Anda di halaman 1dari 62

Bahan Kuliah Kimia TPB Bab IV

Departemen Kimia
FMIPA IPB

Mmm ,
yummy; I believe
this will be an
4.1 Wujud Gas
interesting
lesson
4.2 Tekanan dan Suhu Gas

DAFTAR ISI

4.3 Hukum Gas Ideal


4.4 Cairan dan Padatan
4.5 Gaya Antarmolekul
4.6 Transisi Fase
4.7 Diagram Fase

Bentuk Fisik Suatu Bahan (Fase)


a. Gas

b. Cairan

c. Padatan

d. Plasma
gas yang mengion
Ionisasi elektron keluar dari molekul membuat plasma
bersifat konduktif. Misalnya, aurora Borealis dan petir.
e. Kristal cair

Fase di antara cairan dan padatan

Fase smektik
Fase nematik
(untuk monitor LCD,
kalkulator, jam tangan digital)

Fase cair

Fase kolesterik

4.1 WUJUD GAS


Sifat umum gas:
Dapat ditekan
Menimbulkan tekanan pada kondisi sekelilingnya
Mengembang dan menempati volume yang tersedia
Mampu bercampur sempurna dengan gas lain
Dapat dijelaskan menggunakan parameter suhu dan
tekanannya, volume yang ditempatinya, dan jumlah
molekul yang ada
BACK

Beberapa gas yang lazim ditemui beserta penggunaannya


Gas

Rumus molekul

Pemanfaatan

Asetilena

C2H2

Las karbit

Amonia

NH3

Pupuk

Argon

Ar

Gas pengisi bohlam lampu

Butana

C4H10

LPG

Karbon dioksida

CO2

Air soda

Klorin

Cl2

Disinfektan, pemutih

Etilena

C2H4

Bahan baku plastik

Helium

He

Pengisi balon gas

Hidrogen

H2

Hidrogenasi minyak

Metana

CH4

Bahan bakar

Nitrit oksida

N2O

Anestesi

Propana

C3H8

LPG

4.2 TEKANAN DAN SUHU GAS


Satuan SI
1 Pa

Satuan tekanan umum

= 1 kg m-1 det-2

1 bar = 105 Pa = 100 kPa

= 1 N/m2

1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 101,325 kPa

Tekanan ( P)

Gaya ( F )
Luas ( A)

1 atm = 760 torr = 760 mm Hg


1 atm = 14,7 lb/in2 (psi) = 1,01325 bar

4.2.1 Hukum Boyle: V vs P


Pada suhu tetap, volume (V) yang ditempati oleh massa gas
yang tertentu berbanding terbalik terhadap tekanan (P)
V 1/P (pada n dan T tetap)

P1V1 =P2V2

BACK

4.2.2 Hukum Charles: V vs T


Pada tekanan tetap, volume yang ditempati oleh massa
tertentu gas berbanding lurus terhadap suhu mutlak (T)
V T (pada n dan P tetap)

V1 V2

T1 T2

4.2.3 Hukum Avogadro: V vs n


Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan
volume yang sama memiliki jumlah molekul (n) yang sama
V n (pada T dan P tetap)

V1 V2

n1 n 2

Contoh 4.1:
Konversikan hasil pembacaan tekanan 736 mm Hg menjadi
(a) atm, (b) torr, (c) kPa, (d) bar, dan (e) psi.
1 atm
= 0,968 atm
760 mmHg

Jawab: (a) atm: 736 mm Hg x


(b) torr: 736 mm Hg x

760 torr
760 mmHg = 736 torr

(c) kPa: 736 mm Hg x

101,3 kPa
= 98,1 kPa
760 mmHg

(d) bar: 736 mm Hg x

1,013 bar
= 0,981 bar
760 mmHg

(e) psi = 736 mm Hg x

14,7 psi
= 14,2 psi
760 mmHg

Contoh 4.2:
Gas menempati volume 12 L dengan tekanan 1,2 atm.
Berapa volumenya jika tekanannya naik menjadi 2,4 atm?
Jawab: V1 = 12 L
V2 = ? L

P1 = 1,2 atm
P2 = 2,4 atm

Hukum Boyle: P1V1 = P2V2


P1V1
V2
= 6,0 L
P2

Contoh 4.3:
Contoh gas nitrogen menempati volume 117 mL pada 100,0
o
C. Pada suhu berapa (oC) volume yang ditempati gas
menjadi 234 mL, jika tekanannya tetap?
Jawab: V1 = 117 mL
T1 = 100,0 C + 273 = 373 K

V2 = 234 mL
T2 = ?

V1 V2

Hukum Charles:
T1 T2

V2T1
T2
= 746 K
V1
Suhu dalam satuan C = 746 K 273 = 473 C

4.3 HUKUM GAS IDEAL


V 1/P (pada n dan T tetap)
V T (pada n dan P tetap)
V n (pada T dan P tetap)
Contoh 4.4:

nT
V
P

PV = nRT
Hukum gas ideal

(R = 0,082058 L atm mol-1 K-1)

Nyatakan tetapan gas ideal R dalam J mol-1 K-1.


Jawab:

J
Pa
L atm
m3
-3
1
10
101325
R = 0,082058
atm
Pa m3
mol K
L
R = 8,3145 J mol-1 K-1

BACK

Contoh 4.5:
Dengan menggunakan hukum gas ideal, hitunglah volume
molar gas pada STP (0 oC, 1 atm)?
Jawab: PV = nRT
Volume molar = volume per mol
V RT

Vm =
n
P

(0,082058 L atm mol 1 K 1 )(273,15 K)


=
(1 atm)
= 22,414 L mol-1

Contoh 4.6:
Berapa volume yang ditempati oleh 0,2 g oksigen pada
tekanan 1 atm dan 20 oC?
Jawab: T = 20 C + 273 = 293 K
P = 1 atm

m = 0,2 g
V=?

1 mol O2
mol O2 = 0,2 g O2 x
= 0,00625 mol O2
32 g O2
PV = nRT
V =

nRT
0,00625 mol x 0,0821 L atm mol-1 K-1 x 293 K
P =
1,0 atm

= 0,150 L = 150 mL

Contoh 4.7:
Helium diisikan ke dalam balon gas yang
digunakan untuk membawa instrumen ilmiah
ke atmosfer. Balon diluncurkan pada hari yang bersuhu
22,5 oC dan pembacaan barometer 754 mm Hg. Jika volume
balon adalah 1,00 106 L, apa yang terjadi pada ketinggian
37 km ketika tekanan 76,0 mm Hg dan suhu 240 K?
Jawab: Penggabungan 2 set kondisi:
R=

P1V1
n1T1

dan R =

P2V2
n2T2

P1V1 P2V2

n1T1 n2T2

P1V1 P2V2

Selama peluncuran balon n dianggap konstan:


T1
T2

P1 = 754 mm Hg

P2 = 76,0 mm Hg

T1 = 22,5 C + 273 = 295,5 K

T2 = 240 K

V1 = 1,00 106 L

V2 = ?

P1V1T2 (754 mm Hg)(1,00 10 6 L)(240 K)


V2

P2T1
(76,0 mm Hg)(295,5 K)
= 8,06 106 L
Jadi, balon gas memuai 8,06 kali pada ketinggian 37 km.

4.3.1 Gas Nyata Tidak Mengikuti Hukum Gas Ideal


Salah satu perluasan hukum gas ideal untuk menghampiri
sifat gas nyata ialah persamaan van der Waals:

n2a
P 2 V nb nRT
V

a, b = tetapan van der Waals


(bergantung jenis zat)
Satuan a: L2 atm mol-2
Satuan b: L mol-1

4.4 CAIRAN DAN PADATAN


4.4.1 Tegangan Permukaan
Molekul cairan di bagian dalam mengalami
tarikan antarmolekul dari segala arah.
Molekul di permukaan hanya tarik-menarik
dengan molekul di bawah dan di sampingnya.

Ketidakseimbangan gaya di permukaan


zat cair tegangan permukaan.
BACK

Tegangan permukaan berhubungan dengan kemampuan


cairan membasahi permukaan, dan bergantung pada nisbah
kekuatan gaya kohesi dan adhesi.
* Gaya kohesi: gaya antarmolekul sejenis.
* Gaya adhesi: gaya antarmolekul tak sejenis.

Adhesi

Kohesi
(a)

(b)

(a)
(b)
(a) Air ( = 7,29 10-2 J/m2 pada 20 oC): Ikatan hidrogen
Gaya kohesi < adhesi Membasahi permukaan Meniskus cekung

(b) Raksa ( = 46 10-2 J/m2 pada 20 oC): Ikatan logam


Gaya kohesi > adhesi Membentuk bulatan Meniskus cembung

4.4.2 Viskositas
Ukuran hambatan suatu fluida untuk mengalir.

Gaya
antarmolekul
kuat

Viskositas
tinggi

Contoh: aseton < etilena glikol


O
CH3

CH2 OH
CH3

Aseton
Interaksi dwikutub-dwikutub

CH2 OH
Etilena glikol
Ikatan hidrogen

Viskositas apabila suhu : energi kinetik yang lebih besar


mampu mengatasi gaya antarmolekul.

4.4.3 Difusi
Difusi semakin mudah jika pergerakan molekul semakin
bebas dengan tumbukan antarmolekul yang lebih jarang.

Kemudahan difusi fase gas > cair >> padat.

4.4.4 Struktur Padatan


4.4.4.1 Struktur Grafit
a. Ikatan antaratom C yang melibatkan 3 orbital sp2 dalam
bidang planar trigonal (120o) dan 1 orbital p yang tegak
lurus ke atas dan ke bawah bidang tersebut.
142 pm

b. Hubungan antaratom C yang


planar trigonal membentuk
lapisan-lapisan heksagonal.

335 pm

c. Ikatan intralapisan lebih


kuat (lebih pendek) daripada
antarlapisan.

lapisan-lapisan dapat bergeser dengan mudah satu


sama lain pelumas, isi pensil.
d. Semua elektron p terdelokalisasi.
dalam pengaruh medan listrik, elektron p dapat
berpindah antaratom C konduktor listrik
(elektrode baterai)

4.4.4.2 Struktur Intan


a. Ikatan antaratom C yang melibatkan 4 orbital sp3 dalam
struktur tetrahedral (109,5o).
Kontras dengan grafit, intan adalah
b. Benda alam terkeras (tl 3500 oC).
c. Isolator listrik, karena elektron
valensinya terlokalisasi.
d. Jika separuh atom intan diganti dengan silikon, diperoleh
silikon karbida (karborundum; tl 2700 oC).

4.4.4.3 Struktur Silika

a. Setiap atom Si (putih) terikat pada 4 atom O (merah) &


setiap atom O mengikat 2 atom Si jejaring tetrahedral
b. Amorf: melunak jika dipanaskan
komponen penyusun kaca.
c. Seperti intan, silika sangat keras
(tl 1700 oC) dan non-konduktor.

4.5 GAYA ANTARMOLEKUL


4.5.1 Gaya Dispersi (London)

(a)

Dwikutub sementara:
muatan dan mengumpul
di sisi yang berlawanan

Keadaan normal:
distribusi muatan simetris
pada molekul nonpolar

Gaya dispersi terjadi


antarmolekul nonpolar.

(b)


Dwikutub terinduksi:
muatan dan molekul nonpolar kedua
mengumpul di sisi yang berlawanan
akibat diinduksi oleh dwikutub sementara

dst.

BACK

Kemudahan awan elektron berubah bentuk oleh pengaruh


medan listrik [tahap (a)] disebut polarisabilitas.
Polarisabilitas dan karena itu, kekuatan gaya London,
bertambah dengan
(1) Naiknya bobot molekul.
Contoh: td Rn (Mr = 222)
td He (Mr = 4)
H2

: 221 K
:4K
N2

F2

Cl2

BM

<

28

<

38

<

71

td

253

<

196

<

188

<

34

(2) Memanjangnya bentuk molekul.


Contoh: propana (CH3CH2CH3)
butana (CH3(CH2)2CH3)

td 42 oC, tl 189 oC
td 0 oC, tl 138 oC

Percabangan molekul membulat luas bidang singgung


untuk gaya London td dan tl

neopentana
(td = 9,5 C; tl = 160 C)

n-pentana
(td = 36,1 C; tl = 196,5 C)

Luas bidang singgung untuk


gaya London menyempit
karena molekul membulat.

Bidang singgung untuk gaya


London lebih luas karena
molekul memanjang.

4.5.2 Interaksi Dwikutub-dwikutub (Dipol-dipol)


Terjadi antarmolekul polar.
Arah Molekul Polar dalam Padatan

Lebih kuat daripada gaya London.

Jika BM (hampir) sama, td & tl senyawa polar > nonpolar


Contoh:

n-butana
(Mr = 58; nonpolar)
(tl = 138,3 C; td = 0,5 C)

aseton
(Mr = 58, polar)
(tl = 94,8 C; td = 56,5 C)

Cl

H
C C

C C
H

Cl

trans-1,2-dikloroetena
(td = 47,7 C)

Cl

Cl

cis-1,2-dikloroetena
(td = 60,3 C)

Momen ikatan CCl pada isomer trans saling meniadakan


nonpolar gaya London (td lebih rendah)
Momen ikatan CCl pada isomer cis saling memperkuat
polar interaksi dwikutub-dwikutub (td lebih tinggi)

Catatan:
(1) Jika bobot molekulnya jauh lebih besar, titik didih molekul
nonpolar dapat melebihi molekul polar,.
o
CCl
(
M
=
154;
nonpolar)

td
76,7
C
Contoh:
4
r
CH3Cl (Mr = 50,5; polar) td 24 oC

(2) Gaya antarmolekul pada isomer cis tidak selalu lebih kuat
daripada isomer trans-nya.
Contoh: HO2CCH=CHCO2H
Isomer cis (asam maleat)
Isomer trans (asam fumarat)

tl 139140 oC
tl 300302 oC

4.5.3 Ikatan Hidrogen


Gaya London & interaksi dwikutub-dwikutub disebut gaya
van der Waals, karena menyebabkan penyimpangan dari
gas ideal.
Ikatan hidrogen (1540 kJ/mol) lebih kuat daripada gaya
van der Waals ( 220 kJ/mol).

Ikatan ini terjadi antara atom elektronegatif (N, O, F, S, Cl)


dan atom H yang diikat oleh atom elektronegatif lainnya.

Contoh ikatan hidrogen:

O H

H O

O H

antarmolekul alkohol

O H

H O
H
H

H
O H

R C

alkohol dengan air

H
O

R'
keton dengan air

R N
H

H N R
H

antarmolekul amina

Cl

H3C
C O

R
S

H C Cl

H3C

Cl

antarmolekul tiol

aseton dengan kloroform

F
H

O H O
R C

C R
O H O

dimer asam karboksilat

F
H

180

108o

F
H

H F

pentamer dari HF

Jejaring ikatan hidrogen es yang unik: setiap molekul air


terikat dengan 4 molekul air terdekat (garis putus-putus).

Pelelehan es: ikatan hidrogen putus secara bertahap


(kalor lebur hanya 6,02 kJ/mol).

Sedikit di atas tl:


Sebagian struktur es masih
bertahan

Rapatan naik terhadap suhu


(anomali air)

Rapatan maksimum
3,98 0C

Pengaruh ikatan hidrogen pada titik didih

Mr

d
t

Kenaikan td NH3, HF, dan H2O karena ikatan hidrogen.

Contoh 4.8:
Sebutkan jenis gaya tarik-menarik antarmolekul (London,
dwikutub-dwikutub, atau ikatan hidrogen) pada molekul
(a) HF

(b) PCl3

(c) SF6

(d) SO2

Jawab:
(a) HF ikatan hidrogen
(b) PCl3 notasi VSEPR: AX3E geometri molekul: piramida
segitiga (polar) interaksi dwikutub-dwikutub
(c) SF6 notasi VSEPR: AX6 geometri molekul: oktahedral
(nonpolar) gaya London

(d) SO2 notasi VSEPR: AX2E geometri molekul: bentuk V


(polar) interaksi dwikutub-dwikutub
F

Cl

P Cl
Cl

F
F

S
F
F

4.6 TRANSISI FASE


4.6.1 Kesetimbangan Fase

BACK

4.6.2 Penguapan
Lepasnya molekul-molekul dengan energi kinetik > energi
kinetik rerata sistem.
Entalpi (kalor) penguapan, Hvap:
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan sejumlah
tertentu zat cair pada suhu tertentu.

Tekanan uap: tekanan yang ditimbulkan oleh uap.


Tekanan uap (Hvap umumnya)
atsiri (volatil, mudah menguap).

Kurva tekanan uap

Contoh 4.9:
Berikut ini adalah tekanan uap beberapa senyawa yang diukur
pada 20 oC. Susunlah senyawa-senyawa tersebut mengikuti
kenaikan gaya tarik-menarik antarmolekul.
Benzena, C6H6

80 torr

Asam asetat, HC2H3O2

11,7 torr

Aseton, C3H6O

184,8 torr

Dietil eter, C4H10O

442,2 torr

Air
17,5 torr
Jawab: Tekanan uap Senyawa atsiri Gaya tarik-menarik
antarmolekul . Jadi, urutannya
Dietil eter < Aseton < Benzena < Air < Asam asetat

4.6.3 Mendidih dan Titik Didih


Zat cair yang dipanaskan pada wadah terbuka dikatakan
mendidih jika penguapan berlangsung di seluruh cairan.
Titik didih normal: tekanan uap zat cair = 1 atm.
Titik didih standar: tekanan uap zat cair = 1 bar.

4.6.4 Peleburan
Entalpi (kalor) lebur, Hfus:
Jumlah kalor yang diperlukan untuk
melelehkan sejumlah tertentu padatan
pada suhu tertentu.

4.6.5 Sublimasi

Hsub

Hvap

Hfus

H2O(s)

Hfus

H2O(l)

Hvap

H 2 O (g )

Hsub = Hfus + Hvap

4.6.6 Titik Kritis


Zat cair yang dipanaskan pada wadah tertutup tidak akan
mendidih, tetapi akan mencapai titik kritis.
Suhu kritis (Tc) dicirikan oleh hilangnya batas cairan dan

uap karena rapatan cairan & rapatan uap hingga menjadi


sama.
gas
fluida
superkritis

cair
Kira-kira 100 C
di bawah Tc

Kira-kira 10 C
di bawah Tc

Kira-kira Tc

Tekanan kritis (Tc): tekanan minimum yang harus diberikan


agar terjadi pencairan pada suhu kritis.

4.7 DIAGRAM FASE

TA: kurva peleburan


TB: kurva tekanan uap
TC: kurva sublimasi
B: titik kritis

T
C

T: titik tripel
0 oC: tl normal air
100 oC: td normal air

DIAGRAM FASE AIR

BACK

Dua perbedaan utama


dengan diagram fase air:
(1) Titik tripel > 1 atm
menyublim pada > 78 oC.
(2) Kurva peleburan miring
ke kanan: P tl
DIAGRAM FASE CO2

