Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Fraktur tibial intercondylar eminence yang disertai pergeseran memerlukan penanganan reduksi
dan stabilisasi yang segera untuk mencegah gagalnya penyambungan tulang, ketidakstabilan
lutut, dan keterbatasan ekstensi. Banyak teknik bedah yang telah dianjurkan untuk menjaga
stabilitas dari segmen tulang yang mengalami fraktur seperti teknik arthroscopi atau arthrotomi
dengan menggunakan Kirschner wire, screws, staples, and suture fixation. Namun, teknik
arthroscopi saat ini dan penggunaan beberapa alat dapat digunakan untuk menangani
pembedahan intra-artikular dan telah diterapkan pada penanganan patah tulang ini. Dalam
penelitian ini kami melaporkan/menjelaskan sebuah jahitan sederhana (suture fixation) dalam
arthroscopy untuk penanganan fraktur tibial intercondylar eminence. Kami menanggani 8 pasien,
dimana 1 pasien mengalami fracture tipe 2 dan 7 pasien mengalami fracture tipe 3 berdasarkan
klasifikasi Meyer. Setelah dilakukan pemeriksaan athroscopi seperti kondisi luka,pembersihan
darah dan pengembalian fragmen, menggunakan alat dan dua jahitan yang tidak dapat diserap
(Ethibond No. 2, Johnson & Johnson, Somerville,NJ, USA), untuk menembus anterior cruciate
ligament (ACL) daerah yang dekat dengan terjadinya pergeseran fragmen tulang. Dua jahitan
ditarik keluar melalui lubang tibia proksimal anterior dan di fiksasi ke kortek tulang tibia dengan
ikatan ganda (double-spike plate). Pada pengamatan selanjutnya, berdasarkan pemeriksaan
radiologi menunjukan bahwa penyatuan tulang terjadi dalam semua kasus. Satu pasien dapat
melakukan kegiatan normal tanpa ada keterbatasan gerak dan ketidakstabilan ligament. Semua
pasien memiliki test lachman negative dan memiliki ligament yang stabil berdasarkan evaluasi
menggunakan evaluasi arthrometer KT2000. Satu pasien memiliki keterbatasan ekstensi yang
minimal dan mengeluh sakit jika habis berjalan tetapi dengan gejala yang minimal. Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan teknik arthroscopic dapat dilakukan dengan aman dan mencapai
fiksasi dan mobilisasi yang aman.

Pendahuluan
Fraktur tibial intercondylar merupakan cedera yang jarang terjadi, biasanya terjadi pada anakanak atau anak muda yang biasanya disebabkan oleh aktifitas olahraga dan kecelakaan lalu
lintas. Fraktur yang minimal dan stabil dapat ditangani dengan reduction dan cast. Akan tetapi,
fragmen yang mengalami pergeseran atau patah akan mengalami pertumbuhan terus menerus dan
dapat menghambat ekstensi dari lutut. Untuk menghindari komplikasi ini, biasanya dilakukan
operasi untuk pasien dengan indikasi fracture tibialis intercondylar eminence. Belakangan ini,
pembedahan dengan teknik arthroscopic semakin berkembang dan menggunakan teknik dan
peralatan yang modern. Pada penelitian ini, menjelaskan prosedur arthoscopic dengan reduction
dan sutura fixation fraktur tibialis intercondilar dengan metode ACCU-PASS Suture Shuttle and
Suture retriever (Smith& Nephew, Andover, MA, USA). Tujuan penelitan retrospective ini
adalah untuk mengevaluasi hasil post operasi arthroscopic pada fraktur tibialis intercondilaris.

Anda mungkin juga menyukai