Anda di halaman 1dari 2

Kebenaran Dibalik 10 Mitos Tentang Diet

By ADINA
email: gene_9090@yahoo.com
KOMUNITAS BLOGGER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Pernyataan tesebut hanyalah mitos yang sekarang telah usang dengan adanya penemuan baru yang terungkap dalam acara
Pertemuan Tahunan Asosiasi Diet Amerika di Chicago. Christine Rosenbloom, PhD dari Univesitas Georgia di Atlanta
mengungkapkan 10 mitos tentang diet dan Roberta Duyff, MS, RD, FADA memberikan tips untuk membedakan fakta diet
dan fiksi diet.
Mitos: Makan pada malam hari membuat anda gemuk. Fakta: Kalori akan menumpuk, kapan pun anda memakannya.
Rosenbloom menyatakan bahwa mitos ini tidak terbukti. Sebuah studi kecil menunjukkan hasil yang beragam. Ada
kepercayaan bahwa sarapan pagi menyumbangkan kalori yang lebih kecil sedangkan malam pada malam hari menimbun
kalori. Hal ini salah. Menurutnya, yang menjadi masalah adalah total kalori yang Anda makan, baik siang maupun malam.
Mitos: Hindari makanan dengan glycemic index yang tinggi Fakta: Menurut Rosenbloom, Anda bisa menggunakan glycemic
index untuk menyesuaikan pilihan makanan Anda, tetapi jangan menggunakannya sebagai strategi tunggal dalam
menurunkan berat badan dan mengontrol kadar gula darah. Menurutnya, orang yang kelebihan berat badan bisa
menggunakan glycemic index untuk mengatur kembali pilihan makanan mereka, tetapi ini bukan langkah satu-satunya dan
cara terakhir untuk menurunkan berat badan.
Mitos: Sirup jagung (High fructose corn syrup) membuat berat badan bertambah. Fakta: Menurut Rosenbloom, tidak ada
yang jahat dalam sirup jagung apabila dibandingkan dengan gula biasa. Dia menjelaskan bahwa mitos ini mencuat tahun
2003 ketika para peneliti meyadari bahwa obesitas meningkat seiring dengan penggunaan sirup jagung. Mereka berspekulasi
bahwa itu adalah penyebab obesitas. Tetapi tidak ada bukti yang jelas tentang itu. Asosiasi Kesehatan Amerika (AMS)
baru-baru ini menyatakan bahwa sirup jagung bukanlah penyebab obesitas.
Mitos: Kafein tidak sehat Fakta: Rosenbloom menyatakan bahwa kafein mempunyai pengaruh yang positif terhadap
beberapa penyakit seperti encok dan parkinson. Disamping itu, kafein juga tidak menimbulkan dehidrasi terhadap orang yang
mengkonsumsinya secara teratur. Tetapi dia mengingatkan bahwa kafein tidak selalu terdaftar dalam label produksi, dan
anak-anak yang mengonsumsi minuman energi yang mengandung kafein tinggi akan mengonsumsi kafein lebih banyak
daripada yang diharapkan orangtuanya.
Mitos: Semakin sedikit lemak yang Anda makan semakin baik. Fakta: Menurut Rosenbloom, untuk beberapa orang,
mengatur jumlah konsumsi lemak berhasil mengontrol berat badan mereka. Tetapi, ini bukanlah satu-satunya cara dan ini
juga bukan cara yang terakhir. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang menderita penyakit jantung, diabetes, sindrom
metabolik, ada baiknya menambah sedikit jumlah konsumsi lemak sehat, jenis monosaturated, dan mengurangi konsumsi
karbohidrat.
Mitos: Kurangi konsumsi sodium, hindari makanan yang asin, ganti garam halus dengan garam laut Fakta: Indra
beranggapan bahwa Anda tidak selalu bisa membedakan sodium dari garam laut. Disamping itu, garam yang dipakai para
ahli masak tidak lebih sehat daripada garam halus. Dia menjelaskan bahwa makanan yang tidak terasa asin belum tentu
tidak asin. Banyak makanan olahan mengandung sodium. Dia menerangkan bahwa garam laut mengandung lebih sedikit
sodium per sendoknya dibandingkan dengan garam halus hanya karena bentuknya yang lebih kasar.
Mitos: Minum air putih lebih banyak setiap hari bisa menurunkan berat badan. Fakta: Tidak ada bukti bahwa minum air putih
bisa menurunkan berat badan. Rosenbloom mengatakan bahwa makanan yang mengandung air seperti soup bisa membuat
Anda kenyang. Tetapi, minum air putih saja akan menghasilkan dampak yang berbeda. Mekanisme rasa lapar kita berbeda
dengan mekanisme rasa haus kita.
Mitos: Beras lebih baik daripada beras olahan Fakta: Beras adalah pilihan yang baik, tetapi Anda bisa mengonsumsi

beberapa jenis beras olahan. Rosenbloom mengatakan bahwa Anda tidak perlu mengganti seluruh roti atau seluruh
makanan anda dengan beras murni. Beras yang diperkaya dengan penambahan nutrisi seperti gandum yang diperkaya
dengan folic acid, nutrisi yang penting untuk mencegah cacat neural pada saat kelahiran, bisa dikonsumsi.
Mitos: Gula menimbulkan kelainan prilaku pada anak-anak. Fakta: Anda mungkin ingin memeriksakan harapan Anda
mengenai gula dan tingkah laku anak-anak. Rosenbloom menyatakan bahwa rasa senang anak-anak pada saat
mengkonsumsi gula-gula lebih disebabkan oleh momen pada suatu peristiwa dibandingkan karena gula-gula yang
dikonsumsinya.
Mitos: Protein adalah nutrisi yang paling penting bagi para atlet. Fakta: Rosenbloom menyatakan bahwa adalah benar para
atlet membutuhkan banyak protein tetapi tidak sebanyak yang mereka pikirkan. Mereka tidak perlu mengkonsumsi
supplemen karena makanan mereka sudah mengandung banyak protein.

Anda mungkin juga menyukai