Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE

PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS


SEARAH KOMPON
Bambang Hidayat, Syamsul Amien
Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: noegrohobambang@gmail.com

ABSTRAK
Motor arus searah penguatan kompon banyak digunakan terutama untuk menggerakkan beban yang
memiliki putaran relatif kostan.Pengaturan putaran pada motor arus searah kompon mutlak dilakukan untuk
mendapatkan putaran yang bervariasi sesuai kebutuhan maka ada beberapa cara yang bisa digunakan dan salah
satunya adalah metode pengaturan kecepatan motor dengan menggunakan metode pengaturan fluksi().Tulisan ini
membahas pengaruh dari pengaturan kecepatan menggunakan metode pengaturan fluksi terhadap efisiensi motor
arus searah kompon.Pengaturan kecepatan metode pengaturan fluksi dilakukan dengan cara menambahkan tahanan
variabel pada kumparan medan maupun kumparan jangkar sehingga arus yang mengalir dapat diatur. Penambahan
tahanan pada metode pengaturan fluksi dapat merubah besaran-besaran yang ada pada motor arus searah kompon
terutama pada efisiensi motor.Berdasarkan hasil pengujian didapat bahwa semakin cepat putaran motor arus searah
maka efisiensi juga cenderung meningkat.pada motor arus searah kompon pendek didapat putaran tertinggi dengan
1900 Rpm dengan efisiensi sebesar 45,65% sedangkan pada motor searah kompon panjang memiliki putaran
tertinggi 1850 Rpm dengan efisiensi sebesar 43,14%.

Kata Kunci :motor arus searah,efisiensi,fluksi

1.Pendahuluan
Dalam dunia industri motor arus searah
banyak
digunakan
sebagai
motor
penggerak.Pemilihan motor arus searah sebagai
motor penggerak dibandingkan motor induksi
karena motor arus searah memiliki rentang
pengaturan kecepatan yang lebar.Pengaturan
kecepatan motor arus searah juga
mudah
dilakukan dalam berbagai kecepatan dan variasi
beban.
Pada motor searah kompon jika beban
bertambah maka kecepatan rotor ccenderung
menurun oleh karena itu diperlukan pengaturan
kecepatan,didalam melayani beban diharapkan
motor arus searah mampu memiliki efisiensi
maksimal sehingga motor searah kompon
memiliki kinerja yang baik dalam melayani
beban.
Metode pengaturan fluksi dilakukan
dengan cara mengatur arus yang mengalir
dikumparan medan dan dikumparan jangkar
dengan metode ini panas yang ditimbulkan akan
pengaturan kecepatan sangatlah kecil diharapkan
efisiensi dari mesin akan maksimal dalam
melayani beban.

2. Motor DC Kompon
Motor DC adalah mesin yang mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanis
yang berupa putaran.
Motor DC bekerja berdasarkan prinsip
interaksi antara dua fluksi magnetik. Ketika
kumparan medan dan kumparan jangkar
dihubungkan dengan sumber tegangan DC, maka
pada kumparan medan mengalir arus medan (If)
pada kumparan medan, sehingga menghasilkan
fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara
menuju kutub selatan.Sedangkan pada kumparan
jangkar mengalir arus jangkar (Ia), sehingga pada
konduktor kumparan jangkar timbul fluksi
magnet yang melingkar.Fluksi jangkar ini akan
memotong fluksi dari kumparan medan sehingga
menyebabkan perubahan kerapatan fluksi dari
medan utama.Sesuai dengan hukum Lorentz,
interaksi antara kedua fluksi magnet ini akan
menimbulkan suatu gaya mekanik pada
konduktor jangkar yang disebut gaya Lorentz.
Besar gaya ini sesuai dengan persamaan 1:
F=B.i.l
(1)
Dimana :
F = gaya yang bekerja pada konduktor (N)

B = kerapatan fluks magnetik (Wb/m2)


i = arus yang mengalir pada konduktor (A)
l = panjang konduktor (m)
Gaya yang timbul pada konduktor jangkar
tersebut akan menghasilkan momen puntir atau
torsi. Torsi yang dihasilkan motor dapat
ditentukan dengan persamaan 2 berikut :
Ta = F . r
(2)
Dimana :
Ta = torsi jangkar (Newton-meter)
r = jari-jari rotor (meter)
Berdasarkan sumber tegangan penguatnya,
motor DC dibagi menjadi dua, yaitu motor DC
penguatan terpisah (penguatan luar) dan motor
DC penguatan sendiri. Salah satu jenis motor DC
penguatan sendiri adalah motor DC penguatan
kompon.Motor
DC
penguatan
kompon
merupakan gabungan motor DC penguatan seri
dan motor DC penguatan shunt. Motor DC
penguatan kompon dapat dibagi menjadi dua
yaitu sebagai berikut :
1) Motor DC Penguatan Kompon Panjang
Pada motor DC penguatan kompon panjang,
kumparan medan serinya terhubung secara seri
terhadap kumparan jangkarnya dan terhubung
paralel terhadap kumparan medan shunt.
Rangkaian ekivalen motor DC penguatan
kompon panjang dapat dilihat pada Gambar 1 :

Gambar 2. Rangkaian ekivalen motor DC


penguatan kompon pendek [1]
Dari Gambar 2 di atas, diperoleh persamaan
tegangan terminal motor DC penguatan kompon
pendek seperti ditunjukkan oleh persamaan 4 :
Vt = Ea + Is.Rs + Ia.Ra
(4)
Dimana :
Vt = Tegangan terminal Motor (Volt)
Ea = Tegangan jangakar Motor (Volt)
Ia = arus kumparan jangkar (Ampere)
Is = arus kumparan seri (Ampere)
Ra = Tahanan Kumparan jangkar (Ohm)
Rs = Tahanan Kumparan Seri (Ohm)
2.1 Pengaturan Kecepatan Metode Pengaturan
Fluksi
Pengaturan kecepatan putaran pada motor
DC adalah suatu usaha yang diberikan terhadap
motor DC yang sedang berputar untuk
mendapatkan kecepatan putaran motor sesuai
yang diinginkan.
Pengurangan fluksi () mengakibatkan
kenaikan kecepatan putaran. Pada motor DC
kompon, fluksi dapat diatur dengan memasang
rheostat medan shunt, yaitu rheostat yang
dipasang seri dengan medan shunt atau dipasang
paralel dengan jangkar.Cara pengaturan fluksi
dapat ditunjukkan Gambar 3 :

Gambar 1. Rangkaian ekivalen motor DC


penguatan kompon panjang
Dari Gambar 1 di atas, diperoleh persamaan
tegangan terminal motor DC penguatan kompon
panjang seperti ditunjukkan oleh persamaan 3 :
Vt = Ea + Ia (Rs + Ra)
(3)
2) Motor DC Penguatan Kompon Pendek
Pada motor DC penguatan kompon panjang,
kumparan medan serinya terhubung secara seri
terhadap kumparan jangkarnya dan terhubung
paralel terhadap kumparan medan shunt.
Rangkaian ekivalen motor DC penguatan
kompon pendek dapat dilihat pada Gambar 2 :

Gambar 3.Pengaturan kecepatan dengan metode


pengaturan fluksi
Dari rangkaian Gambar 4 berlaku persamaan :
Vt = Ea+Ia.(Ra+Rs)
Vt = Md.Wr.If + Ia.(Ra+Rs).kondisi steady state
Dimana If sebanding dengan (fluksi).
Md = Konstanta Mesin,=K
Vt =K.Wr. + Ia.(Ra+Rs)

(5)

Dalam hal ini Vt dianggap Konstan,sehingga :


Vt -Ia.(Ra+Rs) = K1 = Konstanta.
Vt -Ia.(Ra+Rs) = K.Wr.

(6)

Wr =

(7)

Dengan adanya tahan tambahan pada kumparan


medan,maka :
= If =

Wr = =

sehingga

pengaturan
Rangkaian
percobaan
kecepatan motor arus searah menggunakan
metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon panjang tanpa beban ditunjukkan pada
Gambar 4 :

(8)

Gambar.4 Rangkaian percobaan DC kompon panjang


tanpa beban

pengaturan
Rangkaian
percobaan
kecepatan motor arus searah menggunakan
metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon pendek tanpa beban ditunjukkan pada
Gambar 5 :

(9)

Dari persamaan (9) diketahui bahwa


setiap perubahan fluksi () akan menyebabkan
perubahan putaran motor.
3.Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh perubahan kecepatan terhadap efisiensi
motor arus searah kompon dengan menggunakan
metode pengaturan fluksi dengan cara
menambahkan tahanan pada kumparan shunt.
Motor yang digunakan pada pengujian ini
adalah motor DC AEG tipe Gd 110/110 G-Mot
Nr. 7983745 dengan penguatan kompon yang
terdapat di Laboratorium Konversi Energi Listrik
FT-USU dengan spesifikasi sebagai berikut:
V = 220 V
P = 1,2 kW
IL = 7,1 A
Ish = 0.177 A
n = 1400 rpm
Jumlah Kutub = 2
Kelas Isolasi = B
Tahanan Medan Shunt (J-K)
= 1,25 k
Tahanan Medan Seri (E-F)
= 0,6
Tahanan Jangkar (GA-HB)
= 3,8

Gambar.5 Rangkaian percobaan pada motor DC


kompon pendek tanpa beban

pengaturan
Rangkaian
percobaan
kecepatan motor arus searah menggunakan
metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon panjang berbeban ditunjukkan pada
Gambar 6 :

Gambar.6 Rangkaian percobaan pada motor DC


kompon panjang berbeban

pengaturan
Rangkaian
percobaan
kecepatan motor arus searah menggunakan
metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon pendek berbeban ditunjukkan pada
Gambar 7 :

3.1 Variabel yang diamati


variabel yang diamati adalah perubahan arus
medan(Ish) dan arus jangakar(Ia) akibat pengaruh
dari perubahan kecepatan motor arus searah.
3.2 Rangkaian Percobaan

Gambar.7 Rangkaian percobaan pada motor DC


kompon pendek berbeban

900
100

3.3 Prosedur Pengambilan Data


1. Peralatan dirangkai seperti gambar 4 dan
5(percobaan tanpa beban) serta gambar
6 dan 7(Percobaan berbeban).
2. Atur tegangan terminal pada motor DC
sampai mencapai tegangan 180 volt
3. Atur tahanan R1 sebesar 100,200,
300,400, 500,600, 700,800,
900,1000
4. Catat setiap perubahan keceptan,arus
medan dan arus jangkar pada setiap

perubahan tahanan variabel(R1)


4.Hasil dan Analisis
4.1 Hasil pengujian motor DC kompon tanpa
beban
Pada pengujian tanpa beban,peneliti
hanya meneiti motor DC dalam keadaan tanpa
beban,pada pengujian ini didapat putaran
tertinggi pada motor DC kompon pendek 2450
Rpm dan motor DC kompon panjang 2550
Rpm.seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2
Tabel 1 Data Pengaturan Kecepatan dengan
menggunakan pengaturan fluksi pada motor arus
searah Kompon pendek tanpa beban
R1
100
200
300
400
500
600
700
800
900
100

Ia
2,63
2,65
2,69
2,72
2,74
2,84
2,86
2,88
2,91
2,93

Ish
0,15
0,13
0,12
0,11
0,10
0.10
0,09
0,09
0,08
0,07

Is
2,78
2,78
2,81
2,83
2,84
2,94
2,95
2,96
2,99
3,00

Il
2,78
2,78
2,81
2,83
2,84
2,94
2,95
2,96
2,99
3,00

n
1600
1750
1820
1950
2050
2150
2300
2450
2500
2600

Tabel 2 Data Pengaturan Kecepatan dengan


menggunakan pengaturan fluksi pada motor arus
searah Kompon panjang tanpa beban
R1
100
200
300
400
500
600
700
800

Ia
2,52
2,58
2,62
2,65
2,68
2,73
2,76
2,80

Ish
0,14
0,13
0,12
0,11
0,10
0,10
0,09
0,09

Is
2,52
2,58
2,62
2,65
2,68
2,73
2,76
2,80

Il
2,56
2,61
2,74
2,81
2,78
2,83
2,85
2,89

n
1600
1750
1850
1950
2100
2200
2300
2450

2,84
2,89

0,08
0,07

2,84
2,89

2,92
2,96

2500
2550

4.2 Hasil pengujian motor DC kompon berbeban


Pada pengujian tanpa beban,peneliti
hanya meneiti motor DC dalam keadaan tanpa
beban,pada pengujian ini didapat putaran
tertinggi pada motor DC kompon pendek 1900
Rpm dan motor DC kompon panjang 1850
Rpm.seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4 dengan
cara mengatur :
If gen = 0,5 A
RL
= 100
V
= 180 Volt
Rsh
= 1250
Ra
= 3,8
Rs
= 0,6
Tabel 3 Data Pengaturan Kecepatan dengan
menggunakan pengaturan fluksi pada motor arus
searah Kompon pendek berbeban
R1

Ia

Ish

Is

Il

100

6,00

0,13

6,13

6,13

1400

200

6,34

0,12

6,46

6,46

1500

300
400

6,49
6,84

0,11
0,10

6,6
6,94

6,6
6,94

1550
1600

500

7,01

0,10

7,11

7,11

1620

600

7,14

0,09

7,23

7,23

1700

700

7,32

0,09

7,41

7,41

1720

800
900

7,49
7,65

0,08
0,08

7,57
7,73

7,57
7,73

1800
1820

100

7,79

0,07

7,86

7,86

1900

Tabel 4 Data Pengaturan Kecepatan dengan


menggunakan pengaturan fluksi pada motor arus
searah Kompon panjang berbeban
R1

Ia

Ish

Is

Il

100
200
300

5,14
5,53
5,65

0,14
0,13
0,12

5,14
5,53
5,65

5,28
5,66
5,77

1400
1450
1500

400

5,88

0,11

5,88

5,99

1550

500

6,00

0,10

6,00

6,1

1600

600
700
800

6,12
6,27
6,44

0,10
0,09
0,09

6,12
6,27
6,44

6,22
6,36
6,53

1620
1700
1720

900

6,60

0,08

6,60

6,68

1800

100

6,70

0,07

6,70

6,77

1850

4.3 Analisa data


Dari data-data Tabel 1,2,3,dan 4
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
efisiensi terbaik dari pengaruh pengaturan

kecepatan ini digunakan beberapa persamaa yang


berlaku dalam perhitungan efisiensi motor DC
kompon
Sebelum mencari besarnya efisiensi
motor DC kompon tentukan GGL armatur,untuk
motor DC kompon Panjang ditunjukkan
persmaan (10) dan untuk motor DC kompon
pendek ditunjukkan persamaan(12) :
Ea = Vt Ia x (Rs + Ra)
(10)
Ea = Vt Is x Rs Ia x Ra
(11)
Pengujian Pada Kondisi Tanpa Beban
digunakan untuk menentukan daya input motor
pada kondisi tanpa beban ditunjukkan pada
persamaan (12),rugi rugi tembaga motor pada
kondisi tanpa beban ditunjukkan oleh persamaan
(13) dan rugi-rugi gesekan yang ditunjukkan oleh
persamaan (14) :
(Pin)o = Vt x IL
(12)
(Pcu-total)o = ( Ia )2 x Ra + ( Is )2 x Rs + ( Ish )2 x Rsh (13)

Pkonstan = (Pin)o (Pcu-total)


(14)
Pengujian Pada Kondisi Berbeban
digunakan untuk menentukan daya input pada
kondisi berbeban yang ditunnjukkan oleh
persamaan (15),rugi-rugi tembaga pada kondisi
berbeban ditunjukkan persamaan (16) dan rugirugi total motor ditunjukkan persamaan (17) :
Pin = Vt x IL
(15)
Pcu-tot = ( Ia )2 x Ra + ( Is )2 x Rs + ( Ish )2 x Rsh (16)
Rugi-Rugitotal = Pcu-total + Pkonstan
(17)
Sehingga daya keluaran motor yang
digunakan untuk melayani beban adalah :
Pout = Pin Rugi-Rugitot
(18)
Maka efisiensi motor adalah :
= Pout x 100 %
Pin
(19)
Dengan melakukan perhitungan seperti
persamaan (19) pada setiap penambahan tahanan
medan diperoleh putaran tertinggi pada motor DC
kompon pendek 1900 Rpm dengan efisiensi 45,65%
dan motor DC kompon pendek 1850 Rpm dengan
efisiensi 43,14% seperti ditunjukkan Tabel 5 dan
Tabel 6
Tabel 5. Data hasil analisa pengaruh pengaturan
kecapatan metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon pendek
R1

Ia

Ish

Is

Il

(%)

100

6,00

0,13

6,13

6,13

1400

43,63

200

6,34

0,12

6,46

6,46

1500

46,10

Cx
0,109
0,1014

300

6,49

0,11

6,6

6,6

1550

44,70

400

6,84

0,10

6,94

6,94

1600

45,53

500

7,01

0,10

7,11

7,11

1620

45,72

600
700
800
900
1000

7,14
7,32
7,49
7,65
7,79

0,09
0,09
0,08
0,08
0,07

7,23
7,41
7,57
7,73
7,86

7,23
7,41
7,57
7,73
7,86

1700
1720
1800
1820
1900

44,90
45,24
45,59
45,46
45,65

0,0980
0,0936
0,0919
0,0874
0,0858
0,0816
0,0804
0,0767

Tabel 6 Data hasil analisa pengaruh pengaturan


kecapatan metode pengaturan fluksi pada motor DC
kompon panjang
R1

Ia

Ish

Is

Il

(%)

100

5,14

0,14

5,14

5,28

1400

39.14

200
300
400

5,53
5,65
5,88

0,13
0,12
0,11

5,53
5,65
5,88

5,66
5,77
5,99

1450
1500
1550

43.46
41.10
42.68

500

6,00

0,10

6,00

6,1

1600

42.74

600
700
800
900
1000

6,12
6,27
6,44
6,60
6,70

0,10
0,09
0,09
0,08
0,07

6,12
6,27
6,44
6,60
6,70

6,22
6,36
6,53
6,68
6,77

1620
1700
1720
1800
1850

42.68
43.53
43.15
43.26
43.14

Cx
0.1124
0.1073
0.1034
0.0994
0.0960
0.0944
0.0896
0.0881
0.0838
0.0813

Pengaruh pengaturan putaran terhadap


efisiensi motor arus searah kompon pendek dapat
dilihat pada Gambar (8) dan Gambar (9) sedangkan
untuk motor arus searah kompon panjang dapat
dilihat pada Gambar (10) dan Gambar (11) :

Gambar 8. Grafik pengaruh fluksi terhadap efisiensi


pada motor DC kompon Pendek
Gambar 8 menunjukkan bahwa penurunan
fluksi mengakibatkan kenaikan efisiensi motor arus
searah Kompon panjang.

Gambar 9. Grafik pengaruh putaran terhadap


efisiensi pada motor DC kompon Pendek
Gambar 9 menunjukkan bahwa kenaikan
putaran motor mengakibatkan kenaikan efisiensi
motor arus searah Kompon panjang.

dihasilkan sehingga menyebabbkan kenaikan


kecepatan putaran
2. Bahwa motor arus searah kompon pendek
memiliki kecepatan terendah 1400 rpm
dengan efisiensi 43,63% dan kecepatan
tertinggi 1900rpm dengan efisiensi 45,65%
sedangkan pada motor arus searah kompon
panjang memiliki kecepatan terendah 1400
rpm dengan efisiensi 39,14% dan kecepatan
tertinggi 1850 rpm dengan efisiensi 43,14%.
3. Motor arus searah kompon pendek memiliki
efisiensi lebih baik dibanding motor arus
searah kompon panjang hal ini dapat dilihat
pada saatkecepatan tertitinggi yaitu motor
arus searah kompon pendek memiliki efisiensi
45,65% sedangkan motor arus searah kompon
panjang 43,14%.
6.Referensi

Gambar 10. Grafik pengaruh fluksi terhadap


efisiensi pada motor DC kompon Panjang
Gambar 10 menunjukkan bahwa penurunan
fluksi mengakibatkan kenaikan efisiensi motor arus
searah Kompon pendek.

Gambar 11. Grafik pengaruh putaran terhadap


efisiensi pada motor DC kompon Panjang
Gambar 10 menunjukkan bahwa kenaikan
putaran motor mengakibatkan kenaikan efisiensi
motor arus searah Kompon pendek.

5.Kesimpulan
Berdasarkan analisis disimpulkan sebagai
berikut :
1. Semakin kecil nilai arus medan akan
menyebabkan semakin rendah fluksi yang

1. Bimbra, P.S,Generalized Circuit Theory of


Electrical Machines, Khanna Publisher,
India, 1975.
2. Theraja, B.L. & Theraja, A.K, A Text Book of
Electrical Technology, New Delhi, S.Chand
and Company Ltd., 2001.
3. Theodore, Wildi,Electrical Machine Drives
and Power Systems , Prentice Hall
Internasional, Liverpool, 1983.
4. Sawhney, A.K,Electrical Machine Design,
Dhanpat Rai and sons, Patiala,1970.
5. Lister, Eugene C,Mesin dan Rangkaian
Listrik, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 1988.
6. Wijaya, Mochtar,Dasar-Dasar Mesin
Listrik, Djambatan, Jakarta, 2001.
7. Zuhal:Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
8. Yon. Rijono, 2002. Dasar Teknik Tenaga
Listrik .Penerbit Andi Offset. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai