Anda di halaman 1dari 9

Berkala Kedokteran Vol. 05 No.

18 Desember 2014:1-12

PENDAHULUAN

rumah sakit pemerintah yaitu sebesar 35,8-

Penyakit infeksi merupakan salah satu

55,1% dari jumlah pasien 991-1.527 orang

masalah kesehatan yang dialami hampir

dengan jumlah pasien berisiko sebesar

setiap negara. Salah satu penyakit infeksi

130.047-160.417 orang. Presentasi infeksi

yang merupakan penyebab meningkatnya

nosokomial pada tahun 2006 tertinggi di

angka kesakitan (morbidity) dan angka

Provinsi Lampung 4,3% (4).


Sumber infeksi nosokomial didapatkan

kematian (mortality) di rumah sakit adalah


dari flora endogen pasien dan diperkirakan
infeksi nosokomial (1).
Infeksi nosokomial adalah infeksi pada

20-40% diakibat infeksi silang melalui

pasien

proses

tangan petugas kesehatan (5). Kontaminasi

perawatan di rumah sakit dan didapatkan

pada tangan petugas kesehatan berasal dari

setelah 72 jam sejak mulai perawatan.

kontak langsung dengan pasien atau

Sumber infeksi nosokomial dapat hidup

kontak tidak langsung dengan menyentuh

dan

permukaan

yang

sedang

berkembang

dalam

dilingkungan

rumah

lingkungan

yang

sakit, seperti udara, air, lantai, makanan,

terkontaminasi akibat bakteri kontaminan

serta benda-benda medis maupun non

udara yang menempel pada permukaan

medis (2). Infeksi dapat melalui tangan

kulit atau benda-benda yang digunakan

petugas kesehatan atau peralatan yang

pada pasien (6, 7).


Infeksi nosokomial dapat terjadi pada

digunakan pada pasien (3).


Infeksi nosokomial di United States,

pasien yang dirawat inap di rumah sakit

diperkirakan

Hospital

maupun pada petugas kesehatan. Perawat

Acquired Infection setiap tahun dan 99.000

adalah salah satu petugas kesehatan yang

diantaranya

Menurut

memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi

penelitian yang dilakukan Departemen

nosokomial karena perawat menempati lini

Kesehatan tahun 2004, prevalensi infeksi

pertama

nosokomial di Indonesia banyak terjadi di

perawatan pada pasien (8).

ada

1,7

meninggal

juta

(3).

dalam

memberikan

asuhan

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

Menurut data salah satu rumah sakit di

Bakteri kontaminan bisa didapat pada

Jakarta, jenis-jenis bakteri yang terdapat

perawat secara langsung atau tidak langsung,

diudara adalah Mycobacterium tuberculosis,

termasuk pada perawat di Bangsal Penyakit

Staphylococcus

Staphylococcus

Dalam Pria. Sampai saat ini belum diketahui

epidermis dan bakteri Gram negatif. Beberapa

jenis bakteri kontaminan yang terdapat pada

bakteri kontaminan udara dapat menempel

tangan perawat di Bangsal Penyakit Dalam

pada kulit baik secara langsung atau tidak

Pria

langsung. Dilaporkan bahwa bakteri penyebab

kepentingan hal tersebut maka dilakukan

infeksi nosokomial yang tersering adalah

penelitian ini. Pada penelitian ini dibatasi

Proteus, Escherichia coli, S. aureus dan

yaitu sampel berupa swab tangan pada

Pseudomonas sp (9). Hasil penelitian yang

perawat yang bekerja di Bagian Penyakit

dilakukan di Rumah Sakit Abdul Moeloek

Dalam Pria RSUD Ulin Banjarmasin periode

Bandar Lampung menemukan jenis bakteri

Juni-Agustus 2014.

aureus,

Gram positif dan negatif pada tangan tenaga

RSUD

Ulin

Banjarmasin.

Untuk

METODE PENELITIAN

medis dan perawat di unit perinatologi (10).


Salah satu ruangan di rumah sakit yang

penelitian ini adalah metode deskriptif

rawan terhadap infeksi nosokomial adalah

dengan pendekatan cross sectional Teknik

Ruang Perawatan Sub Bagian Penyakit

pengambilan sampel pada penelitian ini

Dalam, karena ruangan tersebut memiliki

adalah

angka rata-rata jumlah hari rawat inap yang

penelitian ini adalah 14 orang perawat yang

cukup lama. Pada umumnya pasien tersebut

bertugas di Bangsal PDP RSUD Ulin

mempunyai keadaan umum yang lemah

Banjarmasin.

karena
sehingga

menderita
berisiko

nosokomial (10).

penyakit

yang

terhadap

total

sampling.

