(Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda?
Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal
bentuknya.
Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya
dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.
Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian
pecah /lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel),
utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan keluar sel.
Organisasi molekuler membran mengakibatkan permeabilitas selektif.
Hal ini berarti membran mengatur molekul dan ion yang bisa keluar dan masuk
sel sehingga substansi-substansi tersebut tidak dapat melintas secara
sembarangan.
Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan
menolak yang lainnya.
Molekul yang dapat melintasi bilayer lipid dengan cepat adalah molekul kecil,
larut dalam lipid, hidrofobik, dan nonpolar.
Molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat melewati
membran dengan lebih lambat.
Contohnya ialah air, urea,gliserol, dan etanol. Bilayer lipid tidak sangat
permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar seperti
glukosa dan sukrosa. Bilayer ini relatif tidak permeabel terhadap ion, sekalipun
ion-ion kecil seperti H+, K+, dan Na+.
Zat-zat atau materi keluar masuk sel dengan melewati membran sel.berdasarkan
aliran gradien elektrokimia dibagi menjadi transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor pasif artinya molekul melewati membran tanpa melawan gradien
konsentrasi dan sel tidak mengeluarkan energi,
Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrier yang berikatan dengan
sumber energi.
Protein ini akan mengikat senyawa yang akan ditranspor dengan adanya
perubahan pada konformasi protein.
Protein carrier membantu molekul keluar masuk sel dengan mekanisme pingpong.
Transpor ini relatif lambat karena molekul yang masuk ditahan dulu dalam
protein carrier yang memediasi difusi kemudian baru dikeluarkan ke dalam sel.
Selain protein carrier, transpor pasif juga dapat melewati protein channel.
Protein ini tidak mengikat senyawa yang akan ditranspor, berupa lubang hidrofilik
sepanjang lipid bilayer.
1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
Difusi
Proses ini merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju
larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.
Setelah 3 jam, konsentrasi pada kedua ruang tersebut sama dan keseimbangan
akan tercapai.
Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses ini, yaitu pada saat kita
menghirup udara.
Ketika menghirup udara, di dalam tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel
melalui proses difusi.
Contoh lain proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup.
Sirup yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang
konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah.
Untuk contoh kasus yang dijelaskan, yaitu antara sirup dan gas, maka kecepatan
difusi sirup lebih besar pada gas.
Silahkan anda cari lagi contoh proses difusi lain yang pernah anda ketahui!
Osmosis
Air akan berpindah dari A menuju B melalui membran semi permeabel sehingga
diperoleh hasil larutan isotonis,
Isotonis yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan antara A dan B,
Dari ilustrasi itu dapat disimpulkan bahwa osmosis adalah proses perpindahan
air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel
Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah
yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.
Difusi Terbantu
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein.
Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran
sel.
Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri
Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa.
Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui
oleh laktosa.
Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel
yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel.
Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga
laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran
semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan
energi dalam bentuk ATP.
Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan
yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di
dalam sel.
Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini,
misalnya ion K+, Na+dan Cl+.
Peristiwa transpor aktif dapat Anda lihat pada peristiwa masuknya glukosa ke
dalam sel melewati membran plasma dengan menggunakan energi yang berasal
dari ATP.
Contoh lain terjadi pada darah di dalam tubuh kita, yaitu pengangkutan ion
kalium (K) dan natrium (Na) yang terjadi antara sel darah merah dan cairan
ekstrasel (plasma darah).
Kadar ion kalium pada sitoplasma sel darah merah tiga puluh kali lebih besar
daripada cairan plasma darah.
Tetapi kadar ion natrium plasma darah sebelas kali lebih besar daripada di dalam
sel darah merah.
1.
Endositosis
2.
Eksositosis.
Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel.
Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel.
Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel.
Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih, epitel
usus, makrofag hati, dan lain-lain.
Keterangan gambar:
1.
2.
Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena
adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium
sekeliling sel dengan di dalam sel.
3.
4.
5.
6.
Kantong
mulai
lepas
dari
membran
plasma
dan
membentuk
gelembunggelembung kantong.
7.
8.
Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi
terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar.
Keterangan gambar:
1.
2.
3.
4.
Lisosom pada Amoeba mulai bergabung (fusi) dengan vakuola makanan untuk
mengeluarkan enzim pencernaan.
Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel.
Proses ini dapat Anda lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita,
misalnya proses pengeluaran hormon tertentu.
Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah permukaan sel untuk
mengosongkan isinya.
Membran sel adalah komponen sel yang sangat penting yaitu menjadi jalan
utama keluar masuknya molekul ataupun ion ke dalam dan keluar sel.
Hal ini berarti membran mengatur molekul dan ion yang bisa keluar dan masuk
sel sehingga substansi-substansi tersebut tidak dapat melintas secara
sembarangan.
Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan
menolak yang lainnya.
Molekul yang dapat melintasi bilayer lipid dengan cepat adalah molekul kecil,
larut dalam lipid, hidrofobik, dan nonpolar.
Molekul hidrofobik seperti hidrokarbon, CO2, dan O2 dapat larut dalam membran
dan melintasinya dengan mudah.
Molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat melewati
membran dengan lebih lambat.
Contohnya ialah air, urea,gliserol, dan etanol. Bilayer lipid tidak sangat
permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar seperti
glukosa dan sukrosa.
Bilayer ini relatif tidak permeabel terhadap ion, sekalipun ion-ion kecil seperti H +,
K+, dan Na+.
Ada dua mekanisme transpor berdasarkan jumlah molekul yang melintasi
membran yaitu
1.
2.
1.
symport (dua molekul ditranspor dengan arah yang sama), misalnya glukosa dan
Na+,
2.
1.
transpor aktif
2.
transpor pasif.
Transpor aktif dan pasif diperantarai oleh protein carrier yang berikatan dengan
sumber energi.
Protein ini akan mengikat senyawa yang akan ditranspor dengan adanya
perubahan pada konformasi protein.
Protein carrier membantu molekul keluar masuk sel dengan mekanisme pingpong.
Transpor ini relatif lambat karena molekul yang masuk ditahan dulu dalam
protein carrier yang memediasi difusi kemudian baru dikeluarkan ke dalam sel.
Selain protein carrier, transpor pasif juga dapat melewati protein channel.
Protein ini tidak mengikat senyawa yang akan ditranspor, berupa lubang hidrofilik
sepanjang lipid bilayer.
TRANSPORT PASIF
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu senyawa nonelektrolit agar dapat
berdifusi secara pasif melalui membrane yaitu konsentrasi senyawa pada satu
sisi lebih dari sisi lain serta membran harus permeable terhadap substansi
tersebut.
1.
2.
difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion
by chanel formed)
3.
Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak,
Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik
seperti O, CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter
tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter
pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat menembus membrane
secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk
dapat menembus membrane.
Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk
pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transporter yang khusus untuk
mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Difusi Difasilitasi
3. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi
zat pelarutnya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau
semi permeabel.
glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan
oleh selaput selektif permeabel
Maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yang konsentrasinya tinggi melalui selaput permeabel.
Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi
menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel.
Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah
daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda?
Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal
bentuknya.
Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya
dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.
Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian
pecah /lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel
hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel
darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan
air.
TRANSPORT AKTIF
ATP DRIVEN PUMP
2.
3.
4.
5.
6.
Couple carrier adalah sepasang protein yang pengangkutan ion dari suatu
larutan di luar sel ke dalam sel melewati membran. Couple carrier dibagi dua
yaitu symporter (coupled transport yang melewatkan ion pertama dan kedua
pada arah yang sama) dan antiporters (coupled transport yang melewatkan ion
kedua dari arah berlawanan).
Couple carriers termasuk dalam transport aktif tidak langsung, pada transport ini
menggunakan energi yang dihasilkan dari pompa sodium-potasium. Molekulmolekul yang masuk atau keluar sel dengan transport tidak langsung selalu
bergerak melewati membran bersama-sama dengan gerakan ion, maka
mekanisme transpot aktif ini juga disebut cotransport.
Couple carriers terjadi dalam dua pola, symport dan antiport. Pada symport,
substansi yang dicotransport bergerak searah gerakan ion. Diantara metabolit
penting dan ion yang digerakkan secara aktif ke dalam sel dengan symport
adalah gula dan Na++.
Couple Transport
Light Driven Pump
APLIKASI