Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Efektifitas Ekstrak Petrolium Ether Buah Pokak (Solanum torvum)


Memperbaiki Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit Asthma

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Muhammad Ridlo
132210101038/ Angkatan 2013
Nila Lutfiatul Khoiroh
132210101110/ Angkatan 2013
Intan Putri Pusparini
142210101058/ Angkatan 2014
Bagus Tri Laksono
152210101062/ Angkatan 2015

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2015
i

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN .................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
RINGKASAN.................................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar belakang......................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah.................................................................................... 2
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4. Luaran yang diharapkan ....................................................................... 2
1.5. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 3
2.1. Asma ......................................................................................................... 3
2.2. Buah Pokak ............................................................................................. 4
2.3. Aktivitas -sitosterol ............................................................................... 5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 6
3.1 Preparasi Bahan Uji ................................................................................ 6
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................... 6
3.3 Tahapan penelitian ................................................................................... 6
3.4 Luaran ...................................................................................................... 7
3.5 Teknik pengumpulan data ...................................................................... 7
3.6 Analisa data .............................................................................................. 8
3.7 Penyimpulan hasil penelitian .................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 9
4.1. Anggaran Biaya ....................................................................................... 9
4.2. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Penulis dan Doses Pembimbing ................................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana ..................................................... 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .. 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ......................... 25
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Anggaran Biaya ............................................................................... 9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9

iii

RINGKASAN

Asma menjadi lima besar penyebab kematian di dunia karena angkanya


mencapai 17,4%. Data dari WHO pada tahun 2005 menunjukkan terdapat
2.550.000 penderita meninggal karena asma. Saat ini pengobatan yang tersedia
bagi penderita asma adalah obat obat kortikosteroid, Agonis beta-2 , dan
antikolijernik yang dalam penggunaan jangka panjang akan menyebabkan efek
samping yang berbahaya bagi pemakai seperti gagal fungsi hati dan paru-paru.
Sehingga diperlukan terapi komplementer yang memiliki efektifitas tinggi dan
efek samping yang minimal, dengan pemanfaatan tanaman obat yang memiliki
khasiat sebagai anti asma salah satu diataranya adalah Solanum torvum. Solanum
torvum (Solanaceae) yang biasa disebut sebagai Terong pipit/pokak termasuk ke
dalam golongan semak yang sangat mudah di jumpai pada daerah tropis,
kandungan buah pokak yang masih muda telah diisolasi dan diidentifakasi
sebagai (+)-pinoresinol (I), (+)-syringaresinol (II), (+)-medioresinol (III),
scopoletin (IV), tetracosanoic acid (V) and beta-sitosterol (VI). Kandungan sitosterol dalam ekstrak Petrolium ether pada Solanum torvum memiliki aktifitas
sebagai antihistamin yang kemudian akan menghambat proses inflamasi pada
daerah otot polos bronkus sehingga dapat mencegah terjadinya bronkokontriksi
penyakit asma. Pengujian dilakukan secara in vivo menggunakan 5 kelompok
hewan coba. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dengan bobot 1520 g dan berumur 4-6 minggu. Kelompok perlakuan adalah kelompok control
negative, kelompok asma, kelompok dosis 1, kelompok dosis 2, kelompok dosis
3, kelompok antihistamin. Kelompok asma + ekstrak dosis 1 diberikan ekstrak
petroleum ether Solanum torvum dengan dosis 50 mg/ kg BB/ hari, kelompok
asma + ekstrak dosis 2 diberikan ekstrak petroleum ether Solanum torvum
dengan dosis 100 mg/ kg BB/ hari, kelompok asma + ekstrak dosis 3 diberikan
ekstrak petroleum ether Solanum torvum dengan dosis 200 mg/ kg BB/ hari, dan
kelompok asma + antihistamin (fexofenadine dosis 0,2 mg/mencit/hari/oral)
adalah control positif. Data Ketebalan epitel bronkus dan keliling lumen bronkus
dianalisis menggunakan program statistical product and service solutions (SPSS)
for windows release 15 dan p<0.005 dipilih sebagai tingkat minimal
signifikansinya. Uji analysis of variance (ANOVA) atau alternatifnya digunakan
untuk analisis data.
Kata kunci : Asma, Solanum torvum, Ovalbumin, Ekstrak Petroleum eter

iv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia
maupun di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir kasus asma di Negara maju dan
Negara berkembang meningkat pesat, jumlah penderita saat ini sekitar 300 juta
orang. Asma menjadi lima besar penyebab kematian di dunia karena angkanya
mencapai 17,4%. Data dari WHO pada tahun 2005 menunjukkan ada 2.550.000
penderita meninggal karena asma.Di Indonesia sendiri, penyakit asma masuk
dalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian, dengan jumlah penderita
pada tahun 2002 sebanyak 12.500.000. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun
2005 mencatat 225.000 orang meninggal karena asma. (Pushpa Khanna dan
Rathore 1977).
Pengobatan yang tersedia saat ini bagi penderita asma adalah obat obat
kortikosteroid, Agonis beta-2 , dan antikolijernik yang dalam penggunaan jangka
panjang akan menyebabkan efek samping bagi pemakai berupa gangguan fungsi
hati, sementara 10 persen lagi akan menyebabkan gangguan fungsi paru-paru.
Sehingga diperlukan terapi komplementer yang memiliki efektifitas tinggi dan
efek samping yang minimal, dengan pemanfaatan tanaman obat yang memiliki
khasiat sebagai anti asma salah satu diataranya adalah Solanum torvum
Swartz(Pushpa Khanna dan Rathore 1977).
Solanum torvum Swartz. (Famili : Solanaceae; Genus : Solanum;
Spesies: Solanum torvum ) yang biasa disebut oleh masyarakat daerah jember
sebagai tanaman pokak. Tanaman Solanum torvum ini termasuk ke dalam
golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Buah pokak (Solanum
torvum ) yang belum matang atau masih hijau terdapat kandungan yang signifikan
dari diosgenin (1,2%) dan solasodine (0,65%). Berbagai macam struktur metabolit
yang dihasilkan dari Solanum torvum telah diisolasi dan diidentifakasi tedapat
kandungan pinoresinol, syringaresinol, medioresinol, scopoletin, tetracosanoic
acid dan beta-sitosterol. (Kartesz, 2004))
Pemanfaatan tanaman pokak oleh masyarakat daerah jember, banyak
digunakan sebagai olahan makanan seperti lalapan atau sayur, hal ini disebabkan
habitat tumbuhan yang tumbuh liar disekitar rumah sehingga mudah dijumpai.
Secara tradisional tanaman pokak telah digunakan bagian bunga dan daunnya
sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963).
Di Cina tanaman pokak di manfaatkan sebagai antiinflamasi, melancarkan darah,
(Dr. Budi Sugiarto). Hal ini didukung bahwa pokak (Solanum
torvum.) mengandung bahan anti inflammasi (Heiser 1969; Vogel 1990).
Beberapa laporan penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa
beta-sitosterol pada genus yang sama yang terkandung dalam Solanum nigrum,
xanthocarpum dan trilobatum digunakan sebagai bronco vasodilator pada

penderita asma (S. Govindan,dll


2004). Buah pokak (Solanum torvum)
mempunyai aktifitas sebagai antihistamin yang kemudian akan menghambat
proses inflamasi pada daerah otot polos bronkus sehingga dapat mencegah
terjadinya bronkokontriksi (Yuk et al., 2007). Oleh karena itu, penulis menelaah
aktivitas antiasma ekstrak beta-sitosterol yang terkandung di dalam buah
Solanum torvum secara in vivo menggunakan tikus putih yang diinduksi dengan
ovalbumin yang diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan baru untuk anti
asma dengan efek samping yang minimal. (Pushpa Khanna dan Rathore 1977).
1.2
Rumusan masalah
1.2.1. Apakah terdapat aktivitas senyawa -sitosterol yang terkandung
dalam ekstrak petroleum eter buah Solanum torvum terhadap
ketebalan epitel bronkus mencit?
1.2.2. Apakah terdapat pengaruh perbedaan konsentrasi senyawa sitosterol yang terkandung dalam ekstrak petroleum eter buah
Solanum torvum terhadap ketebalan epitel bronkus mencit?
1.3
Tujuan
1.3.1. Mengetahui aktivitas -sitosterol yang terkandung dalam ekstrak
petroleum eter buah Solanum torvum terhadap ketebalan epitel
bronkus mencit.
1.3.2. Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi senyawa -sitosterol
yang terkandung dalam ekstrak petroleum eter buah Solanum
torvum terhadap ketebalan epitel bronkus mencit.
1.4
Luaran yang diharapkan
Hasil penilitian ini diharapkan akan menghasilkan sebuah artikel ilmiah
dalam jurnal nasional yang dapat memberikan informasi mengenai efek
farmakologis ektrak petroleum eter buah pokak (Solanum nigrum) sebagai obat
anti asma serta dapat menjadi acuan pengenai perkembangan obat anti asma.
1.5
Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah dapat dijadikan sebagai
sumbangan dan pemikiran awal mengenai penggunaan tanaman buah pokak
(Solanum torvum) sebagai terapi komplementer obat anti asthma. Selain itu,
penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian penelitian lanjutan
dibidang terkait. Penilitian ini diharapkan dapat menurunkan tingkat penderita
asthma.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Asma
2.1.1. Definisi
Asma dan rinitis alergi merupakan penyakit alergi yang saat ini masih
menjadi problem kesehatan karena pengaruhnya dalam menurunkan tingkat
kualitas hidup dan dibutuhkan biaya besar dalam penatalaksanaannya. Dengan
angka prevalensi yang berbeda-beda antara satu kota dengan kota lainnya dalam
satu negara, di Indonesia prevalensi asma berkisar antara 5-7%.11
Definisi asma menurut Global Initiative for Asthma (GINA), asma adalah
gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dengan berbagai sel yang berperan,
khususnya sel mast, eosinofil dan limfosit T. Pada individu yang rentan inflamasi,
mengakibatkan gejala episode mengi yang berulang, sesak napas, dada terasa
tertekan, dan batuk khususnya pada malam atau dini hari. Gejala ini berhubungan
dengan obstruksi saluran napas yang luas dan bervariasi dengan sifat sebagian
reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Inflamasi ini juga
berhubungan dengan hipereaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan. 12
2.1.2. Patofisiologi
Penyakit asma merupakan proses inflamasi dan hipereaktivitas saluran
napas yang akan mempermudah terjadinya obstruksi jalan napas. Kerusakan epitel
saluran napas, gangguan saraf otonom, dan adanya perubahan pada otot polos
bronkus juga diduga berperan pada proses hipereaktivitas saluran napas.
Peningkatan reaktivitas saluran nafas terjadi karena adanya inflamasi kronik yang
khas dan melibatkan dinding saluran nafas, sehingga aliran udara menjadi sangat
terbatas tetapi dapat kembali secara spontan atau setelah pengobatan.
Hipereaktivitas tersebut terjadi sebagai respon terhadap berbagai macam
rangsang.
Dikenal dua jalur untuk bisa mencapai keadaan tersebut. Jalur imunologis
yang terutama didominasi oleh IgE dan jalur saraf otonom. Pada jalur yang
didominasi oleh IgE, masuknya alergen ke dalam tubuh akan diolah oleh APC
(Antigen Presenting Cells), kemudian hasil olahan alergen akan dikomunikasikan
kepada sel Th ( T penolong ) terutama Th2 . Sel T penolong inilah yang akan
memberikan intruksi melalui interleukin atau sitokin agar sel-sel plasma
membentuk IgE, sel-sel radang lain seperti mastosit, makrofag, sel epitel,
eosinofil, neutrofil, trombosit serta limfosit untuk mengeluarkan mediator
inflamasi seperti histamin, prostaglandin (PG), leukotrien (LT), platelet activating
factor (PAF), bradikinin, tromboksin (TX), dan lain-lain. Sel-sel ini bekerja
dengan mempengaruhi organ sasaran yang dapat menginduksi kontraksi otot polos
saluran pernapasan sehingga menyebabkan peningkatan 8 permeabilitas dinding
vaskular, edema saluran napas, infiltrasi sel-sel radang, hipersekresi mukus,
keluarnya plasma protein melalui mikrovaskuler bronkus dan fibrosis sub epitel
sehingga menimbulkan hipereaktivitas saluran napas. Faktor lainnya yang dapat
menginduksi pelepasan mediator adalah obat-obatan, latihan, udara dingin, dan
stress.

2.2

Buah pokak (Solanum torvum)


Solanum torvum (Solanaceae) yang biasa disebut sebagai Terong cepoka
termasuk ke dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Memiliki
akar tunggang dengan warna putih kocoklatan. Batang tegak, berbentuk bulat,
lunak, dan berwarna hijau. Berdaun tunggal, lonjong, dan tersebar dengan panjang
5-7,5 cm ; lebar 2,5-3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata.
Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang 1 cm dan
berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun
bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah.
Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah berbentuk bulat, jika
masih muda berwarna hijau, dan berwarna Herba mengkilat jika sudah tua
ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil,
dan berwarna putih (Kirtikar and Basu 1987)..
Pokak (Solanum torvum.) mengandung solanine, solasonine, solamargine
dan chaconine (Everist, 1974; Wetter dan Phipps, 1979; Cooper dan Johnson,
1984). Serta diketahui pada buah pokak yang belum matang mengandung
steroidal alkaloid solasodine serta steroidal sapogenin diosgenin dan tigogenin.
Pushpa Khanna dan Rathore (1977) melaporkan bahwa terdapat kandungan
signifikan dari diosgenin (1,2%) dan solasodine (0,65%) pada buah pokak
(Solanum torvum) yang masih hijau (belum matang). Struktur berbagai macam
metabolit yang dihasilkan dari Solanum torvum
Solanum torvum banyak ditemukan didaerah tropis termasuk Indonesia
dan tanaman ini mudah didapatkan karena merupakan tanaman terna tahunan
memiliki kandungan kimia yang berguna sebagai anti-alergi dan anti-histamin.
Secara tradisional diketahui bahwa pokak (Solanum torvum.) mengandung bahan
sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990).
Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai
ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan
Breyer-Brandwijk,1962)
Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan gonorrhea dan disuria (Jain
dan Borthakur, 1986). Tandon dan Rao (1974) melaporkan bahwa buah dan jusnya
dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam sedangkan tunasnya dapat
digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan
sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol (Heiser, 1963).
Daunnya yang di jus digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi serta sakit
telinga (Grieve, 1931). Dahulu sering digunakan sebagai hormon kelamin, asam
empedu, dll.Tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak senyawa steroid
yang ditemukandalam jaringan tumbuhan .
Pada beberapa studi ekstraksi Solanum torvum dengan menggunakan
protoleum eter dan etanol AR yang selanjutnya diamati melalui HPTLC,
menunjukkan bahwa ekstrak petroleum ether mengandung -sitpsterol. Pada studi
sebelumnya, -sitpsterol membuktikan bahwa -sitpsterol memiliki efek
antiasmatic yang lebih baik. Adanya kandungan -sitpsterol ini menunjukkan
bahwa ekstrak Petrolium ether pada Solanum torvum memiliki potensi untuk
memperkecil gejala dari penyakit asma.

2.3

Aktivitas beta-sitosterol
Beta-sitosterol termasuk ke dalam kelompok steroid yang jalur
biosintesisnya searah dengan terpenoid. Terpenoid disebut juga isoprenoid salah
satu kelompok dari molekul hasil alam (natural product). Pembentukan terpenoid
secara kimia adalah dengan cara bergabungnya unit isopren dan membentuk
senyawa dengan berbagai cara yang berbeda. Hampir semua struktur yang multi
siklik bergabung satu dengan yang lain tidak hanya dengan gugus fungsi, tapi juga
dengan rangka dasar karbon. Terpenoid yang lebih besar merupakan komponen
yang penting untuk metabolisma makhluk hidup termasuk hormon adrenal seperti
testosterone dan estrogen, komponen membran kolesterol, dan larutan lipid.
Beta-sitosterol dapat meningkatkan kekebalan atlet yang sering menderita
tekanan kekebalan dan mengurangi respon inflamasi selama masa latihan dan
kompetisi. Beta-sitosterol telah menunjukkan tidak hanya untuk meningkatkan
kekebalan tubuh tetapi juga untuk meningkatkan proliferasi limfosit dan aktivitas
sel. Hal ini sangat berguna untuk orang-orang yang secara fisik stres, secara medis
tidak sehat atau baru sembuh dari sakit. -sitosterol memiliki kemampuan untuk
meredakan peradangan, menyembuhkan borok, meningkatkan denyut rahim dan
mengurangi kram. Betasitosterol ini juga memiliki aktivitas anti-virus, anti-bakteri
dan anti-jamur (Berges, 1995).

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN


3.1

Bahan penelitian
Buah ranti,formalin, mencit,pakan mencit, sekem, ethanol AR, NaCl,
Aluminium Hidroksida, ovalbumin, ketamin, midazolam, toludine blue, petroleum
ether AR, aqueous, air mineral, tissue, sabun dan antiseptik.
3.2
Alat penelitian
Botol penyemprot, kandang hewan coba, pipet tetes, beaker glass 100 cc,
batang pengaduk, ayakan B40, blender, alat nebulizer, pisau, sendok,
corong,baskom , saring, kertas, vial, aluminium foil, cover glass dan de glass,
handscoon, masker, label, spidol, spuit injeksi, alat tulis dan log book.
3.3
Preparasi Bahan Uji
Bahan yang digunakan adalah buah pokak (Solanum torvum) yang
didapatkan dari ladang di daerah jenggawah kabupaten Jember. Bahan uji dibuat
dengan mengekstraksi buah pokak (Solanum torvum) dengan cara soxhletasi.
Langkah kerja ekstraksi yaitu membersihkan buah pokak kemudian dikeringkan
tanpa sinar matahari langsung. Buah pokak kering kemudian di bentuk serbuk
oleh bantuan mesin giling kemudian di ekstraksi menggunakan petroleum eter
dengan metode soxhletasi. Filtrat yang di dapat kemudian di simpan untuk bahan
uji.
3.4
Variabel penelitian
3.4.1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak petroleum eter buah
pokak (Solanum torvum) dengan dosis 50 mg/ kg BB, 100 mg/ kg BB dan 200
mg/ kg BB
3.4.2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketebalan epitel bronkus dan
keliling lumen bronkus sebagai indikator penyempitan saluran asma pada
kondisi asma masih terbatas.
3.4.3. Variabel Terkendali
Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah jenis hewan coba, metode
ekstraksi -sitosterol buah pokak (Solanum torvum), dosis senyawa penginduksi ,
jenis makanan untuk hewan coba, dan lama pemberian ekstrak petroleum eter
buah pokak (Solanum torvum).
3.5 Tahapan penelitian
3.5.1. Penyiapan sampel uji
Ekstraks -sitosterol buah pokak (Solanum torvum) dilarutkan 5% Tween
80; 5 ml/kg, sebagai bahan pelarut untuk i.p.
3.5.2. Pengkondisian hewan coba
Semua tikus diberikan pakan komersial dan air secara ad libitum (bebas).
Bedding (alas) tikus berasal serbuk gergaji kasar yang disterilisasi dan dilakukan
penggantian seminggu 2 kali. Pencahayaan menggunakan cahaya alami (dari
jendela) dengan suhu ruang (normal).
3.5.3. Pengelompokan hewan coba
Pengujian dilakukan secara in vivo menggunakan 5 kelompok hewan coba.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dengan bobot 15-20 g dan

berumur 4-6 minggu. Kelompok perlakuan adalah kelompok control negative,


kelompok asma, kelompok dosis 1, kelompok dosis 2, kelompok dosis 3,
kelompok antihistamin. Kelompok asma + ekstrak dosis 1 diberikan ekstrak
petroleum ether Solanum torvum dengan dosis 50 mg/ kg BB/ hari, kelompok
asma + ekstrak dosis 2 diberikan ekstrak petroleum ether Solanum torvum
dengan dosis 100 mg/ kg BB/ hari, kelompok asma + ekstrak dosis 3 diberikan
ekstrak petroleum ether Solanum torvum dengan dosis 200 mg/ kg BB/ hari, dan
kelompok asma + antihistamin (fexofenadine dosis 0,2 mg/mencit/hari/oral)
adalah control positif.
3.5.4. Uji aktivitas anti asma
Pengujian aktivitas anti asma dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya :
1. Tahap adaptasi
Tahap ini membiarkan hewan coba beradaptasi selama lima hari. Selama
beradaptasi berat badan dan jumlah makanan yang dimakan oleh hewan coba
ditimbang dan data yang diperoleh dicatat sebagai data awal untuk
dibandingkan dengan hasil akhir.
2. Tahap penginduksian senyawa asma
Tahap ini merupakan tahap pemberian senyawa ovalbumin (OVA) 10
g/mencit yang dilarutkan dalam aluminium hidroksida (10%, 1 mg/mencit)
dilarutkan dalam 0,5 cc saline (NaCL 0,9%) secara intraperitoneal selama hari
ke 0 sampai hari ke 14. Pada hari ke-21 sampai ke-60 setiap 2 hari sekali
hewan coba disensitisasi dengan inhalasi 1% (b/v) OVA aerosol dalam NaCl
0,9% selama 20 menit/hari sebanyak 8 cc per perlakuan (20 kali OVA aerosol),
sesuai rekomendasi Komite Etik Fakultas Farmasi Universitas Jember.
3. Tahap pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan ekstrak petroleum ether Solanum
torvum dengan dosis yang berbeda. Perlakuan dilakukan setiap hari selama dua
minggu. Pemberian ekstrak dilkakukan secara force feeding menggunakan
spuit yang pada ujungnya di tumpulkan menggunkan planina dan dimasukkan
melalui mulut mencit. Untuk menguji keberhasilan dari uji aktivitas ini,
diberikan makanan dengan jumlah yang sama kepada seluruh hewan coba.
3.5.5. Preparasi sampel
Pada hari ke-60, mencit dilakukan pengambilan organ setelah sebelumnya
di lakukan anastesi hingga mencit mencit tersebut mati dengan agen anastesi
ketamine dan medizolam. Organ paru diletakkan di dalam tempat organ dan
difikasasi dengan formalin 10%, selajutnya di buat sediaan histopatologi. Untuk
melihat ketebalan epitel bronkus dan ukuran keliling lumen bronkus
3.6
Luaran
Hasil penilitian ini diharapkan akan menghasilkan sebuah artikel ilmiah
dalam jurnal nasional yang dapat memberikan informasi mengenai efek
farmakologis ektrak petroleum eter buah pokak (Solanum nigrum) sebagai obat
anti asma serta dapat menjadi acuan pengenai perkembangan obat anti asma.
3.7

Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data yang diperoleh dari penelitian di dapat dari Sediaan


epitel bronkus mencit diamati dengan indikator ketebalan dan keliling lumen
bronkus menggunakan mikroskop Olympus BX51 dengan perbesaran 400x
sebanyak 3 lapang pandang pada masing-masing sediaan. Untuk dokumentasi
dilakukan pemotretan terhadap hasil pengamatan dengan kamera mikroskop
Olympus DP71. Selanjutnya ketebalan epitel bronkus dari keliling lumen bronkus
mencit diukur dengan menggunakan software komputer Image Pro Plus.
Ketebalan epitel bronkus keliling lumen bronkus dihitung sebagai rata-rata dari 3
pengukuran pada masing-masing lapang pandang.
3.8
Analisa data
Data Ketebalan epitel bronkus dan keliling lumen bronkus dihitung
sebagai rata-rata dari 3 pengukuran pada masing-masing lapang pandang. Data
dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dan uji Post Hoc dengan metode
Tukey. Pengaruh peningkatan dosis ekstrak buah pokak terhadap penebalan epitel
bronkus mencit dan ukuran keliling lumen bronkhus diuji dengan korelasi pearson
dilanjutkan dengan uji regresi menggunakan program statistical product and
service solutions (SPSS) for windows release 15 dan p<0.005 dipilih sebagai
tingkat minimal signifikansinya. Uji analysis of variance (ANOVA) atau
alternatifnya digunakan untuk analisis data.
3.7
Penyimpulan hasil
Penelitian Apabila pada kelompok hewan coba yang diberi ekstrak
petroleum ether Solanum torvum memberikan hasil yang lebih baik dalam artian
ketebalan epitel bronkus lebih tipis daripada hewan coba kontrol negatif, maka
dapat disimpulkan ekstrak petroleum ether Solanum torvum memiliki aktivitas
antiasma pada kasus asma serta dapat digunakan sebagai anti histamine . Serta
apabila pada kelompok kontrol positif dengan dosis yang tertinggi memberikan
ketebalan yang lebih tipis daripada hewan coba dengan dosis lebih rendah, maka
dapat disimpulkan bahwa semakin besar dosis, maka pengurangan ketebalan
epitel bronkus oleh ekstrak petroleum ether Solanum torvum semakin tinggi.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
No
.
1.
2.
3.
4.

