emas
tanpa
izin
yang
dilakukan
oleh
masyarakat
Kalbar
menyumbangkan banyak merkuri di dalam air sungai. Merkuri ini berasal dari proses
amalgamasi, yaitu proses untuk memperoleh emas dari sungai. Merkuri akan ditumpahkan ke
air sungai dan mengalami perlakuan tertentu berupa putaran, tumbukan atau gesekan,
sehingga sebagian merkuri akan membentuk amalgam basah (pasta) dan tailing, dan sebagian
akan larut di dalam air sungai. Merkuri yang larut di dalam air sungai inilah yang kemudian
mencemarkan air sungai.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Thamrin Usman, pakar kimia Universitas
Tanjungpura menyebutkan bahwa di beberapa tempat kandungan merkuri di aliran Sungai
Kapuas mencapai 200 kali lebih tinggi melewati ambang batas Peraturan pemerintah (PP) 82
tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air sebesar 0,002
mb/L. Hal ini sungguh membahayakan kesehatan masyarakat, karena air Sungai Kapuas
merupakan sumber air utama untuk perusahaan daerah air minum (PDAM). Secara tak sadar
dan tak kasat mata, kita telah mengkonsumsi merkuri. Jika itu berlangsung dalam jangka
waktu yang lama, maka kesehatan masyarakat mengalami penurunan yang pada akhirnya bisa
berujung pada kematian.
Permasalahan yang telah dijelaskan diatas tidak bisa hanya semata dijadikan berita
hangat saja, namun harus ada upaya untuk menanggulanginya. Untuk mengurangi
pencemaran limbah merkuri di daerah pertambangan emas bisa dilakukan berbagai cara :
1. Memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu menerapkan sistem
pertambangan tertutup sehingga memperkecil keluarnya merkuri dari dalam tanah.
2. Menggunakan teknologi pemrosesan batuan tambang yang tidak menggunakan
merkuri, tetapi diganti dengan sianida atau menggunakan bioteknologi, yaitu proses
pencucian menggunakan mikroba. Mikroorganisme yang bayak dugunaka adalah
Thiobacillus feroxidans.
Dalam lingkungan yang telah tercemar oleh merkuri, upaya yang dilakukan adalah
penyehatan kembali lingkungan dengan cara :
1.
2.
3.
4.
Untuk meminimalisasi tingginya tingkat pencemaran merkuri dalam usaha PETI adalah
dengan membuat bak pengendap yang mampu menampung material yang tercecer pada saat
dan sedang melakukan penggaran di dalam ruang tertutup atau kedap udara sehingga uap
merkuri yang terbentuk bisa dialirkan masuk ke dalam bak pengendap yang tertutup rapat.
Harta, kekayaan, memang merupakan senjata utama untuk membutakan hati nurani
manusia. Bermaksud untuk membahagiakan hidup, namun banyak jiwa yang terancam.
Apakah kini emas berarti bila kesehatan memburuk? Inilah warga Kalbar, antara emas dan
umur panjang.
DAFTAR REFERENSI
Widowati, Wahyu dkk. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta : ANDI.
http://www.mineraltambang.com/amalgamasi.html
http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/05/buku-1-rencana-pengembanganekonomi-kreatif-indonesia-2009.pdf
https://ksdakalbar.wordpress.com/2008/06/05/air-mengalir-sampai-jauh/