Anda di halaman 1dari 53

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN

PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN


MULUT MASYARAKAT
MELALUI PELATIHAN GURU PEMBINA UKS
SD
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBLONG
Sharina Yuanisa
160112140015
Ghaisani Alifah D
160112140016
Tyara Mekarina
160112140017
Mentari Nurul Ilma
160112140018
Fitria Novianty
160112140019
Teuku M Harqad
160112120071

Pembimbing :
Riana Wardani, drg., M.S

ILMU KESEHATAN GIGI KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015

Puskesmas

Suatu unit pelaksana teknis dinas


kesehatan kabupaten atau kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja (Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004)

Puskesmas Tamblong

Problem Solving Cycle


Analisis
Situasi
Identifikasi
Masalah

Evaluasi

Pelaksanaan
Program

Prioritas
Masalah

Rencana Kerja
Operasional

Tujuan
Program

Mengkaji Hambatan
dan Kelemahan
Program
Prioritas
Pemecahan
Masalah

Alternatif
Pemecahan
Masalah

Analisis Situasi
Faktor
Penduduk

herediter/
keturunan
Faktor
Lingkunga
n
fisik/biologi
s/
sosiokultur
al

Derajat
Kesehatan
(fisik/mental
/ sosial)
Faktor
Perilaku

sikap/gay
a hidup
Hendrick L. Bloom

Faktor
Pelayan
an
Kesehat
an

Analisis Lingkungan
Kesehatan

UPT Puskesmas Tamblong terletak di Jalan Tamblong


No. 66, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur
Bandung, Wilayah Cibeunying, Kota Bandung
Puskesmas jejaring : Puskesmas Balaikota
Membina wilayah kerja seluas 3.288 km2 (328,8 ha)
yang secara administratif terdiri dari 4 kelurahan (36
RW dan 227 RT) :
Kelurahan Braga
Kelurahan Merdeka
Kelurahan Kebon Pisang
Kelurahan Babakan Ciamis

Analisis Lingkungan
Kesehatan

Analisis Lingkungan
Kesehatan

Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Tamblong :


Utara : Jl. Aceh Jl. RE. Martadinata berbatasan dengan
Kecamatan Bandung Wetan
Timur : Jl. RE. Martadinata Jl. Ahmad Yani berbatasan
dengan
Kecamatan Regol dan Kecamatan
Lengkong
Selatan
: Jl. Ahmad Yani Jl. Asia Afrika berbatasan
dengan
Kecamatan Regol dan Kecamatan
Lengkong
Barat : Jl. Otto Iskandardinata Jl. Padjadjaran
berbatasan dengan
Kecamatan Andir dan
Kecamatan Bandung Wetan

Analisis Kependudukan
Jumlah
Penduduk
L = 17.814
jiwa
P = 16.558
jiwa
Total : 34.372
jiwa
Usia
terbanyak :
usia produktif
(15-44 thn)
17.581 jiwa

Jumlah
Penduduk
Miskin
7.538 jiwa
(22%)
100%
memiliki BPJS

Tingkat
Pendidikan
Lulus SMA :
6076 jiwa
(34%)

Analisis Kependudukan

Mata
Pencaharian
Lain-lain
(wiraswasta,
buruh, atau
bekerja
serabutan) :
13.590 orang
(39,54%)

Jumlah
Kelompok
Khusus/Renta
n
Usia lanjut:
9.457 jiwa

Kepadatan
Penduduk
Tinggi :
10,621
jiwa/m2

Analisis Pelayanan
Kesehatan
ANALISIS INPUT

KETENAGAAN
TENAGA
KESEHATAN
Dokter Umum : 2
Dokter Gigi : 2
Perawat : 3
Bidan : 4
Perawat Gigi : Ahli gizi : 1
Tata Usaha : 4
Apoteker : 1
Tenaga Kesling : 1

FASILITAS
& SARANA
SARANA
KESEHATAN
Puskesmas : 2
- UPT Tamblong
- Jejaring Balaikota
Posyandu : 26

