Anda di halaman 1dari 22

TIRU - TIRU GO BLOG

semua tentang masalah

makalah metode penelitian kualitatif


BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui


serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu, kegiatan penelitian diawali
dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya
fenomena tertentu.
Tidak semua gejala dapat diamati secara pasti dan terukur, juga seringkali
sebuah teori bisa diterapkan di satu tempat tetapi tidak bisa diterapkan di tempat
yang lain.
Jika penelitian kuantitatif hanya bisa menguji dan memverifikasi sebuah teori, maka
penelitian kualitatif digunaka untuk menemukan dan mengembangkan teori. Maka
dari itu pengetahuan tentang penelitian kualitatif sangatlah penting bagi para
akademisi dan peneliti.

B. Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian dari penelitian kualitatif?

2.

Bagaimanakah karakteristiknya?

3.

Bagaimana cara pengumpulan data dalam penelitian kualitatif?

4.

Bagaimankah teknik analisis dalampenelitian kualitatif?

5.

Bagaimankah validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah masalah kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

a.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian

b.
Memberi tambahan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai
penelitian
c.

Sebagai tambahan referensi tentang dasar -dasar penelitian

d.
Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang akan membuat tugas
akhir, karya llmiah, dan juga skripsi) untuk membedakan secara spesifik antara
semua hal tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatif
D. Manfaat

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu


pengetahuan pembahasan tentang penelitian, khususnya yang terkait metode
penelitian kualitatif.

Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir,
skripsi, dan penelitian lainnya.

Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn penelitian, maka


akan memudahkan dalam langkah-langkah penelitian tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

PENGERTIAN METODE KUALITATIF

Lexy J. Moleong dalam bukunya metode penelitian kualitatif memaparkan beberapa


pendapat para ahli, diantaranya, Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi
dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Selanjutnya Lexy J. Moleong menyatakan bahwa penelitian bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Lexy J. Moleong menyatakan penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan:
a.
Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui
penelitian kuantitatif.
b.
Digunakan untuk dapat memahami fenomena yang sampai sekarang belum
banyak diketahui.
c.
Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah
banyak diketahui.

d.
Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untu menelaah sesuatu latar
belakang misalnya tenang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.[1]

B.

Karakteristik Penelitian Kualitatif

Lexy J. Meleong mengemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif dalam


bukunya metode penelitian kualitatif
1.
Latar alamiah; Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan karena ontologi alamiah
menghendaki kenyataan keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari
konteksnya.
2.
Manusia sebagai alat (Instrumen); Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri
atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu
dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan
dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka
sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan yang
ada di lapangan.
3.
Metode kualitatif; Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif, yaitu
pengamatan, wawancara atau penelahaan dokumen.
4.
Analisis data secara induktif; Penelitian kualitatif menggunakan analisis data
secara induktif.
5.
Teori dari dasar (Grounded Theory); Penelitian kualitatif lebih menghendaki
arah bimbingan penyusunan substantif yang berasal dari data.
6.
Deskriptif; Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka. Hal disebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,
semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah
diteliti.
7.
Lebih mementingkan proses dari pada hasil; Penelitian kualitatif lebih
mementingkan proses dari pada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagianbagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
8.
Adanya batas yang ditentukan oleh fokus; Penelitian kualitatif menghendaki
ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai
masalah dalam penelitian.
9.
Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; Penelitian kualitatif
mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan
dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

10. Desain bersifat sementara; Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara
terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan
desain yang disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama; Penelitian kualitatif lebih
menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan
dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.[2]
C.

Kapan metode kualitatif digunakan ?

Metode kuantitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan


dengan metode kuantitatif
1.
Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan grand tour
question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian
model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek.
2.
Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak
bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan
dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang
menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu.
Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya
sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakn banyak suami mencium istri,
maka malah menjadi tanda tanya, janga-jangan hanya pura-pura. Data untuk
mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok ditelitidenan metode
kualitatif, denan teknik wawancara mendalam dan observasi berperan serta dan
doumentasi.
3.

Untuk memahami interaksi sosial.

4.

Memahami perasaan orang

5.
Untuk mengembangkan teori. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap
awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang
mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar
gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang
lebih mendalam. Bila hipoteis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
6.
Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin.
7.
Meneliti sejarah perkembangan. Dengan menggunakan data dokumentasi,
wawancara mendalam kepada pelakuatau orang yang dipandang tahu, maka
sejarah perkembangan kehidupan seseorang, dapat dilacak.[3]

D.

Tujuan penelitian kualitatif

Prof. mudjia rahardjo mengatakan dalam situsnya http://mudjiarahardjo.com Tujuan


utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau
gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang
fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling
terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena
untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan
penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif
juga berbeda.
E.

MACAM-MACAM METODE KULAITATIF

Menurut Cresswell (2009), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam,
yaitu :
1.

Phenomenological Research

. Fenomenalogis, adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di mana


peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk
mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
2.

Grounded Theory

. Teori Grounded adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti
dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak
tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan
yang diteliti.
3.

Ethnography

Etnografi merupakan salah satu metode penelitian, di mana peneliti melakukan


studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan
wawancara.
4.

Case Studies

. Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses,
aktivitas, terhadap satu atau lebih orang,. Suatu kasus terikat oleh waktu dan
aktivitas, peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data yang berkesinambungan.
5.

Narrative Research

Penelitian naratif adalah salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan
study terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang

sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti


disusun menjadi laporan naratif dan memiliki kronologi.[4]

BAB III
PEMBAHASAN

A. Masalah dalam penelitian kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, akan terjagi tiga kemungkinanterhadap masalah yang
akan dibawa oleh peneliti dalam penelitian.
1.
masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir
penelitian sama.
2.
masalah yang dibawa penelitI setelah memasuki penelitian menjadi
berkembang.
3.
masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah
totalsehingga harus gantimasalah.
Oleh karena itu , institusi yang menangani enelitia kualitatif, harus mau dan mampu
menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
Karena terlalu luasnya masalah maka dalam penelitian, maka harus dibuat sebuah
batasan masalah. Batasan maslah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus,
fokus, yang berisi pokok maslah yang masih bersifat umum.
B. Fokus Penelitian
Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic ( Menyeluruh tidak
dapat di pisah-pisahkan ), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan fariabel penelitian , tetapi keseluruhan situasi
social yang di teliti yang meliputi aspek tempat (plase), peleku (actor) dan aktivitas
(activity) tang berinteraksi secara sinergis.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam rangka penelitian kuantitatif,
peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variable. Dengan
demikien dalam penelitian kuantitatif ada yang di sebut batasan masalah. Batasan
masalah dalam penelitian kualitatif di sebut dengan focus, yang berisi pokok
masalah yang masih bersifat umum.

Spladley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat alternative


untuk menetapkan fokus yaitu :
1.

Menetapkan fokus pada permasalahan yang di sarankan oleh informal

2.

Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain

3.

Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek

4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori


yang telah ada[5]

C . Bentuk Rumusan Masalah


Berdasarkan level of explanation , suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga
bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan
assosiatif.
1.
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengekslorasi dan atau memotret situasi social yang akan di teliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2.
Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk membandingkan antara konteks social atau domain satu di
bandingkan dengan yang lain.
3.
Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi social atau
domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif di bagi menjadi tiga
yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif. Hubungan kausal
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal
adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan
yang di amati atau di temukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau
interaktif.
Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk
memahami gejala yang kompleks, intiraksi social yang terjadi, dan kemungkinan di
temukan hipotesis atau teori baru.Berikut ini di berikan contoh rumusan masalah
dalam proposal penelitian kualitatif tentang suatu peristiwa.
1.
Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi social atau setting tertentu?
(Rumusan masalah deskriptif)
2.
Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu?
(rumusan masalah deskriptif)

