Anda di halaman 1dari 11

Nama: Saly Salim Alatas

NPM: 1406572423
Pertanyaan untuk collaborative learning 2:
1. Jelaskan menganai penelitian Ecological study:
A. Definisi:

Ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup yang saling

bergubungan atau kelompok makhluk hidup yang berhubungan, sepeerti hubungan


antara manusia dengan lingkungannya..
B. Ruang lingkup: termasuk struktur dan fungsi ekosistem seperti kerapatan dan
kepadatan, biomassa, penyebaran potensu unsur-unsur hara, energi, serta faktor fisik
dan kimia lain. Kerugian dari ecological study adalah tidak mampu mengontrol
variabel perancu dan keuntungannya adalah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
kebijakan dengan cara membandingkan antara permasalahan dan situasi.
C. Variabel yang diteliti

Aggregate variable : dipeoleh dari mengumpulkan nilai-nilai yang

dikumpulkan oleh setiap individu.


Environmental variable : pengukuran karakteristik fisik dari lingkungan

tempat orang tinggal, bekerja, berkarya, dan menghadiri sekolah.


Global variable : besar atau kecilnya atribut grup, organisasi, atau tempat
dimana tidak ada analognya pada tingkat individu.

D. Teknik sampling
Dari berbagai macam teknik sampling,teknik sampling untuk ecological study
yaitu teknik pengambilan sempel secara acak (random sampling). Teknik
random sampling ini dapat dibedakan menjadi :
Pengambilan Sampel secara Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk di seleksi sebagai sempel. Macamnya yang dipakai teknik undian
(lottery technique).
Pengambilan Sampel secara Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
1. Sample diambil dengan membuat daftar elemen atau anggota
populasi secara acak antara satu sampai dengan banyaknya anggota
populasi.
2. Jumlah anggota yang terdaftar dibagi perkiraan jumlah sampel yang
diinginkan
3. Hasil dari pembagian adalah interval sampel (X).
4. Maka yang terkena sampel adalah setiap kelipatan dari X.
Pengambilan Sampel secara Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
o Menentukan populasi penelitian
o Mengidentifikasi segala karakteristik dari anggota populasi, misalnya
tingkat pendidikan, ekonomi, senioritas dan sebagainya.
o Mengelompokkan anggota populasi yang memiliki karakteristik
umum yang sama dalam suatu kelompok strata /lapisan.
o Mengambil sampel dari setiap strata untuk mewakili strata tersebut
o Teknik pengambilan sampel yang digunakan boleh random.
o Pengambilan sampel dari masing-masing strata sebaiknya dilakukan
berdasarakan perimabangan (proporsional)
2. Jelaskan mengenai penelitian Cross sectional:
a. Definisi
merupakan penelitian tentang sebuah perubahan hubungan antara factor resiko
dan efek yang ditimbulkan.
b. Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
Kelebihan dari penelitian ini yaitu waktu yang dibutuhkan singkat dan dapat
digunakan untuk mengetahui prevalensi masalah tertentu. Kekurangannya adalah
penelitian ini memerlukan subyek yang banyak dan tidak menggambarkan kondisi
secara akurat karena penelitiannya yang hanya dilakukan sekali serta lemahnya
korelasi factor risiko dengan factor efek yang bersangkutan atau berhubungan dengan
factor

risiko

c. Variabel yang akan diteliti.


Variabel yang diteliti berupa variabel terikat, variabel bebas, dan variabel
perantara. Namun variabel perantara tidak selalu ada dalam hubungan sebab
akibat.
d. Teknik sampling.
Teknik sampling yang digunakan dapat berupa probability sample (diambil secara
acak) dan nonprobability sample (diambil secara tidak acak).
1. Probability Sample : memiliki prinsip yaitu semua unit mendapat kesempatan
sama untuk dipilih. Syarat yang harus dipenuhi adalah populasi harus
homogen dan harus ada daftar unit populasi / sampling frame. Terdiri dari :
Teknik Acak Sederhana : menggunakan teknik random seeperti
memakai dadu / uang logam. Sulit dilakukan dalam populasi besar

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423

Teknik Acak Sistematik : harus terdapat sampling frame, dilakukan


penghitungan besar sample,bagi jumlah populasi dengan besar
sample,didapat nilai kelipatan (k), mulai dengan nomor random, setiap

nomor yang sesuai dengan kelipatan K akan terpilih.


Teknik Acak Distratifikasi : dilakukan bila populasi heterogen, dibagi

menurut strata,tentukan besar sample


Klaster Sederhana : syaratnya adalah terdapat variasi antar klaster
homogen, populasi total tidak diketahui tetapi sampling frame klaster

ada, biaya terbatas, klaster yang terpilih isinya diambil semua.


2. Nonprobability Sample: terdiri dari:
1. Consescutive sampling : merupakan teknik pengambilan subjek yang
memenuhi kriteria
2. Convenience sampling : merupakan teknik pengambilan subjek yang
mudah ditemukan / easily available
3. Judgemental sampling : merupakan teknik pengambilan subjek
berdasarkan anggapan bahwa subjek tersebut sesuai untuk penelitian
3. Jelaskan mengenai penelitian Case control:
a. Definisi:
Penelitian kasus kontrol (case control) merupakan penelitian
epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek
(penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor resiko tertentu.
Penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi pasien dengan efek atau
penyakit tertentu (yang disebut sebagai kasus) dan kelompok tanpa efek
(disebut sebagai kontrol), kemudian secara retrospektif diteliti faktor risiko
yang dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek, sedang kontrol
tidak. (Sastroasmoro dan Sofyan, 2010, p.127).
b. Ruang Lingkup
1. Rasionalisasi:Penelitian kasus kontrol dapat digunakan untuk mengetahui faktor
risiko dari suatu penyakit dan satu-satunya penelitian yang memungkinkan untuk
mengetahui faktor risiko dari suatu penyakit yang jarang.
2. Kelebihan:
Terkadang menjadi satu-satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang

(prevalensi <20%) atau yang masa latennya panjan


Hasil dapat diperoleh dengan waktu lebih cepat
Biaya relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423

Memungkinkan identifikasi berbagai faktor risiko sekaligus dalam satu

penelitian
Memerlukan subjek penelitian yang lebih sedikit

3. Kekurangan:
Data mengenai pajanan faktor risiko diperoleh dengan menggunakan daya
ingat/catatan medik sehingga dapat terjadi recall bias, data sekunder berupa

data medik sering kurang akurat


Validasi informasi terkadang sukar diperoleh
Sukar meyakinkan kelompok kasus dan kelompok kontrol sebanding karena

banyaknya faktor eksternal dan sumber bias lainnya yang sukar dikendalikan
Tidak dapat dipakai untuk menentukkan lebih dari satu variabel dependen

(hanya berkaitan dengan satu penyakit/efek)


Tidak dapat dilakukan untuk penelitian evaluasi hasil pengobata.

c. Variabel yang akan diteliti.


Variabel yang digunakan adalah variabel independen (faktor risiko) yang berskala
nominal dikotom dan variabel dependen (efek/penyakit) yang juga berskala nominal
dikotom.
d. Teknik sampling.
- Random sampling
Teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi secara
acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi
- Systematic sampling
Teknik yang digunakan apabila jumlah populasi sangat banyak. Pengambilan
sampelnya melibatkan aturan populasi dalam sistematika urutan tertentu yang
ditentukan oleh peneliti.
- Secara proporsional
Teknik sampling dimana sampelnya dihitung berdasarkan pada perbandingan.
Teknik ini digunakan jika terdapat anggota populasi yang tidak homogen.
- Secara rambang bertingkat
Digunakan jika di dalam populasi terdapat subpopulasi yang sifatnya
bertingkat. Teknik pengambilan sampelnya sama dengan teknik proporsional.
4. Jelaskan mengenai penelitian Cohort:
a.

Definisi.

