Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN PADA

BANGUNANSEDERHANA,
TATA MASSA DAN
BANGUNAN TINGGI
VINSA AVIG PRATAMA
1441401915
KELAS (P-B)

PENERAPAN PADA BANGUNAN SEDERHANA

Sirkulasi pada rumah berhubungan dengan perletakan bukaan dalam


hal ini adalah pintu, baik pintu masuk, pintu keluar maupun pintu
ruang-ruang yang ada di dalam rumah. Secara teori bisa dikatakan
bahwa dimana ada bukaan (pintu) maka disitulah akan terjadi
sirkulasi.

Posisi pintu
mengganggu
privasi dan
Sirkulasi tunggal
akan
menimbulkan
kurang nyaman
dan tidak
efektifnya
ruangan

Keberadaan dua
pintu sebagai
akses keluarmasuk rumah
mendukung
privasi dan posisi
pintu sudah
cukup memadahi
aktivitas di
dalamnya

PENERAPAN PADA BANGUNAN TATA MASA

Pada bangunan tata


masa terdapat
pembagian atau
penempatan
beberapa gedung

Sirkulasi pada revitalisasi pasar


tradisional sarimalaha di tidore

Sirkulasi ini menggunakan pola sirkulasi network (jaringan) yang saling


terhubung ke beberapa titik terpadu.
Perletakan Ent rance mengikut i arah sirkulasi luar tapak guna mencegah
kemacetan yang terjadi karena mengingat tapak dikelilingi oleh jalan raya.
Perletakan Entrance yang terpisah antara pintu masuk dan pintu keluar agar
jalur sikulasi kendaraan menjadi lebih teratur. Jalur sirkulasi pejalan kaki
yang mengelilingi bangunan menggunakan konsep pedestrian hijau agar
pengguna dapat dengan nyaman melakukan akt ivitas di dalam tapak.

PENERAPAN PADA BANGUNAN TINGGI


A. LIFT
Lift : angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk

mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di


gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya lebih dari tiga atau
empat lantai. Ada beberapa macam lift yang bisa di gunakan untuk
bangunan tinggi :
1) Lift penumpang / passenger elevator 2) Hospital / Lift untuk
Rumah Sakit 3) Cargo Lift
4) Scissor Lift
Jenis Penggerak Elevator / lift pada umumnya
Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu :
A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type
elevator).

CARA KERJA LIFT


Traction Elevator adalah
menggunakan Kabel/ tali baja
Kereta elevator tergantung di
steel hoist ropes, biasanya
menggunakan dua puli katrol,
dan sebuah bobot pengimbang
(counterweight). Kereta dan
counterweight bergerak
sepanjang rel yang vertikal
agar mereka tidak berayunayun.
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di
ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur
kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima
sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel
listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin
dengan kereta

1. LIFT PENUMPANG / PASSENGER ELEVATOR

Passenger elevator adalah sebuah lift yang memiliki skope yang


luas, mulai dari rumah tinggal, ruko, gedung rendah, medium,
bahkan high rise, rekomendasi kapasitas 0,25 sampai 1,5 ton
untuk penumpang . Jenis ini merupakan lift yang paling banyak
digunakan di Seluruh Dunia dan Indonesia khusunya

2. HOSPITAL LIFT (UNTUK RUMAH SAKIT)


Hospital Lift adalah sebuah Lift yang di desain khusus dasn diperuntukkan
untuk kebutuhan Rumah Sakit, dan lift ini biasa digunakan untuk
mengangkut Pasien yang terbaring dimeja dorong bersama dengan petugas
atau dokter. Biasanya Lift ini digunakan untuk memuat 3-6 orang namun
memiliki ruangan yang cukup luas.

3. CARGO LIFT
Cargo lift adalah lift yang digunakan untuk mengangkut barang. Pada
umumnya cargo lift di design menggunakan mesin penggerak tarikan
langsung tanpa adanya beban penyeimbang. Cargo lift tidak ada
standardisasi maka dimensi ruangan nya dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan. Pintu cargo lift pada umumnya dibuat manual open, bisa
menggunakan Harmonica Door atau Folding gate, atau bahkan swing door
dengan material steel painted maupun wire mesh. Cargo lift ini tidak boleh
digunakan untuk mengangkut penumpang. Cargo lift mempunyai 2 tipe, yaitu
freight lift dan service lift.

4. SCISSOR LIFT

Scissor Lift adalah Lift yang digunakan


untuk membantu anda dalam memindahkan
mobil kendaraan anda dari lantai dasar ke
lantai atas. Selain tidak memakan tempat,
lift ini juga sangat simpel dan Praktis. Lift ini
sangat cocok untuk anda yang mempunyai
bisnis otomotif maupun untuk mobil pribadi
Anda

B. ESKALATOR
Escalator : Escalator diprioritaskan untuk transportasi
orang dengan barang bawaan yang dijinjing.
digerakkan oleh motor listrik ,Biasanya terdapat di
supermarket dan mal

CARA KERJA ESKALATOR


Rantai pemandu (Chain guide) melekat
pada roda pengerak (drive gear) di
gerakan olehmotor elektrik yang
berfungsi untuk menggerakan tangga
escalator.
Tangga (step) terbuat dari alumanium
pra cetak di lapisi dengan karet agar tidak
licin saat di injak.
(return wheel) melekat diatas rel dalam
(inner rail) yang berfungsi sebagai
tempat berjalannya tangga.
Pegangan (handrail) merupakan
pegangan sekaligus pengaman.
Pegangan ini bergerak sesuai dengan
gerakan tangga. Untuk menggerakannya
di gunakan handrail drive.

B. TRAVELATOR
Travelator : berfungsi untuk membawa barang bawaan yang diletakkan di
dalam kereta dorong (trolley) maupun tidak dengan naik atau turun lantai
muapun jalan mendatar. Ada 2 jenis pemasangan:
Pemasangan mendatar
berguna
Dalam
satu
lantai yang luas Misalnya
pada terminal di bandara
internasional yang luas.

Pemasangan
miring
berguna
sebagai
penghubung dari lantai satu
ke lantai lain. Biasanya
terdapat di supermarket,
mal,
stasiun
kereta
ekspress dan bandara .

D.TANGGA DARURAT
Keriteria dan persyaratan sebuah tangga darurat diantaranya:
a. Kemiringan maximum 40;
b. Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (+100 feet) ;
c. Dilengkapi penerangan yang cukup dengan listrik
cadanganmenggunakan baterai selama listrik bangunan dimatikan
karenakeadaan darurat;
d. Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding
(beton)dan pintu tahan api(metal);
e. Suplai udara segar diatur / dialirkan (menggunakan Exhaust fan
atau Smoke Vestibule pada puncak / ujung tangga) sehingg
pernafasan tidak terganggu.
f. Dilengkapi peralatan darurat;
g. Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar
gedung;
h. Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan
pintumasuk ke dalam ruang tangga tersebut

E.KORIDOR DALAM SIRKULASI HORIZONTAL

Menurut Joseph de Chiara pada bukunya Manual Housing


Planning and Design Criteria,bangunan bertingkat memiliki
sistem pelayanan sirkulasi koridor yaitu single loaded dan double
loaded seperti pada tabel 2 dibawah ini:

Untuk koridor single biasanya


menggunakan pola sirkulasi
ruang linier

Untuk koridor double biasanya


menggunankan pola ruang
linier menerus maupun radial

MACAM PLAMBING DI BANGUNAN


A. LIFT
Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing
1. sistem/ saluran air bersih
- Saluran Penampungan Air
- Saluran Pemadam Kebakaran
2. sistem/ saluran air kotor
- Saluran pembuang air hujan
- Saluran Kotor WC ke Septictank
3. sistem/ saluran udara atau gas
Bahan yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis,
plastik, pvc, porselin dan dari beton betulang. Bahan harus memenuhi syarat
tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk
instalasi air bersih maupun air kotor dalam bangunan kecuali instalasi air panas
biasa digunakan pipa PVC, pipa ini dapat dibagi (bila tidak ada spesifikasi
khusus):

PENERAPAN PADA BANGUNAN SEDERHANA


SALURAN AIR BERSIH
A. Sumber air dari PDAM yang di salurkan ke rumah
B. Meteran air lalu ada pipa
C. Air di pompa keatas dengan adanya pengunci
apabila tidak menggunakan tandon
D. Aliran pipa ke lantai 2
E. Tandon atas
F. Pipa pelimpahan apabila air penuh
G. Pipa pelimpahan untuk pengurasan
H. Air dari tandon di salurkan ke lantai 2 pada closet
maupun washtafel
I. Saluran air langsung ke sower kamar mandi lt 2
atau bak mandi
J. Pendistribusian air dari tandon ke lantai 1 disertai
stopkran
K. Suplay air ke kran wastafel maupun KM lt 1
L. Suplay air langsung dari PDAM ke lt 1
M. Saluran air bersih ke dapur

PENERAPAN PADA BANGUNAN SEDERHANA

10m
5m

Kotaran dari wc di alirkan menuju


septiktank lalu di air yang penuh
dari septiktank di alirkan melalui
sumur resapan septiktank. Jarak
standard wc dengan septiktank dan
sumur resapan 10m dan 5m. Jarak
yang baik apa bila menggunakan
air sumur adalah 10 m dari
septiktank

Sedangkan limbah air dari Km


maupun air hujan di tampung oleh
sumur resapan dengan ketentuan
jarak dengan pondasi minimal 1m
dan 5m dari septiktank

PENERAPAN PADA BANGUNAN SEDERHANA


Rumah
Sumur tanah

septiktank

10m

Resapan sptiktank
Resapan air
3m
5m

PENERAPAN PADA BANGUNAN SEDERHANA


Rumah
Sumur tanah

septiktank

10m

Resapan sptiktank
Resapan air
3m
5m

Anda mungkin juga menyukai