Refkas Obsgin
Refkas Obsgin
Abortus Imminens
Disusun oleh :
Timotius Henry Laksmana
42100077
DOSEN PEMBIMBING
dr. Andang S. Nugroho, Sp.OG
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi
RSB. Kahyangan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta
2015
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. YD
II.
Usia
: 35 tahun
Agama
Pendidikan
: D II
Pekerjaan
: Guru TK
Alamat
Tanggal periksa
: 1-12-2015
Islam
Anamnesis
A. Keluhan utama
Keluar flek saat pagi saat akan kencing, kemudian tidak lama
setelah itu keluar darah cukup banyak dari vagina
B. Keluhan penyerta
Tidak ada keluhan pernyerta
C. Riwayat Kehamilan Sekarang
Pasien 35 th G1P0A0
HPHT : 13 Juli 2015
HPL: 20 April 2016
UK: 24 minggu
3 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan timbul flek-flek
warna merah segar tanpa disertai nyeri, tetapi pasien tidak memeriksakan diri
ke dokter
Riwayat merokok (-), minum alcohol (-), mengkonsumsi jamu (-)
Asma (-)
Hipertensi (-)
Typhoid (+)
Alergi (-)
Penyakit jantung (-)
Diabetes Melitus (-)
Asthma (-)
Hipertensi (-)
Hepatitis (-)
F. Riwayat menstruasi
Menarche pertamakali
Siklus
Durasi menstruasi
Nyeri Haid
Keputihan
Hari pertama menstruasi terakhir
Hari perkiraan lahir
14 tahun
28-30 hari
6-7 hari
Disangkal
Disangkal
13 Juli 2015
20 April 2016
G. Riwayat pernikahan
Menikah
Lama menikah
1 kali
4tahun
I. Riwayat kontrasepsi
Pasien tidak pernah menggunakan KB
J. Riwayat imunisasi TT : Belum pernah suntik TT saat hamil
K. Pemeriksaan TORCH : Tidak dilakukan
III.
: Baik
B. Kesadaran
: CM, E4V5M6
C. Tanda Vital:
Tek. Darah
: 101/62 mmHg
Nadi
: 116 x/menit
BB
: 35 kg
D. Status generalis
Kepala
Leher
Thoraks
Respirasi
Suhu
TB
: 20 x/menit
: 36,5oC
: 140 cm
Normochepali
Rambut hitam, tidak mudah dicabut
Kunjungtiva anemis (-)
Sclera ikterik(-)
Reflex cahaya +/+
Pembesaran limfonodi (-)
Pembesaran tiroid(-)
Pengembangan paru simetris
Ketinggalan gerak (-)
Nyeri tekan (-)
Fremitus normal
Perkusi sonor kedua lapang paru
Auskultasi vesikuler+/+, whezzing -/-,
ronkhi -/-
Jantung
Abdomen
Distensi(-)
Defense muscular (-)
Bising usus(-)
Nyeri tekan (-)
Perkusi timpani
TFU teraba 2 jari di atas umbilicus
Ekstremitas
E. Status ginekologis
Pemeriksaan Genitalia
Eksterna
Inspeksi
OUE
Introitus vagina
Palpasi
polip(-)
Tanda radang (-)
Darah(-)
Tumor (-)
Prolaps uteri (-)
Fluor albus (-)
Nyeri tekan supra pubik (-)
Mukosa kemerahan
Fluor albus (-)
Darah (+)
Serviks keras, bulat
Pembukaan (-)
Nyeri goyang serviks (-)
F. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Darah
Parameter
Hasil
Nilai rujukan
Hemoglobin
10,2 gr/dl
11.7-15.5
HBsAg
Negatif
Negatif
Pemeriksaan USG
USG : Bayi letak lintang kepala di sebelah kanan, punggung bawah
dengan placenta di segmen bawah lahir dan menutupi jalan lahir,
kesan bayi 20 bulan, taksiran berat janin sekitar 300 gr
G. Diagnosis kerja
Abortus Imminens
H. Rencana terapi
Pasang infuse D5 20 TPM
Cek darah
Amoxicillin tab 3x1
Asam Mefenamat tab 3x1
Allylestrenol 5mg tab 3x1
Pengawasan
Tanda Vital
Perdarahan Pervaginam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ABORTUS IMMINENS
1. Definisi
Abortus imminens ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dengan hasil konsepsi masih dalam uterus dan
viabel, dan serviks tertutup.
2. Etiologi
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, menyebabkan kematian
janin atau cacat, penyebabnya antara lain:
i. Kelainan kromosom, misalnya lain trisomi, poliploidi dan
kelainan kromosom seks.
ii. Endometrium kurang sempurna, biasanya terjadi pada ibu
hamil saat usia tua, dimana kondisi abnormal uterus dan
endokrin atau sindroma ovarium polikistik.
iii. Pengaruh eksternal, misalnya radiasi, virus, obat-obat, dan
sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi
maupun lingkungan hidupnya dalam uterus, disebut
teratogen
b. Kelainan plasenta, misalnya endarteritis terjadi dalam vili koriales
dan menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu, sehingga
mengganggu pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini dapat
terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun
seperti
brusellosis,
mononukleosis
infeksiosa,
toksoplasmosis.
d. Kelainan traktus genitalis, misalnya retroversio uteri, mioma uteri,
atau kelainan bawaan uterus. Terutama retroversio uteri gravid
inkarserata atau mioma submukosa yang memegang peranan
penting. Sebab lain keguguran dalam trimester dua ialah serviks
inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan bawaan pada
serviks, dilatasi serviks berlebihan, konisasi, amputasi, atau
robekan serviks yang luas yang tidak dijahit.
3. Mekanisme Abortus
Mekanisme awal terjadinya abortus adalah lepasnya sebagian atau
seluruh bagian embrio akibat adanya perdarahan minimal pada desidua.
Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat perdarahan subdesidua tersebut
menyebabkan terjadinya kontraksi uterus dan mengawali proses abortus.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, embrio rusak atau cacat yang
masih terbungkus dengan sebagian desidua dan villi chorialis cenderung
dikeluarkan secara menyeluruh, meskipun sebagian dari hasil konsepsi masih
tertahan dalam cavum uteri atau di canalis servicalis. Perdarahan pervaginam
terjadi saat proses pengeluaran hasil konsepsi.
Pada kehamilan 8 14 minggu, mekanisme diatas juga terjadi atau
diawali dengan pecahnya selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan
pengeluaran janin yang cacat namun plasenta masih tertinggal dalam cavum uteri.
Plasenta mungkin sudah berada dalam kanalis servikalis atau masih melekat pada
dinding cavum uteri. Jenis ini sering menyebabkan perdarahan pervaginam yang
banyak.
dan
Gejala
Pada pasien dengan abortus imminens dapat juga diberikan progesteron dan
antispasmodika. Progesteron merupakan produk utama korpus luteum dan
berperan penting pada persiapan uterus untuk implantasi, mempertahankan
serta memelihara kehamilan. Sekresi progesteron yang tidak adekuat pada
awal kehamilan diduga sebagai salah satu penyebab keguguran sehingga
suplementasi progesteron sebagai terapi abortus imminens diduga dapat
BAB IV
KESIMPULAN
sebelumnya.
SARAN:
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary., Leveno, Kenneth J., Bloom, Steven L., Spong, Catherine
Y., Dashe, Jodi S., Hoffman, Barbara L., Casey, Brian M., Shefield, Jeanne
S.2014.Williams Obstetric 24 th edition. Mc Graw Hill.New York.