3.
Apakah peristiwa itu di organisir dalam pola-pola organisasi social tertentu
(rumusan masalah assosiatif/hubungan yang akan menemukan pola organisasi dari
suatu kejadian )
4.
Apakah peristiwa itu di hubungkan dengan peristiwa lain dalam situasi social
yang sama atau situasi social yang lain (rumusan masalah assosiatif)
5.
Apakah peristiwa itusama atau berbeda dengan peristuwa lain (rumusan
masalah komperatif)
6.
Apakah peristiwa itu merupakan peristiwa yang baru, yang belum ada
sebelumnya?
Contoh 2 Rumusan masalah tentang kemiskinan
1.
Bagaimanakah gambaran rakyat miskin di situasi social atau setting tertentu?
(rumusan masalah deskriptif)
2.
Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi dalam social
tersebut?(rumusan masalah deskriptif)
3.
Bagaimana upaya masyarakat tersebut dalam mengatasi kebutuhan seharihari?
4.
Bagaimanakah pola terbentuknya mereka menjadi miskin ?(rumusan masalah
assosiatif reciprocal)
5.
Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain
berbeda (masalah komperatif)
6.

Apakah pola baru yang menyebabkan rakyat menjadi miskin?[6]

D. Teori dalam penelitian Kualitatif


Teori dalam penelitian kualitatif seing disebut teori lensa (lens theory) atau
teori perspektif.dalam hal ini creswell (2009) menyatakan, teori berfungsi
membantu peneliti untuk membuat berbagai pertanyaaan penelitian, memandu
bagaimana mengupumlkan data dan analisis data. Kalau dalam penelitian
kuantitatif teori diuji berdasarkan data lapangan, tetapi dlam penelitian kualitatif
teori berfungsi untuk memandu peneliti dalam bertanya, mengumpulkan data dan
analisis data.
Peneliti kualitatif setuju di tuntut untuk melakukan grounded research, yaitu
menemukan teori berdasarkan data yang di peroleh di lapangan atau situasi sosial

E.

Judul Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian
kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah memasuki lapangan. Berikut ini diberikan beberapa contoh
judul penelitian kualitatif:
1.

Membangun Iklim Kerja Yang Kondusif

2.

Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya

3.

Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin

4.

Makna Sakit Bagi Pasien

5.

Mengapa SDM Tidak Berkualitas?

6.

Mengapa Korupsi Sulit Diberantas Di Indonesia?

7.

Profil Guru Yang Efektif Mendidik Siswa

8.

Pola Perkembangan Karir Bagi Orang-Orang Sukses[7]

9.
F.

Tahapan penelitian kualitatif

Menurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:
1.

Menetukan Situasi Sosial

2.

Melakukan Observasi Partisipasi

3.

Membuat Catatan Lapangan

4.

Melakukan Observasi Deskriptif

5.

Melakukan Analisis Kawasan

6.

Melakukan Observasi Terfokus

7.

Melakukan Analisis Taksonomi

8.

Melakukan Observasi Terseleksi

9.

Melakukan Analisis Komponensial

10. Mendata Temuan-Temuan Budaya


11. menulis laporan penelitian kualitatif

G.

Populasi Dan Sampel

Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam
pengertian antara populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di
sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat,
pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat
dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di
dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak
hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam,
binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan,
informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga
bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. [8]
Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010)
menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non probability Sampling. Probability
Sampling meliputi: simple random, proportionate stratified random,
disproportionate stratifed random, dan area random. Nonprobability sampling
meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
a.
Probability sampling, Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.

b.
Nonprobability sampling, Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti,
meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara
akademik maupun logiknya (Sugiono,2009:305).
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiono,2009:306). Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian
karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian,
2.
peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,
3.
tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen
berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia,
4.
suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita,
5.
peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan
arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika,
6.
hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera
sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau
perlakuan (Sugiono 2009: 308).
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah, misalnya; di lingkungan tertentu dengan berbagai responden, seminar,
diskusi, dll. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer (sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data) dan sumber sekunder (sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya; lewat orang lain atau lewat
dokumen). Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan
gabungan keempatnya.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperanserta dan wawancara mendalam (Sugiono,2008:309).
Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik pengumpulan data; yaitu:
1.

Pengumpulan Data dengan Observasi

Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono (2009:310) mengklasifikasikan observasi


menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan, dan
observasi tak berstruktur. Selanjutnya Spradley (Susan Stainback dalam
Sugiono,2009:310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu pasive
participation, moderate participation, active participation, dan complete
participation.
Berikut ini akan dijelaskan macam-macam observasi tersebut, yaitu;
a.

Observasi Partisipatif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
tampak. Bagian dari observasi ini meliputi;

partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut,

partisipasi moderat ialah peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi


partisipatif dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya (ada keseimbangan
antara peneliti menjadi orang dalam dan menjadi orang luar)

partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap,

partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya trhadap apa yang
dilakukan sumber data. Dengan kata lain, pada observasi ini memerlukan suasana
yang natural sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini
memerlukan keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang
diteliti.

b.

Observasi secara terang-terangan atau tersamar

Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada
sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga
tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat
rahasia.
c.

Observasi tak berstruktur

Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa
yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan
(Sugiono,2009: 310-313).

Tahapan Observasi
Tahapan observasi meliputi:
a.

Observasi deskriptif

Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga
peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi
terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam
akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata
(kesimpulan pertama).
b.

Observasi terfokus

Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan
pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini
peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
c.

Observasi terseleksi

Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya
lebih rinci. Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau
perbedaan, kesamaan antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu
kategori dengan kategori yang lain(Sugiono,2009:315-317).
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mela lui
tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
(Sugiono,2009:317)
Macam-macam wawancara, antara lain:

a.

wawancara terstruktur

Pada wawancara ini, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian


berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan,
responden diberi pertanyaan yang sama kemudian pengumpul data mencatatnya,
alat bantu yang digunakan biasanya tape recorder, gambar, brosur, dan material
lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar,
b.

wawancara semiterstruktur

Pelaksanaan wawancara menggunakan model ini lebih bebas daripada wawancara


terstruktur yaitu narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana tujuan
wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
c.

wawancara tidak berstruktur

Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan data-datanya.

Berikut ini merupakan langkah-langkah wawancara, yaitu;


(1) menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,
(2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan,
(3) mengawali atau membuka alur wawancara,
(4) melangsungkan alur wawancara,
(5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya,
(6) menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,
(7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
(Sugiono,2009:322).

J. ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

1.

Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki


lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
2.

Analisis Selama di Lapangan Model Miles and Huberman

Miles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion drawing/ferification.
a.
Data reduction (reduksi data), Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya
cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan
makinbanyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk
melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan.
b.
Data display (penyajian data), Dengan mendisplaykan data maka akan
memedahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c.
Conclusion Drawing/verification, Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif
menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.

Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley

Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan


dalam penelitian kualitatif.
a.
Analisis domain, pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek
penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa
gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih

dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari situasi


social yang diteliti.
b.
Analisis Taksonomi, Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan
menjadilebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan
observasi terfokus.
c.
Analisis Komponensial, Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal
dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan
wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
d.
Analisis Tema Budaya, Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana
hubunan dengan keeluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul
penelitian.
4. Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding).
K. Validitas dan Reliabilitas Penelitian kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas
internal),transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan
confirmability (objektivitas).
1. Uji Kredibilitas
Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman
sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
a.
Perpanjangan pengamatan artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan
pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah
ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini,
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk dan semakin akrab,
semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi.
b.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa
akan dapat direkamsecara pasti dan sistematis.
c.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian,

triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan
waktu.
d.
Analisis kasus negatif. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau
berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha
mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan
temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
e.
Menggunakan bahan referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi
adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh
peneliti. Bahan referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen
autentik.
f.
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi
data. Ia bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel.
2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas
eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian
kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh.
3. Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah
apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
4. Pengujian Conformability
Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar
conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya
ada.
L. Contoh Penelitian Kualitatif
Tahap-tahap penelitian itu ada tiga sebagaimana penulis kutip dalam buku Metode
Penelitian Kualitatif karangan Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah tahap pra-lapangan,
Tahap pekerjaan lapangan, dan Tahap analisis data dan penulisan laporan.

Penulis akan mencontohkan tahap penelitian secara garis besar dari sebuah skripsi
yang berjudul Implementasi Tradisi Sedekah Bumi (Studi Fenomenologis di
Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro)[9]
1.

Tahap pra lapangan

Dalam tahap ini peneliti melakukan:


a.

Menyusun rancangan penelitian

Dalam tahap ini peneliti, menyusun latar belakang masalah, dan alasan
pelaksanaan penelitian.
Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang
proses Pelaksanaan Sedekah Bumi , Pandangan Tokoh masyarakat terhadap
Sedekah bumi , dan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan ritual
Sedekah bumi. Dan apakah tradisi tersebut sesuai dengan hukum islam.
b.

Memilih lapangan penelitian

Dalam hal ini peneliti memilih Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro,


Kabupaten Bojonegoro sebagai lapangan penelitian.
c.

Mengurus perizinan

Peneliti mengurus perizinan kepada kampus, RT, RW, dan kelurahan tempat
penelitian
2.

Tahap pekerjaan lapangan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pengumpulan datanya dengan observasi, interview, dan
dokumentasi. Dan untuk melakuakan ini semua peneliti harus bergaul dengan
masyarakat Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.
3.

Tahap analisis data dan penulisan laporan

Dari tahap pekerjaan lapangan akan terkumpul banyak data, dari data tersebut
kemudian di analisis untuk memperoleh kesimpulan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif Kualitatif (deskriptif research ) suatu metode yang bermaksud untuk
membuat pencandraan (fakta) mengenai situasi atau kejadian-kejadian.[10]
Dan dalam penelitian ini peneliti membuat kesimpulan, Hasil dari penelitian ini
bahwasanya proses pelaksanaan ritual sedekah bumi dilakukan di makam Mbah
Buyut Pendem pada hari malam Jumat kliwon dengan berbagai macam proses
yaitu dengan mengadakan tahlilan pada malam sebelumnya, kemudian esok
harinya warga membawa sesajen seperti nasi tumpeng, kemenyan, uang, dan

bunga, sebagai sarana upacara yang tidak bisa ditinggalkan dan dengan
diadakannya pertunjukan kesenian wayang kulit sebagai kegemarannya.
Pandangan tokoh masyarakat tentang ritual sedekah bumi merupakan tradisi
turun-temurun dari nenek moyang terdahulu, menghormati yang telah
meninggal lebih dulu, dan suatu kewajiban baginya sebagai orang Jawa yang
diselimuti oleh berbagai tradisi. Oleh sebab itu masyarakat sangat menyetujui,
karena tidak bertentangan dengan hukum islam, dan juga tidak membawa
kemusyrikan bagi warga sekitar karena ini merupakan adat kebiasaan yang shahih,
yang tidak terdapat unsur-unsur mistikmaupun magic. Faktor yang menyebabkan
masyarakat Banjarejo melakukan ritual sedekah bumi karena merupakan tradisi
yang sudah lama berkembang dan tidak dapat dihilangkan begitu saja,
adanya kebersamaan antar warga setempat, merupakan keyakinan pribadi,
terdapatnya hubungan harmonis antara individu dengan masyarakat tersebut.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena


tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand)
fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang
lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabelvariabel yang saling terkait.
Menurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:1.
Menetukan Situasi Sosial 2. Melakukan Observasi Partisipasi 3.Membuat Catatan
Lapangan 4. Melakukan Observasi Deskriptif 5. Melakukan Analisis Kawasan 6.
Melakukan Observasi Terfokus 7.Melakukan Analisis Taksonomi 8. Melakukan
Observasi Terseleksi 9.Melakukan Analisis Komponensial 10.Mendata TemuanTemuan Budaya 11.menulis laporan penelitian kualitatif.
B.

SARAN

Karena Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri, maka pemahaman metode penelitian kualitatif,
penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk

memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya. Supaya hasil
dari penelitian tersebut valid dan reliabel.

DAFTAR PUSTAKA
Emzir.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta:Rajawali Pers.
Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi.
Bandung:Alfa Beta.
Meleong, Alex J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya
Prof DR. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenisdan-metode-penelitian-kualitatif.html diakse pada tanggal 1 oktober 2013
Veralidiana, Isce. 2010.SKRIPSI. IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi
Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten
Bojonegoro), Malang :UIN Malang

[1] Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda


Karya,2011).
[2] Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
Karya,2011).

[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012), Hal 46-47
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal 14
[5] Ibid., hal 285-290
[6] Ibid., hal. 290-292

[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal. 294
[8]
[9] Isce Veralidiana , IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi Fenomenologis
di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro), (Malang ,
UIN Malang, 2010)
[10] Ibid. hal xiv

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Beranda
Lihat versi web
MENGENAI SAYA
Foto Saya
Muhammad Nasikhul

Lihat profil lengkapku


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Timbal
    Makalah Timbal
    Dokumen20 halaman
    Makalah Timbal
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Uranium 1
    Uranium 1
    Dokumen7 halaman
    Uranium 1
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Essay Kse
    Essay Kse
    Dokumen2 halaman
    Essay Kse
    Nur Muhammad Abdurrahman
    100% (2)
  • Pba Hitungan Kimia1
    Pba Hitungan Kimia1
    Dokumen20 halaman
    Pba Hitungan Kimia1
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Maseral Batubara
    Maseral Batubara
    Dokumen6 halaman
    Maseral Batubara
    anisfirdasari
    Belum ada peringkat
  • Cekungan Kalimantan
    Cekungan Kalimantan
    Dokumen9 halaman
    Cekungan Kalimantan
    Fajar F Amanda
    Belum ada peringkat
  • Sedimen Tersier
    Sedimen Tersier
    Dokumen7 halaman
    Sedimen Tersier
    Astika Putri Roshinta
    Belum ada peringkat
  • Senyawa Titanium
    Senyawa Titanium
    Dokumen2 halaman
    Senyawa Titanium
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Uranium 1
    Uranium 1
    Dokumen7 halaman
    Uranium 1
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Uranium 1
    Uranium 1
    Dokumen7 halaman
    Uranium 1
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Uranium 2
    Uranium 2
    Dokumen18 halaman
    Uranium 2
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Uranium 3
    Uranium 3
    Dokumen19 halaman
    Uranium 3
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Dasar2 Dan Aturan k3
    Dasar2 Dan Aturan k3
    Dokumen21 halaman
    Dasar2 Dan Aturan k3
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Senyawa Titanium
    Senyawa Titanium
    Dokumen2 halaman
    Senyawa Titanium
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Profil Belerang
    Profil Belerang
    Dokumen1 halaman
    Profil Belerang
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Bahan Peta
    Bahan Peta
    Dokumen10 halaman
    Bahan Peta
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi2
    Daftar Isi2
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi2
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Makalah Belerang
    Makalah Belerang
    Dokumen15 halaman
    Makalah Belerang
    Ega Saputri Pasaribu
    100% (1)
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Metode Kuantitatif 2
    Metode Kuantitatif 2
    Dokumen27 halaman
    Metode Kuantitatif 2
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Metode Statistika
    Metode Statistika
    Dokumen22 halaman
    Metode Statistika
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Analisa Swot
    Analisa Swot
    Dokumen40 halaman
    Analisa Swot
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Reklamasi Suatu Ekosistem
    Tujuan Reklamasi Suatu Ekosistem
    Dokumen2 halaman
    Tujuan Reklamasi Suatu Ekosistem
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Aspek Lingkungan
    Aspek Lingkungan
    Dokumen4 halaman
    Aspek Lingkungan
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Metode Kualitatif
    Metode Kualitatif
    Dokumen22 halaman
    Metode Kualitatif
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Perpu
    Perpu
    Dokumen1 halaman
    Perpu
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Eksponen
    Fungsi Eksponen
    Dokumen11 halaman
    Fungsi Eksponen
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat
  • KASUS
    KASUS
    Dokumen2 halaman
    KASUS
    Ega Saputri Pasaribu
    Belum ada peringkat