Anda di halaman 1dari 4

A.

MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dalam bahasa Inggris: ASEAN Economic
Community (AEC) yaitunya sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi
perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah
menyepakati perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020.
Tujuan Ekonomi ASEAN 2015
Tujuan dibuatnya Ekonomi ASEAN 2015 yaitu untuk meningkatkan stabilitas
perekonomian dikawasan ASEAN, dengan dibentuknya kawasan ekonomi ASEAN 2015 ini
diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN, dan
untuk di Indonesia diharapkan tidak terjadi lagi krisis seperti tahun 1997.
Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA ini, negara-negara ASEAN
haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang trampil, cerdas, dan kompetitif.
Asean Economi Community atau (MEA) yang akan dihadapi Indonesia. Konsekuensi
dari kesepakatan itu membuka lebar pasar ekonomi di kawasan regional Asean karenanya,
jika ingin terlibat dan diperhitungkan, Indonesia harus berbenah. Semua sector industry harus
dilengkapi kemampuan untuk bisa bersaing dengan negara ASEAN lainya.
Tujuan yang ingin dicapai melalui MEA adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan
tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas. Dalam penerapanya pada 2015,
MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas yang disebut free flow of skilled labor (arus bebas
tenaga kerja terampil).
Ke-12 sektor terampil itu adalah untuk perawatan kesehatan (health care) turisme
(toursm) jasa logistic (logistic services) e-ASEAN, jasa angkutan udara (air travel transport)
produk berbasis agro (agrobased products) barang-barang electronic (electronics) perikanan
(fisheris) produk berbasis karet (rubber based products) tetkil dan pakaian (textiles and
appareles) otomotif (otomotive) dan produk berbasis kayu (wood based products).

B. Perbankan di dalam MEA.


Peran perbankan dalam MEA berupa upaya untuk menciptakan produk dan jasa yang
berdaya saing tinggil. Perbankan yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi
diharapkan mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan suku bunga
yang bersaing, apalagi di beberapa negara ASEAN memiliki suku bunga yang sangat rendah
seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Mengoptimalkan peran perbankan sebagai penyedia sistem pembayaran. perbankan
akan mampu menangani setiap aktivitas ekonomi dari masyarakat sehingga mampu
mempercepat putaran ekonomi. Peran perbankan lainnya adalah sebagai lembaga keuangan
yang mampu memberikan edukasi kepada para nasabahnya dalam mengelola keuangan,
maupun memberikan pendidikan/pelatihan/pendampingan dalam menjalankan usaha.
Peluang perbankan Indonesia di pasar bebas ASEAN sebenarnya cukup besar. Paling
tidak bagi Indonesia ada beberapa faktor yang mendukung seperti peringkat Indonesia yang
berada pada rangking 16 dunia dalam besaran skala ekonomi dengan 108 juta penduduk.
Dimana, jumlah penduduk ini merupakan kelompok menengah yang sedang tumbuh.
Sehingga berpotensi sebagai pembeli barang-barang impor (sekitar 43 juta penduduk).
Kemudian perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembaga pemeringkat dunia,
dan masuknya Indonesia sebagai peringkat ke 4 prospective destination berdasarkan
UNCTAD world investement report. Dan, pemerintah sendiri telah menerbitkan aturan
(keputusan Presiden) No.37/2014 yang memuat banyak indicator yang harus dicapai dalam
upaya untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesiapan menghadapi MEA yang akan
dimulai 2015 itu.
C. Peluang lulusan Akuntansi dalam MEA.
Adanya Pasar Bebas ASEAN (MEA) 2015 tidak menyebabkan lulusan Akuntansi di
Indonesia menjadi kehilangan peluang untuk berkecimpung dalam MEA tersebut. Terkait
dengan MEA 2015 tentang lulusan Akuntansi yang akan ikut ambil bagian dalam MEA
khususnya untuk profesi sebagai Akuntan, Menteri Keuangan RI sudah mengeluarkan sebuah
putusan yaitunya Putusan Menteri Keuangan atau yang disingkat PMK No. 25/PMK.01/2014

yang mengatur tentang persyaratan Akuntan asing yang akan bekerja di Indonesia, contohnya
dalam pasal tujuh PMK tersebut disebutkan bahwa warga negara asing dapat mengajukan
registrasi di Indonesia setelah adanya saling pengakuan antara pemerintah Indonesia dengan
pemerintah asal negara Akuntan asing tersebut.
Ada beberapa Kompetensi yang ahrus di penuhi seorang Akuntan yang akan bekerja di
Indonesia diantaranya:
Kompetensi Utama:
1. Mampu menyusun laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur sesuai
2.
3.
4.
5.
6.

dengan standar Akuntansi.


Mampu menganalisis informasi keuangan untuk kebutuhan internal perusahaan;
Mampu mendesain sistem Akuntansi manual dan berbasis teknologi informasi.
Mampu mendesain Kertas Kerja Audit dan melakukan pengauditan laporan keuangan.
Mampu menyusun dan menganalisis laporan keuangan sektor publik.
Mampu menghitung, melaporkan, dan menyetorkan pajak sesuai peraturan

perpajakan.
7. Mampu melakukan riset/menulis karya ilmiah;
Kompetensi Pendukung:
1. Mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan (longlife learner).
2. Mampu menganalisis studi kasus Akuntansi dengan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif.
3. Mampu menyampaikan pendapat secara jelas baik secara lisan maupun tulisan serta
menghargai pendapat orang lain (communication skills).
4. Mampu bekerja dalam tim untuk menyelesaikan kasus (working in team skills).
5. Kreatif dan inovatif dalam memberikan solusi terhadap studi kasus (problem solving
and creative skills).
6. Terampil dalam mengaplikasi berbagai teknologi dalam penyelesaian masalah
Akuntansi pada berbagai entitas.
7. Menghayati dan mengamalkan tujuan hidup untuk kesejahteraan bersama yang
berlandaskan pada nilai-nilai kehidupan (ethical skill);
Kompetensi Lainnya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mampu berbahasa Indonesia dan Inggris dengan baik dan benar.


Berkemampuan mengendalikan diri, memiliki intergritas dan disiplin tinggi.
Beriman, berakhlak mulia dan cinta tanah air.
Memahami estetika, etika sosial dan akademik.
Adaptif dan cepat tanggap/peduli terhadap lingkungan.
Mampu membangun jejaring dan kerjasama di bidang Akuntansi.

Jadi untuk Akuntan asing yang ingin berpraktik di Indonesia haruslah Akuntan yang
memenuhi kompetensi tersebut atau bisa dibilang Akuntan yang berkompeten. Hal itu tidak
akan jadi penghalang bagi lulusan Akuntansi dalam Negeri yang ingin ikut ambil bagian,
selama mereka memenuhi standar yang ada mereka bisa bersaing dengan Akuntan dari luar
Negeri, Kesimpulannya lulusan Akuntansi dalam Negeri harus bersaing dengan lulusan
Akuntansi dari Negara lain demi bisa mendapatkan peran(pekerjaan) nantinya dalam MEA
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai