Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR PENCABUTAN GIGI SULUNG

1.SASARAN:

anak yang mengalami permasalahan pada fase gigi pergantianSemua pasien yang

gigi sulungnya perlu dicabut


2.TUJUAN
a.Meningkatkan mutu pelayanan gigi dan mulut di Puskesmaskhususnya dalam hal pencabutan gigi sulung
b.Mencegah mal-oklusi
c.Mencegah terjadinya infeksi berulang
d.Meningkatkan pengetahuan penderita tentang kesehatangilut
3.TENAGA
a.Dokter gigi puskesmas
b.Perawat gigi puskesmas
KEGIATANPERSIAPAN ALAT
Mempersiapkan

alat-alat

yang

sudah

disterilkan

pada

mejainstrumen,meliputikaca

mulut,pinset,excavator,dental unit pada posisi siap pakai termasukair kumurMenyiapkan 2 baskom desinfektan,1
waaskom berisi larutan klorin,dan1 waskomberisi air sabun. Larutan klorin dengan menambahkan 1 bagian
klorindengan 9bagian air
II.ANAMNESA
1.Menanyakan dan mencatat identitas penderita (idem No I)2 . K e l u h a n u t a m a Menanyakan
lokasi gigi yang sakitMulai kapan dirasakan
Sifat sakit : terus menerus
Kadang-kadang ( bila kemasukan makanan)
Timbulnya rasa sakit
-Spontan(tanpa rangsangan)
-Adanya rangsangan(dingin,panas)
III. PEMERIKSAAN
Menjelaskan kepada pasien dan pengantar bahwa akan dilakukanpemeriksaanRonnga mulut gengan tujuan
untuk mengetahui kelainan gigi
Minta ijin penderita/pengantar untuk dilakukan pemeriksaan
Menjaga privasi pasien dengan menutup korden dan tidak ada ranglain dalamruangan kecuali paramedis yang
membantu
Menginformasikan pada pasien/pengantar bahwa akn memakaimaskerDengan benar yang menutupi hidung dan
mulut.

Mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan pemeriksaan danmemakai sarung tangan .
Mempersilahkan penderita duduk pada kursi gigi kemudian mengaturposisi kursi gigi senyaman mungkin bagi
penderita maupunpemeriksa.
Menanyakan kepada penderita apakah posisi sudah nyaman, bilabelum mengatur kembali posisi sampai
penderita merasa nyaman.
Mempersilahkan penderita untuk berkumur 2 kali.PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL.
Melihat pipi dan bibir apakah ada pembengkaan bentuknyasimetris atau tidak, apakah ada celah bibir.
Bila ada pembengkaan pipi, meraba pipi memakai empat jaridengan menekan pipi secara lembut untuk
merasakan adanyabenjolan/ pembengkaan dan menilai apakah keras, lunak, adafluktuasi atau tidak.
Bila ada pembengkaan bibir, memeriksa bibir bawah denganmenarik bibir bawah kearah bawah dan memeriksa
bibir atasdengan menariknya ke atas untuk melihat apakah adaperubahan warna, benjolan, pembengkaan.
Menekan denganlembut bibir untuk merasakan apakah keras, lunak atau adafluktuasi.
Memeriksa kelenjar getah bening di bawah rahang bawahdengan cara meraba menggunakan jari telunjuk dan
jari tengahmenekan dengan lembut menyusuri dari belakang telinga kesubmandibula sampai arah depan/dagu
untuk menemukanadanya pembesaran kelenjar getah bening.
PEMERIKSAAN INTRA ORAL.
o Inspeksi.
o oMeminta pasien membuka mulut selebar mungkin.
o oMelihat menggunakan kaca mulut yang dipegangdengan tangan kiri/kanan ke seluruh permukaan gigiapakah
keadaannya bersih / kotor, adakah gigi lubang(karies), warna, bentuk, gigi permanen sudah tumbuhatau belum
dan letak gigi.
o oMelihat apakah ada gusi bengkak, gusi bernanah,kemerahan dan berdarah.
o oMelihat apakah ada kelainan pada mukosa pipi danlidah, bercak putih, bercak merah, warna merahkebiruan,
o
o
o
o
o

radang dan ulcus.


oMelihat apakah ada kelainan celah padapalatum/langit-langit mulut, tumor eksostosis.
oMelihat dasar mulut apakah ada bengkak, lesi , ulcus
oMelihat adanya perubahan warna gigi menjadikehitaman.
Palpasi.
oMerasakan apakah ada gigi goyangdengan cara menjepitkan pinset pada bagianmahkota gigi kemudian

menggoyangkan gigi kearahluar dan dalam 2 kali, bila gigi bergerak sejauh >2mm berarti gigi tersebut goyang
o oMeraba gigi dengan cara menjepit cottonpellet menggunakan pinset kemudian menekan gusidengan lembut dan
melihat apakah mudah berdarahatau keluar nanah.

o oMeraba gusi dengan ujung jari telunjuktangan kanan dan menekannya apakah gusi bengkak,keras, lunak,
fluktuasi, keluar nanah, nyeri ( denganmelihat ekskresi pasien ).Soundage.
o oMemeriksa karies dan kedalamannya dengan caramemasukan ujung sonde kedalam lubang gigi
untukmenentukan kedalaman lubang gigi dan mengelilingilubang gigi untuk menentukan kedalaman
kariessampai ke jaringan mana (sampai dentin atau pulpa). Test vitalitas dengan cara
o oTest dingin ( menggunakan kapas yang telah disemprot clorethile dan di letakan di kavitas )
o oTest open buur ( di lakukan bila tes dingin dn sondenegatif dengan cara membuka atap pulpa
sampaipositif ).Perkusi.
o oMengetuk mahkota gigi dengan menggunakanpangkal kaca mulut untuk mengetahui nyeri denganmelihat
ekspresi penderita.
o Druk.
o Mengetahui penjalanan keradangan dengan carameletakan pangkal kaca mulut di atas mahkota gigikemudian
penderita di minta menggigit perlahan-lahan untuk mengetahui nyeri dengan melihatekspresi penderita ( Bila
gigi lawan tidak cukup ditekan dengan pangkal kaca mulut )Melepas sarung tangan dan mencuci tangan dengan
sabun.
o Mencatat hasil pemeriksaan dan menginformasikan kepadapenderita.
o Menanyakan pada penderita apakah ada yang ingin ditanyakan tentang hasil pengukuran.
o Memberikan jawaban sampai pasien mengerti dengan jelas.

Diposkan oleh PUSKESMAS TANGGEUNG di 22.13


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada kom

Dokter Gigi
Universitas Hasanuddin

Beranda

PROSEDUR PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter Gigi/Perawat Gigi dalam melaksanakan pelayanan
pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan Mulut.
SASARAN :
Dokter Gigi / Perawat Gigi dalam melaksanakan pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan
Mulut penderita.
URAIAN UMUM :
Persiapan Ruangan dan Alat :
Meja, kursi dan dental unit.
Alat-alat Gigi.
Bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi
Kompresor.
Bor gigi.
Persiapan Petugas :
Perlindungan diri.
Pemeriksaan Pasien :
Anamnesa.
Pemeriksaan Gigi ( oral )
Pemeriksaan ekstra oral
Persiapan Tindakan :
Catat rencana tindakan.
Konseling.
Sterilisasi instrumen.
Melakukan Tindakan :
Konservatif.
Pencabutan.
Pemeliharaan Ruangan dan Alat.
Pencatatan dan pelaporan :
Kartu rawat jalan.
Register rawat jalan.
Sensus harian penyakit.

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :
Petugas menyiapkan Ruangan dan Alat, membersihkan meja, kursi dan dental unit, menyiapkan
alat-alat gigi, bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa
apakah bor dapat berfungsi dengan baik.
Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya.misalnya : Lab Jas, masker dan sarung
tangan.
Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi :
Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama, lokasinya dimana, apakah
mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat penyakit yang lain ( Jantung, Kencing manis, Tekanan
darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ).
Pemeriksaan Gigi ( oral ) :
Gigi ( karies, warna, posisi, bentuk ).
Lidah ( warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran ).
Mukosa pipi ( ulkus, lesi, radang ).
Langit-langit keras ( apakah ada kista, tumor, celah langit-langit ).
Dasar mulut ( apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah ).
Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe ).
Petugas menentukan Diagnosa dan melakukan persipan tindakan ( buat rencana tindakan,
konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien
) serta melaksanakan sterilisasi instrumen.Petugas melakukan Tindakan sesuai dengan diagnosa
dan jenis tindakan yang diperlukan :
Konservatif :
Penambalan Tetap :
Iritasi pulpa dan karies media :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap ( amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll ).
Instruksi.
Hiperemi pulpa :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.

Eugenol kapas.
Fletcer.
Pasien diintruksikan kembali 1 ( satu ) minggu lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan :
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap.
Instruksi.
Hp. Profunda :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Perlindungan pulpa dengan Dycal atau calxyl.
Zinc phosphat cement.
Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 7 hari lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan :
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap.
Instruksi.
Penambalan Sementara :
Pulpitis :
Pembuangan jaringan karies.
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat untuk mematikan saraf gigi
( devitalisasi pulpa ).
Tambalan sementara dengan Fletcer atau cavit.
Pemberian analgetik peroral.
Pasien disuruh kembali 3 ( tiga ) hari lagi. Setelah pasien kembali dilakukan :
Bongkar tambalan sementara.
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat untuk sterisasi pulpa ( salah satu, TKF, CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh
di kapas dan diletakkan di ruang pulpa ).
Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali antara 4 7 hari lagi. Ketika pasien kembali obatnya diganti.
Penggantian obat dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian
obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi diperkusi
maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut di lakukan :
Bongkar tambalan sementara.
Sterilisasi cavitas.

Pemberian obat mumifikasi ( putrex atau iodoform pasta ).


Zinc phosphat cement.
Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah pasien kembali dilakukan :
Pembuangan sebagian sebagian dari Zinc phosphat cement.
Preparasi cavitas.
Tambalan tetap ( amalgam atau silikat ) tergantung keperluan, fungs dan estetik.
Instruksi.
Gangren pulpa :
Pembuangan jaringan karies.
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat untuk jaringan pulpa ( TKF, CHKM, chresophene atau rockle ).
Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali antara 4 7 hari lagi.
Prosedur ini dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti obat dalam pulpa. Kalau masih
ada bau ganggren atau rasa sakit kalau gigi diperkusi, penggantian obat dilakukan lagi berulangulang sampai tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi. Sesudah pulpa steril proses
selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis di atas.
GP dengan PD ( Gangren pulpa dengan Periodontitis ) :
Pembuangan jaringan karies.
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Tutup dengan kapas (longgar).
Pemberian antibiotik dan analgesik per oral
Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.
Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi, perawatan selanjutnya sama
dengan perawatan gangren pulpa. Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih
memungkinkan untuk dilakukan penambalan tetap.
Pencabutan :
Pencabutan gigi tetap :
Oleskan betadin pada gigi yang akan dicabut.
Penyuntikan dengan obat anestesi ( lidocain atau pehacain ).
Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi dengan bein.
Pencabutan gigi.
Pemberian tampon.
Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi ( kalau perlu ) per oral.

Pencabutan gigi susu :


Topikal anestesi.
Pencabutan.Pemberian tampon.
Instruksi.
Abses :
Abses pada akar gigi ( lokal ) :
Bersihkan daerah sekitar gigi.
Oleskan betadin.
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis. Kalau pasien sudah sembuh lakukan
pencabutan gigi.
Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren ) :
Buka atap pulpa.
Bersihkan cavitas.
Tutup dengan kapas ( longgar ).
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau masih bengkak tambah obat lagi untuk
dilanjutkan, kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.
Abses sub cutan ( dengan gigi gangren ) :
Oleskan betadin.
Pemberian topikal anestesi.
Insisi abses.
Drainage.
Bersihkan.
Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam untuk drainage.
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap pulpa bila memungkinkan.
Perawatan Jaringan Periodontal :
Calculus :
Kumur-kumur.
Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival.
Dibersihkan.
Oleskan betadin.
Instruksi.
Periodontitis :
Oleskan betadin pada gusi.

Lakukan Curetage.
Bersihkan dengan menyemprotkan betadin.
Kumur-kumur.
Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Instruksi.
Setelah selesai melakukan tindakan / penanganan pasien, petugas melaksanakan kegiatan :
Membersihkan alat-alat bekas dipakai.
Membersihkan ruang pelayanan.
Perawatan contra angle dan scaler motorik dengan minyak.
Sterilisasi alat ( instrumen ).
Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan :
Mengisi Kartu rawat jalan.
Mencatat dalam Register rawat jalan semua pasien yang dilayani.
Membuat sensus harian penyakit.
Membuat laporan sesuai dengan kebutuhan.

Pencabutan gigi merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus,dimana pada gigi
tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi.
atau Calculus adalah kumpulan plak termineralisasi yang menempel pada permukaan gigi.
Persistensi adalah suatu keadaan dimana gigi susu tidak tanggal, sedangkan gigi
pengganti/permanen sudah tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai