I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan Uji Selliwanof adalah untuk
mengetahui adanya gula ketosa pada bahan pangan.
1.3.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan Uji Selliwanof adalah
berdasarkan adanya reaksi gula ketosa dengan HCl yang
Reaksi Percobaan
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1.
Amati
terbentuknya
warna
merah cerah
D
B
Laruta
n
Selliw
anof
Oranye
Merah
mengandung
gula ketosa
Mengandung
gula ketosa
Mengandung
gula ketosa
Keruh/
Merah
+
+
oranye
Sumber: Hasil I : Rizky Wirani, Ishardi Nur F., Kelompok A,
Meja 13, 2015
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015.
juga dengan muatan positif dan negatif. Ion H + dan OHmelekat pada masing-masing bagian ini. Hidrolisis bisa juga
diartikan sebagai pengurain karbohidrat kompleks menjadi
lebih sederhana.
Pada Uji Selliwanof terjadi sebuah reaksi dehidrasi yaitu
pada saat pembentukan furfural. Reaksi dehidrasi tersebut
merupakan reaksi pelepasan molekul air dari suatu senyawa
(Poedjiadi, 2005).
Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa menjadi
furfural lebih cepat dibandingkan dehidrasi monosakarida
aldosa. Hal ini dikarenakan aldosa sebelum mengalami
dehidrasi lebih dahulu mengalami transformansi menjadi
ketosa. Dengan demikian aldosa akan bereaksi negatif pada
uji Selliwanof (Sudarmadji, 2010).
Perbedaan uji molish dan uji selliwanof adalah uji
molish bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat secara
umum sedangkan uji selliwanof bertujuan untuk mengetahui
adanya gula ketosa. Pada uji Molish menggunakan H2SO4
pekat yang bersifat panas sehingga dapat langsung
menghidrolisis dan mendehidrasi karbohidrat menjadi furfural,
sedangkan pada uji selliwanof digunakan HCl kemudian harus
dipanaskan lagi agar dapat membentuk furfural.
Perbedaan antara furfural dan hidroksi metil furfural
adalah pada jenis monosakarida yang didehidrasi. Pentosa
akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi furfural,
heksosa didehidrasi menjadi hidroksi metil furfural, dan
ramnosa didehidrasi menghasilkan metil furfural (Sudarmadji,
2010).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, sampel B (Eggroll
Serena) dan D (Richeese Nabati) positif mengandung gula
ketosa karena menghasilkan warna merah cerah, sedangkan
sampel E (Larutan Laktosa) tidak mengandung gula ketosa
karena tidak menghasilkan warna merah cerah.
4.2.
Saran
Pada percobaan Uji Selliwanof, sebaiknya kebersihan
alat-alat harus lebih dijaga, dan pemanasan hendaknya
dilakukan tepat pada waktu 5-10 menit agar hasil akhir lebih
spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralp J., 1990, Kimia Organik Edisi Ketiga, Jakarta:
Erlangga
Poedjiadi, Anna., 2005, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia
Sudarmadji, Slamet., 2010, Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Winarno F G., 2008, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta :
Gramedia