Jenis pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang ditulis sesuai kebutuhan (15-25%)


Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan (3040%)
Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (1525%)
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan (maks 10%)
Jumlah pengeluaran

2.950.000
4.720.000
2.950.000
1.180.000
11.800.000

4.2. Jadwal Kegiatan


No
.
1.

2.

3.

Jenis
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
kegiatan
Persiapan
Konsultasi
dengan
dosen
pembimbing
Persiapan
bahan dan
peralatan
Sewa
laboratoriu
m
Pelaksanaan
Pembuatan
ekstrak
Pengujian
secara
invitro
Laporan
Evaluasi
program
Laporan
hasil

10

DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, Muhammad Shoaib, and Muhammad Munir. 1989. Evaluation Op the
Gastric Antiulcerogenic Effects of Solanum Nigrum, Brassica Oleracea and
Ocimum Basilicum in Rats. Journal of Ethnopharmacology 27(1): 163176.
Berges, R. R., Windeler, J., Trampisch, H. J., Senge, T. H., Group, -S. S., &
others. 1995. Randomised, placebo-controlled, double-blind clinical trial of
-sitosterol in patients with benign prostatic hyperplasia. The Lancet,
345(8964), 15291532.
Cooper, Marion R., Anthony W. Johnson, and others. 1984. Poisonous Plants in
Britain and Their Effects on Animals and Man. HM Stationery Office.
http://www.cabdirect.org/abstracts/19842246265.html. Diakses tanggal 1
September 2015.
Everist, Selwyn Lawrence. 1974. Poisonous Plants of Australia. Sydney, Etc.:
Angus & Robertson. http://kbd.kew.org/kbd/detailedresult.do?id=36319.
Diakses tanggal 1 September 2015.
Gould, R. G. 1955. Absorbability of beta-sitosterol. Trans. N. Y. Acad. Sci. 18:
129.
Govindan, S., S. Viswanathan, V. Vijayasekaran, and R. Alagappan. 2004. Further
Studies on the Clinical Efficacy of Solanum Xanthocarpum and Solanum
Trilobatum in Bronchial Asthma. Phytotherapy Research 18(10): 805809.
Grundy, S. M., E. H. Ahrens, Jr., and G. Salen. 1968. Dietary P-sitosterol as an
internal standard to correct for cholesterol losses in sterol balance studies.
J. Lipid Res. 9: 374.
Heiser, Charles Bixler, and others. 1969. Nightshades the Paradoxical Plants.
Nightshades
the
Paradoxical
Plants.
http://www.cabdirect.org/abstracts/19701604179.html. Diakses tanggal 2
September 2015..
Jain, S. K., and S. K. Borthakur. 1986. Solanaceae in India Tradition, Folklore
and Medicine. Solanaceae: Biology and Systematics. New York: Columbia
University Press, pp75-138.
Kirtikar, K. R., and B. D. Basu. 1987. Vol. 3. International Book Distributors,
Dehra Dun, India: 205759.
Lee, In-Ah, Eun-Jin Kim, and Dong-Hyun Kim. 2012. Inhibitory Effect of Sitosterol on TNBS Induced Colitis in Mice. Planta Medica 78(9): 896898.
Mitchell, Watt John, and M. G. Breyer-Brandwijk. 1962. The Medicinal and
Poisonous Plants of Southern and Eastern Africa. E and S Livingstone Ltd.,
Edinburgh and London.
Nirmal, S. A., A. P. Patel, S. B. Bhawar, and S. R. Pattan. 2012 . Antihistaminic
and Antiallergic Actions of Extracts of Solanum Torvum Berries: Possible
Role in the Treatment of Asthma. Journal of Ethnopharmacology 142(1):
9197.
Zakaria, Zainul Amiruddin, Mohd Roslan Sulaiman, Nur Atiqah Morsid, et al.
2009. Antinociceptive, Anti-Inflammatory and Antipyretic Effects of

11

Solanum Torvum Aqueous Extract in Animal Models. Methods and Findings


in Experimental and Clinical Pharmacology 31(2): 81.

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Muhammad Ridlo
2

Jenis Kelamin

Program Studi

Farmasi

NIM/NIDN

142210101038

Tempat dan Tanggal Lahir

Bondowoso, 31 Juli 1995

E-mail

muhammad.ibrahim07@yahoo.com

Nomor Telepon/HP

085733253638

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi

SDN Kota Kulon SMPN


02 Bondowoso
Bondowoso

Jurusan

IPA

2001-2007

2007-2010

2010-2013

Tahun
Lulus

Masuk-

3 SMAN
Bondowoso

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah asosiasi atau


institusi lainnya)
N
o

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian

12

hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup


menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Efektifitas Ekstrak
Petrolium Ether Buah Pokak (Solanum torvum) Memperbaiki Penyempitan Jalan
Nafas pada Model Mencit Asthma

Jember, 01 Oktober 2015


Pengusul

Muhammad Ridlo

13

Biodata anggota 1
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap

Nila Lutfiatul Khoiroh

Jenis Kelamin

Perempuan

Program Studi

Farmasi

NIM

132210101110

Tempat dan Tanggal Lahir

Jember, 11 Maret 1995

E-mail

nilalutfiatulk@gmail.com

Nomor Telepon/HP

085646862729

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi

SD
NU
Ampel

Jurusan

IPA

2001-2007

2007-2010

2010-2013

Tahun
Lulus

Masuk-

O9 SMP Negeri 1 SMK


Wuluhan
Jember

Farmasi

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah asosiasi atau


institusi lainnya)
N
o

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

14

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Efektifitas
Ekstrak Petrolium Ether Buah Pokak
(Solanum torvum) Memperbaiki
Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit Asthma
Jember, 01 Oktober 2015
Pengusul

Nila Lutfiatul Khoiroh

15

Biodata anggota 2
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap

Intan Putri Pusparini

Jenis Kelamin

Perempuan

Program Studi

Farmasi

NIM

142210101058

Tempat dan Tanggal Lahir

Bondowoso, 5 februari1996

E-mail

intanputripuspa@yahoo.com

Nomor Telepon/HP

089614933364

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi

SDN
MAESAN

Jurusan

IPA

2002-2008

2008-2011

2011-2014

Tahun
Lulus

Masuk-

01 SMPN
3 SMAN
2
BONDOWOSO BONDOWOSO

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah asosiasi atau


institusi lainnya)
N
o

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

16

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Efektifitas
Ekstrak Petrolium Ether Buah Pokak
(Solanum torvum) Memperbaiki
Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit Asthma

Jember, 01 Oktober 2015


Pengusul

Intan Putri Pusparini

17

Biodata anggota 3
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap

Bagus Tri Laksono

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Farmasi

NIM

152210101062

Tempat dan Tanggal Lahir

Bondowoso, 22 Oktober 1996

E-mail

bagus.tril@yahoo.com

Nomor Telepon/HP

085745370038

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Institusi

MI AT-TAQWA SMPN
1 SMAN
2
BONDOWOSO
BONDOWOSO BONDOWOSO

Jurusan

IPA

2003-2009

2009-2012

2012-2015

Tahun
Lulus

Masuk-

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah asosiasi atau


institusi lainnya)
N
o

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P dengan judul Efektifitas

18

Ekstrak Petrolium Ether Buah Pokak


(Solanum torvum) Memperbaiki
Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit Asthma

19

BIODATA DOSEN
1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Dewi Dianasari, S.Farm.,Apt.,M.Farm

2
3
4
5
6
8
9
10

Jenis Kelamin
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Tellpon/HP
Jabatan Fungsional
Alamat Kantor
Mata Kuliah

P
0008128701/ 198712082014042002
Jember, 8 Desember 1987
dewidianasari87@gmail.com
0331324736/081933300910
Jl. Kalimantan I/2 Jember
Botani farmasi, Anatonmi dan Morfologi
Tumbuhan,
Parasitologi
dan
Mikrobiologi,
Bioteknologi Farmasi, Uji Bioaktivitas Bahan
Alam, Saintifikasi Jamu.

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/ Thesis

S1
Universiatas Jember

S2
Universitas Airlangga

Farmasi
2005-2009
Uji Aktivitas Antidiabetes
Ekstrak Air Kelopak Bunga
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
pada Tikus dengan Metode
Induksi Aloksan

Biomedik Farmasi
2011-2013
Peningkatan Ekspresi Protein
Insulin Receptor dan Glucose
Transporter 4 dengan Pemberian
Sodium orthovanadate pada
Mencit Diabetes Militus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


No
.
1.

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar
Pemanfaatan Teknologi
Nano Tanaman Obat untuk
Produk Jamu, Kosmetika
dan Suplemen Kesehatan

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

uji aktivitas
antidiabetes ekstrak
air kelopak rosella
(Hibiscus
sabdariffa L.) pada
tikus dengan Metode
Aloksan

Gallaxy Mall
Exhibition Centre
Surabaya

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah asosiasi atau


institusi lainnya)

20

21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana


2.1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Kandang
Sebagai
kandang 5
hewan coba
untuk hewan coba
Botol
Sebagai alat memberi 5
penyemprot
minum hewan coba
Pipet tetes
Alat
pengambil 10
bahan cair
Beaker glass Wadah penampung
3
100 cc
Batang
Alat pengaduk
3
Pengaduk
Ayakan B40 Alat pengayak
3
Blender
Alat penghalus
1
Alat
Alat penginduksi
1
Nebulizer
Pisau
Alat pemotong
3
Sendok
Alat
pengambil 10
bahan
Corong
Alat batu menuang
5
Baskom
Wadah buah
5
Kertas
Alat penyaring
1
Saring
Vial
Wadah penampung 10
ekstrak
Aluminium
Alat Pelindung
1
foil
SUB TOTAL (Rp)

Harga
Satuan (Rp)
50.000

Jumlah (Rp)

8.000

40.000

1.000

10.000

45.000

135.000

5.000

15.000

30.000
700.000
1.221.000

90.000
700.000
1.215.000

4.000
7.000

15.000
70.000

6.000
20.000
180.000

30.000
100.000
180.000

8.000

80.000

20.000

20.000

250.000

2.950.000

2.2. Bahan Habis Pakai


Material

Justifikasi
pemakaian
Mencit
Sampel
Pakan mencit Makanan tikus untuk
5 bulan
Sekem
Alas
tidur
di
kandang
kandang
Buah ranti
Bahan ekstrak
Formalin
Bahan pengawet
Ethanol AR
Bahan ekstraksi
NaCl
Bahan pelarut

Kuantitas

Jumlah (Rp)

30
30 kg

Harga
satuan (Rp)
15.000
10.000

30 kg

10.000

300.000

30 kg

20.000
100.000
40.000
100.000

600.000
100.000
120.000
100.000

3 Liter

450.000
300.000

22

Aluminium
hidroksida
Ovalbumin
Ketamin
Midazolam
Toludine
blue
Petroleum
ether AR
Aqueous

Bahan
parameter
asma
Bahan
pengiduksi
asma
Bahan asma
Bahan anastesi
Bahan
pewarna
preparat
Bahan ekstraksi

100.000

100.000

905.000

905.000

50.000
50.000
100.000/
250 ml
150.000

100.000
100.000
200.000

5.000

125.000

60.000

60.000

15.000
10.000
30.000

75.000
100.000
30.000

30.000
10.000
5 000
20.000
15.000
5.000

30.000
10.000
25.000
400.000
30.000
10.000
4.720.000

Harga
Satuan (Rp)
200.000

Total (Rp)

Pembelian ke toko 2 kali


alat-alat dan bahan
habis pakai

400.000

800.000

Pembelian ke toko 2 kali


bahan kimia

225.000

450.000

Pembelian
keluar kota

bahan 3 kali

250.000

750.000

Lokasi
kampus

diluar

350.000

350.000

2 ampul
2 ampul
liter
3 Liter

Bahan ekstraksi dan 25 liter


pelarut
Cover glass preparat
1 box
dan de glass
Air mineral
Air minum tikus
5 galon
Tissu
Pembersih
10 pack
Handscoon
Sarung
tangan 1 box
pelindung
Masker
Pelindung
1 pack
Label
Penanda
1 pack
Spidol
Penanda tikus
5 buah
Spuit injeksi Alat suntik
20 buah
Sabun
Alat mencuci
2 bungkus
Antiseptik
Sterilisasi peneliti
2 botol
SUB TOTAL

450.000

2.3 Perjalanan
Material

Justifikasi Perjalanan Kuantitas

Perjalanan ke
produsen
buah ranthi
Perjalanan ke
toko alat-alat
dan
bahan
habis pakai
Perjalanan ke
toko bahan
kimia
Biaya
pengiriman
bahan
Perjalanan ke
laboratorium

Pembelian
ranthi

buah 3 kali

600.000

23

SUB TOTAL

2.950.000

2.4. lain- lain


Material

Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Sewa
alat Pembuatan ekstrak
5 bulan
laboratorium
Biologi
Farmasi
Sewa
alat Penelitian
5 bulan
laboratorium
Biomedik
Fakultas
Farmasi
Fotokopi dan Publikasi
penjilitan
Dokumentasi Publikasi
dan
cetak
foto
Alat tulis dan Publikasi
log book
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL KESELURUHAN

Harga
Satuan (Rp)
100.000/
bulan

Total

100.000/
bulan

500.000

100.000

100.000

50.000

50.000

30.000

30.000

500.000

1.180.000
11.800.000

24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No

Nama / NIM

Program
Studi
Farmasi

Bidang
Ilmu
IPA

Alokasi waktu
(jam/minggu)
5 Minggu

Muhammad
Ridlo /
132210101038

Nila Lutfiatul
Khoiroh /
132210101110

Farmasi

IPA

5 Minggu

Intan Putri
Pusparini /
142210101048

Farmasi

IPA

5 Minggu

Farmasi

IPA

5 Minggu

4
Bagus
Tri
Laksono
/
152210101062

Uraian tugas
Peneliti,
perawat tikus
masa induksi
dan
penyembuhan
Peneliti,
perawat tikus
masa induksi
dan
penyembuhan
Peneliti,
perawat tikus
masa induksi
dan
penyembuhan
Peneliti,
perawat tikus
masa induksi
dan
penyembuhan

25

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai