Anda di halaman 1dari 2

download : http://www.gizi.net/makalah/download/tesis_susianto.

pdf

Status Gizi Balita Vegetarian dan Non Vegetarian


Balita merupakan salah satu kelompok yang rawan kekurangan gizi sehingga banyak
orang khawatir kalau anak menjadi vegetarian akan menderita gizi kurang atau bahkan
gizi buruk. Apakah benar kekhawatiran tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka
penulis memberikan sebagian data hasil penelitian tesis yang sudah penulis lakukan di
Program Pascasarjana Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia dengan judul: Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan status gizi (IMT/U) pada balita vegetarian lakto ovo dan non vegetarian di
DKI Jakarta Tahun 2008. mengetahui gambaran status gizi balita vegetarian dan non
vegetarian serta faktor-faktor yang berhubungan, yaitu asupan energi dan protein, pola
diet (vegetarian, non vegetarian), penyakit infeksi, jenis kelamin dan umur balita, pola
asuh, pemberian ASI, anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, ibu mencuci
tangan dengan sabun sebelum memberi makan anaknya, pemanfaatan pelayanan
kesehatan, status gizi (IMT) ibu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, pekerjaan ibu,
penghasilan keluarga dan jumlah balita.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dengan
sumber data primer dan jumlah sampel 148 balita (75 vegetarian, 73 non vegetarian) yang
dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada balita
vegetarian yang menderita gizi kurang apalagi gizi buruk. Sebaliknya malah
terdapat balita vegetarian yang kelebihan gizi/berat badan. Prevalensi obesitas
balita vegetarian sebesar 5,3% dan balita non vegetarian 12,3%. Terdapat 13,3%
balita vegetarian dan 8,2% balita non vegetarian yang gemuk, 56% balita
vegetarian dan 57,5% non vegetarian berstatus gizi normal, namun terdapat 25,3%
balita vegetarian dan 21,9% balita non vegetarian berisiko gemuk (Tabel 1). Hasil
uji T independen untuk beda dua mean Z skor menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) balita vegetarian lakto ovo
dengan balita non vegetarian (p>0,05) berdasarkan semua indeks antropometri
menurut standar baku WHO 2005, yaitu BB/U (Berat Badan menurut Umur), TB/U
(Tinggi Badan menurut Umur), BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) dan
IMT/U (Indeks Massa Tubuh menurut Umur). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 2.
Hasil uji statistik multivariat regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa faktor
yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi (IMT/U) adalah
penghasilan keluarga dan umur balita pada balita vegetarian lakto ovo setelah dikontrol
dengan pemberian ASI, pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu sebagai konfounder.
Penghasilan keluarga merupakan faktor yang paling dominan hubungannya dengan status

gizi (IMT/U) pada balita vegetarian. Sedangkan faktor yang mempunyai hubungan yang
bermakna dengan status gizi (IMT/U) pada balita non vegetarian adalah penyakit infeksi
dan status gizi (IMT) ibu setelah dikontrol dengan anak mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dan ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan anaknya
sebagai konfounder. Penyakit infeksi merupakan faktor yang paling dominan
hubungannya dengan status gizi (IMT/U) pada balita non vegetarian.
Obesitas dan kelebihan berat badan yang dialami oleh balita vegetarian dan non
vegetarian dalam penelitian ini dapat disebabkan oleh kelebihan asupan energi daripada
yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan energi oleh tubuh akan diubah menjadi lemak
yang akan disimpan sebagai jaringan lemak di bawah kulit dan pada organ-organ lain.
Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat dari asupan energi yang berlebihan,
penggunaan energi yang kurang (aktivitas fisik kurang) atau kombinasi dari keduanya.
Obesitas pada anak perlu diwaspadai, karena jika berlanjut hingga dewasa biasanya lebih
sulit diatasi, mungkin karena faktor penyebab yang sudah menahun dan sel-sel lemak
yang sudah bertambah banyak dan bertambah besar ukurannya. Obesitas membahayakan
kesehatan karena dapat mempermudah terjadinya penyakit- penyakit lain dan
mempersulit penyembuhan beberapa penyakit seperti artritis, hipertensi, diabetes melitus,
dan lain-lain. Untuk itu, balita yang menderita obesitas perlu dimotivasi untuk melakukan
aktivitas fisik (olahraga) yang teratur.
Diet yang dilakukan hendaknya mencukupi zat gizi, kecuali kalori memang perlu
dikurangi untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas dan
pertumbuhan balita. Mengingat sudah terdapat balita vegetarian maupun non vegetarian
yang menderita obesitas, maka penyuluhan tentang bahaya obesitas dan pengetahuan gizi
perlu dilakukan kepada para ibu balita baik oleh IVS (Indonesia Vegetarian Society) atau
instansi pemerintah seperti Departemen Kesehatan atau institusi seperti perguruan tinggi.
selengkapnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Interpersonal Skill
    Interpersonal Skill
    Dokumen63 halaman
    Interpersonal Skill
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Aritmia T
    Aritmia T
    Dokumen4 halaman
    Aritmia T
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pembangunan
    Proposal Pembangunan
    Dokumen7 halaman
    Proposal Pembangunan
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Perancangan Stratrgis
    Perancangan Stratrgis
    Dokumen18 halaman
    Perancangan Stratrgis
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Gcs
    Gcs
    Dokumen3 halaman
    Gcs
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    50% (2)
  • Pathway Infeksi Mata
    Pathway Infeksi Mata
    Dokumen1 halaman
    Pathway Infeksi Mata
    Shofi H Udin
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Jantung Arteri
    Penyakit Jantung Arteri
    Dokumen1 halaman
    Penyakit Jantung Arteri
    Nur Fadillah Juanda Putri
    Belum ada peringkat
  • Frak Tur
    Frak Tur
    Dokumen2 halaman
    Frak Tur
    Rid-wan
    Belum ada peringkat
  • Teori Antropologi I
    Teori Antropologi I
    Dokumen5 halaman
    Teori Antropologi I
    Tarida Rahayu
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pembangunan
    Proposal Pembangunan
    Dokumen7 halaman
    Proposal Pembangunan
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Ablasio Retina
    Ablasio Retina
    Dokumen1 halaman
    Ablasio Retina
    Yani Yun
    Belum ada peringkat
  • Beban Kerja
    Beban Kerja
    Dokumen2 halaman
    Beban Kerja
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Vegetarian II
    Vegetarian II
    Dokumen13 halaman
    Vegetarian II
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Angina Pektoris
    Angina Pektoris
    Dokumen1 halaman
    Angina Pektoris
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen4 halaman
    Epi Lepsi
    AB Jailmarewo
    Belum ada peringkat
  • Gcs
    Gcs
    Dokumen3 halaman
    Gcs
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    50% (2)
  • Meningitis 2
    Meningitis 2
    Dokumen15 halaman
    Meningitis 2
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Tanda Dan Gejala Penyakit
    Tanda Dan Gejala Penyakit
    Dokumen3 halaman
    Tanda Dan Gejala Penyakit
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Susunan Acara
    Susunan Acara
    Dokumen2 halaman
    Susunan Acara
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Usaha Kreatif Mandiri
    Usaha Kreatif Mandiri
    Dokumen3 halaman
    Usaha Kreatif Mandiri
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Gcs
    Gcs
    Dokumen3 halaman
    Gcs
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    50% (2)
  • PERNAPASA
    PERNAPASA
    Dokumen2 halaman
    PERNAPASA
    Fahrurrajib Fahrurrajib
    Belum ada peringkat
  • Mklah Bahaya Asap Rkok
    Mklah Bahaya Asap Rkok
    Dokumen18 halaman
    Mklah Bahaya Asap Rkok
    Desi Susanti
    Belum ada peringkat
  • Mklah Bahaya Asap Rkok
    Mklah Bahaya Asap Rkok
    Dokumen18 halaman
    Mklah Bahaya Asap Rkok
    Desi Susanti
    Belum ada peringkat