NAMA
NPM
:260110140084
HARI/TANGGAL
PRAKTIKUM
ASISTEN
ABTRAK
Penentuan kadar vitamin C dilakukan dengan metode titrasi iodimetri dimana titran
yang digunakan merupakan larutan iodin. Prinsip dalam titrasi ini yaitu adanya proses
reaksi redoks, yaitu oksidator lemah (larutan iodin) mengoksidasi larutan vitamin C
yang merupakan reduktor kuat pada titik akhir titrasi dalam suasana netral. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kadar dari suatu sampel sehingga diketahui sampel
tersebut sesuai atau tidak dengan FI.Indikator yang digunakan dalam titrasi iodimetri
ini yaitu amilum dengan perubahan warna pada titik akhir biru.Larutan iodin
distandardisasi dengan larutan standar As2O3. Didapat normalitas I2 hasil pembakuan
yaitu 0,20715 N. Sedangkan hasil titrasi dalam penentuan kadar vitamin C yaitu
228,02%.
Kata kunci: Kadar, titrasi iodimetri, indicator
ABSTRACT
Concentration determination of vitamin C was done with iodimetry titration method
that used iodium as a titer.The principle of this titration there was a redox reaction,
it was weak oxidizing agent (iodium solution) that oxidizing vitamin C solution that
was a strong reduxing agent at the end point of titration on neutral condition. The
purpose of this practice to know concentration from the sample so known that
thesample appropriate with the rule on the FI.The indicator that used in this titration
was starch with the color changed at the end point was blue. Iodium solution was
standardization with the standard solution As2O3. The concentration of I2 was
0,20715 N. The result from titration of the concentration vitamin C was 228,02%.
Key words: Concentration, iodimetric titration, indicator
I.
PENDAHULUAN
Menurut
Taylor
(1993),
melindungi
lensa
dari
radiasi.
Satatus
vitamin
larutan
tinggi
sedangkan
sekunder
kemampuan
adsorpsi
dengan
adalah
primer
kemurnian
larutan
standar
larutan
dengan
diketahui
dari
hasil
standar
dan
(Schetman, 1989).
Metode
iodimetri
reaksi
langsung.Iodimetri
ini
dengan
ion
iodide
untuk
analit.Iodin
dititrasi
dengan
1994).
adalah
Sedangkan
titrasi
yang
digunakan
yang
tidak
tidak
dikenal.
Berdasarkan
untuk
langsung
mengetahui
(Naviglio,
reaksi
yang
cepat
Bahan
Indikator amilum (0,5%), iodin 0,1 N,
natrium tiosulfat, vitamin C.
Larutan Iodin 0,1 N
Ditimbang 1,9 gram I2 di atas kaca
arloji lalu dilarutkan dalam beaker
dalam
titrasi
iodimetri.Hasil
dari
sampai larut.
2006).
Ditimbang As2O3 75 mg dilarutkan
dalam
II.
METODE
0,1
10
ml.
Alat
NaOH
tetes,
kemudian
volumetric, pipet.
Analisis
Kemurnian
Bahan
Baku
Vitamin C
dihitung
III.
kemurnian
vitamin C.
HASIL
Perlakuan
Hasil
larutan
bisa
-Titrasi 1= 7,9 ml
-Titrasi 2= 6,8 ml
Rata-rata volume= 7,35 ml
Perlakuan
Hasil
bahan
baku
ditambah
lalu
dititrasi
ml -Titrasi 1= 5 ml
dengan -Titrasi 2= 5 ml
-Titrasi 3= 5 ml
Rata-rata volume= 5 ml
.
.
.
,
x 100%
x100%
= 228,02 %
akanterjadi titrasi langsung terhadap
IV.
PEMBAHASAN
ekuivalennya.
prinsip
titrasi
iodimetri.
Alasan
(vitamin
C)
bersifat
titrasi
iodimetri
dimana
dalam
larutan
yang
dilakukan
untuk
mengurangi
tri
iodide.Larutan
ini
harus
terlindung
dari
cahaya
untuk
matahari
yang
akan
As2O3.
Dalam
pembuatan
larutan
As2O3
diperlukan
larutan
larutan
natrium
hidroksida
kompleks
biru
kuat.
pembakuan
I2
oleh
menggunakan
As2O3,
perhitungan
disebabkan
tiosulfat.
menggunakan
sehingga
larutan
Dengan
yaitu
oleh
dapat
0,1
N.
Ini
beberapa
menyebabkan
hasil
%.Data
yaitu
larutan
itu,
yang
dalam
sesuai
pembuatan
dan
kemungkinan
yang
perhitungan,
bisa
yang
didapat
digunakan
dikatakan
bahwa
kadar
dalam
kadar
akurat.
Atau
lain
yaitu
melampaui kadar
bereaksi
sesuai
secara
sempurna
akurat
dan
presisi
dengan
mempertimbangkan
standar
deviasi
yang ditetapkan
V. KESIMPULAN
1. Berdasarkan dari data perhitungan,
bahan baku vitamin C yang diuji
memiliki kadar 228,02%.
I2
berperan
sedangkan
berperan
sebagi
sampel
sebagai
oksidator
(vitamin
C)
reduktor.
DAFTAR PUSTAKA
Christian, G.D. 1994. Analytical Chemistry. New York: John Wiley and Son.
Ciesilski & Zakrzewski, 2006.Odimetric Titration of Sulfur Compounds in Alkaline
Medium.Chemistry Analysis (Warsaw), 51, 653.
Day & Underwood. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Depkes Ri. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Naviglio,
D.
2010.
Iodometry
and
Iodimetry.
Tersedia
online
di
www.federica.unina.it/agraria/analytical-chemistry/iodometry/
Schetman, G. 1989. Am. J. Public Health. The Influence of Smoking on Vitamin C
Status in Adult. 79. 158-162
Taylor, A. 1993. J. Am. Coll. Nutr. Relationship Between Nutrition and Oxidation.
12. 138-146
Lampiran
Perhitungan
Standardisasi I2
1 ml I2 0,1 N ~~ 4,946 mg As2O3
0,1 mEk I2 = 4,946 mg As2O3
,
X = 1,516 mEk
Titrasi ke:
1. mEk = NI2. V I2
1,516 = NI2. 7,8
N I2 = 0,1946
2. mEk = NI2. V I2
1,516 = NI2. 6,9
N I2 = 0,2197 N
Nrata-rata I2 =
= 0,20715 N
= 0,20715. 5
= 1,036
Kadar vit. C (%)=
=
x100%
= 228,02 %
Dokumentasi
x 100%