Anda di halaman 1dari 20

ROTARY DRYER

102.2.018
Christine Saputra 6208029
Yuliani 6208037

TUJUAN PERCOBAAN
Memahami prinsip pengeringan dengan
rotary dryer.
Memahami perpindahan massa dan panas
pada pengeringan.
Menentukan kalor yang diperlukan pada
pengeringan.
Menentukan NTU (number of transfer unit)
pada rotary dryer.
Menentukan efisiensi bahan bakar yang
diperlukan pada pengeringan.

Pengeringan
Proses pengurangan kadar air dalam
suatu bahan padat dengan
menggunakan medium pengering
(misalnya gas panas).
Prinsip: perpindahan massa dan
panas yang berlangsung secara
serempak akibat adanya penguapan
air pada permukaan bahan.

PERPINDAHAN MASSA DAN PANAS

DRIVING FORCE
PERPINDAHAN MASSA : perbedaan
kelembaban di fasa bulk dengan
kelembaban interface.
PERPINDAHAN PANAS : perbedaan
temperatur antara temperatur di
interface dengan temperatur di fasa
bulk.

KURVA PENGERINGAN
Menunjukkan hubungan antara kadar air selama
proses pengeringan.
Fungsi: untuk menentukan waktu pengeringan
yang diperlukan.
Dibuat dengan mengalurkan data kandungan air
bahan yang dikeringkan (X) terhadap waktu
pengeringan (t).
Dapat dibagi menjadi 3 tahap:
- Tahap inisiasi
- Tahap pengeringan periode konstan
- Tahap pengeringan periode menurun

Prosedur Kerja

1. Start Up Alat
Alat didongkrak untuk mencapai slope tertentu
Alat dihubungkan ke listrik lalu dihidupkan. Penekanan switch
ON/OFF harus maksimal agar motor tidak terbakar
LPG dinyalakan dari luar agar pembakaran berlangsung. Ujung
burner diletakkan di ujung alat bagian tengah.
Bukaan gas diatur sesuai penugasan, selang gas diselotip di ujung alat
agar posisi api tidak berubah.

Temperatur gas hasil bakar diamati pada temperatur recorder hingga


steady state tercapai

2. Kalibrasi termometer

Temperatur air mendidih dan es mencair


dicatat

Tekanan ruang dicatat

Dibuat persamaan yang menyatakan koreksi


temperatur

3. Penghitungan densitas padatan


Gelas ukur 100 ml ditimbang

Dimasukan sejumlah padatan kemudian ditimbang. Gelas diisi air


hingga batas ukur

Densitas padatan ditentukan

4. Pengukuran kadar air umpan


Cawan kosong ditimbang
Cawan berisi padatan ditimbang
Cawan dimasukan ke oven selama beberapa menit

Cawan dimasukan ke eksikator hingga dingin

Cawan berisi padatan ditimbang kembali

Kadar air dalam padatan ditentukan

5. Pembuatan umpan
Padatan kering yang telah diukur kadar airnya
disiapkan

Padatan ditambah sejumlah air untuk


mencapai kadar air tertentu sesuai penugasan

Temperatur padatan awal diukur

6. Penentuan waktu tinggal


padatan

Setelah T gas mencapai kondisi steady, padatan


dimasukkan secara kontinu dari hopper

stopwatch dinyalakan

pada saat pertama kali padatan keluar stopwatch


dimatikan
waktu tinggal padatan dalam rotary drier
ditentukan

7. Penentuan kadar air

Umpan terus dimasukkan secara kontinu sampai


kadar air tidak berubah terhadap waktu

pengukuran terhadap beberapa besaran dalam


pengeringan dilakukan

8. Pengukuran Temperatur, RH, dan


Kecepatan Aliran Gas
Pada cerobong keluaran gas, RH dan temperatur diukur
dengan menggunakan RHmeter

Laju alir keluaran gas diukur dengan menggunakan


anemometer

Temperatur bola kering diukur dengan menggunakan


termometer
Temperatur bola basah diukur dengan menggunakan
termometer yang terlebih dahulu dibungkus dengan kapas
basah

Temperatur yang terbaca pada 3 buah temperatur


recorder di alat dicatat

9. Penentuan Efisiensi Penggunaan Bahan


Bakar
Massa Gas LPG setelah kadar air padatan mencapai
keadaan steady ditimbang

Proses pengeringan diteruskan selama waktu tinggal yang


telah diketahui

Massa Gas LPG setelah pengeringan selama waktu tinggal


ditimbang

Massa gas yang digunakan untuk pembakaran


diperoleh

NERACA MASSA DAN ENERGI


PENGERINGAN

Neraca Massa:
Gs (Y2-Y1)=Wk (X2-X1)

Neraca Energi:
Gs H1 + Wp Hp2 = Gs H2+Wp Hp1
H1 = (CB + Y1CA)(Tg1-T0)+ Y1 0
H2 = (CB + Y2CA)(Tg2-T0)+ Y2 0
Hp1 = (Cp+ x1CAL)(tL1-to)
Hp2 = (Cp+ x2CAL)(tL2-to)

Gs = laju umpan gas


Wk = massa padatan kering
Y = kelembaban gas
X = kadar air
H = entalpi gas
Wp = laju umpan padatan kering
Hp = entalpi padatan

CA = kapasitas panas uap air


CB = kapasitas panas gas
CAL = kapasitas panas air dalam padatan
Cp = kapasitas panas padatan
0 = kalor penguapan air

PENENTUAN NTU
NTU: banyaknya transfer panas yang
terjadi dalam suatu unit
pengeringan.
Makin banyak NTU makin banyak
transfer panas pengering makin
panjang.
Untuk menentukan NTU, pengering
dibagi menjadi 3 zone berdasarkan
profil temperatur.

Zone I
Zone II
Zone III

Anda mungkin juga menyukai