yang perlu diikuti agar kesembuhan lebuh segera dicapai oleh pasien. Dalam proses
pelaksanaan hubungan dokter pasien tersebut, sejak Tanya jawab sampai dengan
perencanaan terapi, dokter melakukan pencatatan dalam suatu rekam medis.
Pembuatan rekam medis ini merupakan kewajiban dokter sesuai dengan dipenuhinya
standar profesi medis.[3]
Alasan lain yang menyebabkan timbulnya hubungan dokter pasien adalah
karena keadaan pasien yang sangat mendesak untuk segera mendapat pertolongan
dari dokter, misalnya karena kecelakaan. Dalam kedaan seperti ini dokter langsung
melakukan apa yang disebut dengan zaakwaarneming sebagai mana diatur dalam
pasal 1354 KUH Perdata, yaitu suatu bentuk hubungan hokum yang timbul karena
adanya persetujuan tindakan medis terlebih dahulu, melainkan karena keadaan yang
memaksa atau keadaan darurat. Dari hubungan pasien dengan dokter yang demikian
tadi, timbul persertujuan untuk melakuakn suatu sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam pasal 1601 KUH Perdata. Bagi seorang dokter hal ini berarti bahwa ia telah
bersedia untuk berusaha dengan segala kemampuannya memenuhi isi perjanjian itu,
yaki merawat atau menyembuhkan pasien. Sedang pasien berkewajiban untuk
mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh dokter termasuk memberikan imbalan
jasa.[4]
Proses di atas inilah yang belakangan ini malah menimbulkan banyak
kekecewaan dari pihak pasien. Banyak pasien sekarang ini yang kurang percaya
dengan semua tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh dokter, kurang percaya
bahwa dokter tidak melakukan dengan sungguh-sungguh untuk menyembuhakan
penyakitnya. Tuntutan malpraktek pun semakin maningkat dengan bertambah
pesatnya teknologi. Para pasien yang kurang percaya dengan dokternya dapat
mencari sumber-sumber di internet untuk memastikan apakah dokter memberikan
informasi atau terapi yang benar untuk dirinya. Maka itu sekarang disebut bahwa
dokter bukan manusia setengah dewa lagi yang dapat menyembuhkan segala penyakit
menusia, dan pasien pun tidak seperti dahulu lagi dengan mudahnya percaya kepada
semua keputusan sang dokter.