Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan menghasilkan monomer acrylonitrile diantaranya:
1. Dehidrasi Ethylene Cyanhydrin
Ethylene Cyanhydrin dapat dibentuk dengan 2 cara yaitu (1) dengan
mencampurkan ethylene oxide dengan hydrogen cyanide atau (2) mereaksikan ethylene
chlorhydrin dengan alkali cyanides. (3) Setelah didapatkan ethylene cyanhydrin yang
diinginkan, akan dilakukan proses dehidrasi (fasa liquid) pada temperature 250-350 oC
dengan menggunakan katalis alkaline atau (fasa vapour) pada temperatur 350 oC dengan
menggunakan alumina.
3. Jalur Propylene
(1) Propylene dioksidasi untuk menghasilkan acrolein dan (2) kemudian
direaksikan dengan amonia untuk membentuk hydroxyl amino. (3) Hasil yang didapat
kemudian didehidrasi dan didehidrogenasi untuk menghasilkan acrylonitrile.
4. Jalur Acetaldehyde
(1) Hydrogen cyanide ditambahkan kedalam acetaldehyde untuk membentuk
cyanhydrin kemudian (2) akan dilakukan proses dehidrasi untuk menghasilkan
acrylonitrile.
dimethylformamide (DMF).
Polimerisasi yang terjadi biasanya dilakukan pada rentang temperatur 50-60 oC. Dengan
menggunakan initiator potassium persulfate. Polimer yang dihasilkan nantinya akan kemudian
akan dikeringkan menggunakan nitrogen atmosphere.
Dalam skala industri polyacrylonitrile, akan dibangun pabrik kurang lebih seperti skema
dibawah ini.