Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta

dr. Ririn Setianingrum

Nama Pendamping

dr. Norsikawaty Haya

Nama Wahana

Puskesmas Bontang Utara II Loktuan

Tema Penyuluhan

Tanda Bahaya pada Kehamilan


Secara umum

Memahami tentang tanda-tanda


bahaya pada kehamilan dan
bagaimana cara menanggulangi
tanda bahaya pada kehamilan.

Secara khusus

Meningkatkan pengetahuan tentang


tanda bahaya pada kehamilan.

Tujuan Penyuluhan

Mengetahui faktor-faktor resiko


dan tanda bahaya kehamilan

Menjelaskan tindakan yang harus


dilakukan apabila mengalami tanda
bahaya kehamilan

Menjelaskan bagaimana cara


mengantisipasi dan mencegah
ternjadinya tanda bahaya tersebut

Mengambil keputusan yang tepat


untuk bertindak mencari

Tanggal

pertolongan yang sesuai


11 Desember 2015

Waktu

09.00 11.00 WITA

Tempat

Puskesmas Bontang Utara II Loktuan

Jumlah Peserta

25orang

LAPORAN

PENYULUHAN TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


LATAR BELAKANG
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat
ditangani dengan

benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa

mengakibatkan

komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki
potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita
hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat
mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita
hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap
tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil
tersebut beresiko mengalami komplikasi. Hal tersebut juga memerlukan kerjasama dari para
ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu
komplikasi

kehamilan 90%

disebabkan

oleh

obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi

obstetri secara langsung adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia. Secara tidak langsung
kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali
tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan.
Keterlambatan

dalam

mencapai

fasilitas

kesehatan

dan pertolongan

difasilitas

pelayanan kesehatan.
Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Angka kematian
ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005
sebesar 262 per 100.00 kelahiran hidup. Tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI)
sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (Andra, 2007) Angka Kematian

Ibu di Jawa

Tengah tahun 2003-2007 sebesar 101,36 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010
diharapkan AKI menjadi 125 per 100.000

kelahiran

hidup. Tanda bahaya

kehamilan

harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena
setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda
bahaya kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan
yang disertai sakit Kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen

Bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti
biasanya dan ketuban pecah dini.
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan
dengan anggota negara-negara anggota ASEAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di indonesia tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup1. Ada lima penyebab utama kematian ibu di negara-negara berkembang, diantaranya
adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman dan persalinan
macet. Komplikasi penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena perdarahan pada
kehamilan 45,7%, hipertensi selama kehamilan 14,5% dan infeksi 15%.
Angka kematian yang tinggi pada umumnya di sebabkan oleh 3 hal pokok yaitu masih
kurangnya pengetahuan ibu mengenai sebab dan penanggulangan komplikasi-komplikasi
dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya pengertian dan pengetahuan ibu
mengenai kesehatan reproduksi serta kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi
semua ibu hamil.
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan merupakan hal yang penting untuk
diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hamil. Pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan seperti perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum, preeklamsi dan eklamsi,
ketuban pecah dini, sakit kepala yang lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan
pada wajah dan tangan, nyeri abdomen serta janin tidak bergerak seperti biasanya ini penting
karena apabila tanda-tanda bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka penanganan akan lebih
cepat. Mendeteksi secara dini tentang tanda bahaya tersebut dengan cara mengetahui apa saja
tanda tanda bahaya dari kehamilan tersebut.
Ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka
kemungkinan besar ibu akan berfikir untuk menentukan sikap dan berperilaku untuk
mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut dan ibu memiliki
kesadaran untuk melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilannya,
sehingga apabila terjadi resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan
tepat oleh tenaga kesehatan.
Pemerintah mendukung dan sudah membuat program melalui komitmen bersama
dengan Milenium Development Goals atau MDGs pada tahun 2015, mengenai dua sasaran
dan indikator yang secara khusus terkait dengan kesehatan ibu dan anak yakni mengurangi

angka kematian ibu dan bayi. Target dari MDGs pada tahun 2015 adalah bisa menurunkan
angka kematian ibu (AKI) sampai dengan 124 per 100.000 kelahiran hidup.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Direncanakan untuk mengundang Ibu hamil yang menghadiri kelas ibu hamil di
Puskesmas Bontang Utara II. Penyuluhan dilakukan tanggal 11 Desember 2015 pada pukul
09.00 11.00 WITA. Metode intervensi yang dipilih berupa penyuluhan dan diskusi tanya
jawab. Penyuluhan mengenai tanda bahaya pada kehamilan mempunyai tujuan yakni:
Tujuan Umum:
Memahami tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan bagaimana cara
menanggulangi tanda bahaya pada kehamilan
Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan.
b. Mengetahui faktor-faktor resiko dan tanda bahaya kehamilan
c. Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan apabila mengalami tanda bahaya
kehamilan
d. Menjelaskan bagaimana cara mengantisipasi dan mencegah ternjadinya tanda bahaya
tersebut
e. Mengambil keputusan yang tepat untuk bertindak mencari pertolongan yang sesuai
PELAKSANAAN
Penyuluhan diadakan pada hari Jumat, 11 Desember 2015 pukul 09.00-11.00 WITA di
Puskesmas Bontang Utara II. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan dan tanya jawab.
Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu berupa slide presentasi dan projector.
Selama proses penyuluhan tentang tanda bahaya pada kehamilan, semua peserta
memerhatikan dengan seksama. Penyaji terlebih dahulu memberi salam dan menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan. Sesekali mereka bertanya istilah materi yang tidak
dimengerti kepada penyaji. Setelah selesai penyampaian materi, dilanjutkan dengan tanya
jawab singkat tentang materi.
Materi yang dipaparkan secara garis besar berupa hal-hal penting yang berhubungan
dengan penyakit Tuberkulosis dan MDR TB, yaitu :
1. Pengertian bahaya kehamilan

2. Macam-macam bahaya kehamilan


3. Tanda tanda bahaya kehamilan
4. Cara menanggulangi bahaya kehamilan
5. Pencegahan bahaya kehamilan

MONITORING DAN EVALUASI


Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar dan tepat kepada
ibu hamil tentang bahaya kehamilan serta disiplin dalam memeriksakan kehamilan.
Diharapkan dengan mengetahui bahaya kehamilan masyarakat akan lebih sadar tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan serta menurunkan angka kejadian kematian ibu.
Penyuluhan ini juga menjadi sarana penyampaian informasi kepada keluarga ibu hamil
sehingga menambah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Keluarga ibu hamil
diharapkan mampu mengenali tanda bahaya tersebut sehingga bisa segera menolong bila
terjadi bahaya pada ibu hamil.
....................................................................................................................................................
Penyaji,

dr. Ririn Setianingrum

Pendamping,

dr. Norsikawaty Haya


NIP. 19850721 201001 2005

Komentar / umpan balik dari dokter pendamping


1. Komunikasi :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

..................................................................................................................................
2. Kepribadian dan profesionalisme :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai