Anda di halaman 1dari 6

TOR

STUPA 4

Semester Gasal 2015/2016


1. Latar Belakang
..........isu yang berkembang yang membutuhkan solusi.....

Kehidupan globalisasi telah dengan nyata melanda kehidupan kita. Suka ataupun
tidak suka, ummat islam harus menghadapinya dengan segala implikasinya. Ciriciri kehidupan global antara lain : Pertama, terjadinya pergeseran dari konflik
ideologi dan politik kearah persaingan perdagangan, investasi dan informasi;
dari keseimbangan kekuatan (balance of power ) kearah keseimbangan
kepentingan (balance of interest). Kedua, hubungan antar Negara/ bangsa secara
structural berubah dari sifat ketergantungan (dependency), kearah saling
ketergantungan i(interdependency), hubungan yang bersifat primordial berubah
menjadi sifat tergantung kepada posisi tawar-menawar (bargaining position).
Ketiga batas-batas geografis hampir kehilangan arti operasionalnya. Kekuatan
suatu Negara ditentukan oleh kemampunanya memamanfaatkan keunggulan
komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif ( competitive
advantage). Keempat, perasiangan antar Negara sangat diwarnai oleh perang
penguasaan teknologi tinggi. Setiap Negara terpaksa menyediakan dana yang
besar bagi penelitian dan pengembangan. Kelima, terciptanya budaya dunia
yang cenderung mekanistik, efisien, tidak menghargai nilai dan norma yang
secara ekonomi tidak efisien.
Pergaulan global dengan cirinya seperti diuraikan diatas, disamping mendatangkan
sejumlah kemudahan bagi manusia, juga mendatangkan sejumlah efek negatif yang dapat
merugikan dan dapat mengancam kehidupan. Dampak negatif tersebut antara lain : Pertama,
pemiskinan nilai spiritual. Tindakan social yang tidak mempunyai implikasi materi (tidak
produktif) dianggap sebagai tindakan tidak rasional. Kedua, kejatuhan manusia dari mahluk
spiritual menjadi mahluk material, yang menyebabkan nafsu hayawaniayah menjadi pemandu
kehidupan manusia. Ketiga, peran agama bergeser menjadi urusan akhirat sedangkan urusan
dunia menjadi urusan sains (sekuleristik). Keempat, Tuhan hanya hadir dalam pikiran, lisan dan
tulisan, tetapi tidak hadir dalam perilaku dan tindakan. Kelima, gabungan ikatan primordial
dengan sistem politik modern melahirkan nepotisme, birokratisme, dan otoriterisme. Keenam,
individualistic. Keluarga pada umumnya kehilangan fungsinya sebagai unit terkecil pengambil
keputusan. Seseorang bertanggung jawab pada dirinya sendiri, tidak lagi bertanggung jawab
pada keluarga. Ikatan moral pada keluarga semakin lemah, dan keluarga dianggap sebagai
lembaga teramat tradisional. Ketujuh, terjadinya frustasi eksistensialisme dengan cirri-cirinya :
a). hasrat yang berlebihan untuk berkuasa (the will power), bersenag-senang untuk berkuasa,
bersenang-senang untuk mencari kenikmatan (the will pleasure) yang biasanya tercermindalam
perilaku yang berlebihan untuk mengumpulkan uang (the will to money), untuk bekerja (the will
to work), dan mengejar kenikmatan seksual (the will to sex); b). kehampaan berupa eksistensi
berupa perasaan serba hampa, hidupnya tidak bermakna, dan lain-lain; c). Neurosis nogenik,
perasaan hidup tanpa arti, bosan apatis, tidak mempunyai tujuan, dan sebagainya. Keadaan
semacam ini semakin banyak melanda manusia, hari demi hari. Kedelapan, terjadinya
ketegangan-ketegangan informasi dikota dan di desa, kaya dan miskin, konsumerisme,
kekurangan dan sebagainya.
Pendidikan islam memainkan peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
generasi menghadai era yang penuh dengan tantangan. Pendidikan islam harus mampu
menyelengarakan proses pembekalan pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap dan

karakter, pengembangan bakat, kemampuan dan keterampilan, menumbuhkembangkan potensi


akal, jasmani dan rohani yang optimal, seimbang dan sesuai dengan tuntuan zaman.
Kenyataanya pendidikan islam khusunya diindonesia telah berjalan dalam lorong krisis
yang panjang. Pendidikan islam telah kehilangan pijakan filosofisnya yang hakiki, yang
kemudian berdampak pada tidak jelasnya arah dan tujuan yang hendak dicapai. Pendidikan
islam juga tertatih-tatih dan gagap dalam menghadapi laju perkembangan zaman dan arus
globalisasi. Akibatnya, output pendidikan islam, yang mestinya melahirkan generasi imamul
mutaqien malah melahirkan generasi yang gagap: gagap teknologi, gagap pergaulan global,
gagap zaman bahkan gagap moral. Perlu strategi yang tepat dalam membangun pendidikan
islam yang sebenarnya. Melihat permasalahan yang ada maka dalam tulisan ini kami mencoba
untuk membahas masalah konsep pendidikan islam terpadu yang akhir-akhir ini sedang
tumbuh dan berkembang dan mungkin menjadi harapan baru untuk kebangkitan pendidikan
islam di Indonesia.
(https://ismanita.wordpress.com/2009/10/25/sekolah-islam-terpadu-sebagai-penerapan-dari/)

2. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan tugas ini yaitu
1. Untuk mengatahui konsep pendidikan islam yang seharusnya.
2. Membuat sarana dan prasarana yang baik dalam menampung aktivitas pendidikan
yang islami.

3. Needs & Demans


Kebutuhan (needs), tersediakan sarana dan prasarana
Pendidikan Islam setingkat SMP dan SMA seperti :
- Kelas paralel 5 untuk tiap angkatan
- PBM di dalam dan di luar kelas (seimbang)
- Masjid atau perpustakaan sebagai pusat orientas
Tuntutan (Demans)
- Arsitektur Islam
- Fullday
4. Produk
- Transformasi Disain
- Denah, Tampak, Potongan, dst
- Penyajian dalam Kertas Ukuran A2 dengan gambar warna.
5. SCHEDULE dan Pembimbing
6. Materi Ajar.
Dst........

Judul Proyek

: SEKOLAH ISLAM (SMP - SMA)

Deskripsi Mata Kuliah


:
Seperti halnya mata kuliah Studio yang lain, Studio Perancangan Arsitektur 4
dirancang sebagai model dunia professional arsitektur bagi mahasiswa. Melalui mata
kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu merancang bangunan bermassa jamak, fungsi
sederhana dan jumlah lantai 2-4 lantai.
Bangunan harus memenuhi standar fungsional, teknis dengan penekanan pada
aspek estetis terutama desain arsitektur dengan preseden karya arsitektur moslem
(Simbolism Ornamen) yang kontekstual dengan lingkungan.
Koordinator

Ronim Azizah ST.MT

Dosen Pengampu

Ronim Azizah ST.MT


Ir. Samsudin Raidy, M.Sc
Ir. Nurhasan, MT
Mahasiswa dapat merancang massa jamak dengan
struktur 2-4 lantai.

learning outcome.
Kompetensi Architect
1.
Art
2.
Engineering
3.
Tools
4.
Islamic
Tugas/obyek /proyek
Sasaran/spesifikasi

Produk gambar

MK Pendukung

Kontekstual Lingkungan
Jamak 2-4 lantai
2D dan 3D digital
konsep Hijab dan preseden karya arsitektur moslem
(Simbolism Ornamen)
Sekolah Islam (SMP-SMA)
Pelayanan
: Kapasitas 500-1000 orang
Skala
: Kota
Luas Site
: 5000-10.000 m2
Luas Bangunan : 10.000-40.000 m2
1. Survey/Studi Banding
2. Transformasi Desain
3. Siteplan
4. Denah Lengkap
5. Tampak (4 sisi)
6. Potongan (2 sisi)
7. Rencana : utilitas dan struktur
8. Detil arsitejtur dan struktur
9. Maket skala gambar site plan (yellow board)
10. RKS Spesifik Material
Konsepsi Arsitektur Islam
Struktur dan Utilitas 1-3
Rekayasa Tapak dan Lansekap
Stupa 1-3