Sampel

dalam

kronis

Instrumen penelitian yang digunakan pada

infeksi

penelitian ini media isolasi, mikroskop, dan


pengecatan Gram.

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

Variabel utama dalam penelitian ini adalah

bakteri yang dominan sebagai kontaminan

jenis bakteri kontaminan pada tangan perawat

yang terdapat pada tangan perawat. Namun,

di Bangsal PDP RSUD Ulin Banjarmasin

variasi jenis bakteri yang ditemukan peneliti

yang tumbuh pada media isolasi bakteri.

relatif lebih sedikit dibandingkan dengan

Variabel pengganggu dalam penelitian ini

penelitian Pratami et al di RS Abdul Moeloek

adalah kontaminasi alat dan bahan, suhu dan

Unit Perinatologi tahun 2013. Hasil penelitian

kelembaban, kontaminasi jamur, dan waktu

Pratami et al mendapatkan jenis-jenis bakteri

pemeriksaan sampel.
Prosedur penelitian ini adalah: Permintaan

kontaminan

antara

epidermidis,

lain,

Staphylococcus

Staphylococcus

aures,

Staphylococcus

saprophyticus,

Serratia

liquefacients,

Serratia

untuk menjadi subjek penelitian, Pengambilan


Sampel, Penanaman dan Pembiakan.
marcescens,

HASIL DAN PEMBAHASAN


Enterobacter aerogenes, Citrobacter freundii,
Hasil identifikasi secara mikroskopik dan
Basillus cereus,

Pseudomonas aeruginosa,

makroskopik dari semua sampel penelitian,


Salmonella sp, dan Neisserria mucosa. Hasil
didapatkan 3 jenis bakteri. Bakteri yang
penelitian Zahriyah L di Ruang ICU Pusat
paling dominan adalah bakteri Gram positif
Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta tahun
sebanyak

85,71%

yaitu

Staphylococcus
2004 menyebutkan bahwa bakteri yang

epidermidis

sebanyak

50%

dan
terdapat

pada

tangan

perawat

adalah

Staphylococcus aureus sebanyak 35,71%.


Staphylococcus epidermidis dan Enterobacter
Bakteri

lain

yang

teridentifikasi

adalah
aerogenes. Selanjutnya hasil penelitian Anwar

Escherichia coli sebanyak 14,29% sebagai


Musadad dan Agustina Lubis mendapatkan
bakteri Gram negatif.
jenis bakteri Gram positif (Staphylococcus
Hasil penelitian ini relatif sama dengan

albus) juga mendapatkan jenis bakteri Gram

penelitian sebelumnya yang menyebutkan

negatif

bahwa bakteri Gram positif merupakan

Pseudomonas sp (1).

yaitu,

Escherichia

coli

dan

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

Hasil penelitian di RS Bichat-Claude


Bernard

di

Perancis

oleh

Lucet

adekuat. Tingginya aktifitas perawat dapat

J.C

meningkatkan kontak tangan dengan udara

menyebutkan bahwa bakteri yang berpotensi

luar sehingga banyaknya bakteri yang ada di

patogen dari flora transien di tangan perawat

udara

adalah Staphylococcus, enterobacteriaceae,

Munculnya flora bersifat oportunistik karena

bakteri aerob Gram negatif, dan enterococci.

adanya sistem imun tubuh yang lemah

Selanjutnya hasil penelitian Price L.S di salah

sehingga flora normal yang ada di tubuh

satu RS di Miami tahun 2012 mendapatkan

pertumbuhannya

jenis bakteri Staphylococcus aureus dan

menginfeksi tubuh.

menempel

ke

tangan

tidak

perawat.

terkendali

dan

Acinobacter sp, yang terdapat pada tangan


perawat (2).
Staphylococcus aures dan Staphylococcus
Membandingkan hasil penelitian ini
dengan

hasil

penelitian

sebelumnya

di

Indonesia, Perancis, dan Miami, terlihat


bahwa terdapat perbedaan gambaran jenisjenis

bakteri yang ditemukan.

