menentukan
apakah
mereka
berkorelasi
dengan
faktor
tua
dari
anak-anak
di
Pediatric
Cardiomyopathy
Registry
paling
ekstrim,
Dampak-Emosional
Orang
tua/Parental
Impact-
Emotional, adalah satu SD di bawah normal. Usia yang lebih muda saat
diagnosis dan dimensi skor z ventrikel kiri akhir diastolic yang lebih kecil
berhubungan secara independen dengan fungsi fisik yang lebih baik pada
anak-anak dengan kardiomiopati tipe dilatasi. Pendapatan keluaga yang
lebih besar / pendidikan yang lebih tinggi berkorelasi dengan fungsi
psikososial
yang
lebih baik
pada
anak-anak
dengan hipertrofik
dan
kardiomiopati tipe campuran/ tipe lain. Pada kohort lebih dari sama dengan 5
tahun ini, skor rendah pada kedua instrumen memprediksi kematian yang
berhubungan
dengan
jantung
sudah
dilakukan
dan
beberapa
dan
jantung
kedepannya;
(3)
meneliti
hubungan
antara
pengukuran yang tervalidasi dari HRQOL dan status fungsional; dan (4)
menilai apakah HRQOL dan status fungsional memprediksi kondisi klinis ke
depan. Kami berhipotesis bahwa HRQOL dan status fungsional yang buruk
akan berhubungan dengan waktu yang lebih singkat untuk dimasukan ke
dalam daftar transplantasi jantung, serta untuk kematian dan transplantasi.
Metode
Studi Status Fungsional PCMR mengumpulkan data HRQOL dan status
fungsional (disebut sebagai survei) pada pasien anak dengan kardiomiopati
di 12 pusat jantung anak di amerika serikat. Kriteria inklusi untuk penelitian
yang diperlukan adalah pasien harus memenuhi kriteria PCMR untuk
diagnosis kardiomiopati (kardiomiopati tipe dilatasi/dilated cardiomyopathy
[DCM]; kardiomiopati tipe hipertropi/hypertrophic cardiomyopathy [HCM];
atau campuran/tipe lainnya), berusia 18 tahun atau lebih muda pada saat
dilakukan survei, dan bahwa pasien tidak mengalami transplantasi jantung
sebelumnya. Seorang pasien dianggap memenuhi syarat untuk PCMR jika
kriteria ekokardiografi kuantitatif secara ketat sesuai dengan pengukuran
penggunaan dari dimensi LV, ketebalan dinding, dan fungsi, atau pola
kardiomiopati sesuai dengan pola semiquantitative yang diketahui. Pasien
juga dapat memenuhi syarat apabila diagnosis dikonfirmasi dengan analisis
otopsi atau jaringan; atau penyidik telah mengajukan bukti kuat lain untuk
adanya kardiomiopati. PCMR mengeksklusi pasien dengan kardiomiopati
sekunder untuk kondisi lain. Kriteria eksklusi tambahan untuk penilaian
status fungsional adalah penyakit neuromuskuler, seperti distrofi otot
Duchenne, yang dapat mempengaruhi status fungsional, dan kurangnya
Health Questionnaire (CHQ) dari Laporan Orang tua untuk anak-anak usia 518 tahun dan versi 14-item dari kuesioner FSII (R). Semua kuesioner yang
dijawab masing-masing oleh orang tua atau pengganti orang tua tahunan.
Orang tua juga melaporkan tingkat, pendidikan terakhir, ras, status
perkawinan, dan pendapatan.
Temuan
secara
keseluruhan
dari
CHQ
dijelaskan
oleh
Physical
and
Psychosocial Summary Scores,, yang berkisar dari 0 sampai 100. CHQ juga
menilai 14 konsep kesehatan: (1) fungsi fisik; (2) peran / sosial-fisik; (3)
peran / sosial emosional; (4) peran / perilaku sosial; (5) nyeri tubuh; (6)
perilaku umum; (7) kesehatan mental; (8) harga diri; (9) persepsi kesehatan
umum; (10) perubahan dalam kesehatan; (11) dampak-emosional orang tua;
(12) dampak-waktu orang tua; (13) kegiatan keluarga; dan (14) kohesi
keluarga. Skala ini dinyatakan sebagai nilai z (angka SD dari rata-rata nol
untuk kelompok pembanding yang sehat). Versi 14-item dari FSII (R)
menghasilkan skor total, yang memiliki nilai maksimum 100. FSII (R)
menangkap fungsi fisik dan emosional tetapi tidak menilai nyeri, fungsi
sosial, atau fungsi peran. Skor Ringkasan CHQ dan skor FSII (R) yang Lebih
besar menunjukkan fungsi yang lebih baik.
Analisis Statistik
Variabel kontinu diringkas sebagai mean SD dan median dengan IQR. Luas
permukaan tubuh dihitung dari tinggi dan berat badan menggunakan
formula Haycock. Dimensi diastolik akhir ventrikel kiri / LV end-diastolic
dimension LV (EDD), ketebalan dinding posterior LV, ketebalan septum, dan
massa LV dinyatakan sebagai nilai z relatif terhadap distribusi pengukuran ini
vs luas permukaan tubuh pada anak sehat dan pemendekan fraksi dan fraksi
ejeksi LV dinyatakan sebagai nilai z relatif terhadap usia. Pemeriksaan
Echokardiografi
dianalisis
sebagai
yang
berkorelasi
bersama
status
fungsional yang diperoleh rata-rata 1 bulan sebelum survei, dan 75% dari
pemeriksaandidefinisikan sebagai konkuren dan diperoleh dalam waktu 9
bulan. Klasifikasi kelompok dilakukan berdasarkan jenis fungsional dari
kardiomiopati pada saat diagnosis kardiomiopati.
Rata-rata skor z ekokardiografi dibandingkan dengan rata-rata nol dengan
menggunakan uji t dengan satu sampel. Total Skor Ringkasan CHQ dan skor
FSII (R) dibandingkan terhadap rata-rata untuk anak sehat melalui uji
pendapatan
pada
tingkat
pendidikan
orang
tua
dan
status
tahun, dan kuesioner pertama selesai pada median 2,6 tahun setelah
presentasi dari kardiomiopati; 30% dinilai pada tahun pertama (Tabel I;
tersedia di www.jpeds.com).
Dari 355 pasien, 42% dari kohort memiliki DCM (n = 149), 36% memiliki
HCM (n = 129), dan 22% memiliki (misalnya, restriktif, aritmogenik)
kardiomiopati tipe campuran atau tipe lainnya (n = 77) dengan beberapa
etiologi, tetapi kebanyakan pasien (72%) bersifat idiopatik. Sekitar dua
pertiga (64%) dari orang tua atau wali terdaftar memiliki pendidikan
postsecondary sebagai tingkat pendidikan terakhir, dan22% menyelesaian
sekolah menenngah/high school sebagai pendidikan terakhir. Pendapatan
rumah tangga tahunan total adalah kurang dari $ 60.000 pada 46%; $ 60
000- $ 99 000 pada 30%; dan lebih sama dengan $ 100 000 pada 24%.
Seperti yang diharapkan, ukuran dan fungsi LV bervariasi menurut jenis
fungsional kardiomiopati (Tabel I). Selain itu, tingkat keparahan kelainan
struktural jantung pada saat kuesioner selesai sedikit lebih rendah daripada
tingkat keparahan pada saat presentasi kardiomiopati. Sebagai contoh, ratarata SD pemendekan fraksi LV (LV EDD skor z) dalam kelompok DCM
adalah 25 12 (2,8 2,2) dan 18 10 (3,8 2,4) pada waktu penyelesaian
kuesioner dan presentasi kardiomiopati, untuk masing-masingnya. Rata-rata
SD nilai z ketebalan septum intraventrikular dalam kelompok HCM adalah
3,3 2,7 dan 3,6 2,4 pada waktu penyelesaian kuesioner dan presentasi
kardiomiopati, untuk masing-masingnya.
Fungsi Dibandingkan dengan Kontrol
Pada umumnya, Skor Ringkasan CHQ secara signifikan lebih rendah
dibandingkan kontrol dengan riwayat sehat (Tabel I dan Gambar 1, A): ratarata Skor Ringkasan Fisik adalah 41,7 14,4 vs 53,0 8,8 untuk control dan
rata-rata skor ringkasan Psikososial adalah 47,8 10,7 vs 51,2 9,1 untuk
control. Namun, 71% memiliki CHQ Skor Ringkasan Fisik dan 90% memiliki
Skor Ringkasan Psikososial diantara 2 SD dari kontrol sehat (lebih besar sama
dengan 35,4 untuk fisik dan lebih besar sama dengan 33,0 untuk
psikososial). Persentase ini tidak berbeda secara signifikan dengan jenis
kardiomiopati. Skor domain CHQ untuk kesehatan mental, perilaku, peran /
batas sosial domain emosional, dan harga diri tidak berbeda dari normal;
Namun, kesehatan umum, fungsi fisik, nyeri, dan dampak emosional dan
waktu kesehatan anak pada orang tua secara signifikan lebih rendah, yang
menunjukkan fungsi yang lebih buruk (Gambar 1, B). Skor z yang paling
ekstrim adalah untuk skala Dampak- Emosional Orang Tua (median -1,12,
-1,90 IQR 0,44) dan Persepsi Kesehatan Umum (median -0,78, -1,42 IQR
0,08).
Total skor rata-rata dari instrumen FSII (R) pada kohort usia lebih dari sama
dengan 5 tahun adalah 88,5 15,0 14,7 (median 92,9), lebih rendah anak
normal 96,1 8,2 (P <0,001), dengan tidak ada perbedaan berdasarkan
jenis kardiomiopati (Tabel II). Skor Ringkasan CHQ fisik dan psikososial cukup
berkorelasi dengan skor total FSII (R), r = 0,52 (95% CI 0,43-0,59) dan r =
0,55 (95% CI 0,47-0,62), masing-masing (kurva prediktif model aditif umum
pada Gambar 2; tersedia di www.jpeds.com).
Instrumen FSII (R) divalidasi untuk anak-anak yang lebih muda dan lebih tua.
Terdapat 245 peserta yang menyelesaikan FSII (R) sebelum usia 5 tahun
(usia rata-rata 1,8 tahun), median 0,9 tahun setelah adanya presentasi
kardiomiopati. Rata-rata total skor mereka adalah 86,6 18,0 (Tabel III).
Rata-rata total skor semua peserta (N = 565; 1 minggu sampai 18 tahun)
adalah 87,1 16,4, dengan 41% dinilai dalam tahun pertama setelah
presentasi (Tabel III).
Modeling multivariabel: Korelasi dari Fungsi
Pemodelan multivariabel dari Skor Ringkasan CHQ, skala CHQ Emosional
Orang tua, dan total skor FSII (R) pada kohort usia lebih dari sama dengan 5
tahun mengidentifikasi beberapa asosiasi yang signifikan dengan pasien dan
variable penyakit, tetapi adjusted R2 berkisar antara 5% sampai 27% ( Tabel
IV; tersedia di www.jpeds com). Dalam kohort DCM, usia saat diagnosis
adalah prediktor independen, dengan anak-anak didiagnosis pada usia muda
memiliki status fungsional yang lebih baik (P <0,001 untuk CHQ fisik, bahkan
setelah kami melakukan kontrol untuk usia pada saat pengujian).Skor Z LV
EDD yang besar berhubungan secara independen dengan rendahnya Skor
Ringkasan CHQ Fisik dan Psikososial (P = 0,001 dan P = 0,03), skala yang
lebih rendah untuk CHQ Emosional Orang Tua(P = 0,03), dan rendahnya skor
total FSII (R) (P = 0,001). Skor total FSII (R) secara berkorelasi positif dan
independen dengan tingkat pendidikan orang tua yang lebih tinggi (P =
0,05).
Dalam kohort HCM, Skor Ringkasan CHQ Fisik yang lebih rendah secara
independen memprediksi level pendidikan orang tua yang lebih rendah (ratarata penurunan 11 poin jika orang tua tidak menyelesaikan sekolah tinggi, P
= 0,003), dan nilai z LV EDD di bawah normal (rata-rata 5-titik penurunan jika
nilai z adalah <-2, P = 0,02). Fungsi psikososial dan fungsi yang lebih baik
terhadap dampak emosional pada orang tua, diamati pada mereka dengan
pendapatan rumah tangga lebih besar (baik P = 0,002). Dalam kohort HCM,
sebuah skor total FSII (R) yang besar diperkirakan secara independen oleh
usia muda saat diagnosis (0,7 poin per tahun saat pertama diagnosis, P
<0,001) dan pendidikan orang tua (14,4 poin lebih besar jika pendidikan
orang tua melebihi SMA, P <0,001).
Pada kohort dengan kardiomiopati jenis campuran dan lainnya, pendidikan
orang tua yang lebih tinggi adalah prediktor signifikan dari Skor Ringkasan
CHQ Fisik yang lebih besar (P = 0,02), Skor Ringkasan CHQ psikososial (P =
0,03) dan fungsi yang lebih baik dengan melihat dampak emosional
kesehatan anak terhadaporang tua (P = 0,02). Usia yang lebih tua pada
diagnosis berhubungan dengan rendahnya Skor Ringkasan CHQ Fisik dan
skor total FSII (R) lebih rendah.
sensitivitas
yang
mennunjukan
rentang
waktu
kematian
PEMBAHASAN
Meskipun kardiomiopati diketahui berhubungan dengan gangguan, banyak
anak-anak yang masih mampu memiliki fungsi yang normal. Perlu dicatat,
bagaimanapun juga 343 anak-anak ini, dengan usia rata-rata 8,6 tahun,
memiliki rata-rata Skor Ringkasan CHQ Fisik sebesar 41,7 (median 46,0)
yang lebih rendah dari yang telah dilaporkan pada anak-anak dengan
penyakit jantung bawaan pada usia yang sama atau lebih tua . Peserta studi
Pediatric Heart Network Fontan sebanyak 546 memiliki rata-rata skor
pelaporan orangtua 45,3; 66 remaja dengan tetralogy of Fallot yang sudah
diperbaiki,
memiliki
skor
rata-rata
49,4,
dan
47
anak-anak
dengan
lebih besar dari kondisi jantung lainnya. Pada anak-anak dengan DCM, hal ini
berkaitan dengan gejala gagal jantung dan rawat inap berulang.
Fungsi psikososial yang diukur melalu laporan CHQ orang tua mendekati
rata-rata normal (47,8 untuk PCMR vs 51,2 untuk anak-anak sehat),
meskipun masih lebih rendah. Fungsi dalam ranah ini senilai dengan pada
korban Fontan (mean 47,2), pada remaja dengan tetralogy of Fallot (mean
50,6), dan anak-anak yang telah menjalani transplantasi organ toraks
(median 51,5).
FSII (R) dirancang untuk mengukur keseluruhan kesejahteraan anak-anak
dengan penyakit kronis, dan selama perkembangan tersebut terbukti
berkorelasi dengan lama rawat inap. Rata-rata total skor dari seluruh kohort
PCMR (87,1, median usia 6,6 tahun) lebih rendah dibandingkan dengan
kontrol sehat yang dipelajari oleh Stein et al (rata-rata 96,1), dan sama
dengan nilai rata-rata (86,8) pada kohort anak-anak dengan sakit kronis. Ada
beberapa laporan FSII (R) yang diberikan pada anak-anak dengan kondisi
jantung. Rata-rata total skor FSII (R) pada 53 pasien yang selamat dari
perbaikan diafragma kongenital (usia rata-rata 8 tahun) adalah 91; Namun,
total nilai rata-rata pada kelompok orang-orang dengan masalah klinis yang
sama adalah 89, lebih mendekati dengan kohort PCMR.
Meskipun distribusi skor FSII (R) menunjukan ceiling efect, yang miring ke
arah fungsi lebih baik dengan lebih sedikit anak-anak yang memiliki skor
yang sangat rendah
moderat positif (> 0,5) antara Skor Ringkasan CHQ Fisik dan FSII berbasis
luas (R). Koefisien variasi untuk 2 instrumen ini kira-kira sama; Oleh karena
itu, hasil ini tidak menunjukkan bahwa satu instrumen tertentu lebih baik
dari yang lain untuk digunakan sebagai ukuran kondisi yang akan datang.
Namun, FSII (R) tervalidasi untuk digunakan pada anak-anak <5 tahun, dan
CHQ tidak bisa digunakan pada anak-anak yang lebih muda.
Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa status fungsional, baik fisik
maupun psikososial / emosional, berkorelasi dengan usia saat diagnosis juga
SES dan profil ekokardiografi anak. Namun, persentase variasi yang
dijelaskan oleh model yang diturunkan untuk setiap fenotipe kardiomiopati
berkisar antara 8% hingga 27% untuk SKor Ringkasan CHQ Fisik dan total
skor FSII (R), dan dari 5% sampai 15% untuk Skor Ringkasan CHQ
psikososial \ dan Skala Dampak-Emosional orang tua. McCrindle dkk
menemukan
bahwa
prediktor
ekokardiografi
memberikan
R2
fisiologis
penting
dan
mungkin
dianggap
secara
independen
kedepan yang buruk telah dikonfirmasi. Selanjutnya, asosiasi ini sudah ada
bahkan dengan penyesuaian status jantung. Anak-anak dalam penelitian
kami memiliki median 4,9 tahun untuk masa tindak lanjut setelah diagnosis,
dan follow-up rata-rata memperpanjang lebih dari dua tahun terakhir
penilaian status fungsional. Anak-anak dengan DCM yang berada pada tertile
terendah fungsi fisik berada pada 12 kali risiko kematian atau transplantasi
dibandingkan dengan anak-anak pada tertile diatas, dengan perbedaan yang
besar sesuai pada angkainsidensi
penelitian
anak
dimana
dengan
instrumen
kardiomiopati,
tervalidasi,
dapat
setidaknya
memberikan
dalam
pelayanan
memiliki relevansi klinis. Secara khusus, analisis kami untuk kondisi klinis
kedepan terbatas pada kohort HCM, karena hanya memiliki 3 peristiwa klinis
dalam
analisis
persentase
CHQ
variasi
dan
yang
11
dalam
diterangkan
kohort
dalam
keseluruhan.
model
Rendahnya
prediksi
kami,
menunjukkan bahwa variabel lain tidak diukur atau tidak dianalisis untuk
kontribusinya terhadap status fungsional anak. Variabel tersebut dapat
mencakup perhitungan langkah-langkah pertumbuhan, obat-obatan, dan
penyakit noncardiac yang ada. Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa
instrumen CHQ dirancang untuk menilai anak-anak dengan usia 5 tahun atau
lebih tua; Oleh karena itu, hasil CHQ dilaporkan mungkin tidak dapat
digeneralisasikan untuk anak-anak yang hidup dengan kardiomiopati di usia
muda. Akhirnya, kami mengingatkan bahwa penilaian yang disajikan di sini
adalah berdasarkan laporan orang tua. Meskipun hubungan mereka dengan
kondisi klinis kedepan tidak dapat dilupakan, self-reported untuk fungsi oleh
anaknya sendiri memiliki tingkat agak lebih tinggi dari orang tua mereka.
Yang penting, domain paling terganggu yang diidentifikasi dalam populasi
anak dengan kardiomiopati adalah dampak emosional dari penyakit anak
pada orang tua. Risiko Keluarga untuk mengalami gangguan fungsional
dapat diidentifikasi, dan model perawatan terpadu multidisiplin, termasuk
penyediaan layanan sosial khusus di awal perjalanan penyakit, harus
dipertimbangkan.