Anda di halaman 1dari 11

Midwifery Akademica

1,308

Sabtu, 22 November 2014

ASKEB MENOPAUSE
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinyahaid terakhir yang disebabkan
menurunnya fungsi ovarium, diagnosa dibuat setelah terdapat amenorhoe { tidak haid } sekurangkurangnya 1 tahun, berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan
perdarahan yang berkurang, umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun,
menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan
keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause ilmiah.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala menopause sangant banyak dan
penanganan gejalayang paling menonjol.
1.2

Tujuan

1.2.1

Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu, mengerti serta dapat melakukan asuhan kebidanan pada
menopause.
1.2.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan pengkajian yaitu pengumpulan data, baik itu data
subyektif maupun data obyektif pada menopause
Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan pada menopause.
Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnosa/masalah potensial lain pada menopause.
Mahasiswa mampu melaksanakan identifikasi kebutuhan segera pada menopause.
Mahasiswa mampu membuat dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan pada menopause.
Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan menyeluruh.
Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan.
1.3

Ruang Lingkup
Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan maka penulis hanya membatasi
laporan ini tentang Asuhan Kebidanan Pada Menopause
1.4

Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam laporan ini adalah

1.4.1 Data Primer


Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung pada klien untuk memperoleh data dasar yang benar dan
obyektif.
Wawancara

Melakukan Tanya jawab kepada klien langsung untuk memperoleh data.


Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemerisaan fisik secara menyeluruh mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut dengan
inspeksi, palpasi, peerkusi dan auskultasi
1.4.2 Data Sekunder
Studi Kepustakaan dan Praktek Lapangan

Mencari informasi dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam memberi asuhan kebidanan
Pemeriksaan Penunjang
Melengkapi data primer meliputi pemeriksaan laboratorium, USG, foto rongten dan lain-lain.
1.5

Pelaksanaan
Praktek di poli kandungan RSUD Dr R Koesma Tuban pada tanggal 10 s/d 15 Maret

2008
1.6

Sistematika Penulisan

BAB 1 : Pendahuluan
Tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistemayika penulisan.
BAB 2 : Landasan Teori
Tentang teori yang terdiri dari konsep menopouse dan konsep dasar asuhan kebidanan menurut
Helen Varney.
BAB 3 : Tinjauan Kasus
Berisikan tentang pengkajian, intrepetasi data,identifikasi diagnosa masalah potensial, identifikasi
kebutuhan / tindakan segera ,intervensi atau perencanaan menyeluruh,implementasi dan evaluasi.
BAB 4 : Penutup
Berisikan tentang kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1

Batasan

2.1.1

Menopause
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya
fungsi ovarium .Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorhoe ( tidak haid ) sekurang-kurangnya 1
tahun . Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang
berkurang .Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Menopause
dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan
yang lebih banyakdibandingkan dengan menopause alamiah.

2.2

Gejala-gejala menopause

Turunnya fungsi ovarium ( sel telur ) mengakibatkan hormone terutama estrogen dan progesterone
sangat berkurang didalam tubuh kita. Kekurangan hormone estrogen ini menyebabkan keluhankeluhan :
2.2.1 Keluhan vasomotorik
2.2.1.1 Gejolak panas
2.2.1.2 Vertigo
2.2.1.3 Keringat banyak
2.2.2 Keluhan konstitusional
2.2.2.1 Berdebar-debar
2.2.2.2 Migrain
2.2.2.3 Nyeri otot
2.2.2.4 Mudah tersinggung
2.2.3 Keluhan psikiastenik dan neurotic
2.2..3.1 Merasa tertekan
2.2.3.2 Lelah psikis , lelah somatic
2.2 3.3 Susah tidur
2.2.3.4 Merasa ketakutan
2.2.3.5 Konflik keluarga, gangguan di tempat kerja
2.2.4 Keluhan lain-lain
2.2.4.1 Sakit waktu bersetubuh
2.2.4.2 Gangguan haid
2.2.4.3 Keputihan , gatal pada vagina
2.2.4.4 Susah kencing
2.2.4.5 Libido menurun
2.2.4.6 Keropos tulang ( osteoporosis )
2.2.4.7 Gangguan sirkulasi ( miokard infark )
2.2.4.8 Kenaikan kolesterol ,adepositas ( kegemukan gangguan metabolisme KH )
Keluhan- keluhan diatas tidak sama pada semua wanita hal ini disebabkan efek biologic di jaringan
hormone estrogen melalui reseptor estrogen yang di dalam tubuh didapat reseptor alpha dan beta .
Jumlah reseptor estrogen alpha dan beta yang tidak sama pada wanita dan adanya reaksi individual
akibat rendahnya estrogen menyebabkan gejala menopause yang berbeda .Umumnya gejala panas ,
susah tidur, gelisah , lekas marah , pelupa, nyeri tulang belakang dirasakan hamper sebagian besar
wanita menopause. Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah
osteoporosis ( tulang keropos ) , penyakit jantung koroner, stoke dan pikun. Kalau kondisi ini
dibiarkan dapat mengganggu aktifitas sehari- hari dan menurunkan kualitas hidup manusia.
2.3 Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Gejala- Gejala Menopause
2.3.1 Faktor Psikis
Perubahan perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan kadar estrogen , gejala
yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah ,berkurangnya konsentrasi dan kemampuan
akademik , timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung ,susah tidur, rasa kekurangan ,

rasa kesunyian , ketakutan keganasan, tidak sabar lagi dll. Perubahan psikis ini berbeda- beda
tergantung kemampuan wanita untuk menyesuaikan diri.
2.3.2 Sosial
Ekonomi
Keadaan
social
ekonomi mempengaruhi factor fisik ,kesehatan dan
pendidikan . Apabila factor- factor diatas cukup baik, akan
mengurangi beban
fisiologis , psikologis . Kesehatan akan factor klimakterium sebagai factor fisiologis.
2.3.3 Budaya
dan
Lingkungan
Pengaruh budaya
dan
lingkungan sudah dibuktikan sangat
mempengaruhi wanita untuk dapat atau
tidak dapat menyesuaikan
diri dengan fase klimakterium dini
2.3.4 Faktor Lain
Wanita yang belum menikah, wanita karier baik yang sudah atau belum berumah tangga ,
menarche yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan keluhan klimakterium yang ringan.
2.4 Kelainan jadwal menopause
2.4.1 Menopause premature
Menopause normal terjadi paling awal umur 44 tahun, menopause yang terjadi sebelum umur 40
tahun di sebut menopause premature, factor-faktor yang mempengaruhi menopause premature :
1. Hereditas.
2. Gangguan gizi.
3. Penyakit menahun.
4. Penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium.
2.4.2 Menopause terlambat.
Batas terjadinya menopause pada umur 52 tahun, bila seorang wanita masih mendapat haid pada
umur di atas 52 tahun maka di sebut menopause terlambat, factor-faktor yang dapat dihubungkan
dengan menopause terlambat :
1. Konstitusional.
2. Fibromiomauteri.
3. Tumor ovariumyang menghasilkan estrogen.
2.5 Perawatan dan terapi.
2.5.1 Perawatan selama menopause.
2.5.1.1 Meningkatkan pengertian pada wanita tentang fisiologi menopause.
2.5.1.2 Data tentang keluhan menopause.
2.5.1.3 Melipatkan suami dan keluarga.
2.5.1.4 Istirahat dan olah raga.
2.5.1.5 Obat-obatan estrogen, penenang pada depresi.
2.5.1.6 Pola makan yang sehat.
2.6

Terapi pada menopause.


Prinsip pengobatan menopause adalah memeriksa estrogen dari luar atau di kenal dengan Hormaon
Replacement Therapy { HRT ] atau di kenal dengan terapi sulih hormone [ TSH ], prisip dasar
pemberian THS :
2.6.1 Wanita yang masih memiliki uterus, maka pemberian estrogen harus terus di kombinasi dengan
progesterone, tujuan penambahan progesterone adalah untuk mencegah kanker endometerium.

2.6.2 Wanita tanpa uterus, maka culup pemberian estrogen saja dan estrogen di berikan secara kontiyu
[ tanpa istirahat ]
2.6.3 Pada wanita primenopause yang masih haid dan masih menginginkan haid, THS di berikan secara
sequensial, pada wanita pasca menopause yang masih ingin haid di berikan secara sequensial,
kecuali jika tidak terjadi haid di berikan secara kontiyu.
2.6.4 Jenis estrogen yang di berikan adalah estrogen alamiah dan
progesterone juga alamiah.
2.6.5 Pemberian selalu di berikan mulai dengan dosis rendah.
2.6.6 Dapat di kombinasikan dengan androgen atau diberikan dengan THS yang memiliki sifat androgenic.

1.

2.
3.

4.

I.

III.

2.7 Tips Agar Menopause Tidak Menjadi Momok.


Menopause bagaikan momok bagi para wanita yang berusia 40 tahun, namun jika mampu
menyadari tanda-tanda sejak dini tidak perlu lagi ada keresahan yang menghantui :
Cermati Gejala dan Tanda-Tandanya.
Menjelang menopause wanita kerap tidak mengetahui, tapi pada akhirnya mereka menyadari
dengan merasakan adanya perubahan pada tubuh, perubahan yang terjadi biasanya diketahui
dengan berhentinya siklus mestruasi, selain itu menopause juga sering disertai gejala yang
bervariasi, mulai dari gejala fisik, jiwa hingga perasaan yang berubah-ubah serta gangguan yang
lainnya.
Siasati Hubungan Seks.
Masalah menopause juga mempengaruhi aktifitas seks, bahkan akan mengganggu stabilitas
hubungan, adanya perubahan gairah seks dimana klimakterium [ proses di mana hormone estrogen
yang di produksi oleh induk telur akan menurundan lambat laun indung telur tidak akan
melepaskannya ] sangat tergantung pada pandangan, social budaya serta moral seseorang, hal ini
dapat mengakibatakangairah seksual menurun atau sebaliknya gairah seksualitas justru akan makin
bergejolak hebat.
Hidup Sehat dan Tereapi.
Tidak dapat di pungkiri pola hidup di masa muda dapat mempengaruhi proses menopause,
mengkonsumsi makanan bergizi sangat menbantu mengurangi gejala-gejala menopause yang kurang
nyaman.
5. Nikmati Seks Sepanjang Masa
Tidak ada yang perlu di khawatirkan dalam menopause, selama anda menyadari dan
mau membuka diri, anda akan tetap mampu menikmati seks sepanjang usia, justru kekhawatiran
berlebihan yang dapat membuat hubungan tak hidup lagi.
2.8 Konsep Dasar Kebidanan Menurut Helen Varney
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang dibenarkan sebagai metode untuk
mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori ilmiah penemuan penemuan ketrampilan
dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien. ( Verney , 1997 )
2.8.1 Langkah manajemen varney
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data
Secara lengkap sesuai sumber dari kondisi
pasien ,
anamnesa pemeriksaan fisik
,pemeriksaan penunjang untuk mengevaluasi keadaan ibu menopause.
II. Identifikasi dan diagnosa masalah
Data yang telah dikumpulkan diintrepetasikan sehingga dapat mengumpulkan data yang spesifik.
Identifikasi dan diagnosa masalah potensial
Menentukan masalah dan diagnosa yang mungkin terjadi sehingga dapat diantisipasi dan dilakukan
tindakan preventif

IV.

Identifikasi tindakan segera


Perlu tidaknya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama atau kolaborasi
V. Intervensi
Merencanakan asuhan yang menyeluruh dan rasional yang sesuai dengan temuan dari langkah
sebelumnya.
VI. Implementasi
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan menyeluruh
VII. Evaluasi
Mengevaluasi keberhasilan dari asuhan kebidanan yang telah diberikan .
2.9

Proses Penyusunan Manajemen Kebidanan


I . Pengkajian
Merupakan pengumpulan data lengkap yang mencakup :
A. Data Subyektif
1. Biodata
Umur klien : untuk menentukan prognosa termasuk resiko tinggi atau tidak.
Kebangsaan : untuk menentukan statistic kelahiran .
Pendidikan
: untuk menentukan model komunikasi yang digunakan agar motivasi yang diberikan
dapat efektif.
Pekerjaan : mengetahui social ekonomi klien.
Agama
: berhubungan dengan religius dan kepercayaan.
Perkawinan: untuk menentukan diagnosa.
Alamat
: untuk membedakan klien satu dengan yang lain.
2. Keluhan utama.
Mengetahui apa yang dirasakan klien dan menegakkan diagnosa
3. Riwayat menstruasi.
Mengetahui bagaimana faal kandungan dan menentukan apa ada kelainan atau tidak.
4. Riwayat obstetric.
Mengetahui riwayat obstetric yang lalul apakah ada penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi
kehamilan saat ini.
5. Riwayat penyakit klien dan keluarga.
Mengetahui apakah klien dan keluarganya mempunyai penyakit menular menahun atau menurun.
6. Pola kehidupan sehari-hari.
Mengetahui kebiasaan klien sehari-hari, personal hygiene dan perilaku kesehatan.
7. Data psikologi.
Mengetahui bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayi.
B. Data Obyektif
* Pemeriksaan umum :
- Kesadaran
:
- KU
:
- TTV
:
- BB/TB
:
* Pemeriksaan fisik ;
- Inpeksi
Periksa pandang dari ujung kepala sampai kaki.
Palpasi
Periksa raba mulai dari payudara apakah ada benjolan, bendungan asi, kehamilan dan lain-lain.

Perkusi
Periksa ketuk dengan menggunakan hammer untuk reflek pattela
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaam laboratorium.
Darah; golongan darah.
Urine ; albumin, reduksi.
II. Identifikasi diagnosa.
Diagnosa di tetapkan dari data hasil pengkajian harus memenuhi standartmomen kaltur diagnosa
kebidanan.
III. Identifikasi diagmosa dan masalah potensial.
Langkah ini didapat berdasarkan diagnosa dan masalah yang teridentifikasi membuat antisipasi
mungkin dilakukan tindakan pencegahan.
IV. Identifikasi kebutuhan/tindakan segera.
Identifikasi perlu tidaknya tindakan segera oleh bidan untuk di konsultasikan bersama team
kesehatan yang lain.
V. Merencanakan asuhan yang menyeluruh/intervensi
Merencanakan secara menyeluruh dengan rasional meliputi terapi dan asuhan pendidikan
kesehatan, konseling dan rujukan bila di perlukan secara tindak lanjut.
VI Pelaksanaan/implementasi
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkag intervensi.
VII Evaluasi
Pada langkah ini di evaluasi ke efektifannya asuhan yang telah di berikan karena proses management
kebidanan ini merupakan kegiatan berkesinambungan maka di perlukan evaluasi, bila asuhan yang
diberikan belum efektifmaka perlu mengulang kembali agar asuhan yang diberikan dapat efektif

BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1

Data Subyektif
3.1.1 Identitas/biodat
Nama
:
Umur
:
Suku/bangsa :
Agama
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
Regester
:
3.1.2 Anamnese
:

:
Ny P
Nama Suami : Tn T
55 th.
Umur
: 60 th.
Jawa/Indonrsia
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia.
Islam
Agama
: Islam.
SD
Pendidikan : SMP
IRT.
Pekerjaan
: Swasta.
Desa Talang Kembar Kec Montong Tuban
0000979
Tgl 15-03-2008, Jam : 09.00 WIB
Oleh : bidan Suwarti.
1. Keluhan utama.
Ibu mengatakan bahwa susah tidur selama satu bulan terakhir.
2. Riwayat Menstruasi.
- Menarche
; 12 th
Banyak : 2-3 softek/hari.
- Siklus haid
; 28 hari.
Bau
; Anyir.

- Lamanya
; 6 hari.
- Dismenorea
; tidak ada.
- Fluor albus
; tidak ada
- Lain-lain
; tidak ada.
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No Suam
i

Uk Penol

9
bl

Penyul BB
lhr

Dukun -

Sex

H/M Umur Menetek


Skrg i

KB Ket

Laki
2

30
thn

4. Riwayat penyakit yang pernah diderita.


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti : DM, Hepatitis,asma ,ginjal, TBC, dan
lain-lain.
5. Riwayat genekologi.
Ibu mengtakan tidak pernah SC, tidak pernah abortus dan memiliki penyakit kandungan yang lain.
6. Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan keluarganya tidak adayang menderita penyakit DM, hepatitis, TBC dan lain-lain.
7. Pola kehidupan sehari-hari.
- Nutrisi : Makan 3 X sehari dengan porsi sedang
-Eliminasi : BAB 1 X sehari BAK 3 X sehari.
- Istirahat : 8 9 jam per hari.
- Aktifitas : Melakukan aktifitas setiap hari.
- Personal hygiene : Mandi 2 X sehari, ganti pakaian 2 X sehari.
- Sexual
: Ibu mengatakan berhubungan seksual 2 X perminggu
8. Riwayat social budaya. : aktif ikut jamaah tahlil tiap minggu
Data obyektif.
3.2.1 Pemeriksaan umum
* KU
: baik.
* Kesadaran
: Composmentris.
* Tensi
: 120/70 mmHg.
* Suhu
: 36,5 C
* Nadi
: 84 X permenit.
* Pernafasan
: 24 X permenit.
* BB
: 53 kg.
* TB
: 152 cm.
3.2.2 Pemeriksaan fisik.
Inspeksi
Kepala/rambut ; bersih, hitam, tidak berketombe.
Muka
: tidak ada jerawat, tidak oedema, tidak ada hiperpigmentasi.
Mata
: conjugtiva merah mudasclera putih.
Telinga
: bersih.
Hidung
: tidak ada polip.
Leher
: tidak ada pembesaran teroid, tidak ada pembengkangkan vena JUGULARIS.
Dada
: semetris.
Payudara
: bentuk semetris, putting susu datar.

Abdomen
: tidak terdapat strie.
Extremitas
: varices tidak ada, oedema tidak ada.
Genetalia
: tidak ada condiloma.
Vulva
: tampak pengumpulan darah pervag.
Anus
; tidak ada hemoroid.
Palpasi
-Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar teroid.
- Lengan
: [khusus implant] tidak terdapat benjolan.
- Payudara
: tidak terdapat benjolan.
- Abdomen : tidak ada pembesaran hepar/abdomen, tidak teraba kehamilan.
- Reflex patella ; + / +.
3.3 Assesment.
Dx ; menopause dengan susah tidur.
3.4 Planning

Rencana
1. Jalin komunikasi terapeutikdengan pasien
1.
dan keluarga
2. Jelaskan tentang proses terjadinya susah
2.
tidur pada menopause
3. Diskusikan tentang macam dan hal- hal
yang mempengaruhi susah tidur
4. Kolaborasi dengan Dokter

3.5

Rasional
Mempermudah petugas kesehatan dalam
memberikan asuhan
Pasien dan keluarga memahami tentang
masalahnya
Pasien dapat mengetahui penyebab susah
tidur
Untuk mengetahui jenis dan penyebab
serta tindakan yang akan dilakukan

Implementasi
Tanggal : 15 Maret 2008

Implementasi
1. Melakukan komunikasi terapeutik
Menanyakan kebutuhan pasien
Menanyakan keluhan pasien
2. Menjelaskan susah tidur pada menopause
3 Mendiskusikan tentang macam dan hal- hal yang mempengaruhi
susah tidur
Faktor penyakit, makanan, lingkungan
4. Melaksanakan kolaborasi dengan Dokter
Evaluasi
Tanggal : 15 Maret 2008
Jam
S : Ibu mengatakan sangat senang dapat mengetahui penyebab dari
O
:
Kesadaran
: Composmentis
TD
: 110/70 mmhg
N
:
84 x / mnt
RR
:
24x/ mnt

10.30 WIB
masalahnya

TTD

A
P

S
:
36,7 C
Susah tidur pada menopause
Pola makan sehat sehari- hari

:
:

BAB 4
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya
fungsi ovarium .Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorhoe ( tidak haid ) sekurang- kurangnya 1
tahun .Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang
berkurang .Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun . Menopause
dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan
yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause yang alamiah .Gejala menopause antara
individu satu dengan yang lain berbeda tergantung kesiapan individu dalam menghadapi
menopause dan perlu dikaji lebih lanjut guna menentukan penanganan selanjutnya.

4.2

SARAN
Lahan praktek diharapkan lebih meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan
Dari praktek ini diharapkan pendidikan lebih melengkapi alat- alat laboratorium dan menambah
koleksi buku di perpustakaan untuk mempermudah dalam mencari literature.
Mahasiswa
Dari praktek ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada menopause.

DAFTAR PUSTAKA
Geoffrey Chamberlam dan John Dewkurst, (1994) . Obstetri dan Ginekologi praktis, EGC, Jakarta
Bromwich ,Peter. (1999). Menopause. Jakarta.Arcan
Sarwono ,( 1990 ) .Ilmu kandungan . bina pustaka.
Reitz,Roseta.( 2002 ). Menopause.Jakarta. Bumi Raksa.

Diposkan oleh horildan nutafital di 03.24


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

horildan nutafital
mendung hari ini belum tentu besok gelap, bisa cerah, bisa hujan, dan bisa
menampakkan keindahan pelangi, bagitupun aku...
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (4)
o
Desember (2)
o
November (2)

ASKEB MENOPAUSE

SAP KLIMAKTERIUM
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai