Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kebudayaan Nasional

Disusun oleh:
KELOMPOK 8
Nama anggota

: 1. Anita Juliani
(06081181419006)
2. Denti Oktaviani (06081181419065)
3. Endah Rizkiani (06081181419026)
4. Putri Handayani (06081181419018)
Prodi
: Pendidikan Matematika
Dosen Pengasuh : Drs. Alfiandra Msi
Mata Kuliah
: Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal
ini tercermin dari semboyan Bhinneka tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan tersebut terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras,
dan bahasa. Selain beragam, bangsa Indonesia memiliki beberapa persamaan, antara lain
keramah tamahan, gotong-royong, dan kehidupan sosial yang berlandaskan kekeluargaan.
Untuk mencapai kesatuan dan kebaikan bangsa Indonesia yang memiliki beragam
perbedaan, salah satunya adalah keberagaman kebudayaan yang bukanlah suatu perkara yang
mudah. Tokoh-tokoh nasional, dalam usahanya untuk kesejahteraan, persatuan dan kesatuan
bangsa telah memutuskan Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945
sebagai dasar hukum, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan untuk bangsa Indonesia.
Adapun definisi umum tentang kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul
sebagai hasil usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Tiga kata terakhir ini rakyat
Indonesia seluruhnya jelas menyatakan bahwa kebudayaan salah satu suku bangsa belum
dapat di katakan kebudayaan nasional.
Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek moyang kita. Namun,
beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan di Indonesia berada dalam masa yang
mengecewakan dimana banyak budaya kita yang mulai luntur dan bahkan hampir lepas dari
genggaman kita.
Itulah yang membuat kita ingin mengajak bangsa kita ini untuk lebih memperhatikan
budaya-budaya yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita, dengan bersama-sama
menganalisis keberagaman kebudayaan di nusantara ini. Agar natinya kebudayaan yang
sudah ada sejak dahulu sampai sekarang yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita
tidak hilang dari Negara kita, sehingga keturunan dari Negara kita kelak masih bisa melihat
berbagai macam kebudayaan yang sekarang kita miliki.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebudayaan Nasional
Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu
masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan
pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang
sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai
sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala
keadaannya. Sedangkan Budaya Nasional Indonesia adalah budaya yang dihasilkan oleh
bangsa Indonesia sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan
yang memiliki kekhasan bangsa Indonesia dan menciptakan jati diri dan identitas bangsa
Indonesia yang kuat. Dapat disimpulkan juga Kebudayaan Nasional adalah berbagai ragam
kebudayaan lokal yang ada di daerah yang dimiliki, dilaksanakan, dan dilestarikan oleh suku
bangsa yang ada di Indonesia. Kesadaran itu dituangkan dalam UUD1945 pasal 32 yang
berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia
Sedangkan definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta,
karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan
untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang
kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan
yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak
Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 1996
2.2 Fungsi Budaya Nasional
Adapun fungsi kebudayaan nasional untuk masyarakat indonesia sendiri adalah :
1.Sebagai pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi masyarakat
majemuk Indonesia
2. Sebagai pedoman dalam pengambilalihan ilmu dan teknologi modern.
Pewujudan budaya Nasional, meliputi cara bebahasa, cara berperilaku, cara berpakaian, dan
peralatan hidup yang dimiliki bangsa Indonesia
2.3 Ragam Kebudayaan di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh
daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini
beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:
a. Rumah Adat
Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia:
Aceh
:
Rumah Aceh

Rumah Krong Bade


Sumatera Utara
:
Rumah Balai Batak Toba
Rumah Bolon
Omo Sebua (Nias)
Sumatera Barat
:
Rumah Gadang
Uma (Mentawai)
Riau
:
Selaso Jatuh Kembar
Lontiok
Kepulauan Riau
: Rumah Belah Bubung
Jambi:
Rumah Panggung
Rumah Betiang
Bangka Belitung
: Rumah Rakit
Bengkulu
: Rumah Bubungan Lima
Sumatera Selatan
:
Rumah Limas
Rumah Ulu
Lampung
: Nuwo Sesat
Jakarta
: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
Yogyakarta
: Bangsal Kencono
Jawa:
Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Tanean Lanjhang (Madura)
Bali
: Gapura Candi Bentar
Nusa Tenggara Barat : Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
Nusa Tenggara Timur :
Lopo
Sao Ata Mosa Lakitana
Rumah Musalaki
Kalimantan Barat
: Rumah Panjang
Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
Kalimantan Tengah : Rumah Betang
Kalimantan Timur
: Rumah Lamin
Kalimantan Utara
: Rumah Baloy
Sulawesi Selatan
:
Bola Soba (Bugis Bone)
Balla Lompoa (Makassar Gowa)
Sulawesi Barat
: Tongkonan (Tana Toraja)

Sulawesi Tenggara :
Istana Buton
Laikas
Sulawesi Utara
: Rumah Bolaang Mongondow
Sulawesi Tengah
: Souraja
Gorontalo
:
Bandayo Po Boide
Dulohupa
Maluku
: Balieu (dari bahasa Portugis)
Maluku Utara
: Sasadu
Papua
: Honai
Papua Barat
:
Kambik (suku Moi)
Rumsram (Biak)
Jew (Asmat)
Harit (Maybrat-Teminabuan)
Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)
b. Upacara Adat
Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang
dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu
rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat
merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai
universal, bernilai sakral, suci, relijius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi
kekayaan kebudayaan nasional. Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan
masyarakat antara lain:
Sumatera
:
Peucicap di Aceh
Peusijuek dapu di Aceh
Peutron Aneuk di Aceh
Tabuik di Sumatera Barat
Balimau di Sumatera Barat
Makan bajamba di Sumatera Barat
Basuh lantai di Kepulauan Riau
Mandi safar Melayu di Kepulauan Riau
Ratif saman di Kepulauan Riau
Jawa
:
Seren taun di Jawa Barat
Mitoni, tedak siti, ruwatan, kenduri, grebegan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa
Timur

Dugderan oleh masyarakat Semarang


Kasodo oleh masyarakat Tengger
Kalimantan :
Ritual tiwah masyarakat DayakKalimantan Tengah
Aruh baharin di Kalimantan Selatan
Sulawesi
:
Mapasilaga tedong suku Toraja
Rambu solosuku Toraja
Nusa Tenggara:
Ngaben di Bali
Nelu bulanin di Bali
Pasola sumba di Pulau Sumba
Maluku
:
Kololi kie di Maluku Utara
Pukul sapu di Maluku
Abdau di Maluku
Buka sasi lompa di Maluku
Papua
:
Barapen atau Bakar batu di Papua
Sanepen di Biak
c. Tarian Indonesia
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama
dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau
akademi seni yang dijalankan pemerintah.Beberapatarian yang ada di Indonesia adalah :
Aceh

: a. Tari Seudati
b. Tari Saman Meuseukat

Sumatra Utara

: a. Tari Serampang Dua Belas


b. Tari Tor Tor.

Sumatra Barat

: a. Tari Piring
b. Tari Payung
c. Tari pasambahan

Riau

: a. Tari Tandak
b. Tari Joged Lambak

Sumatra Selatan

: a. Tari Tanggai

b. Tari Putri Bekhusek


Lampung

: a. Tari Jangget
b. Tari Malinting.

Jambi

: a. Tari Sekapur Sirih


b. Tari Selampir Delapan

Bengkulu

: a. Tari Andun.
b. Tari Bidadari Teminang Anak

Jakarta

: a. Tari Topeng
b. Tari Yopong

Bali

: a. Tari legong
b. Tari Kecak

Jawa barat

: a. Tari Topeng Kuncaran


b. Tari Merak

Jawa tengah

: a. Tari Serimpi
b. Tari Blambangan Cakil

Jawa Timur

: a. Tari Remong
b. Reog Ponorogo

Yogyakarta

: a. Tari Serimpi Sangu Pati


b. Tari Bedaya

Kalimantan barat

: a. Tari Monong
b. Tari Zapin Tembung

Kalimantan Selatan

: a. Tari Baksa Kembang


b. Tari Radab rahayu

Kalimantan Tengah

: a. Tari Tambun dan bungai


b. Tari Balean Dadas

Kalimantan Timur

: a. Tari Gong
b. Tari perang.

Maluku

: a. Tari Lenso
b. Tari Cakalele

Maluku Utara

: a. Tari Perang
b. Tari Nahar Ilaa

Nusa Tenggara Barat : a. Tari Mpaa Lenggogo.

b. Tari Batunganga
Nusa tenggara Timur : a. Tari Perang
b. Tari Gareng Lameng
Sulawesi

: a. Tari Kipas
b. Tari Bosara

Sulawesi Tengah

: a. Tari Lumense
b. Tari Peule Cinde

Sulawesi Tenggara

: a. Tari Balumpa
b. Tari Dinggu

Sulawesi Utara

: a. Tari Maengket
b. Tari Polopalo

Papua Barat, TengahdanTimur

: a. Tari Suanggi
b. Tari Perang
c. Tari Selamat Datang
d. Tari Musyoh

d. Pakaian Adat
Berikut adalah daftar pakaian adat di Indonesia:
Aceh
Ulee Balang
Sumatera Utara:
Ulos
Suri-suri
Gotong
Gara Gara/Beka buluh
Baru Oholu dan rba Sili (Nias)
Sumatera Barat (Minang):
Anak Daro
Marapule
Minang Roki
Pakaian Penghulu
Pakaian Bundo Kanduang
Riau/Jambi (Melayu):
Baju Kurung, Sarung dan Songkok
Kebaya Laboh
Cekak Musang
Teluk Belanga
Kepulauan Riau (Melayu)

Cekak musang
Baju gunting Cina
Tanjak
Teluk belanga
Tudung manto
Bangka Belitung
Kain Cual, Paksian dan Sungkon
Sumatera Selatan:
Songket
Aesan Gede
Lampung:
Tapis
Kikat dan Ketupung
Jakarta
Baju Koko dan Caping
Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang
Jawa:
Batik
Beskap dan Blangkon
Kebaya
Dodotan
Bali:
Kemben
Kancrik
Kain gringsing
Nusa Tenggara Timur:
Tenun Ikat
Pakaian Tais
Beti / Taimuti
Kalimantan Barat
King Baba
King Bibinge
Burai King Burai
Kalimantan Timur
Sarung Samarinda
Sulawesi Utara (Minahasa)
Wuyang
Pasalongan Rinegetan
Baju Kurai
Tonaas Wangko/Walian Wangko
Sulawesi Tengah (Toraja)
Kondi Limanan

Kalando Limanan
Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):
Baju Bodo
Jas Tutup
Baju La'bu
Maluku
Baju Cele
Papua:
Manawou
Koteka/Holim, Yokal dan Sali (suku Dani)
Pummi dan Tok (suku Asmat)
Papua Barat:
Ewer
e. Makanan Indonesia
Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari
kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting
dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya
dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe,
kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak
menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang
berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada,
keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia
serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau
lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia
namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi
jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia
berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
f. Budaya Indonesia yang Mendunia
Indonesia adalah negara yang memiliki beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang
sampai Marauke. Dengan banyaknya pulau-pulau tersebut, Indonesia memiliki banyak
budaya, kerajinan, dan lain-lain. Misalnya, pakaian adat, tarian tradisional, alat musik
tradisional, dan masih banyak lagi. Berikut adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah
mendunia yaitu :
1. Angklung
Angklung adalah alat musik multitortal (bernada ganda) yang dibuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu).
Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam
setiap ukuran kecil.
Angklung Indonesia ini telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai
bagian dari warisan budaya. Tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi
sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan
Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada menteri pendidikan

nasional Muhammad Nuh. Taufik menyatakan angklung digemari diluar negeri. Negaranegara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Telah mengenalkan angklung pada anak-anak
usia sekolah.
2. Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa.
Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau
Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang
bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari
belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang
yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan
yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih,
sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga
para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh
ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki
pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003,
sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang
indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang kulit
lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkanwayang golek lebih sering
dimainkan di Jawa Barat.
3. Batik Indonesia
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu
pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam
untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini
dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat
dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan
budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of
Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
4. Tari Saman
Salah satu hal daya tarik provinsi Aceh adalah Tari Samannya. Tarian ini bisa dibilang
mendunia karena telah dipilih oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Jenis tarian dari suku
Gayo Aceh Tenggara ini sering ditampilkan pada festival-festival kesenian di beberapa
penjuru
dunia.
Diciptakan oleh seorang Syekh bernama Syekh Saman, yang merupakan ulama yang
menyebarkan agama Islam di Aceh pada abad ke-14. Tarian ini pula merupakan salah satu
cara beliau dalam menyebarkan ajaran agama Islam karena tari saman sering dipentaskan
pada acara-acara Islam seperti Maulid Nabi dan tahun baru Islam.
5. dll

BAB III
KESIMPULAN
Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya
dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai
kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di samping
itu, dengan mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan
bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa
yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman
kebudayaan tersebut.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan
kebudayaan nasional harus didasari dengan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan
dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan daerah perlu juga
kita kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan yang sangat
penting.Untuk menyikapi keberagaman yang ada kita harus saling menghormati antara satu
denan yang lain agar tercipta kedamaian, tidak ada perpecahan di antara kita semua.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia (diakses pada 6 Februari 2015).
http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html, (diakses
pada 8 Februari 2015).
http://ragamsenidanbudaya.blogspot.com/2013/02/ragam-seni-dan-budayaindonesia_26.html, (diakses pada 6 Februari 2015).

Anda mungkin juga menyukai