Anda di halaman 1dari 28

Kapan biakan darah, urin, dan feses dilakukan?

Biakan darah terhadap Salmonella juga tergantung


dari saat pengambilan pada perjalanan penyakit.
Beberapa peneliti melaporkan biakan darah positif
40-80% atau 70-90% dari penderita pada minggu
pertama sakit dan positif 10-50% pada akhir
minggu ketiga.
Sensitivitasnya akan menurun pada sampel
penderita yang telah mendapatkan antibiotika dan
meningkat sesuai dengan volume darah dan rasio
darah dengan media kultur yang dipakai.

Bakteri

dalam
feses
ditemukan
meningkat dari minggu pertama (1015%) hingga minggu ketiga (75%) dan
turun secara perlahan.
Biakan urine positif setelah minggu
pertama.
Biakan
sumsum tulang merupakan
metode baku emas karena mempunyai
sensitivitas paling tinggi dengan hasil
positif didapat pada 80-95% kasus dan
sering tetap positif selama perjalanan
penyakit dan menghilang pada fase
penyembuhan.


Jelaskan pemeriksaan penting pada demam tifoid?

Tubex

TFadalah suatu tesdiagnostic


in vitro semi kuantitatif10 menit untuk
deteksi Demam Tifoid akut yang
disebabkan
olehsalmonella
typhi,melalui deteksi spesifik adanya
serum antibodi lgM tersebut dalam
menghambat (inhibisi) reaksi antara
antigen
berlabel
partikel
lateks
magnetik (reagen warna coklat) dan
monoklonal antibodi berlabel lateks
warna (reagen warna biru),

selanjutnya

ikatan inhibisi tersebut


diseparasikan
oleh
suatu
daya
magnetik.
Tingkat
inhibasi
yang
dihasilkan
adalah
setara
dengan
konsentrasi antibodi lgMS. Typhidalam
sampel. Hasil dibaca secara visual
dengan membandingkan warna akhir
reaksi terhadap skala warna.

Dasar

konsep
antibodi
lgM
spesifik
terhadapsalmonella
typhidigunakan sebagai marker penanda TUBEX TF menurut
beberapa peneliti:
Kadar ketiga kelasimmunoglobin anti Lipopolisakarida (lgA, lgG dan
lgM)lebih tinggi pada pasien tifoid dibandingkan kontirol;pengujian
lgM antipolisakarida memberikan hasil yang berbeda bermakna
antara tifoid dan non tifoid.
Dalam diagnosis serologis Demam Tifoid, deteksi antibodi lgM
adalah lebih baik karena tidak hanya meningkat lebih awal tetapi
juga lebih cepat menurun sesuai dengan fase akut infeksi,
sedangkan antibodi lgG tetap bertahan pada fase penyembuhan.
TUBEX TF mendeteksi antibodi lgM dan bukan lgG. Hal ini membuat

Sensitivitas dan spesifisitas tes Widall

Tujuan diet pada Tifoid?


Makanan

dengan rendah serat bertujuan


untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa
sehingga dapat membatasi volume feses, dan
tidak merangsang saluran cerna.
Pemberian bubur saring atau makanan lunak,
juga ditujukan untuk menghindari terjadinya
komplikasi perdarahan saluran cerna atau
perforasi usus.
Tujuan utama diet demam thypoid adalah
memenuhi
kebutuhan
nutrisi
penderita
demam thypoid dan mencegah kekambuhan.

Jelaskan mengenai tingkattingkat kesadaran


Kompos

mentis : pasien sadar sepenuhnya dan


memberi respon yang adekuat terhadap semua
stimulus yang diberikan

Apatis

: Pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak


acuh terhadap keadaan sekitarnya, ia akan memberi
respon yang adekuat bila diberikan stimulus

Delirium

: Keadaan kesadaran yang menurun serta


kacau, biasanya disertai disorientasi, iritatif, dan
salah persepsi terhadap rangsangan sensorik hingga
sering terjadi halusinasi.

Somnolen

: Yakni tingkat kesadaran yang lebih


rendah
daripada
apatis,
pasien
tampak
mengantuk, selalu ingin tidur, ia tidak responsif
terhadap
stimulus
ringan,
tetapi
masih
memberikan respon terhadap stimulus yang agak
keras, kemudian tertidur lagi

Sopor

: Pada keadaan ini pasien tidak memberikan


respon ringan maupun sedang, tetapi masih
memberi sedikit respon terhadap stimulus yang
kuat, refleks pupil terhadap cahaya masih positif

Koma

: Pasien tidak dapat bereaksi terhadap


stimulus apapun, refleks pupil terhadap cahaya
tidak ada, ini adalah tingkat kesadaran yang
paling rendah

Tipe-tipe demam
1.Demam kontinyu
Demam kontinyu atau sustained fever ditandai oleh
peningkatan suhu tubuh terus menerus dan menetap
dengan fluktuasi maksimal 0,4 derajat Celcius selama
periode 24 jam.
Contoh : Demam tifoid (lebih dari 7 hari) dan Malaria
Falciparum Malignan
2.Demam septik
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau
intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik
terendah suhu yang sangat besar. Malam hari suhu naik
sekali, pagi hari turun hingga di atas normal, sering disertai
menggigil dan berkeringat. Demam septik tidak mencapai
suhu normal, demam hektik mencapai suhu normal
Contoh : Infeksi pyogenik

3.Demam remitten
Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap
hari tetapi tidak mencapai normal. Suhu badan
dapat turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai
normal. Perbedaan suhu mungkin mencapai 2
derajat namun perbedaannya tidak sebesar demam
septik.
Contoh : Demam tifoid, ISK, ISPA, Otitis media,
Faringitis, Tonsilitis
4.Demam intermiten
Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap
hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada
siang hari. Suhu badan turun menjadi normal
selama beberapa jam dalam satu hari.
Contoh : Limfoma, endokarditis

5. Demam Siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu
badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.
Contoh : Malaria
6.Demam Bifasik
Demam dengan 2 episode yang berbeda (pelana
kuda/ saddleback fever), demam pertama dengan
durasi 2-3 hari, kemudian turun sampai dengan
hari ke-5, kemudian demam lagi bahkan kenaikan
suhu bisa lebih tinggi.
Contoh : DBD, poliomyelitis

Perbedaan Tifoid Klinis dengan


Demam tifoid
Demam

Tifoid klinis
Demam lebih dari 7 hari, timbul insidius,
naik secara bertahap tiap hari, mencapai
suhu tertinggi pada akhir minggu pertama,
minggu kedua demam terus menerus tinggi,
lisis pada minggu ketiga (step-ladder
temperature chart)
Anak sering mengigau (delirium), malaise,
letargi, nyeri kepala
Gangguan GIT: anoreksia, nyeri perut,
kembung, diare atau konstipasi, muntah

Rhagaden
Lidah

tifoid
Bradikardi relatif
Meteorismus
Hepatomegali

Demam

Tifoid
Demam Tifoid klinis + Salmonella
typhi (+) pada biakan darah,
urine atau feses dan/atau
pemeriksaan serologis yang
mendukung ( Kadar igM
Salmonella typhi)

Identifikasi mengenai nyeri pada


gastritis
a. Gastritis erosif, hemarogik, dan
gastropati
Keluhan yang timbul berupa nyeri
uluhati yang seperti terbakar dan
nyeri.
Pada pemeriksaan terdapat nyeri
tekan pada daerah lambung
(perut kiri atas) dan daerah
uluhati.

b. Gastritis spesifik
Keluhan yang timbul adalah nyeri
pada daerah uluhati (anoreksia)
Pada pemeriksaan bisa terdapat
nyeri tekan pada daerah uluhati,
atau bisa pula pada seluruh
perut, tanpa tegangnya otot
perut.

c. Gastritis kronis-non erosif non


spesifik
Keluhannya tidak spesifik, berupa
perasaan tidak enak pada uluhati
yang terkadang disertai mual,
muntah
Juga timbul perasaan penuh di
uluhati pada penderita
Pada pemeriksaan terdapat nyeri
tekan pada daerah uluhati.

Kapan prognosis demam tifoid dikataan bonam


dubia malam

Bonam

Perbaikan klinis
Tidak dijumpai komplikasi

Dubia

:
Belum ada perbaikan klinis
Tidak dijumpai komplikasi

Malam

:
Terdapat komplikasi

Pemeriksaan penunjang apa saja yang


menyingkirkan DD
Demam

tifoid
Tes Widal
IgM Salmonella

Malaria

- Pemeriksaan apus darah tepi


Tebal : ada tidaknya Plasmodium
Tipis : identifikasi spesies Plasmodium
- Rapid Diagnostic Test (RDT)

TB

Tes Mantoux
Foto toraks
Sputum BTA

ISK

Urinalisis
Analisis urin rutin (pemeriksaan mikroskopis
urin)
Kultur urin
Hitung koloni

ESO parasetamol
Berisiko terjadi gangguan
kardiovaskular seperti stroke atau
serangan jantung meningkat
sekitar 20 sampai 70 persen.
Berisiko menimbulkan masalah di
saluran pencernaan khususnya
perdarahan internal sekitar 10
sampai 50 persen.
Berisiko menyebabkan kerusakan
ginjal sampai dua kali lipat.

ESO kloramfenikol pada neonatus


Penggunaan

dosis tinggi pada bayi


baru lahir dapat menyebabkan grey
baby syndrome :
- Terjadi reaksi glukuronidasi yang
kurang yang menyebabkan akumulasi
toksik metabolik kloramfenikol yang
dapat menghalang transpor elektron
di hati, miokardium dan otot
- Menimbulkan gejala-gejala seperti
muntah dan hipotermi.

Dosis ampisilin pada demam tifoid


Ampisilin

100mg/kg/hari, 4x/hari
selama 10hari

Tanda-tanda pada demam ensefalopati tifoid :

kejang
kesadaran

menurun: soporous
sampai koma
kesadaran berubah/ kontak psikik
tidak ada

Anda mungkin juga menyukai