Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FILSAFAT ILMU

Teori Kebenaran dan Pembenaran

1. TEORI KEBENARAN FONDALISME

a. Pengertian
Fondasionalisme adalah teori pembenaran yang menyatakan bahwa suatu klaim
kebenaran pengetahuan untuk dapat dipertanggungjawabkan secara rasional perlu
didasarkan atas suatu fondasi atau basis yang kokoh, yang jelas dengan sendirinya, tak
dapat diragukan lagi kebenarannya, dan tak memerlukan koreksi lebih lanjut. Fondasi
yang dimaksud bisa berbentuk intuisi akal budi atau persepsi indrawi. Kepercayaan dalam
teori pembenaran fondalisme dibedakan menjadi dua, yaitu kepercayaan dasar dan
kepercayaan simpulan. Kepercayaan dasar adalah kepercayaan yang sudah jelas dengan
sendirinya, sehingga dapat digunakan sebagai fondasi bagi kepercayaan-kepercayaan lain
yang bersifat simpulan.

b. Contoh
Dari pengertian diatas, contoh fondasionalisme sederhana dalam kehidupan dapat
diperoleh dari ilustrasi berikut:
Dalam kehidupan, Rani mengetahui bahwa air akan mengalir dari permukaan tinggi ke
permukaan rendah (kepercayaan dasar). Ketika tukang bangunan membuat lantai kamar
mandi, ternyata hasilnya memperlihatkan bahwa permukaan lantai didaerah lubang saluran
air lebih tinggi daripada permukaan lainnya. Maka, dapat disimpulkan oleh Rani bahwa air
tidak dapat mengalir masuk kedalam saluran pembuangan (kepercayaan simpulan).

2. TEORI PEMBENARAN KOHERENTISME

a. Pengertian
Koherentisme adalah teori pembenaran yang menyatakan bahwa ukuran kebenaran adalah
harmoni internal proposisi-proposisi dalam suatu sistem tertentu. Suatu kepercayaan
sudah bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya kalau kepercayaan itu koheren atau
konsisten dengan keseluruhan sistem kepercayaan yang selama ini diterima
keberadaannya.

b. Contoh
Dari pengertian diatas, contoh koherentisme sederhana dalam kehidupan dapat diperoleh
dari ilustrasi berikut.
Sebuah meja berkaki dua yang diatasnya disimpan buku tiba-tiba rubuh. Seketika itu pula,
untuk mencari penyebab meja rubuh, berbagai asumsi keluar dari pikiran Dani, seperti:
1. Adanya pengaruh berat buku sehingga menyebabkan beban yang diterima meja sangat
besar.
2. Adanya pengaruh kaki meja yang berjumlah dua kurang kuat menahan kesetimbangan
beban dibandingkan dengan meja berkaki empat.
Setelah selesai berasumsi, Dani baru menyadari bahwa sebelum meja rubuh, Ia
meletakkan buku dipinggir kanan meja. Akhirnya dapat disimpulkan oleh Dani bahwa
ketika tumpukan buku diletakkan dipinggir kanan meja, buku akan memberi gaya berat
dibagian kanan meja saja, yang pada akhirnya terjadi ketidakseimbangan berat. Karena
kaki meja hanya berjumlah dua, maka kaki meja tidak dapat menahan kesetimbangan berat
buku, hingga akhirnya buku jatuh kesebelah kanan dan meja pun ikut rubuh.

Anda mungkin juga menyukai