Anda di halaman 1dari 2

Klinik KB Pengambengan bertempat di UPT Puskesmas II Negara, berlokasi

di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Klinik KB


Pengambengan mewilayahi 6 desa yaitu desa Pengambengan , desa lelateng, desa
loloan barat, desa tegal badeng barat, desa tegal badeng Timur, dan desa cupel.
Klinik KB berdiri pada tanggal 7 April 1992 dengan nama Klinik KB
Pengambengan dengan no klinik KB 1402017. Berada dibawah UPT Puskesmas II
Negara yang keberadaan Klinik KB Pengambengan sangat strategis karena
berlokasi di pusat industri perikanan. Status klinik adalah klinik pemerintah dengan
klasifikasi lengkap dipimpin oleh bidan. Dalam pelaksanaan KB di Klinik KB
Pengambengan dilakukan melalui 2 jenis yaitu pelayanan rutin harian dan
pelayanan masal. Pelayanan rutin harian yaitu pelayanan KB yang dilakukan setiap
hari di Klinik KB Pengambengan dengan jalan akseptor yang datang secara
perseorangan ke puskesmas. Baik yang datang dengan kesadaran sendiri ataupun
yang datang karena dimotivasi oleh petugas kesehatan atau PKB maupun petugas
lapangan atau PLKB. Pelayanan masal yaitu pelayanan KB yang dilakukan secara
masal di Klinik KB Pengambengan dengan jadwal yang telah ditentukan apabila
ada kegiatan tim KB keliling atau TKBK yang belum sempat dilayani TKBK, baik
TKBK tingkat kabupaten maupun TKBK tingkat provinsi. Calon akseptor ini
dilayani di klinik KB Pengambengan umumnya di koordinir dan dimotivasi
petugas KB.
Jenis-jenis alat kontrasepsi atau alkon

yang dilayani di Klinik KB

Pengambengan antara lain IUD, implant, suntik, kondom, dan pil. Untuk
kontasepsi MOW atau Metode Operatif Wanita dan MOP atau Metode Operatif
Pria, klinik KB hanya sebatas memberi motivasi atau KIE, serta konseling kepada
calon akseptor. Klinik KB Pengambengan mewilayahi 15 Bidan Praktek Swasta
atau BPS. Pelayanan KB yang dilakukan oleh BPS hasilnya direkap dan dilaporkan
bersama dengan hasil KB yang dilakukan di Klinik KB Pengambengan. Alur
pelayanan KB yang dilaksanakan di Klinik KB Pengambengan dapat diuraikan
sebagai berikut, yang pertama diawali dengan pendaftaran calon peserta KB
diloket, dilanjutkan dengan konseling KB oleh petugas klinik sampai calon peserta
KB benar-benar mantap dengan memilih salah satu alat kontrasepsi atau alkon
sesuai dengan keinginan calon. Setelah calon memutuskan untuk memilih salah
satu alat kontrasepsi atau alkon, selanjutnya dilakukan pengisian formulir seperti
K/4/KB,K/I/KB dan inform consent. Setelah kegiatan pelayanan KB maka
dilakukan pencatatan ke register klinik KB (R/I/KB/13). Peserta KB atau akseptor

yang sudah mendapatkan pelayanan melaksanakan dipesan untuk datang ke klinik


KB atau ke BPS untuk melakukan pemeriksaan atau kunjungan ulang.
Pertemuan rutin dengan pemegang program dan instansi lintas sektoral
dalam bentuk rapat rutin setiap bulan untuk evaluasi program dan perencanaan
program.

Anda mungkin juga menyukai