsi  Pemerintahan,  baik  di  lingkungan
pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.
 
Hal­hal penting menyangkut diskresi yang diatur dalam UU 30/2014 antara lain:
1.    Diskresi hanya dapat dilakukan oleh pejabat pemerintahan yang berwenang [Pasal 22 ayat (1)]
2.    Setiap penggunaan diskresi pejabat pemerintahan bertujuan untuk Pasal 22 ayat (2) dan penjelasan]:
a.    melancarkan penyelenggaraan pemerintahan;
b.    mengisi kekosongan hukum;
c.    memberikan kepastian hukum; dan
d.        mengatasi  stagnasi  pemerintahan  dalam  keadaan  tertentu  guna  kemanfaatan  dan  kepentingan  umum.  Adapun  yang
dimaksud  dengan  stagnasi  pemerintahan  adalah  tidak  dapat  dilaksanakannya  aktivitas  pemerintahan  sebagai  akibat
kebuntuan atau disfungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan, contohnya: keadaan bencana alam atau gejolak politik.
3.    Diskresi pejabat pemerintahan meliputi [Pasal 23]:
a.        pengambilan  Keputusan  dan/atau  Tindakan  berdasarkan  ketentuan  peraturan  perundang­undangan  yang  memberikan
suatu pilihan Keputusan dan/atau Tindakan;
b.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan perundang­undangan tidak mengatur;
c.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena peraturan perundang­undangan tidak lengkap atau tidak jelas; dan
d.    pengambilan Keputusan dan/atau Tindakan karena adanya stagnasi pemerintahan guna kepentingan yang lebih luas.
4.    Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harus memenuhi syarat [Pasal 24]:
a.    sesuai dengan tujuan Diskresi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2);
b.    tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang­undangan;
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 5/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

c.    sesuai dengan Asas­asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB);
d.    berdasarkan alasan­alasan yang objektif;
e.    tidak menimbulkan Konflik Kepentingan; dan
f.     dilakukan dengan iktikad baik.
5.   Penggunaan diskresi yang berpotensi mengubah alokasi anggaran wajib memperoleh persetujuan dari atasan pejabat sesuai dengan
ketentuan  peraturan  perundang­undangan.  Persetujuan  dimaksud  dilakukan  apabila  penggunaan  diskresi  menimbulkan  akibat
hukum yang berpotensi membebani keuangan negara [Pasal 25 ayat (1) dan (2)]
 
Seperti  yang  kami  jelaskan  di  atas,  pejabat  pemerintahan  yang  melakukan  diskresi  di  sini  adalah  unsur  yang  melaksanakan  fungsi
pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya. Contoh sederhana dari diskresi yang jelas dan dapat
kita lihat di kehidupan sehari­hari adalah seorang polisi lalu lintas yang mengatur lalu lintas di suatu perempatan jalan, yang mana hal ini
sebenarnya  sudah  diatur  oleh  lampu  pengatur  lalu  lintas  (traffic  light).  Menurut  Undang  Undang  Lalu  Lintas,  polisi  dapat  menahan
kendaraan dari satu ruas jalan meskipun lampu hijau atau mempersilakan jalan kendaraan meskipun lampu merah. Demikian contoh yang
disebut  dalam  laman  resmi  Kementerian  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi(“KemenPANRB”).  Penjelasan
lebih lanjut mengenai diskresi polisi ini dapat Anda simak pula dalam artikel Penegakan Aturan Lalu Lintas dan Diskresi Polisi.
 
Masih bersumber dari laman KemenPANRB, sekaligus menjawab pertanyaan Anda, contoh pejabat yang diberikan diskresi yang disebut
dalam  UU  30/2014  (saat  itu  masih  berupa  rancangan)  adalah  mulai  dari  Presiden,  Menteri,  Gubernur,  Bupati,  Walikota  hingga  Kepala
Desa.
 
Sebagai  contoh  lain,  seperti  yang  disebut  di  atas  pula,  diskresi  juga  dapat  dilakukan  oleh  penyelenggara  negara.  Penyelenggara
Negara menurut Pasal 1 angka 1 Undang­Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif dan pejabat lain yang
fungsi  dan  tugas  pokoknya  berkaitan  dengan  penyelenggaraan  negara  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang­undangan  yang
berlaku. Salah satu penyelenggara yang dimaksud di sini adalah hakim.
 
Bagi  seorang  hakim  pidana,  diskresi  itu  mengandung  arti  upaya  hakim  memutus  suatu  perkara  pidana  untuk  lebih  mengedepankan
keadilan  substantif.  Hakim  bebas  membuat  pertimbangan  dan  putusan,  termasuk  menyimpangi  asas  legalitas,  untuk  tujuan  mencapai
keadilan  substantif.  Penjelasan  lebih  lanjut  soal  diskresi  hakim  dapat  Anda  simak  dalam  artikel  Diskresi  Hakim:  Pandangan  Orang
Dalam.
 

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
 
Dasar hukum:
1. Undang­Undang  Nomor  28  Tahun  1999  tentang  Penyelenggara  Negara  yang  Bersih  dan  Bebas  dari  Korupsi,  Kolusi,  dan
Nepotisme
2. Undang­Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

 
Referensi:

1. http://setkab.go.id/uu­no­302014­inilah­hak­kewajiban­dan­diskresi­pejabat­pemerintahan/, diakses pada 14 Januari 2015 pukul
14.40 WIB
2. http://www.menpan.go.id/berita­terkini/953­mencari­titik­temu­pengertian­diskresi­dalam­uu­adpem, diakses pada 14 Januari 2015
pukul 15.01 WIB 

KLINIK TERKAIT

Penegakan Aturan Lalu Lintas dan Diskresi Polisi
Apa Sanksi Hukumnya Jika Menampar Atasan?
Kapan dan Bagaimana Hakim Melakukan Penemuan Hukum?
Masalah Kewenangan Pemerintah Desa Memungut Pajak
Daya Mengikat Surat Menteri

BERITA TERKAIT

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 6/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Menunggu Putusan Hakim dalam Kasus Penumpang Disabilitas Gugat . .
Event & Training Officer
Butuh Hakim Agung, KY Kembali Buka Seleksi CHA
Pelajaran dari Paradise Paper, Perlindungan Data Klien di Firma . .
Monthly Law Review, Cara Jitu Pahami Peraturan Sektor Bisnis

Berita lainnya ++

Setiap artikel jawaban Klinik Hukum dapat Anda simak juga melalui twitter @klinikhukum, atau facebook Klinik
Hukumonline.

MESIN PENCARIAN
Cari Jawaban

­­­Semua Kategori­­­

Rubrik ini disediakan bagi anda untuk mengajukan persoalan hukum yang anda hadapi. Rubrik ini diperuntukkan
hanya kepada member hukumonline.com
Jika anda member Hukumonline,  
silakan Login, atau Daftar ID anda.

JUSTIKA.COM
Justika.com adalah terknologi terbaru hukumonline yang bekerja sebagai pusat informasi yang mempertemukan
antara pencari bantuan hukum dan para profesional hukum dibidangnya masing­masing. 

Temukan profesional hukum sesuai dengan permasalahan anda didalam jaringan justika.com

Kategori Kenegaraan

Dasar Hukum Adanya Mal Pelayanan Publik di Jakarta
Bolehkah Pejabat Memakai Sepatu Olahraga Saat Bertugas?
Perbedaan Penarikan Paspor dengan Pencabutan Paspor
Spesifikasi Kendaraan Dinas Pejabat
Penghasilan dan Tunjangan Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD

KLINIK Lainnya ++
KLINIK POPULER

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 7/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Perbedaan Penarikan Paspor dengan Pencabutan Paspor
Hubungan Antara Penyedia Aplikasi, Driver, dan Penumpang
Peran Masyarakat dalam Pembentukan Perda
Dasar Hukum Adanya Mal Pelayanan Publik di Jakarta
Ketentuan Perubahan Nama Yayasan
Bolehkah Pejabat Memakai Sepatu Olahraga Saat Bertugas?
Pengelolaan Pasar Tradisional oleh Perusahaan Startup
Dasar Hukum Penetapan Tarif Cukai Cairan Vape (Rokok Elektrik)

PENJAWAB : Tri Jata Ayu Pramesti, S.H.
MITRA : Bung Pokrol

Tri Jata Ayu Pramesti mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Indonesia pada 2011 dengan mengambil
Program Kekhususan IV (Hukum tentang Kegiatan Ekonomi).  
DARI PENJAWAB :

Keselamatan Kerja di Pabrik dan Besar Santunan Korban Kecelakaan Kerja
Prosedur Perizinan Usaha Kecil
Pendaftaran Merek oleh Pemilik Usaha Dagang (UD)
Merek Dagang yang Diambil dari Nama Jalan
Hak Cipta Desain T­Shirt

Jawaban lainnya ++
MITRA PROSOLUTION

Assegaf Hamzah & Partners
BP Lawyers Counselors at Law
Easybiz
NAYARA Advocacy

Mitra lainnya ++
 
Grafis dan Video Klinik

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 8/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Larangan Parkir Kendaraan di Depan Rumah Sendiri

[Video] YUK Kita Cek! Ketentuan THR

Hak Orang Tua atas Warisan Anaknya yang Sudah Berkeluarga

Cara Mudah Hitung THR

Video lainnya ++ | Grafis lainnya ++

AD Premier 9th Floor Jl.TB Simatupang No.5 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta

Telp : 62­21 2270 8910
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 9/10
11/22/2017 Arti, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Diskresi ­ hukumonline.com

Fax : 62­21 2270 8909
marketing@hukumonline.com
redaksi@hukumonline.com
layanan@hukumonline.com

Perusahaan

Tentang Kami
Mengapa Kami?
Pedoman Media Siber
Kode Etik
Kebijakan Privasi
Bantuan dan FAQ
Karir

Berita
Pusat Data
Klinik
Talks
Tokobuku
Produk & Jasa

Group

Easybiz.id
Justika.com

Social Media

© Copyright 2000 ­ 2017 PT. Justika Siar Publika. All rights reserved.

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54b538f5f35f5/arti­­tujuan­­lingkup­­dan­contoh­diskresi 10/10

Anda mungkin juga menyukai