End of Chapter 4

Created by: BAR TWS RAW

LATIHAN SOAL MANDIRI


(1) Pada suhu 70 oC, suatu sampel gas memiliki volume 550
mL. Jika volume gas tadi direduksi menjadi 500 mL, ke
suhu berapa gas harus didinginkan?
Jawab: 39 oC.
(2) Asam klorida direaksikan dengan logam magnesium sbb:
2 HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)
Reaksi ini menghasilkan gas hidrogen sebanyak 37,6 mL
pada tekanan 760 torr dan 20 oC. Hitunglah berapa
banyak magnesium yang dihasilkan.
Jawab: 37,5 mg.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(3) Sebanyak 1,56 g contoh gas diperoleh pada suhu 25 oC
dan tekanan 745 torr dalam wadah 275 mL. Berapakah
rapatan gas pada suhu 45 oC dan tekanan 770 torr?
Jawab: 5,49 g/L.
(4) Berapakah volume yang ditempati oleh 0,136 g gas O2
pada suhu 20 oC dan 748 torr?
Jawab: 104 mL.
(5) Urutkan zat berikut berdasarkan meningkatnya titik
didih normal, dan jelaskan: NO, NH3, Ne, RbCl.
Jawab: Ne < NO < NH3 < RbCl.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(6) Kalor penguapan molar air pada suhu 25 oC sebesar +43,9
kJ/mol. Berapa kJ kalor diperlukan untuk menguapkan
125 mL air? (Rapatan air dianggap 1 g/mL pada suhu
tersebut.)
Jawab: 305 kJ.
(7) Benzena (C6H6) padat sebanyak 10 g sedang melebur
pada suhu leburnya. Benzena tersebut diletakkan dalam
10 g air yang suhunya 30 oC. Bila kalor lebur benzena
9,92 kJ/mol, berapa suhu akhir air bila semua benzena
padat tadi melebur?
Jawab: 60,4 oC.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(8) Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah
135 g dietil eter cair (20,0 C) menjadi gas pada 30,0
C. Kalor jenis eter 2,30 J/g C pada 2030 C, dan
kalor penguapan molarnya 27,8 kJ/mol pada 30 C.
Jawab: 53,8 kJ.
(9) Sebanyak 25 g es (0 oC) ditambahkan ke dalam 100 g air
(22 oC) pada suatu bejana terisolasi (tidak ada pertukaran
kalor). Bila kalor lebur es 6,02 kJ/mol dan kalor jenis air
4,184 J g-1 oC-1, apakah seluruh es melebur dan berapakah
suhu akhirnya?
Jawab: Seluruh es melebur; suhu air naik menjadi 1,6 oC.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(10) Sejumlah nitrogen dimasukkan ke dalam tangki 2,00 L
pada tekanan 3,00 atm. Tangki dihubungkan dengan
tangki 5,00 L yang benar-benar kosong, dan katupnya
dibuka untuk menghubungkan keduanya. Tak ada
perubahan suhu dalam proses ini. Tentukan tekanan
total dalam sistem dua-tangki ini sesudah nitrogen
berhenti mengalir.
Jawab: 0,857 atm.
(11) Hitunglah rapatan gas N2O pada 800 mm Hg dan 40 oC.
Jawab: 1,80 g/L.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(13) Asam nitrat pekat bereaksi dengan tembaga membentuk
nitrogen dioksida dan ion tembaga yang larut sesuai
dengan persamaan reaksi yang balans berikut:
Cu(s) + 4 H+(aq) + 2 NO3(aq) 2 NO2(g) + Cu2+(aq) + 2 H2O(l)
Andaikan 6,80 g tembaga dikonsumsi dalam reaksi ini
dan NO2 dikumpulkan pada tekanan 0,970 atm dan suhu
45 oC. Hitunglah volume NO2 yang dihasilkan.
Jawab: 5,76 L.

LATIHAN SOAL MANDIRI


(14) Tekanan parsial uap air dalam udara jenuh pada 20 oC
adalah 0,0230 atm. Pada suhu tersebut
(a) Ada berapa molekul air dalam 1,00 cm3 udara jenuh?
(b) Berapa volume udara jenuh yang mengandung 0,500
mol air?
Jawab: (a) 5,76 1017 molekul; (b) 523 L.

Anda mungkin juga menyukai