Anda di halaman 1dari 2

Nama:Sahala Martua Ambarita

NIM:06081181419009
Kelas C
KEBUDAYAAN DALAM PANDANGAN KRISTEN
kebudayaan
Pada hakikatnya kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia melalui
pembelajaran dan pembiasaan beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Itu berarti,
sesuatu hal menjadi kebudayaan setelah melalui proses pembiasaan, yaitu dengan belajar. Contoh
sederhana, orang makan bukanlah kebudayaan karena aktivitas makan bersifat naluriah. Akan tetapi,
setelah makan itu menjadi upacara pesta dengan tata cara tertentu, maka tata cara makan itu
menjadi kebudayaan. Ini menunjukkan kebudayaan adalah wujud keberadaban manusia yang menjadi
warisan sosiala a .Secara rinci wujud kebudayaan meliputi hal-hal berikut ini: b
a. Sistem religi dan upacara keagamaan. Agama, kepercayaan, mitos, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan hal-hal spiritual.
b. Sistem kemasyarakatan, meliputi sistem kekerabatan, sistem hukum, sistem perkawinan,
organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.
c. Sistem pengetahuan, baik tradisional maupun modern, yang menjadi sarana hidup manusia.
d. Bahasa, yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan ekspresi seni.
e. Kesenian, sebagai sarana pengungkapan keindahan, pemaknaan hakikat hidup dan sarana hiburan.
g. Sistem teknologi dan peralatan, yang menjadi sarana manusia untuk memudahkan
menumbuhkembangkan kehidupan.
sikap kita terhadap kebudayaan
Ada dua sikap yang harus dikembangkan oleh orang Kristen dalam menghadapi
kebudayaan.Pertama, memeriksa kebudayaan dengan kritis. Kebudayaan adalah sesuatu yang
konkret menyertai kehidupan manusia dalam masyarakat. Tidak ada masyarakat tanpa budaya dan
tidak ada kebudayaan yang statis. Meski demikian, sikap kritis dan hati-hati sangat diperlukan. Tugas
orang Kristen dan gereja adalah menguji, apakah kebudayaan itu sesuai dengan kebenaran Firman
Tuhan? Dalam proses pengujian itu, orang Kristen dan gereja harus mampu melakukan pemisahan,
mana yang terang dan mana yang gelap, mana yang perlu disingkirkan, mana yang dapat dipakai,
dan mana yang perlu diperbarui? Kedua, memperbarui kebudayaan. Harus diakui bahwa setiap
kebudayaan mengandung dosa. Seluruh dunia, termasuk kebudayaannya, jatuh ke dalam dosa. Tugas
orang Kristen dan gereja adalah memperbarui kebudayaan dalam terang Injil, sebagai perwujudan
sikap hidup orang Kristen yang baru dan senantiasa bersedia memperbarui diri.

a. Efesus 5:10: Dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. I Yohanes 4:1: Saudara-saudaraku yang
kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari
Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
b. Kejadian 1:4: Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
c. Roma 3:23: Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. 1
Yohanes 5:19: Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa
si jahat. (band. Katekismus Heidelberg, pert. 7)

Kesimpulan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal.

Anda mungkin juga menyukai