Tugas dan Pengelompokan


Pembimbing

Kelompo

Lokasi Survei

Materi survei

Ronim Azizah, ST, MT


Ir. Samsudin Raidy,
MSc
Ir. Nurhasan, MT

k
ABC

SMP MUH 4 SMA MUH 1

DEF

SMP SMA AL ISLAM

GHI

SMP SMA AL AZHAR

Kurikulum, fasilitas, tata


aturan
Kurikulum, fasilitas, tata
aturan
Kurikulum, fasilitas, tata
aturan

Skedul Pembelajaran
Pertemua
n
1.

Tgl

Waktu

3/9

08.30 12.00

2.

10/9

08.30 12.00

3.

17/9

08.00 12.00

4.

1/10

08.00 Selesai

5.

8/10

08.00 Selesai

Materi
Pengantar
Perkuliahan
Pembagian
Kelompok dan
distribusi tugas
Presentasi hasil
survey literature,
obyek dan lokasi
Pengumpulan
paper
dan
penjelasan materi:
1. Teori
perancangan:
preseden
ars,
gubahan massa,
tata massa, pola
sirkulasi, zoning
dan penentuan
besaran ruang
(Ir. Samsudin
Raidy, M.Sc)
2. Utilitas
Bangunan dan
Konsep islam:
Hijab,ornamen
dan
simbol
(Ronim Azizah,
ST, MT)
3. RKS
Spesifik
Material
dan
struktur
konstruksi
3-4
(Ir. Nurhasan,
MT)
24/10: LIBUR
Transformasi disain
Ruang, site dan ide
bentuk
Site Plan

Metode
Pembelajaran
Paparan dosen

Presentasi
Mahasiswa dan
diskusi
per
kelompok

Ruang
J22: AB
J29: CDE
J23: FG

J22: AB
J29: CDE
J23: FG
J22: AB
J29: CDE
J23: FG

Paparan dosen

Konsultasi

J22:
J29:
J23:
J22:
J29:

AB
CDE
FG
AB
CDE

6.

15/10

08.00 Selesai

Site Plan

Konsultasi

7.

22/10

08.00 Selesai

Site Plan

Konsultasi

UTS: 26 Oktober-7 November 2015


Pengumpulan Gambar dan ujian presentasi
08.00
Evaluasi hasil UTS
Paparan dosen
Selesai
dan diskusi

1.

12/11

2.

19/11

08.00
Selesai

Denah lt. 1-4 dan


Tampak

Konsultasi

3.

26/11

08.00
Selesai

Potongan

Konsultasi

4.

3/12

08.00
Selesai

Rencana dan Detil

Konsultasi

5.

17/12

08.00
Selesai

Perspektif interior
dan eksterior

Konsultasi

6.

24/12

08.00
Selesai

Laporan RKS
Spesifik Material

workshop

7.

31/6

08.00
Selesai

Membuat maket

workshop

8.

7/1/
2016

09.00 11.30

9.

9/1/
2016

Kelayakan dan
Penilaian Awal
Tugas Besar
Gambar final

Pengumpulan
gambar
pra
UAS
Pengumpulan

J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:

FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG

J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:
J22:
J29:
J23:

AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
AB
CDE
FG
TU

UAS: 11 23 Januari 2016


Ujian presentasi tugas

Media
Kertas HVS A3 atau menyesuaikan dengan skala yang ditentukan (bisa
dengan A2)

Penilaian
Presensi
UTS
UAS
Tugas dan Keaktifan

=
=
=
=

5%
20%
50%
25%

Surakarta, 3 September 2015

TU

Tim STUPA 4

Anda mungkin juga menyukai