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
Penelitian Kohort adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional
yang

mempelajari

hubungan

antara

paparan

dan

penyakit,

dengan

cara

membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status


penyakit. Penelitian kohort disebut juga penelitian prospektif yang merupakan salah
satu penelitian longitudinal dengan mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan
berdasarkan urutan waktu.
b.

Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)


Penelitian kohort ini mengikuti paradigma dari sebab akibat. Ruang

lingkupnya terdiri dari kelompok terpajan maupun kelompok yang tidak terpajan
belum menampakkan gejala penyakit yang diteliti. Kedua kelompok ini diikuti
perkembangannya ke depan berdasarkan konsekuensi waktu. Setelah itu dilakukan
pengamatan untuk mencari insiden penyakit pada kedua kelompok. Insiden penyakit
pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan perhitungan statistik untuk
menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara pajanan dan insiden penyakit.
Keuntungan dari penelitian Kohort adalah karena penelitian ini dapat menghitung
angka insidens, data pajanan lebih akurat, dapat meneliti banyak faktor
(dibandingkan kasus-kontrol), dan dapat mempelajari perkembangan penyakit (fisik,
fisiologis, kimis, mental, dll). Oleh karena itu penelitan kohort baik untuk
mempelajari penyakit/keadaan yang BANYAK

(prevalensi > 20%). Namun,

penelitian Kohort juga memiliki kerugian yaitu membutuhkan waktu dan dana yang
banyak serta mempunyai kemungkinan drop out.
c. Variabel yang akan diteliti.
Rancangan penelitian kohort merupakan rancangan penelitian epidemiologis
noneksperimental yang paling kuat mengkaji hubungan antara faktor risiko
dengan dampak atau efek suatu penyakit. Pada penelitian kohort, dilakukan
perbandingan antara subyek yang mempunyai efek positif (sakit) antara
kelompok subyek dengan faktor risiko positif dan faktor risiko negatif
(kelompok kontrol)
d. Teknik sampling.
d. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian kohort ada 4 cara yaitu:
a) Secara sederhana atau simple random
Menurut Sugiyono (2001:57) dinyatakan simple
pengambilan sampel anggota populasi

(sederhana) karena

dilakukan secara acak tanpa

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Margono (2004:126)
menyatakan bahwa
mendapatkan

simple random sampling adalah teknik untuk

sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Cara

demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen

b) Secara sistematis (systematically sampling)


Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari
semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja,
atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima.
Untuk itu, yang diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya
sampai 100.

c) Secara proporsional melalui random sampling


Teknik ini biasa disebut dengan proporsional random sampling. Menurut
Arikunto, teknik proportional random sampling yaitu teknik pengambilan
proporsi untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek
dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dalam
masing-masing

wilayah.

d) Secara rambang bertingkat (stratified random sampling)


Dalam sampling acak stratifikasi, populasi dibagi menjadi dua segmen atau
lebih yang mutually exclusive yang disebut strata/stratum, berdasarkan

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
kategori kategori. Dari satu atau lebih variabel yang relevan, baru kemudian
dilakukan simple random sampling. Strata merupakan kumpulan dari stratumstratum, anggota dalam stratum diusahakan sehomogen mungkin, sedangkan
antar stratum ada perbedaan. Sehingga dalam sampling acak stratifikasi setiap
stratum terwakili dalam sampel artinya
pengambilan sample dilakukan terhadap semua stratum dengan menggunakan
prosedur sampling acak sederhana.

5. Jelaskan mengenai penelitian Eksperimental:


a. Definisi.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain
penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.
Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang
diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima
perlakuan.
b.

Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan) Penelitian ini

biasanya melalui tiga tahap yaitu praeksperimental, kuasi eksperimental dan terakhir
eksperimental murni
c. variable yang akan diteliti
Terdapat 2 variabel dalam penelitian eksperimental yaitu:

variabel eksperimental (treatment variable): Variabel yang berkaitan secara


langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan
diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423

variable non eksperimental: dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan
tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel noneksperimental
sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled variabel. Akan tetapi,
sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen
untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel ekstrane
atau extraneous variabel.
Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan

kontrol sebagian disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena
pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan
eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.
d. Teknik sampling:
Ada 2 jenis sample:
-Sample probabilitas random sample Pengambilan sample secara acak, dan
hasilnya disebut random sample. Teknik ini hanya boleh digunakan ketika setiap unit
dari populasi homogen, atau diasumsikan homogen. Hal in berarti, setiap bagian dari
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sample.Sampel diambil
berdasarkan segi kepraktisan belaka. Beberapa tekniknya antara lain:
a. Purposive sampling
sampel diambil berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri (sifat yang sudah diketahui
sebelumnya). Cocok untuk case setudy.
b.quota sampling
penetapan anggota sampel secara jatah.
c. Accidental sampling
Pengambilan sampel (kasus / responden) yang kebetulan ada / tersedia di suatu tempat
yangsesuai dengan konteks peneitian.
Sampel diambil berdasarkan segi kepraktisan belaka. Beberapa tekniknya
antara lain:
a. Purposive sampling
sampel diambil berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri (sifat yang sudah diketahui
sebelumnya). Cocok untuk case setudy.
b.quota sampling

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
penetapan anggota sampel secara jatah.
c. Accidental sampling
Pengambilan sampel (kasus / responden) yang kebetulan ada / tersedia di suatu tempat
yangsesuai dengan konteks peneitian.
6. Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif
a. Definisi.
menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistic.
b. Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
Jelaskan Mengenai Ruang Lingkup Penelitian Kualitatif

Kelebihan Penelitian Kualitatif :


Deskripsi dan Interpretasi yang diberikan oleh informan dapat diteliti
secara mendalam, hal ini dikarenakan yang diucapkan atau didapatkan
biasanya berupa perkataan, dan bukan dalam bentuk numerik, sehingga
informasi dapat digali terus menerus
Mempunyai landasan teori yang sesuai
Penelitian lebih berjalan secara subjektif
Penelitian ini biasanya dilakukan dengan cara bertemu langsung / bertatap

muka, sehingga penelitian ini bisa berjalan lebih efektif dan akurat
Terdapat pemahaman langsung dalam menganalisa
Kekurangan Penelitian Kualitatif :
Tanggung jawab peneliti lebih besar, khususnya mengenai informasi yang
disampaikan oleh informan, karena pada dasarnya apa yang dikeluarkan
oleh informan tidak dapat dinilai benar atau salah dalam sesaat
Bersifat sirkuler
Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas, hal ini kembali lagi
karena tergantung terhadap apa yang dikatakan oleh informan
Ukuran penelitian kecil
Kurang efektif jika ingin melakukan penelitian yang lebih besar atau luas

c. Variabel yang akan diteliti.


) Triangulasi dilakukan untuk menguji validitas hasil penelitian tersebut dimana
triangulasi meliputi triangulasi sumber (crosscheck fakta dengan data yang diperoleh
dari sumber lain, membandingkan kontras data), triangulasi metode (menggunakan

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
metode-metode lain dalam pengumpulan data), dan triangulasi data/analisis (dimana
analisis dilakukan lebih dari satu orang dan melakukan feedback dari informan lain)
d. Teknik sampling.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara yang representatif
dari sebuah populasi. Artinya, sampel yang diambil cukup mewakili gambaran
populasi tersebut secara keseluruhan .
Teknik pengambilan sampling yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah purposive sampling dan snowball sampling.
1. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang tersebut
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.
2. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena
dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan
data yang lengkap maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai
sumber data.
Menurut Sanafiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley menyatakan
bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi
sehingga situasi itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang memunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasnnya
sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan peneliti sehingga
lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber
Sumber:
1. https://scele.ui.ac.id/pluginfile.php/361459/mod_folder/content/0/4._studi_Cro
ss_sectional.ppt?forcedownload=1 Diakses pada selasa, 22 Februari 2016
2. Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
3. Sastroasmoro, Prof Dr dr Sudigdo. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi ke-5. Jakarta: Sagung Seto

Nama: Saly Salim Alatas


NPM: 1406572423
4. http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html Diakses pada selasa, 24
Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai