Anda di halaman 1dari 39

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH

PUTRI HARDYANTI
1310211142

FUNGSI PEMBULUH
DARAH
Sebagai media pertukaran dengan

lingkungan eksternal.
Sebagai media pertukaran jarak jauh yang
membawa pesan kimiawi untuk
melaksanakan aktivitas yg terpadu.
Menjamin keadekuatan suplay materi yg
dibutuhkan jaringan tubuh,
mendistribusikannya, dan membuang zat
sisa metabolisme.
sebagai tempat mengalirnya darah dari
jantung ke seluruh tubuh & sebaliknya.

STRUKTUR PEMBULUH
DARAH
Setiap pembuluh darah tdd 3 lapisan :

tunika intima, tunika media & tunika


adventisia. (kecuali kapiler hanya punya 1
lapisan.
Terdiri dari : arteri, kapiler & vena.

STRUKTUR PEMBULUH DARAH

Gambaran pembuluh darah


JENIS PEMBULUH
GAMBARAN

Arteri

Arteriol

Kapiler

Vena

Jumlah

Beberapa
ratus

juta

10 milyar

Beberapa
ratus

Gambaran
khusus

Dinding
tebal,
sangat
elastik;
radius
besar

Dinding
sangat
berotot,
persarafan
lengkap;
radius kecil

Dinding
tipis; luas
penampang
melintang
total basar

Dinding
tipis;
sangat
mudah
teregang;
radius
besar

Fungsi

Saluran
jantung
organ;
berfungsi
sbg
reserfoar
tekanan.

Pembuluh
resistensi
utama;
menentuka
n distribusi
curah
jantung

Tempat
pertukaran;
menentuka
n distribusi
cairan
extrasel
antara
plasma &

Saluran
organ
jantung;
berfungsi
sbg
reserfoar
darah.

Distribusi curah jantung saat


istirahat
Paru menerima

semua darah yg
dipompa keluar
oleh sisi kanan
jantung, sementara
masing2 organ
sistemik menerima
bagian darah yg
dipompa keluar
oleh sisi kiri
jantung.
Distribusi curah
jantung ini dapat

Hubungan laju aliran, gradien


tekanan & resitensi pembuluh darah.
Laju aliran darah melalui satu pembuluh

berbanding lurus dengan gradient tekanan dan


berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler.
Rumus :

F = P /R
Keterangan : F = laju aliran darah melalui suatu
pembuluh
P = gradien tekanan
R = resistensi pembuluh darah
Laju aliran : jumlah darah yg mengalir mll

pembuluh, organ, atau sirkulasi pada wkt tertentu.

Gradien Tekanan (P)


Gradien tekanan : perbedaan tekanan

antara awal dan akhir suatu pembuluh.


Darah mengalir dari daerah tekanan lebih
tinggi ke daerah tekanan lebih rendah.
Tekanan lebih tinggi di awal daripada di
akhir pembuluh karena adanya gesekan
(resistensi).
Semakin besar gradien tekanan yg
mendorong darah mll suatu pembuluh,
semakin besar laju aliran mll pembuluh tsb.
Perbedaan tekanan antara 2 ujung
pembuluh, & bukan tekanan absolut di dlm

Gradien Tekanan (P)

a)

Seiring dgn meningkatnya


perbedaan tekanan (P) antara
kedua ujung pembuluh, laju aliran
meningkat setara,

b)

Laju aliran ditentukan oleh


perbedaan tekanan antara kedua
ujung pembuluh, bukan besar
teanan di masing2 ujung.

Resistensi (R)
Resistensi : ukuran tahanan atau oposisi

terhadap aliran darah yg melalui suatu


pembuluh, akibat gesekan (friksi) antara
cairan yg bergerak & dinding vaskular yang
diam.
Jika pembuluh membentuk R yg lebih besar
maka jantung harus bekerja lebih keras
untuk mempertahankan sirkulasi yg
adekuat.
R terhadap aliran darah bergantung pada 3
faktor :
1. Kekentalan (viskositas) darah,

Faktor yang mempengaruhi resistensi adalah :


1. Viskositas (kekentalan) darah : Semakin besar

viskositasnya, semakin besar resistensi terhadap aliran.


Viskositas ditentukan oleh dua factor : konsentrasi
protein plasma dan jumlah sel darah merah.
2. Panjang pembuluh: Karena panjang pembuluh di
dalam tubuh konstan, panjang tersebut bukan
merupakan factor variable untuk mengontrol resistensi
vascular.
3. Jari-jari pembuluh : Penentu utama resistensi tehadap
aliran adalah jari-jari pembuluh. Cairan mengalir deras
melalui pembuluh berukuran besar daripada melalui
pembuluh yang berukuran lebih kecil, karena di
pembuluh berukuran kecil dengan volume tertentu,
berkontak dengan lebih banyak permukaan daripada
pembuluh besar, sehingga resistensi meningkat.

HUKUM POISEUILLE
Hukum Poiseuille menyatakan bahwa

cairan yang mengalir melalui saluran pipa


akan berbanding langsung dengan
penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.

ARTERI
Fungsi arteri :
1. Sbg saluran transit cepat bagi darah dari

jantung ke berbagai organ.


2. Sbg reservoar (penampung) tekanan untuk
menghasilkan gaya pendorong bagi darah
ketika jantung dalam keadaan relaksasi.
. Jantung berkontraksi secara bergantian untuk
memompa darah ke dlm arteri & kemudian
melemas untuk dapat diisi oleh darah vena.
. Gaya pendorong bagi aliran darah yg terusmenerus ke organ sewaktu relaksasi jantung
dihasilkan oleh sifat elastik dinding arteri.

Semua pembuluh darah dilapisi oleh lapisan otot

polos & sel endotel gepeng yg berhubungan dgn


lapisan endotel (endokardium) jantung.
jar.ikat arteri mengandung 2 jenis serat jar.ikat
dlm jlm banyak;
a. Serat kolagen : menghasilkan kekuatan tensile
thd tekanan pendorong yg tinggi dr darah yg
disemprotkan oleh jantung.
b. Serat elastin : memberi dinding arteri
elastisitas sehingga arteri berperilaku seperti
balon.

Arteri sebagai reservoar


tekanan
Karena elastisitasnya maka arteri berfungsi sbg

reservoar (penampung) tekanan.


a. Arteri elastik teregang sewaktu sistol jantung karena
lebih banyak darah yg disemprotkan ke dlm arteri
dibandingkan dgn yg keluar ke arteriol sempit
beresistensi tinggi di hilir.
b. Recoil elastik arteri selama diastol jantung terus
mendorong darah maju ketika jantung tidak sedang
memompa darah .
.Darah masuk ke arteri -> hanya 1/3 darah yang
meninggalkan arteri -> masuk ke dalam arteriolarteriol -> diastole jantung dan tidak ada darah yang
masuk arteri-> sisa darah terdorong oleh recoil->
darah perlahan-lahan meninggalkan arteri besar.

Reservoir tekanan

PENENTUAN TEKANAN SISTOLIK &


DIASTOLIK
Tidak terdengar suara ketika darah tidak

mengalir melalui pembuluh atau ketika


darah mengalir dlm aliran laminar normal.
Sebaliknya, aliran darah turbulen
menciptakan getaran yg dpt terdengar.
Bunyi yg terdengar ketika memeriksa
tekanan darah = Bunyi Korotkoff.

Bunyi Korotkof
Bunyi korotkof sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu :
1) Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara

2)
3)
4)
5)

terdengar pada waktu bersamaan, disebut sebagai


tekanan sistolik.
Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah
meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I.
Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir
hilang, lebih lemah dari fase I.
Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba
meredup/melemah dan meniup.
Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali,disebut
sebagai tekanan diastolik.

TEKANAN NADI
Denyut yg dapat dirasakan di sebuah arteri yg

terletak dekat dgn permukaan kulit


disebabkan oleh perbedaan antara tekanan
sistolik & diastolik.
perbedaan antara tekanan sistolik & diastolik
= tekanan nadi.
Ketika tekanan darah 120/80 mmHg, tekanan
nadi adl 40 mmHg (120 mmHg 80 mmHg).

TEKANAN ARTERI RERATA


Adalah tekanan rerata yg mendorong darah maju

menuju jaringan sepanjang siklus jantung.


Tekanan arteri rerata bukan nilai tengah antara
tekanan sistolik & diastolik.
Penyebabnya adl bahwa dlm setiap siklus jantung
tekanan arteri lebih dekat dgn tekanan diastolik
daripada tekanan sistolik untuk periode yg lebih
lama.
Pada kecepatan jantung istirahat, 2/3 dari siklus
jantung dihabiskan dlm diastol & hanya 1/3 dlm
Tekanan arteri rerata = tek.diastolik + 1/3
sistol.
tek.nadi
Rumus
Pada :120/80, tek.arteri rerata = 80mmHg +
(1/3) 40mmHg= 93mmHg

ARTERIOL
Adl pembuluh resistensi utama di pohon vaskular

karena jari-jarinya yg cukup kecil untuk menghasilkan


resistensi yg cukup besar terhadap aliran darah.
Secara rerata, tekanan turun dari 93mmHg (TAR,
tek.darah yg masuk ke arteriol) menjadi 37mmHg
(tek.darah yg meninggalkan arteriol & masuk ke
kapiler).
Jari-jari arteriol yg memperdarahi masing-masing organ
dpt disesuaikan scr independen untuk melaksanakan 2
fungsi :
1) Mendistribusikan curah jantung di antara berbagai
organ sistemik, bergantung pada kebutuhan sesaat
tubuh
2) Membantu mengatur tekanan darah arteri.

VASOKONSTRIKSI &
VASODILATASI
Dinding arteriol hanya sedikit mengandung

jaringan ikat elastik.


Memiliki lapisan otot polos yg tebal &
dipersarafi oleh serat saraf simpatis.
Otot polos peka thd perubahan kimiawi
lokal & bbrp hormon dlm darah.
Lapisan otot polos berjalan melingkar di
sekitar arteriol, ketika lapisan otot polos
berkontraksi lingkaran (dan jari-jari)
pembuluh menjadi lbh kecil, meningkatkan
resistensi & mengurangi aliran melalui
pembuluh.

TONUS VASKULAR
Otot polos dalam keadaan normal

memperlihatkan suatu keadaan parsial tonus


vaskular.
2 faktor yg berperan menentukan tonus
vaskular:
1. O.polos arteriol memiliki aktivitas miogenik yg
cukup besar; yaitu, potensial membrannya
berfluktuasi tanpa bergantung pada pengaruh
saraf atau hormon aktivitas kontraktil yg
ditimbulkan sendiri.
2. Serat2 simpatis yg menyarafi sebagian besar
arteriol terus mengeluarkan norepinefrin, yg
semakin meningkatkan tonus vaskular.

Faktor yg dapat mempengaruhi tingkat

aktivitas kontraktil di otot polos arteriol:


1. Kontrol lokal (intrinsik) : penting dlm
menentukan distribusi curah jantung.
2. Kontrol ekstrinsik : penting dlm mengatur
tekanan darah.

Kontrol intrinsik (lokal)


Adl perubahan2 di dlm suatu organ yg mempengaruhi

jari2 pembuluh untuk menyesuaikan aliran darahnya dgn


mempengaruhi otot polos arteriol organ tsb secara
langsung.
Pengaruh lokal dapat berupa bahan kimia atau pengaruh
fisik.
Pengaruh kimiawi lokal pada jari2 arteriol mencakup:
1. Perubahan metabolik lokal
2. Pelepasan histamin
.Pengaruh fisik lokal mencakup:
1. Aplikasi lokal panas atau dingin
2. Respons kimiawi terhadap shear stress
3. Respons miogenik terhadap peregangan.

Perubahan metabolik lokal


Kontrol metabolik lokal sangat penting bagi otot

rangka & jantung, yaitu organ yg aktivitas


metabolik & kebutuhan akan aliran darahnya paling
bervariasi secara normal, & di otak, yg aktivitas
metabolik keseluruhan & kebutuhan akan pasokan
darahnya konstan.
Peningkatan metabolism -> meningkat pula
kebutuhan O2 untuk pembuatan ATP -> dilatasi
arteriol dengan memicu relaksasi otot polos arteriol
sekitar -> meningkatkan aliran darah ke daerah
yang bersangkutan -> disebut hyperemia aktif.
Begitupun yang terjdi apabila terjadi vasokontriksi.

Faktor kimiawi lokal yg dpt menimbulkan


relaksasi otot polos arteriol :
Penurunan O2
Peningkatan CO2
Peningkatan asam
Peningkatan K+
Peningkatan osmolaritas
Pembebasan adenosin
Pelepasan prostaglandin.

Mediator vasoaktif lokal


Sel endotel melepasan berbagai mediator

kimiawi yg berperan dlm mengatur kaliber


arteriol secara lokal.
Mediator vasoaktif lokal
Nitrat Oksida (NO) : menyebabkan
vasodilatasi arteriol lokal dgn memicu
relaksasi o.polos arteriol di sekitarnya.
Endotelin : menyebabkan kontraksi o.polos,
salah 1 vasokonstriktor paling kuat yang
teridentifikasi.

Pelepasan histamin
Penting pada keadaan patologis tertentu.
Histamin disintesis & disimpan di dlm sel

jaringan ikat khusus di banyak organ & di dlm


SDP jenis tertentu di darah.
Organ cedera / rx. Alergik
histamin
dibebaskan, bekerja secara parakrin di daerah
yg rusak
mendorong relaksasi o.polos
arteriol vasodilatasi di daerah cedera
peningkatan aliran darah kemerahan &
pembengkakan.

Perubahan suhu, shear stress, &


peregangan
Aplikasi lokal panas atau dingin:
panas dapat menyebabkan vasodilatasi, dan

dingin dapat menyebabkan vasokontriksi


Shear stress :
akibat gesekan, darah yg mengalir mll
permukaan dlm pembuluh memicu suatu gaya
longitudinal.
Peningkatan Shear stress sel endotel
mengeluarkan NO berdifusi ke o.polos
vasodilatasi.

Respons miogenik terhadap peregangan


Peningkatan tekanan arteri rata-rata akan

mendorong lebih banyak darah ke arteriol dan


meningkatkan peregangan arteriol berarti
terjadi peningkatan tonus miogenik.
Sedangkan pada saat oklusi arteri akan
menghambat aliran darah ke arteriol,
sehinggal peregangan arteriol berkurang
berarti terjadi penurunan tonus miogenik.
Respon miogenik, disertai dengan responrespon yang diinduksi metabolism, tampaknya
penting dalam hiperemia reaktif dan
otoregulasi tekanan.

a. Hiperemia reaktif : aliran darah tersumbat

-> arteriol melebar -> kadar O2 di jaringan tsb


berkurang -> jar. tetap butuh O2 tapi tdk ada
pasokan yg baru, konsentrasi CO2, asam, &
metabolit lain meningkat. Oklusi dihilangkan ->
aliran darah yg semula kekurangan jauh lbh
tinggi dari normal karena arteriol melebar.
b. Otoregulasi : istilah untuk mekanisme arteriol
yg menjaga aliran darah jaringan tetap konstan
meskipun terjadi penyimpangan yg cukup
besar pada tekanan arteri rerata.

Kontrol ekstrinsik
Kontrol ekstrinsik terhadap jari-jari arteriol

mencakup pengaruh saraf dan hormonal,


dengan efek system saraf simpatis adalah
yang terpenting.
Serat-serat saraf simpatis mempersarafi
otot polos arteriol diseluruh tubuh, kecuali
otak.
Peningkatan system saraf simpatis
menimbulkan vasokontriksi arteriol umum,
sedangkan penurunan aktivitas simpatis
menyebabkan vasodilatasi arteriol umum.
Perubahan resistensi arteriol menyebabkan
perubahan tekanan darah rata-rata.

Norepinefrin + reseptor adrenergik 1 =

vasokonstriksi.
Arteriol otak tdk memiliki reseptor 1
sehingga tdk terjadi vasokonstriksi di otak.
Otot rangka & jantung memiliki mekanisme
kontrol lokal yg paling kuat & dapat
mengatasi vasokonstriksi generalisata yg
ditimbulkan oleh aktivitas simpatis.
Tdk ada persarafan parasimpatis di artriol,
kecuali vasodilator parasimpatis yg banyak
terdapat di arteriol penis & klitoris
penyebab utama ereksi.

TD diatur oleh pusat kontrol kardiovaskular


medula & beberapa hormon
Daerah utama otak yg menyesuaikan sinyal

simpatis ke arteriol adl pusat kontrol


kardiovaskular di medula batang otak.
Hipotalamus : mempengaruhi distribusi
darah, pengatur suhu untuk mengontrol aliran
darah ke kulit untuk menyesuaikan
pengeluaran panas ke lingkungan.
Hormon medula adrenal epinefrin &
norepinefrin : memperkuat sistem saraf
simpatis di sebagian besar organ
Vasopresin & angiotensin II : mengontrol
keseimbangan cairan.

Pengaruh epinefrin &


norepinefrin
JENIS RESEPTOR
KARAKTERISTIK

Letak Reseptor

Semua o.polos arteriol


kecuali di otak.

o.Polos arteriol di
jantung & otot
rangka.

Mediator
Kimiawi

Norepinefrin dari serat


simpatis & medula
adrenal.

Epinefrin dari medula


adrenal (afinitas lebih
besar terhadap
reseptor ini).

Epinefrin dari medula


adrenal (afinitas lebih
kecil terhadap reseptor
ini).
Respons Otot
Polos Arteriol

Vasokonstriksi

Vasodilatasi

Pengaruh vasopresin & angiotensin


II
Vasopresin : mempertahankan

keseimbangan air dgn mengatur jml air yg


ditahan oleh ginjal di dlm tubuh selama
pembentukan urin.
Angiotensin II : bagian dari suatu jalur
hormon, sistem renin angiotensin
aldosteron, yg penting dlm mengatur
keseimbangan garam tubuh.
Vasopresin & angiotensin II adl vasokonstriktor
kuat, perannya sangat pnting pada
perdarahan.
Kehilangan mendadak darah mengurangi
vol.plasma memicu peningkatan sekresi

Anda mungkin juga menyukai