Anda di halaman 1dari 2

Hamiki Juliansyah / 10050015108 / C

Teori Pola kebudayaan Ruth Fulton Benedict


Teori ini disebut juga sebagai:
Teori konfigurasi kebudayaan
Teori mozaik kebudayaan
Teori etos kebudayaan
Teori representation collectives
Ruth benedict dalam bukunya Patern of culture mengatakan bahwa di dalam setiap
kebudayaan terdapat beraneka ragam tipe tempra ment manusia, yang telah di tentukan oleh
faktor keturunan (genetic) dan faktor ketubuhan (konstitusi tubuh) yang timbul berulang-ulang
secara universal. Dengan demikian temprament tersebut di turunkan dari generasi ke generasi
berikutnya secara sama. Setiap kebudayaan hanya memberi kesempatan temprament tertentu
yang cocok dengan konfigurasi(pola) dominan yang di bolehkan berkembang. Sebagian besar
masyarakat akan berbuat sesuai dengan tipe dominant. Kepribadian yg sesuai dg tipe dominant
dsb kepribadian normal (suatu kepribadian di katakan normal jika sesuai dg tipe kepribadian yg
dominant). Kepribadian yg menyimpang dari tipe dominant disebut berkepribadian abnormal
(kepribadian yg tdk sesuai dg tipe kepribadian yg dominant dikatakan sbg kepribadian
abnormal). Penggolongan kepribadian normal dan abnormal berhubungan erat dg pola
kebudayaan.
Ruth benedict kemudian meneliti suku2 bangsa di seluruh dunia (populasinya suku2 bangsa
di dunia). Dari suku2 bangsa di dunia ini di ambil sampel 3 suku bangsa yaitu orang2 dobu dari
papua nugini, orang2 zuni dari new mexico, orang2 kuakuitle dari pantai barat laut amerika
utara. Dia mengatakan bahwa ada hubungan yg erat antara kebudayaan dan kepribadian.
Hasil penelitiannya adalah sbb:
a. orang2 zuni yg bermata pencaharian petani, berpola kebudayaan Appolonian memiliki
kepribadian introvert (tertutup), dapat menahan diri , rapi, suka tolong menolong, mementingkan
upacara agama yg tenang tanpa histeris, shg dlm kebudayaan mrk tdk menunjukan
ketegangan2.
b. org2 kuakuitle yg bermatapencaharian nelayan berpola kebudayaan dionysian memiliki
kepribadian yg ekstrovert (terbuka), pemboros, suka bertindak ekstrim, megalo manic paranoid
(menganggap dirinya hebat dan selalu curiga bhwa dirinya akan di celakai org lain), gemar
pamer kekayaan(potlatch), dan senang mengkonsumsi napza (narkoba).
c. Orang2 dobu berpola kebudayaan schizophrenia jenis paranoid (berkepribadia paranoid).
Gejala2 yg tampak dari kepribadian paranoid antara lain : saling mencurigai sesamanya, hidup
mereka selalu takut kena sihir (guna2), suka ilmu sihir, bersifat pengkhianat.

Komentar :
Walaupun dalam teori ini ada unsur-unsur teori psikologi, namun sesungguhnya tidak ada data
mengenai kepribadian
individu, data
yang
dominan
adalah
dari
kebudayaan
masyarakat yaituupacara, kegiatan ekonomi, organisasi social, praktek berperang, sikap-sikap
yang sudah melembaga dan sebagainya. Tidak ada data mengenai riwayat hidup seseorang, dan
dokumen pribadi, apalagi hasil dan test psikologi yang kini telah menjadi bagian penting dalam
penelitian antropologi psikologi.

Anda mungkin juga menyukai