PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi
sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Keberhasilan suatu
perusahaan ditentukan oleh karyawannya. Sehingga untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan harus dimulai dengan meningkatkan produktivitas karyawannya. Oleh karena
itu, pemahaman tentang dasar-dasar perilaku individu sangat penting untuk dapat
meningkatkan produktivitas karyawan.
Disamping memahami dasar-dasar perilaku individu, maka juga penting untuk
memahami nilai dan sikap masing-masing individu. Setiap individu memiliki sikap dan
nilai yang berbeda-beda.
Selain itu, faktor yang juga penting untuk meningkatkan produktivitas karyawan
adalah kepuasan kerja. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi dengan
karyawan yang merasa puas akan lebih efektif dibandingkan dengan organisasi di mana
karyawannya memiliki kepuasan kerja yang rendah. Apakah yang menyebabkan
kepuasan kerja? Dari segi kepuasan kerja (kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan jabatan,
pengawasan, dan rekan kerja), menikmati pekerjaan tersebut merupakan segi yang paling
berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
2. Memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan Dasar-dasar Perilaku
Individu, Nilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku Individu?
2. Jelaskan kemampuan individu dalam berperilaku?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2 Kemampuan
Kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan intelektual, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan
kegiatan mental. Misalnya : berpikir,menganalisis, memahami. yang mana dapat diukur
dalam bentuk tes (tes IQ). Tujuh dimensi yang paling sering disebutkan yang
membentuk kemampuan intelektual :
Dimensi kecerdasan angka yaitu kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat
Pemahaman verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar
serta relasinya satu sama lain
Kecepatan persepsi yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan
cepat dan tepat
Penalaran induktif yaitu kemampuan mengenali suatu urutan secara logis dalam
suatu masalah dan kemdian memecahkan masalah tersebut
Pembelajaran sosial : yaitu bahwa orang dapat belajar melalui pengamatan dan
pengalaman langsung. Sering juga disebut teori pembelajaran sosial, ada proses-proses
yang harus dialami didalamnya agar pembelajaran berlangsung baik, yaitu : proses
perhatian, proses penahanan, proses reproduksi motor, proses penguatan.
Selain pembelajaran seperti diatas, manajer juga perlu melakukan pembentukan
perilaku karyawan sebagai suatu alat manajerial. Karyawan harus berperilaku dengan caracara yang paling memberi manfaat bagi organisasi. Ada 4 metode pembentukan perilaku
atau sikap, yaitu :
Hukuman adalah sebuah kondisi yang tidak menyenangkan dalam upaya menghilangkan
perilaku yang tidak diharapkan. Misalnya : Penskorsan
2.9
SIKAP
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi.
Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator
yang sebelumnya telah memberi stimulus berupa pertanyaan. Secara garis besar opini
dapat didefiniskan sebagai apa yang dinyatakan oleh seseorang dalam menjawab
suatu pertanyaan.
Nilai, nilai melibatkan suka atau ketidaksukaan, cinta, kebencian dan ketakutan
bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat, lemah dan
netral.
Ungkapan nilai. Sikap juga melayani fungsi nilai ekspresi. Manusia memperoleh
kepuasan melalui pernyataan diri mereka dengan sikapnya.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan sebuah program keberagaman, yang meliputi
fase evaluasi diri. Individu didesak untuk memeriksa diri sendiri serta menghadapi
stereotip etnis dan cultural yang mungkin mereka miliki. Dapat juga ditambahkan
aktivitas yang mengatur individu untuk melakukan pekerjaan sukarela di pusat-pusat
layanan social atau masyarakat. Untuk bertemu langsung dengan dengan individu
atau kelompok dari latar belakang yang berbeda, agar mereka merasakan seperti
apakah menjadi berbeda.
Upah dan gaji merupakan hal yang signifikan namun merupakan faktor yang
kompleks dan multidimensi dalam kepuasan kerja.
c) Promosi
Kesempatan dipromosikan nampaknya memiliki pengaruh yang beragam
terhadap kepuasan kerja, karena promosi bisa dalam bentuk yang berbeda-beda
dan bervariasi pula imbalannya.
d) Pengawas (supervisi)
Supervisi merupakan sumber kepuasan kerja lainnya yang cukup penting pula.
e) Kelompok kerja
Pada dasarnya, kelompok kerja akan berpengaruh pada kepuasan kerja. Rekan
kerja yang ramah dan kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja bagi pegawai
individu.
f) Kondisi kerja/Lingkungan Kerja
Jika kondisi kerja bagus (lingkungan sekitar bersih dan menarik) maka pegawai
akan lebih bersemangat mengerjakan pekerjaan mereka, namun bila kondisi kerja
rapuh (lingkungan sekitar panas dan berisik) pegawai akan lebih sulit
menyelesaikan pekerjaan mereka.
11
Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau
hasil langsung daripadanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang
promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini
berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi dinamakan motivators.
2) Value Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan
diterima individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan
semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini adalah perbedaan
antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin besar
perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
2.15 Pengaruh dari Karyawan yang Tidak Puas dan Puas di Tempat Kerja
Sebuah kerangka teoritis dalam memahami konsekuensi dari ketidakpuasan, yaitu:
a. Keluar (exit)
Perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi
baru dan mengundurkan diri.
b. Aspirasi (voice)
Secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan
perbaikan, mendiskusikan masalan dengan atasan, dan beberapa beberapa bentuk
aktivitas serikat kerja.
c. Kesetiaan (loyality)
Secara pasif tapi optimistis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela
organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi
dan manajemennya untuk melakukan hal yang benar.
d. Pengabaian (neglect)
Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termasuk ketidakhadiran atau
keterlambatan yang terus-menerus, kurangnya usaha dan meningkatkan angka
kesalahan.
Hasil-hasil yang lebih spesifik dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja :
1. Kepuasan Kerja dan Kinerja
12
Seperti yang disimpulkan dalam mitos dan ilmu pengetahuan, pekerja yang bahagia
cenderung lebih produktif, meskipun sulit untuk mengatakan kemana arah hubungan
sebab akibat tersebut. Akan tetapi beberapa peneliti biasanya percaya bahwa
hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja pekerjaan adalah sebuah mitos
manajemen.
2. Kepuasan Kerja dan OCB
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Perilaku individu adalah suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan
manusia atau individu itu sendiri baik yang dilakukan dalam bekerja maupun di luar
pekerjaan. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu
sama lainnya.
Nilai merupakan keyakinan dasar dalam bentuk keadaan atau tindakan yang diyakini
benar secara personal ataupun dalam lingkup sosial. Sedangkan, sikap merupakan satu
hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan. Selain itu, sikap juga
memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negative terhadap obyek
atau situasi.
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Karyawan akan merasa puas jika
ia menyukai situasi kerjanya.
3.2
SARAN
14
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga makalah ini yang jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
P.Robbin,Stephen & A.Judge,Timothy.2008.Perilaku Organisasi.Jakarta:Salemba Empat
Ikhsan,Arfan.,Ridha Tarigan,Nur Muhammad.,Arifin,Zakhyadi.2015.Perilaku
Organisasi.Bandung:Citapustaka Media
Hergappon (2013).Contoh Makalah SIKAP dan KEPUASAN KERJA.
From http://kuliahherr.blogspot.co.id/2013/06/contoh-makalah-sikap-dan-kepuasan-kerja.html
Luluk Latifah (2012).Dasar-dasar Perilaku Individual.
From https://candupendidikan.wordpress.com/2012/06/03/dasar-dasar-perilaku-individual/
Prisca Holi (2014).Perilaku Organisasi.
From http://priscaholi-perilakuorganisasi.blogspot.co.id/2014/03/nilai-sikap-dan-kepuasankerja.html?m=1
Daily Jibonk (2013).Konsep Nilai, Konsep Sikap, dan Kepuasan Kerja.
http://jibonkrocksite.blogspot.co.id/2013/09/konsep-nilai-konsep-sikap-dan-kepuasan.html
Pebriwasito (2011). Makalah dasar dasar perilaku individu.
From https://berandakampus.wordpress.com/2011/01/14/makalah-dasar-dasar-prilaku-individu/
Ria Vetricia (2013).Sikap dan Kepuasan Kerja.
15
From http://googleweblight.com/?lite_url=http://riavetricia.blogspot.com/2013/05/sikap-dankepuasan-kerja.html?m%3D1&ei=MwPbhMig&lc=idID&geid=7&s=1&m=769&ts=1443753972&sig=APONPFm6GF_lpd6TggKNIWDSwQXFTxq
SpQ
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-312-babii.pdf
16