A.
LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1.
2.
Bagaimanakah karakteristiknya?
3.
4.
5.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah masalah kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a.
b.
Memberi tambahan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai
penelitian
c.
d.
Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang akan membuat tugas
akhir, karya llmiah, dan juga skripsi) untuk membedakan secara spesifik antara
semua hal tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatif
D. Manfaat
Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir,
skripsi, dan penelitian lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
d.
Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untu menelaah sesuatu latar
belakang misalnya tenang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.[1]
B.
10. Desain bersifat sementara; Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara
terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan
desain yang disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama; Penelitian kualitatif lebih
menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan
dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.[2]
C.
4.
5.
Untuk mengembangkan teori. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap
awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang
mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar
gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang
lebih mendalam. Bila hipoteis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
6.
Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin.
7.
Meneliti sejarah perkembangan. Dengan menggunakan data dokumentasi,
wawancara mendalam kepada pelakuatau orang yang dipandang tahu, maka
sejarah perkembangan kehidupan seseorang, dapat dilacak.[3]
D.
Menurut Cresswell (2009), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam,
yaitu :
1.
Phenomenological Research
Grounded Theory
. Teori Grounded adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti
dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak
tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan
yang diteliti.
3.
Ethnography
Case Studies
. Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses,
aktivitas, terhadap satu atau lebih orang,. Suatu kasus terikat oleh waktu dan
aktivitas, peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data yang berkesinambungan.
5.
Narrative Research
Penelitian naratif adalah salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan
study terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang
BAB III
PEMBAHASAN
2.
3.
3.
Apakah peristiwa itu di organisir dalam pola-pola organisasi social tertentu
(rumusan masalah assosiatif/hubungan yang akan menemukan pola organisasi dari
suatu kejadian )
4.
Apakah peristiwa itu di hubungkan dengan peristiwa lain dalam situasi social
yang sama atau situasi social yang lain (rumusan masalah assosiatif)
5.
Apakah peristiwa itusama atau berbeda dengan peristuwa lain (rumusan
masalah komperatif)
6.
Apakah peristiwa itu merupakan peristiwa yang baru, yang belum ada
sebelumnya?
Contoh 2 Rumusan masalah tentang kemiskinan
1.
Bagaimanakah gambaran rakyat miskin di situasi social atau setting tertentu?
(rumusan masalah deskriptif)
2.
Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi dalam social
tersebut?(rumusan masalah deskriptif)
3.
Bagaimana upaya masyarakat tersebut dalam mengatasi kebutuhan seharihari?
4.
Bagaimanakah pola terbentuknya mereka menjadi miskin ?(rumusan masalah
assosiatif reciprocal)
5.
Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain
berbeda (masalah komperatif)
6.
E.
Dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian
kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah memasuki lapangan. Berikut ini diberikan beberapa contoh
judul penelitian kualitatif:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
F.
Menurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
G.
Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam
pengertian antara populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di
sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat,
pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat
dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di
dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak
hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam,
binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan,
informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga
bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. [8]
Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010)
menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non probability Sampling. Probability
Sampling meliputi: simple random, proportionate stratified random,
disproportionate stratifed random, dan area random. Nonprobability sampling
meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
a.
Probability sampling, Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
b.
Nonprobability sampling, Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti,
meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara
akademik maupun logiknya (Sugiono,2009:305).
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiono,2009:306). Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian
karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian,
2.
peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,
3.
tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen
berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia,
4.
suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita,
5.
peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan
arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika,
6.
hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera
sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau
perlakuan (Sugiono 2009: 308).
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah, misalnya; di lingkungan tertentu dengan berbagai responden, seminar,
diskusi, dll. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer (sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data) dan sumber sekunder (sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya; lewat orang lain atau lewat
dokumen). Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan
gabungan keempatnya.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperanserta dan wawancara mendalam (Sugiono,2008:309).
Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik pengumpulan data; yaitu:
1.
Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
tampak. Bagian dari observasi ini meliputi;
partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut,
partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap,
partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya trhadap apa yang
dilakukan sumber data. Dengan kata lain, pada observasi ini memerlukan suasana
yang natural sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini
memerlukan keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang
diteliti.
b.
Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada
sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga
tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat
rahasia.
c.
Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa
yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan
(Sugiono,2009: 310-313).
Tahapan Observasi
Tahapan observasi meliputi:
a.
Observasi deskriptif
Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga
peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi
terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam
akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata
(kesimpulan pertama).
b.
Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan
pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini
peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.
c.
Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya
lebih rinci. Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau
perbedaan, kesamaan antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu
kategori dengan kategori yang lain(Sugiono,2009:315-317).
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mela lui
tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
(Sugiono,2009:317)
Macam-macam wawancara, antara lain:
a.
wawancara terstruktur
wawancara semiterstruktur
1.
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
2.
Miles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion drawing/ferification.
a.
Data reduction (reduksi data), Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya
cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan
makinbanyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk
melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan.
b.
Data display (penyajian data), Dengan mendisplaykan data maka akan
memedahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
c.
Conclusion Drawing/verification, Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif
menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.
triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan
waktu.
d.
Analisis kasus negatif. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau
berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha
mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan
temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
e.
Menggunakan bahan referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi
adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh
peneliti. Bahan referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen
autentik.
f.
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi
data. Ia bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel.
2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas
eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian
kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh.
3. Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah
apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
4. Pengujian Conformability
Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar
conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya
ada.
L. Contoh Penelitian Kualitatif
Tahap-tahap penelitian itu ada tiga sebagaimana penulis kutip dalam buku Metode
Penelitian Kualitatif karangan Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah tahap pra-lapangan,
Tahap pekerjaan lapangan, dan Tahap analisis data dan penulisan laporan.
Penulis akan mencontohkan tahap penelitian secara garis besar dari sebuah skripsi
yang berjudul Implementasi Tradisi Sedekah Bumi (Studi Fenomenologis di
Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro)[9]
1.
Dalam tahap ini peneliti, menyusun latar belakang masalah, dan alasan
pelaksanaan penelitian.
Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang
proses Pelaksanaan Sedekah Bumi , Pandangan Tokoh masyarakat terhadap
Sedekah bumi , dan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan ritual
Sedekah bumi. Dan apakah tradisi tersebut sesuai dengan hukum islam.
b.
Mengurus perizinan
Peneliti mengurus perizinan kepada kampus, RT, RW, dan kelurahan tempat
penelitian
2.
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pengumpulan datanya dengan observasi, interview, dan
dokumentasi. Dan untuk melakuakan ini semua peneliti harus bergaul dengan
masyarakat Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.
3.
Dari tahap pekerjaan lapangan akan terkumpul banyak data, dari data tersebut
kemudian di analisis untuk memperoleh kesimpulan.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif Kualitatif (deskriptif research ) suatu metode yang bermaksud untuk
membuat pencandraan (fakta) mengenai situasi atau kejadian-kejadian.[10]
Dan dalam penelitian ini peneliti membuat kesimpulan, Hasil dari penelitian ini
bahwasanya proses pelaksanaan ritual sedekah bumi dilakukan di makam Mbah
Buyut Pendem pada hari malam Jumat kliwon dengan berbagai macam proses
yaitu dengan mengadakan tahlilan pada malam sebelumnya, kemudian esok
harinya warga membawa sesajen seperti nasi tumpeng, kemenyan, uang, dan
bunga, sebagai sarana upacara yang tidak bisa ditinggalkan dan dengan
diadakannya pertunjukan kesenian wayang kulit sebagai kegemarannya.
Pandangan tokoh masyarakat tentang ritual sedekah bumi merupakan tradisi
turun-temurun dari nenek moyang terdahulu, menghormati yang telah
meninggal lebih dulu, dan suatu kewajiban baginya sebagai orang Jawa yang
diselimuti oleh berbagai tradisi. Oleh sebab itu masyarakat sangat menyetujui,
karena tidak bertentangan dengan hukum islam, dan juga tidak membawa
kemusyrikan bagi warga sekitar karena ini merupakan adat kebiasaan yang shahih,
yang tidak terdapat unsur-unsur mistikmaupun magic. Faktor yang menyebabkan
masyarakat Banjarejo melakukan ritual sedekah bumi karena merupakan tradisi
yang sudah lama berkembang dan tidak dapat dihilangkan begitu saja,
adanya kebersamaan antar warga setempat, merupakan keyakinan pribadi,
terdapatnya hubungan harmonis antara individu dengan masyarakat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
SARAN
Karena Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri, maka pemahaman metode penelitian kualitatif,
penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya. Supaya hasil
dari penelitian tersebut valid dan reliabel.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta:Rajawali Pers.
Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi.
Bandung:Alfa Beta.
Meleong, Alex J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya
Prof DR. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenisdan-metode-penelitian-kualitatif.html diakse pada tanggal 1 oktober 2013
Veralidiana, Isce. 2010.SKRIPSI. IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi
Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten
Bojonegoro), Malang :UIN Malang
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012), Hal 46-47
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal 14
[5] Ibid., hal 285-290
[6] Ibid., hal. 290-292
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal. 294
[8]
[9] Isce Veralidiana , IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi Fenomenologis
di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro), (Malang ,
UIN Malang, 2010)
[10] Ibid. hal xiv
Beranda
Lihat versi web
MENGENAI SAYA
Foto Saya
Muhammad Nasikhul