Anda di halaman 1dari 3

EBOLA SURVEILLANCE

Bebby Syafitrie Kusuma Wardani/00000001638

Penularan dari satu individu ke individu yang lain melalui


kontak langsung, cairan tubuh yang terinfeksi, kebersihan yang di
bawah standard, dan infeksi nosocomial.
CLINICAL DESCRIPTION
1.
2.
3.
4.
5.

Demam
Diare yang disertai darah
Muntah
Sakit kepala, mual, sakit perut
Infeksi conjunctiva, dysphagia

LABORATORY CRITERIA
Serologi positif (Elisa untuk IgG, IgM)
Isolasi virus positif dan PCR
Positive skin biopsy
CASE CLASSIFICATION
Suspected : sesuai dengan clinical description
Probable
:
- kontak langsung dengan pasien yang terkena
-

ebola + demam
demam disertai 3 symptoms lainnya
kematian secara tiba-tiba dan tanpa diketahui

penyebabnya
Confirmed : tes laboratorium sesuai dengan kriteria ebola

Oleh karena itu perlu diadakan Rapid Identification (identifikasi


cepat) pada pasien ebola dengan tujuan untuk mengontrol infeksi

dan mengatur transportasi pasien ebola secara aman dan terisolasi


ke rumah sakit.
REPORTING
Rumah sakit, komunitas setempat, wilayah kota, wilayah provinsi,
dan petugas berwajib memberi laporan data pada Departemen
Kesehatan RI tentang keterangan pasien yang menderita ebola.
Selanjutnya tahap Person Under Investigation (PUI) yaitu langsung
mengamati ke tempat yang terinfeksi ebola.
ANALYSIS & INTERPRETATION
Jika ada gejala demam, sakit kepala, myalgia, muntah, diare, sakit
perut, pendarahan tanpa sebab yang jelas selama 3 minggu perlu
dilakukan :
1.
2.
3.
4.

Isolasi.
Implementasi pencegahan standart, droplet.
Identifikasi bahaya paparan ebola.
Memberitahu pihak kesehatan.

DECISION MAKING
1. Resiko tinggi terhadap eksposur/ paparan ebola
- Kontak langsung dengan suspek ebola tanpa
menggunakan Personal Protective Exposure (PPE).
- Kontak cairan tubuh suspek ebola.
- Datang pada acara pemakaman suspek ebola.
2. Resiko rendah terhadap eksposur/ paparan
- Petugas departemen kesehatan yang menangani kasus
ebola yang sudah ditangani atau diobati.
3. Terekspos namun tidak sadar
- Orang berpergian ke wilayah yang telah terpapar oleh
virus ebola.
ACTIONS

1. Specimen dari pasien ebola diambil dan diteliti di


laboratorium.
2. Rumah sakit yang menangani pasien ebola diberi petunjuk
dan pelatihan.
3. Komplikasi lain pada pasien harus terus diobservasi.
4. Obervasi perkembangan keadaan pasien (membaik/
memburuk) selama 24-48 jam.
5. Apabila kondisi memburuk diberlakukan Re-assess untuk
uji specimen.
6. Jika membaik / negative ebola, dilakukan langkah
memberitahu pihak Departemen Kesehatan sebelum
memperbolehkan pasien untuk pulang agar isolasi
lingkungan pasien dapat dipersiapka, dapat
mempersiapkan memonitor gejala/ kondisi pasien dan juga
meminimalisir penyebaran virus ebola.

Anda mungkin juga menyukai