SARANA
PENDUKUNG

LAMPIRAN FOTO

Sarana dan Prasarana


RUANG
PELAYANAN
BPG
RUANG
PENDAFTAR
AN

RUANG
TUNGGU
PASIEN

RUANG
PELAYANAN
BALAI
PENGOBATA
N UMUM

Analisis Perilaku
Kesehatan
Konsep
kesehatan
Tingkat
pengetahuan
kesehatan gigi
dan mulut
cukup
Masyarakat
yang datang
ke puskesmas
Tamblong ttg
tingkat
tindakan
sangat kurang

Gaya hidup
Penduduk
sudah
menggunakan
sarana air
bersih
Mempunyai
tempat tinggal
permanen
Sudah
memiliki
sarana jamban
bersih dan
sehat

Pola
Pencarian
Pengobatan
Puskesmas
Tamblong
terletak di
tengah kota
mudah
diakses oleh
masyarakat
sekitar
memudahkan
datang
berobat ke
puskesmas

Analisis Masalah
Kesehatan
10 kasus penyakit terbanyak di UPT
Nama Penyakit
Prevalen
Puskesmas NTamblong
o
1
2

si
252
dan 219

ISPA
Pulpitis
Gingivitis
3 Nasofaringitis
4 Hipertensi Primer
Esensial
5 Dermatitis
Non
Spesifik
6 Artritis
7 Sakit Kepala
8 Diare dan
Gastroenteritis
9 Gastritis
10 Batuk

104
103
89
77
76
68
64
44

IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi Masalah
Penyakit pulpa dan jaringan periapikal meningkat
dalam kurun waktu bulan Desember 2014-Februari
2015 termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di
Puskesmas Tamblong.
Kurangnya SDM untuk penyuluhan di UKGM
Tingkat tindakan masyarakat sekitar Puskesmas
Tamblong sangat rendah
Tingkat kesadaran masyarakat sekitar Puskesmas
Tamblong mengenai kesehatan gigi dan mulut masih
kurang
Masih lebih banyaknya gigi yang dicabut dibandingkan
dengan gigi yang ditambal

Masalah kesgimul yang terbanyak di UPT Puskesmas


Tamblong adalah penyakit pulpa dan jaringan periapikal
Empat penyakit gigi terbanyak di puskesmas
250

200

150

100
Axis Title
50

Sumber :Data Puskesmas Tamblong Bulan Desember 2014-Februari 2015

Terbatasnya alat bantu peraga penyuluhan


kesgimul
Puskesmas
No

Jenis
Peralatan Yang Ada Ada
Kesehatan Lengkap Tidak
Lengkap

Posyandu
Ada
Yang Yang Ada
Tidak
Rusak Lengkap
Lengkap

Yang
Rusak

Dental Kit

Alat
Penyuluhan

UKS Kit

Set Art Gigi 1

Sumber :Data Puskesmas Tamblong 2014

Rasio Tambal:Cabut

JENIS KEGIATAN PELAYANAN MEDIK GIGI PUSKESMAS TAMBLONG DESEMBER 2014-FEBRUARI 2015
120
100
80
60
40
20
Axis Title

Ratio tambal :
cabut 1 : 2,5
Sumber :Data Puskesmas Tamblong Bulan Desember 2014-Februari 2015

Sehat tidak sakit tidak butuh


pelayanan kesehatan
Datang ke poli gigi bila sedang
sakit

Kesadaran
dan
tindakan
masyarakat untuk mencegah &
mengurangi
resiko
terjadinya
penyakit <<

PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah

Teknik
Menetapkan
Prioritas
Masalah

Skoring
(PAHO)

Non-skoring

S
M
tingkat keparahan
berapa banyak
dampak yang
penduduk yang
diakibatkan oleh
terkena masalah
masalah kesehatan
tersebut
tersebut
Teknik

Skoring
PAHO

V
ketersediaan cara
atau teknologi yang
murah dan efektif
untuk mengatasi
masalah tersebut

C
sebesar apa tingkat
kepedulian masyarakat
maupun pemerintah
terhadap masalah
tersebut

No
Permasalahan
1 Penyakit pulpa dan jaringan
periapikal meningkat dalam
kurun waktu bulan DesemberFebruari 2015, yang termasuk
dalam 10 penyakit terbanyak di
Puskesmas Tamblong.
2 Kurangnya
SDM
untuk
penyuluhan di UKGM
3 Tingkat tindakan masyarakat
sekitar Puskesmas Tamblong
sangat rendah
Tingkat kesadaran masyarakat
4 sekitar Puskesmas Tamblong
mengenai kesehatan gigi dan
mulut masih kurang
5 Masih lebih banyaknya gigi
yang
dicabut
dibandingkan
dengan gigi yang ditambal

TOTAL

6,8

5,2

6,8

1683,13
6

6,2

5,6

6,2

1506,85
8

8,2

7,8

6,4

7,2

2947,27
6

8,4

7,2

6,8

7,8

3207,85
9

6,4

5,2

4,6

6,2 949,145

LATAR BELAKANG

Latar Belakang
Puskesmas (Kepmenkes No. 128/ Menkes/ SK/ II/
2004) : unit pelaksana kota/ kab bertanggung
jawab pembangunan kesehatan
kemauan, kesadaran, kemampuan hidup sehat
derajat kes.
Masalah:
kurang orientasi pada masalah & kebutuhan
masyarakat kuratif
keterlibatan masyarakat kurang optimal
PROMO
SI
KESEHA
TAN

PK
M

UPT Puskesmas
Tamblong

Tenaga Kesehatan
Gigi: 2 drg & 1 juru
rawat gigi

26 Posyandu

13 Posyandu

Pembinaan/
pelatihan
kader- kader di
Posyandu dan
SD

9 SD

2 SD

JENIS KEGIATAN PELAYANAN MEDIK GIGI PUSKESMAS TAMBLONG DESEMBER 2014-FEBRUARI 2015
120
100
80
60
40
Axis Title

20
0

Masalah lain: rasio tambal dan cabut 117 : 302


= 1:2,5
Masyarakat datang ke poli gigi keadaan sudah
parah

JUMLAH KUNJUNGAN BPG UPT PUSKESMAS TAMBLONG DESEMBER 2014-FEBRUARI 2015 BERDASARKAN USIA
20
18
16
14
12

USIA
10
8
6
4
2
0

0-10

11-20

21-30

31-40

41-50

51-60

61-70

71-80

Mayoritas penduduk melakukan pencabutan :


<50 tahun
tingkat kesadaran masyarakat sekitar UPT
Puskesmas Tamblong untuk memelihara kesehatan
gigi dan mulut rendah

TUJUAN PROGRAM

Tujuan
Tujuan umum:
Untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
mengenai
kesehatan gigi dan
mulut

Tujuan khusus:
Menurunkan
prevalensi karies
masyarakat di
wilayah kerja UPT
Puskesmas
Tamblong

ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH

Alternatif Pemecahan
Masalah
Prioritas masalah: kurangnya tingkat
kesadaran masyarakat sekitar
Puskesmas Tamblong mengenai
kesehatan gigi dan mulut

Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
Masalah
1. Intervensi pengobatan oleh sistem pelayanan kesehatan
yaitu:
Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi rutin di setiap
sekolah dan posyandu
Peningkatan jumlah tenaga kesehatan untuk promosi kesehatan
gigi dan mulut.

2. Intervensi lingkungan sanitasi, tidak ada.


3. Intervensi perilaku individu dan masyarakat yaitu berupa:
Pelatihan guru pembina UKS mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Pelatihan kader posyandu mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Penyebaran brosur/pamflet mengenai kesehatan gigi dan mulut
di posyandu, SD, dan puskesmas.

4. Intervensi kependudukan, tidak ada.

PRIORITAS PEMECAHAN
MASALAH

Prioritas Pemecahan
Masalah
No
1

Daftar Alternatif Jalan


Keluar
Pemeriksaan
dan
penyuluhan kesehatan gigi
rutin di setiap sekolah.
Pemeriksaan
dan
penyuluhan kesehatan gigi
rutin di setiap posyandu.
Peningkatan jumlah tenaga
kesehatan untuk promosi
kesehatan gigi dan mulut.
Pelatihan pembina UKS
tingkat
SD
mengenai
kesehatan gigi dan mulut.
Pelatihan kader posyandu
mengenai kesehatan gigi
dan mulut.
Penyebaran brosur/pamflet
mengenai kesehatan gigi
dan mulut di posyandu,
SD, dan puskesmas.

Efektivitas

Efisinesi

Jumlah
((MxIxV)/C)

2,3

2,1

2,6

5,57

2,3

3,1

3,3

6,48

2,1

2,8

2,3

2,7

4,6

4,5

4,3

2,1

42,38

3,8

3,3

3,8

13,2

4,3

4,1

3,8

2,8

23,92

MENGKAJI HAMBATAN
DAN KELEMAHAN
PROGRAM

Hambatan dan Kelemahan


Program
Kelemahan organisasi: kurangnya SDM di puskesmas
untuk melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada guru
olahraga dan kesehatan SD.

Peralatan dan dana: kurangnya alat peraga untuk


melakukan pelatihan dan penyuluhan.

Kurangnya waktu untuk melakukan penyuluhan pada


guru pembina UKS di SD sekitar.

Laporan yang kurang lengkap mengenai kegiatan


penyuluhan yang dilakukan oleh guru-guru SD.

Perilaku siswa SD yang kurang


partisipatif.
Kurang optimalnya penyuluhan yang
dilakukan guru kepada siswa SD.
Waktu dan tempat yang terbatas
untuk melakukan penyuluhan di SD
masing-masing.

RENCANA KERJA
OPERASIONAL

Alasan Utama Pelaksanaan


Program
Kesadaran masyarakat
mengenai kesehatan
gigi dan mulut
Posyandu
yang aktif
dibina : 50%

RENDAH

SD yang aktif
dibina : 22,2%

Pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut


kepada guru pembina UKS SD di wilayah kerja
UPT Puskesmas Tamblong DIUTAMAKAN

Kegiatan Program

Program jangka
pendek

Program jangka
menengah

Program jangka pendek


Memberikan brosur
dan penyuluhan
mengenai
pemeliharaan
kesehatan gigi dan
mulut

Sasaran : pasien yg
datang ke UPT
Puskesmas Tamblong

Alternatif
keterbatasan waktu
dan proses
administrasi

Program jangka menengah


Kegiatan
Pelatihan
guru pembina
UKS SD di
wilayah kerja
UPT
Puskesmas
Tamblong
penyuluhan
kesehatan
gigi dan
mulut
Menggunakan
slides dan
model gigi

Pelaksana
Dokter gigi
yang
bertugas di
UPT
Puskesmas
Tamblong

Sasaran
9 orang guru
pembina UKS
dari SD di
wilayah kerja
UPT
Puskesmas
Tamblong

Program jangka menengah

Tempat dan
Waktu
Di UPT
Puskesmas
Tamblong
Desember
2015

Sumber Daya
Pendukung

Infokus
Laptop
Model gigi
Flipchart
ATK

Monitoring
Penjaringan oleh dokter gigi Puskesmas
Tamblong setiap enam bulan sekali

Evaluasi
Laporan setiap enam bulan sekali dari guru
pembina UKS masing-masing SD sehingga
kegiatan penyuluhan yang diberikan dapat
terkontrol

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Prioritas masalah yang ada di UPT Puskesmas
Tamblong adalah rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat sekitar UPT Puskesmas Tamblong
terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan


masalah tersebut yaitu dengan melakukan
pelatihan guru pembina UKS SD di wilayah kerja
UPT Puskesmas Tamblong.

Saran
Petugas penyuluh di Puskesmas Tamblong diharapkan dapat
melakukan pembaharuan metode penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut, seperti menampilkan video kesehatan gigi dan
mulut agar lebih menarik minat masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.
Dokter gigi melakukan pengawasan terhadap kegiatan UKGM
dan UKGS agar para kader lebih aktif dalam menjalankan
program, serta pengetahuan mengenai konsep kesehatan
gigi dan mulut dapat tersalurkan dengan baik kepada
masyarakat.
Dokter gigi diharapkan mengadakan pelatihan terhadap
kader-kader posyandu dan guru pembina UKS tingkat TK
SMA di wilayah kerja UPT Puskesmas Tamblong secara
berkala.

Kegiatan
UKGM

Kegiatan
UKGS

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai