6. Tanda pisah ( - )
a. Membatasi penyisipan kata/kalimat yang di luar kalimat inti
Contoh :
Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
b. Menegaskan adanya keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas
Contoh :
Rangkaian temuan itu – evolusi, teori gravitasi, dan berbagai teori yang
lain – telah mengubah pandangan kita tentang alam.
c. Dipakai di antara dua bilangan, kata, atau tanggal dengan arti ’sampai ke’ atau
’sampai dengan’
Contoh :
2000 – 2003
Tanggal 12 – 15 Oktober 2009
Antara Yogyakarta – Jakarta
7. Tanda elipsis (…)
a. Dipakai untuk kalimat yang terputus-putus
Contoh :
Kalau begitu...baik, mari kita lanjutkan.
b. Menunjukkan bahwa dalam kalimat terdapat bagian yang dihilangkan
Contoh :
Bukti hilangnya kekuatan ... akan dilihat dalam penelitian lanjutan.
8. Tanda tanya (?)
a. Dipakai untuk mengakhiri kalimat tanya
Contoh :
Kapan kita akan berangkat?
b. Dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan yang
belum dapat dibuktikan kebenarannya
Contoh :
Dia lahir pada tahun 1912 (?)
9. Tanda seru (!)
a. Dipakai dalam kalimat perintah
Contoh :
Pergilah dari sini !
b. Dipakai setelah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi.
Contoh :
Merdeka !
Wah, hebat sekali gedungnya !
10. Tanda kurung ( (…) )
a. Mengapit keterangan atau penjelasan dari singkatan/akronim
Contoh :
Banyak pelajar tinggal di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
b. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
Contoh :
Keterangan itu (lihat Tabel 2) menunjukkan adanya perkembangan baru
dalam bidang ini.
c. Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya sebenarnya dapat dihilangkan
Contoh :
Kendaraan ini berasal dari (kota) Jakarta
d. Mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan keterangan
Contoh :
Faktor penentu produksi menyangkut masalah (a) SDA, (b) SDN, (c)
permodalan.
11. Tanda kurung siku ( […] )
a. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yangs sudah bertanda kurung
Contoh :
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya juga telah dibicarakan dalam
Bab III (lihat halaman 46 – 67) perlu dipaparkan di sini.
12. Tanda petik ganda (“…”)
a. Dipakai dalam kalimat atau kutipan langsung
Contoh :
• Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.”
• “Saya belum siap menulis,” kata Aulia
b. Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam satu kalimat
Contoh :
Tulisan yang berjudul ”Kembalikan Indonesiaku” dimuat dalam majalah
Trust.
c. Mengapit istlah yang kurang dikenal atau mempunyai arti khusus
Contoh :
Celana yang dia pakai dikenal dengan model ”pensil”
d. Mengapit ungkapan yang mempunyai arti khusus
Contoh :
Bang Komar sering disebut ”pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
13. Tanda petik tunggal (‘…’)
a. Mengapit petikan yang tersusun dalam petikan yang lain.
Contoh :
Tanya Basri, “kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
b. Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan asing.
Contoh :
Feed-back ’balikan’
14. Tanda garis miring (/)
a. Dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat, penundaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwim
Contoh :
No.7/PK/1980
Jalam Kramat Jati III/9
Tahun ajaran 2008/2009
b. Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap
Contoh :
Dikirim melalui udara/laut
Harganya Rp 25.000/bungkus
15. Tanda penyingkat/apostrof (‘)
Dipakai sebagai tanda penyingkat yang menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Contoh :
1 Januari ’90
Malam ’lah menjelang