Bakteri
dalam
feses
ditemukan
meningkat dari minggu pertama (1015%) hingga minggu ketiga (75%) dan
turun secara perlahan.
Biakan urine positif setelah minggu
pertama.
Biakan
sumsum tulang merupakan
metode baku emas karena mempunyai
sensitivitas paling tinggi dengan hasil
positif didapat pada 80-95% kasus dan
sering tetap positif selama perjalanan
penyakit dan menghilang pada fase
penyembuhan.
Jelaskan pemeriksaan penting pada demam tifoid?
Tubex
selanjutnya
Dasar
konsep
antibodi
lgM
spesifik
terhadapsalmonella
typhidigunakan sebagai marker penanda TUBEX TF menurut
beberapa peneliti:
Kadar ketiga kelasimmunoglobin anti Lipopolisakarida (lgA, lgG dan
lgM)lebih tinggi pada pasien tifoid dibandingkan kontirol;pengujian
lgM antipolisakarida memberikan hasil yang berbeda bermakna
antara tifoid dan non tifoid.
Dalam diagnosis serologis Demam Tifoid, deteksi antibodi lgM
adalah lebih baik karena tidak hanya meningkat lebih awal tetapi
juga lebih cepat menurun sesuai dengan fase akut infeksi,
sedangkan antibodi lgG tetap bertahan pada fase penyembuhan.
TUBEX TF mendeteksi antibodi lgM dan bukan lgG. Hal ini membuat
Apatis
Delirium
Somnolen
Sopor
Koma
Tipe-tipe demam
1.Demam kontinyu
Demam kontinyu atau sustained fever ditandai oleh
peningkatan suhu tubuh terus menerus dan menetap
dengan fluktuasi maksimal 0,4 derajat Celcius selama
periode 24 jam.
Contoh : Demam tifoid (lebih dari 7 hari) dan Malaria
Falciparum Malignan
2.Demam septik
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau
intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik
terendah suhu yang sangat besar. Malam hari suhu naik
sekali, pagi hari turun hingga di atas normal, sering disertai
menggigil dan berkeringat. Demam septik tidak mencapai
suhu normal, demam hektik mencapai suhu normal
Contoh : Infeksi pyogenik
3.Demam remitten
Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap
hari tetapi tidak mencapai normal. Suhu badan
dapat turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai
normal. Perbedaan suhu mungkin mencapai 2
derajat namun perbedaannya tidak sebesar demam
septik.
Contoh : Demam tifoid, ISK, ISPA, Otitis media,
Faringitis, Tonsilitis
4.Demam intermiten
Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap
hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada
siang hari. Suhu badan turun menjadi normal
selama beberapa jam dalam satu hari.
Contoh : Limfoma, endokarditis
5. Demam Siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu
badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.
Contoh : Malaria
6.Demam Bifasik
Demam dengan 2 episode yang berbeda (pelana
kuda/ saddleback fever), demam pertama dengan
durasi 2-3 hari, kemudian turun sampai dengan
hari ke-5, kemudian demam lagi bahkan kenaikan
suhu bisa lebih tinggi.
Contoh : DBD, poliomyelitis
Tifoid klinis
Demam lebih dari 7 hari, timbul insidius,
naik secara bertahap tiap hari, mencapai
suhu tertinggi pada akhir minggu pertama,
minggu kedua demam terus menerus tinggi,
lisis pada minggu ketiga (step-ladder
temperature chart)
Anak sering mengigau (delirium), malaise,
letargi, nyeri kepala
Gangguan GIT: anoreksia, nyeri perut,
kembung, diare atau konstipasi, muntah
Rhagaden
Lidah
tifoid
Bradikardi relatif
Meteorismus
Hepatomegali
Demam
Tifoid
Demam Tifoid klinis + Salmonella
typhi (+) pada biakan darah,
urine atau feses dan/atau
pemeriksaan serologis yang
mendukung ( Kadar igM
Salmonella typhi)
b. Gastritis spesifik
Keluhan yang timbul adalah nyeri
pada daerah uluhati (anoreksia)
Pada pemeriksaan bisa terdapat
nyeri tekan pada daerah uluhati,
atau bisa pula pada seluruh
perut, tanpa tegangnya otot
perut.
Bonam
Perbaikan klinis
Tidak dijumpai komplikasi
Dubia
:
Belum ada perbaikan klinis
Tidak dijumpai komplikasi
Malam
:
Terdapat komplikasi
tifoid
Tes Widal
IgM Salmonella
Malaria
TB
Tes Mantoux
Foto toraks
Sputum BTA
ISK
Urinalisis
Analisis urin rutin (pemeriksaan mikroskopis
urin)
Kultur urin
Hitung koloni
ESO parasetamol
Berisiko terjadi gangguan
kardiovaskular seperti stroke atau
serangan jantung meningkat
sekitar 20 sampai 70 persen.
Berisiko menimbulkan masalah di
saluran pencernaan khususnya
perdarahan internal sekitar 10
sampai 50 persen.
Berisiko menyebabkan kerusakan
ginjal sampai dua kali lipat.
100mg/kg/hari, 4x/hari
selama 10hari
kejang
kesadaran
menurun: soporous
sampai koma
kesadaran berubah/ kontak psikik
tidak ada