Hal ini

dikarenakan terdapat perbedaan lokasi kerja


perawat dan prosedural cuci tangan di setiap
rumah sakit yang berbeda.

epidermidis

merupakan

bakteri

yang

memiliki persentase terbesar pada penelitian


ini. Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan
yang

mendukung

bagi

penyebaran

dan

pertumbuhan bakteri ini ,serta tingginya


frekuensi pasien dan pengunjung keluar
masuk bangsal PDP menyebabkan banyak
bakteri Staphylococcus sp. yang terbawa

Faktor yang dapat mempengaruhi

masuk dalam ruangan PDP melalui pasien

populasi kontaminan pada tangan adalah

atau pengunjung. Serta kemungkinan dari

kontak dengan udara luar, flora normal yang

bakteri Staphylococcus sp. sendiri memiliki

bersifat oportunistik, adanya karier, dan

kemampuan untuk bertahan di udara bebas

kebersihan tangan yang tidak efektif dan tidak

sampai menempel ke kulit (3).


4

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

Staphylococcus epidermidis merupakan

Faktor utama virulensi Staphylococcus

flora normal pada kulit dan selaput mukosa

epidermidis adalah membentuk biofilm pada

manusia, bakteri ini dapat ditemukan pada

peralatan rumah sakit. Biofilm merupakan

manusia

suatu

sejak

usia

neonatus.

Bakteri

kapsul

yang

menyelimuti

bakteri

Staphylococcus epidermidis dapat hidup pada

sehingga bakteri menjadi tahan terhadap pada

kulit dari saluran pernafasan bagian atas

sterilitas alat medis. Kapsul Staphylococcus

manusia, di rongga mulut serta saluran cerna

epidermidis dikenal sebagai Polysaccharide

manusia.

Staphylococcus

Intercellular Adhesion (PIA) terdiri dari

epidermidis pada tangan merupakan hasil

polisakarida sulfat yang dapat menurunkan

yang

aktivitas

Ditemukannya

normal.

Namun,

jika

bakteri

ini

metabolisme

bakteri

sehingga

berpindah ke tempat lain, maka dapat

menyebabkan penurunan metabolisme dan

menyebabkan infeksi (3).

menyebabkan gangguan difusi antibiotik,


sehingga antibiotik sulit untuk merusak
bakteri ini (3).
Staphylococcus aureus merupakan bakteri
patogen

utama

pada

manusia

yang

menyebabkan berbagai penyakit secara luas


yang

berhubungan

dengan

toxic

shock

syndrome sebagai akibat dari keracunan


pangan. Staphylococcus aureus bertanggung
jawab atas 80% penyakit supuratif, dengan
permukaan kulit sebagai habitat alaminya.
Manifestasi klinis Staphylococcus aureus
pada manusia antara lain adalah impetigo,
scalded

skin

syndrome,

pneumonia,
5

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

osteomielitis,

pioartrosis,

metastasis

endokarditis,

terinfeksi jika bakteri ini menyerang kulit atau

keracunan

jaringan yang lebih dalam dan memperbanyak

staphylococcal,

makanan, toxic shock syndrome, meningitis

diri.

dan sepsis (4).

Staphylococcus aures dapat muncul dari

Pengobatan penderita yang terinfeksi

Infeksi

yang

disebabkan

oleh

kontaminasi luka oleh flora normal kulit (6).

Staphylococcus sp. sebaiknya dilakukan tes

Escherichia coli merupakan bakteri yang

sensitivitas kecuali pada penderita dalam

ada di usus kecil dan usus besar pada

keadaan kritis untuk pengobatan, dapat

manusia. Bakteri ini memiliki jenis yang

digunakan

umumnya,

berbahaya di saluran usus dan menjadi

terhadap

patogen utama pada manusia. Escherichia

infeksi

coli patogen dibagi menjadi 2 jenis yaitu,

Staphylococcus sp. tergantung pada bentuk

menyebabkan penyakit didalam saluran usus

klinis misalnya penularan melalui udara

dan jenis lain menyebabkan infeksi diluar

maupun

tangan.

usus. Escherichia coli dapat ditemukan juga

Pencegahan infeksi Staphylococcus aureus

dalam tanah dan air hasil dari feses yang

diantaranya menjaga kesehatan, kebersihan

terkontaminasi (7).

penisilin.

Staphylococcus
vankomisin.

sp.
Cara

kontak

Pada
sensitive
penularan

langsung

pada

kulit, dan mencuci tangan dengan baik dan


benar (5)

Escherichia coli ditemukan pada tangan


perawat karena perawat menyentuh kateter

Staphylococcus sp. patogen sering


menghemolisis

darah

dn

urin yang terkontaminasi Escherichia coli dari

mengkoagulasi

pasien yang terinfeksi sebelumnya atau

plasma. Beberapa diantaranya tergolong flora

adanya kontak secara langsung dengan daerah

normal kulit terutama hidung, lipatan kulit,

yang terkontaminasi Escherichia coli seperti,

rambut kepala, perineum, umbilikus, dan

alat kelamin dan anus. Escherichia coli juga

selaput lendir manusia. Seseorang dapat

dapat berasal dari kain terkontaminasi yang


6

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

digunakan perawat untuk mengelap tangan

mencegah kontaminasi dengan pemilihan

setelah cuci tangan (8).

antibiotik yang sesuai dengan bakteri yang

Bakteri-bakteri kontaminan yang terdapat


pada

tangan

perawat

hasil

Keterbatasan pada penelitian ini antara

penelitian didapatkan berasal dari lingkungan,

lain, pengambilan swab tangan perawat hanya

pengunjung, perawat, dan peralatan yang

dilakukan pada Bangsal Penyakit Dalam Pria

kurang steril. Cuci tangan dan antiseptik yang

saja, sehingga gambaran bakteri hasil swab

dilakukan perawat tidak adekuat atau bahan

tangan perawat hanya pada bagian Bangsal

antiseptik

Penyakit Dalam Pria. Pada penelitian ini tidak

yang

berdasarkan

terdapat dilingkungan itu (10).

digunakan

tidak

bisa

mehilangkan bakteri sepenuhnya sehingga

mengendalikan

masih terdapat bakteri pada tangan. Bakteri

antisepsis yang dilakukan masing-masing

juga dapat berasal dari kain terkontaminasi

perawat sehingga belum diketahui efektifitas

yang digunakan perawat untuk mengelap

jenis-jenis antisepsis yang digunakan. Belum

tangan setelah cuci tangan (9).

dilakukan pemeriksaan flora normal sebelum

Tindakan pencegahan kontaminan bakteri


pada

tangan

perawat,

dapat

dilakukan

jenis

antisepsis/tindakan

cuci tangan dan pengambilan sampel.


DAFTAR PUSTAKA

tindakan seperti menjaga kebersihan tangan

1. Purnomo, Sri Wisnu Andaru, Prabowo.

dengan cara mencuci tangan sebelum kontak

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat

secara langsung dengan pasien, sesudah

Tentang Universal Precaution Dengan

kontak dengan pasien, dan setelah kontak

Pelaksanaan Universal Precaution Di

dengan alat yang digunakan pada pasien.

Instalasi Rawat Inap RSUD Majenang.

Selain itu, teknik mencuci tangan yang baik

Yogyakarta:

dan benar sangat penting untuk mencegah

Yogyakarta, 2012.

kontaminasi. Pemetaan bakteri juga dapat

Universitas

Respati

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

2. Hapsari D, Kurniawan UK. Kesehatan

6. Raka Lul. Prevention and Control of

Masyarakat Indonesia. Jurnal of the

Hospital-Related

Indonesia

Income Countries. The Open Infectious

Public

Health

Association

2007;1:68

in

Low

Diseases Journal 2010; 4: 125-131.

3. Zuhriyah L, Gambaran
Tangan

Infections

Perawat.

Bakteriologis

7. Jeannie P Cimiotti, Linda HA, Douglas

Kedokteran

MS, et al. Nurse Staffing Burnout, and

Jurnal

Brawijaya 2004; 20: 50-52.

Health-Care

Associated

Infection.

American Journal of Infection Control


4. Tagoe DNA, S.E Baidoo, I. Dadzie, et al.

2012; 40: 486-490.

Potensial Sources of Transmission of


Hospital Acquired Infection in The Volta

8. Wikansari

N,

Retno
Total

H,

Budi

Kuman

R.

Regional Hospital in Ghana. Ghana

Pemeriksaan

dan

Medical Journal 2011; 45: 22-26..

Staphylococcus Aureus Di Ruang Rawat


Inap Rumah Sakit X Kota Semarang.

5. David J Weber, William AR, Melissa BM,


et al. Transmission of Emerging Health

Jurnal Kesehatan Masyarakat 2012; 1(2):


384-392.

Care Associated Pathogens: Norovirus,


Clostridium Difficle, and Acinobacter
species.

American

Journal

Control 2010; 38: 25-33.

Infection

9. Ball Beckford, and J. Hainsworth. The


Control and Prevention of HospitalAcquired Infections. Nursing Times 2004;
100: 28-29.

10. Pratami, Hema Anggika, Apriliana, Ety,


Rukmono,

Prambudi.

Identifikasi
8

Berkala Kedokteran Vol. 05 No. 18 Desember 2014:1-12

Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga

Lampung, 2013. Medical Journal of

Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi

Lampung University

Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar


Lampung.

Lampung:

Universitas

Anda mungkin juga menyukai