Anda di halaman 1dari 2

White Dwarf Si Kecil Yang Indah Namun Serakah

White dwarf, dua kata ini mungkin masih sangat asing di telinga kita. Dalam pemberitaan
atau informasi yang datang dari satu telinga ke telinga lain, white dwarf jarang dibicarakan,
bahkan dalam pembelajaran astronomi tak banyak didapatkan penjelasan yang detail. Berikut
merupakan penjelasan kecil mengenai white dwarf sebagai tambahan ilmu dalam memperluas
pengetahuan yang saat ini masih dini kita miliki.
White dwarf dalam bahasa Indonesia disebut katai putih. Katai putih adalah bintang kecil
yang sudah tidak lagi bersinar setelah melalui beberapa proses, dan terdiri dari materi
terdegenerasi serta memiliki kerapatan yang cukup tinggi. Katai putih pertama tali dikenali oleh
Henry Norris Russell, Edward Charles Pickering dan Williamina Fleming, pada tahun 1910.
Namun nama katai putih digunakan oleh Willem Luyten pada tahun 1922. Gambar 1.1 di bawah
ini merupakan gambar katai putih, yang terlihat begitu indah dengan warna biru yang
menyelimutinya.

Gambar 1.1
Bintang mempunyai siklus hidup. Mungkin kita akan berpikir bahwa bintang akan
bersinar terus-menerus selama hidupnya. Namun itu semua tidak seperti yang kita pikirkan.
Bintang-bintang yang selama ini kita lihat sangat indah juga dapat mati. Proses matinya bintang
melalui beberapa tahap evolusi, dimana katai putih merupakan salah satu bentuk yang akan
tercipta dari pross evolusinya.
Umur satu bintang tergantung dari massanya. Matahari dan bintang yang massanya
hingga delapan kali massa matahari padam secara perlahan. Proses kematian dimulai saat

habisnya gas hydrogen yang dibutuhkan untuk diubah menjadi panas dan cahaya. Bintang akan
membesar, mendingin dan berubah menjadi bintang merah raksasa. Lalu ia mendorong gas
dikulit luarnya hingga memancarkan sinar terang yang menyelimuti bintang itu. Pada tahap ini,
bintang menjadi planetary nebula dan tetap demikian selama ribuan tahun hingga seluruh gas
menyebar ke ruang angkasa. Materi yang tertinggal hanyalah sisa-sisa bintang asalnya, disebut
katai putih. Katai putih terus mendingin, menyusut, dan akhirnya mati dalam jangka milliaran
tahun.
Bintang ini sangat rapat, dipepatkan sampai 1.5 kali Massa Matahari dengan volum
seukuran Bumi. Sebelum penemuan ini, bintang katai putih diklasifikasikan dalam dua tipe
utama yakni, tipe yang memiliki lapisan terluar hidrogen (80%) dan tipe yang memiliki lapisan
terluar berupa helium (20%). Pada tipe bintang katai putih dengan lapisan terluar berupa helium,
diperkirakan lapisan hidrogennya telah hilang karena sebab tertentu. Diperkirakan bintang katai
putih tipe ketiga tersebut ada di antara bintang katai putih yang sangat masif dan merupakan sisa
bintang yang cukup kecil untuk bisa mengahiri hidupnya dalam ledakan supernova.
Katai Putih dapat dikatakan sebagai bintang yang sudah kehabisan tenaga, sebab dengan
tingkat kerapatan tinggi, tentu tidak lama lagi bintang katai putih pasti akan meledak seperti
supernova. Mengapa demikian? Karena ketika bintang mencapai tahap menjadi katai putih, maka
Ia akan mencari energi kembali dengan menarik gas dan materi dari planet terdekat, layaknya
manusia yang sedang kelaparan. Namun karena katai putih mencuri begitu banyak materi, mak
dirinya sendiri menjadi tidak stabil, dan menyebabkan ledakan spektakuler yang disaksikan oleh
para leluhur kita seperti supernova.
Demikian sedikit tambahan pengetahuan untuk kita. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai