Uts-Entomologi - Isnaningsih - 6411413033 - 01. (Downloaded With 1stbrowser)
Uts-Entomologi - Isnaningsih - 6411413033 - 01. (Downloaded With 1stbrowser)
Disusun Oleh :
Isnaningsih
6411413033
Rombel 01
DENGAN
KEJADIAN
TERINFEKSI
PEDICULUS
busuk
(Djuanda,2007). Selain itu infestasi kronik pediculosis capitis di antara anak sekolah
dapat menyebabkan anemia. Anemia membuat anak-anak menjadi lesu, mengantuk di
kelas dan mempengaruhi kinerja belajar dan fungsi kognitif. Selain itu anak-anak
yang terinfestasi juga mengalami gangguan tidur di malam hari karena rasa gatal dan
intens menggaruk. Dari sisi psikologis, infestasi kutu kepala membuat anak merasa
malu karena diisolasi dari anak lain (Bachok dkk, 2001).
Beberapa penelitian mengenai pediculosis capitis pada murid sekolah dasar
telah dilakukan di berbagai negara di dunia. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut
diperoleh angka insidensi kejadian pediculosis tertinggi di negara Argentina pada
tahun 2005 yaitu 61,4 %. Pada tahun 2006 diperoleh angka insidensi sebesar 35%
dari penelitian yang dilakukan di Malaysia dan pada tahun 2007 angka insidensi
sebesar 31,1 % di Turki dan 3,3% di perancis. Di Amerika Serikat terdapat 6-12 juta
orang terinfestasi setiap tahunnya dengan perkiraan 100 juta dollar per tahun
dihabiskan untuk pengobatan. Di Indonesia sampai saat ini belum ada angka yang
pasti mengenai terjadinya pedikulosis capitis
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamiabi dan Nakhaei (2003) tehadap
1200 siswa sekolah dasar di Kerman, Iran memperlihatkan bahwa ada hubungan
signifikan antara panjang rambut dengan pediculosis capitis dimana siswa yang
memiliki rambut pendek lebih sedikit terinfestasi dibanding yang berambut panjang
(p<0,0001). Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Moradi (2008) terhadap 18
sekolah dasar di Bahar Provinsi Hamdan, Iran menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara frekuensi mencuci rambut dengan dengan kejadian pediculosis
capitis (p>0,05).
Berdasarkan tinjauan angka kejadian infestasi, meskipun angka ini mungkin
sangat jauh di bawah angka sesungguhnya karena banyak penderita yang mengobati
sendiri dan tidak melapor ke petugas kesehatan maka disimpulkan bahwa pediculosis
capitis telah menjadi endemik di seluruh dunia baik negara maju maupun negara
berkembang dan baik di negara beriklim tropis maupun iklim sedang (Frankowski
dan winer dalam Bachok, 2001).
Nama peneliti
Rancangan
penelitian
Hasil penelitian
1.
Hubungan Tingkat
Pengetahuan
Mengenai
Pedikulosis Kapitis
dengan
Karakteristik
Demografi Santri
Pesantren X, Jakarta
Timur,tahun 2013
2.
Hubungan Berbagai
Faktor Resiko
Terhadap Angka
Kejadian Pedikulosis
kapitis di
Asrama,tahun 2010
Cross
Sectional
Cross
Sectional
Tingkat
pengetahuan
mengenai ciri dan
gejala pedikulosis
kapitis tidak
berhubungan
dengan usia dan
tingkat pendidikan
namun
berhubungan
dengan jenis
kelamin.
: Arthopoda
Kelas
: insekta
Ordo
: Phthiraptera
: Pediculidae
Genus
: Pediculus
Spesies
(Soedarto, 1989)
2. Morfologi
a. Telur
Telur kutu kepala berwarna putih ukuran 0,8 0,3 mm dan berbentuk
oval. Telur atau yang biasa disebut nits diletakkan oleh betina dewasa
pada pangkal rambut yang terdekat dengan kulit kepala. Nit memiliki
perekat untuk dapat melekat erat pada rambut. Telur membutuhkan waktu
sekitar 1 minggu untuk menetas (5 10 hari) (Brown, H.W, 1983).
b. Nimfa
Telur yang menetas akan berubah menjadi nimfa. Nimfa terlihat
seperti kutu dewasa tetapi berukuran lebih kecil. Nimfa akan menjadi
matang setelah 3 kali berubah dan menjadi dewasa dalam waktu 7 hari
setelah menetas.
c. Kutu kepala dewasa
Kutu kepala dewasa berbentuk pipih dan memanjang, berwarna putih
abu-abu, kepala berbentuk segitiga, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax
dari khitir semennya bersatu. Pada kepala tampak sepasang mata
sederhana di sebelah lateral, sepasang antena pendek yang terdiri atas 5
ruas dan proboscis dan alat penusuk yang dapat memanjang. Tiap ruas
thorax yang telah bersatu mempunyai sepasang kaki kuat yang terdiri dari
5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit menyerupai kait yang berhadapan
dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada rambut.
Kutu kepala jantan berukuran 2 mm, alat kelamin berbentuk seperti
huruf V. Sedangkan kutu kepala betina berukuran 3 mm, alat kelamin
berbentuk seperti huruf V terbalik. Pada ruas abdomen terakhir
mempunyai lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan genital
di bagian lateral yang memegang rambut selama melekatkan telur. Jumlah
telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140 butir (Brown,
H.W, 1983).
Negara
Tahun
Latar
Insiden
Argentina
2005
61,4%
Israel
2001
56,7%
Inggris
2003
37,4%
Malaysia
2006
35%
Turki
2007
31,1%
India
2002
Sekolah Dasar
16,59%
China
2004
Pengungsi anak-anak
14,2%
Palestina
2006
14.1%
Australia
2004
10
Amerika
2001
pelajar
3,6%
13%
Sumber : www.PubMed.com
5. Patologi dan gejala klinik
Gejala klinik dan tanda yang sering ditemukan adalah rasa gatal pada
kulit kepala disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu yang
dikeluarkan sewaktu menghisap darah. Gatal kemerahan dapat ditemukan
di kulit kepala, leher dan bahu. Selain itu ditemukannya kutu dewasa pada
kulit kepala terutama di belakang telinga dan sepanjang leher belakang.
Sedangkan
telur
kutu
kepala
menyerupai
ketombe.
Untuk
9. Pencegahan
Kutu rambut akan mati dalam 1 2 hari setelah jatuh dari kepala
manusia. Kutu rambut umumnya menyebar melalui kontak langsung
antara kepala dengan kepala (rambut dengan rambut). Untuk mencegah
penyebaran dari kutu rambut maka hal yang dapat dilakukan adalah :
Hindari kontak langsung rambut dengan rambut sewaktu bermain atau
saat aktifitas di sekolah dan di rumah.
Jangan saling meminjam topi, skraf, mantel, seragam olahraga, jaket,
bandana atau topi baret .
Jangan saling meminjam handuk, sisir , sikat. Cucilah menggunakan
air panas (minimal 710 C selama 5 10 menit) sisir atau sikat yang
digunakan oleh seseorang dengan kutu rambut.
Jangan berbaring di kasur, sofa, bantal, karpet atau pada binatang
berbulu yang kontak dengan seseorang dengan kutu rambut.
Bersihkan lantai dan perabotan menggunakan vakum, terutama pada
tempat dimana orang dengan kutu rambut duduk atau berbaring.
Cucilah baju, sprei, dan barang lain yang digunakan sejak 2 hari
sebelum pengobatan dimulai menggunakan air panas (54 0C). Baju dan
pakaian yang tidak dapar dicuci dapat dicuci kering atau dirapatkan
dalam kantong plastik dan disimpan selama 2 minggu.
Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit.
Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun.
Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin.
2. Siklus Pertumbuhan Rambut
Rambut dapat bertambah panjang, hal ini disebabkan karena sel-sel
daerah matrix/umbi atau tombol rambut secara terus menerus membelah.
Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah
panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru.
Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di
dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata
diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke 6 atau awal bulan ke 7 usia
kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh dipermukaan kulit, yaitu
berupa rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan.
Kemudian menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut
bayi ini akan rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya
ketika bayi lahir, ada yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah
berambut kasar dan agak panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai
panjangnya antara 2-3 centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar
1/3 milimeter per hari atau sekitar 1 centimeter perbulan. Dengan
demikian kalau seorang bayi lahir dengan panjang rambut 2 centimeter,
anagen lamanya
berkisar antara 2-5 tahun dan rata-rata 3 tahun atau 1000 hari. Walaupun
kadang-kadang ada yang sampai lebih dari 10 tahun, sehingga rambutnya
bisa lebih dari satu meter panjangnya. Itulah sebabnya jangan heran kalau
ada wanita yang rambutnya sampai sepanjang lutut atau mata kaki. Fase
katagen singkat saja hanya beberapa minggu. Sedangkan fase telogen ratarata berkisar 100 hari (Rostamailis, 2008).
Panjang pendeknya rambut dapat dibedakan yaitu :
a. Rambut dikatakan pendek adalah apabila kepanjangannya mencapai
tengkuk
b. Rambut yang panjangnya sampai pada bahu dikatakan panjangnya
sedang
c. Panjang rambut yang melebihi dari bahu maka disebut rambut panjang
(Rostamailis, 2008).
1.6.3 Tinjauan Umum frekuensi cuci rambut
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kesehatan diperoleh dari
kebersihan diri. Kebersihan diri mencakup semua segi pribadi seseorang yang
Panjang rambut
Kejadian pediculus
humanus var capitis
Gambar : Kerangka Teori
Variabel terikat
Panjang rambut
Kejadian pediculus
humanus var
capitis
Frekuensi mencuci
rambut
pengetahuan
Variabel counfounding
Gambar : Kerangka Konsep
Definisi
Alat Ukur
gangguan kulit
Observasi
atau rambut pada
manusia yang
disebabkan oleh
Pediculus
h.capitis yang
dapat
menyebabkan rasa
gatal di kulit
kepala.
Kategori
Skala
1. Menderita: jika Nominal
ditemukan
Pediculus
humanus capitis
dewasa, nimfa
atau telur dari
rambut kepala
2. Tidak menderita:
jika
tidak
ditemukan
Pediculus
humanus capitis
dewasa, nimfa
atau telur dari
rambut kepala.
Panjang
rambut
Panjang rambut
yang dimaksud
dalam penelitian
ini adalah ukuran
rambut yang
tumbuh di kepala
Observasi
Frekuensi
cuci
rambut
Frekuensi cuci
rambut yang
dimaksud adalah
aktivitas mencuci
rambut atau
keramas dengan
menggunakan
shampoo atau
bahan pembersih
lainnya.
Quisioner
1.12
DAFTAR PUSTAKA
Bachok, Norsaadah, dkk. 2001. Prevalence And Associated Factors Of Head Lice
Infestation
Among
Primary
Schoolchildren
In
Kelantan,
Malaysia.
http://www.google.com. diakses tanggal 22 Oktober 2015
Behrman, Richard E, Robert M. Kliegman, Hal B. Jenson. 2004. Textbook of
Pediatrics. Saunders
Brown, H. W, 1983. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: PT. Gramedia
Davarpanah, dkk. 2008. The Prevalence Of Pediculus Capitis Among School
Children In Fars Province, Southern Iran.
Didi. 2008. Pediculosis. http://www.google.com. diakses tanggal 22 Oktober 2015
http://eprints.undip.ac.id/44909/1/01.Bab_0.pdf diakses tanggal 21 Oktober 2015
Firas, Mohammad. Kutu Rambut (Head Lice). http://www.google.com. Diakses
tanggal 22 September 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37359/4/Chapter%20II.pdf
tanggal 22 Oktober 2015
diakses