PENDAHULUAN
BAB II
KONSEP DASAR MEDIS
A. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu dengan berat kurang dari 500 gram.
Klasifikasi Abortus :
Abortus dapat di bagi dalam 2 golongan, yaitu :
a. Abortus Spontan, adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi
luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
b. Abortus Buatan/Abortus provokatus, adalah abortus yang disengaja baik
dengan memakai obat-obatan maupun alat yang bertujuan untuk mengakhiri
proses kehamilan.
Abortus spontan di bagi menjadi :
C. Patofisiologis
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, kemudian
dikuli atau netrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing
dalam uterus, keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
isinya. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi koriales belum menembus desidua secara
mendalam. Pada kehamilan 8-14 minggu villi koriales menembus desidua lebih
dalam sehingga umumnya palacenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat
menyebabkan perdarahan pada kehamilan 14 minggu ke atas umunya yang
dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin disusul beberapa waktu kemudian
placenta. Perdarahan tidak banyak jika placenta terlepas dengan lengkap.
Peristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil
konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Adakalanya
kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa bentuk yang
jelas (blighted ovum), mungkin pula janin telah mati lama (missed Abortion).
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat maka
ia dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. Isi uterus dinamakan mola kruenta.
Bentuk ini menjadi molakarnosa, apabila pigmen darah telah diserap dan dalam
sisanya terjadi organisasi, sehingga semuanya tampak seperti daging. Bentuk lain
adalah mola tuberosa, dalam hal ini amnion tampak berbenjol-benjol karena
terjadi hematoma antara amnion dan korion.
Pada janin yang tidak meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi
proses mumifikasi, jaringan mengering dan karna cairan amnion berkurang
karena diserap, ia menjadi agak gepeng (fetus kompressus). Dalam tingkat lebih
lanjut ia menjadi tipis seperti kertas perkamen (fetus papiroseus). Kemungkinan
lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadi proses maserasi :
kulit terkupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena tensi cairan
dan seluruh jaringan berwarna kemerah-merahan.
D. Manifesitasi klines
-
Pemeriksaan ginekologi :
a. inspeksi vulva :
Inspekula
Colok vagina :
E. Penatalaksanaan
1. Abortus kompletus
-
2. Abortus inkompletus
-
3. Abortus insipiens
-
4. Abortus iminens
-
Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila
pasien tidak panas dan tiap empat jam bila pasien panas.
untuk
mencegah
infeksi
terutama
masih
Pada
kehamilan
lebih
dari
12
minggu,
berikan
6. Abortus Infeksiosa
-
F. Pemeriksaan Diagnostik
-
Dengan spekulum
Urin
atau
radioimunoegai
serum
untuk
gonadotrpin
Ultrasonografi
dapat
dilakukan
untuk
memastikan
Pemeriksaan sitologik
Biopsi
Perdarahan
Perforasi
Infeksi
Syok
G. Komplikasi
BAB III
10
Sirkulasi
Integritas ego
Makanan / cairan
Nyeri / ketidaknyamanan
Keamanan
Seksualitas
B. Diagnosa Keperawatan
11
12
Rasional : peningkatan suhu atau nadi lebih besar dari 100 dpm dapat
menandakan infeksi.
-
13
14
Tingkat masukan
15
Kolaborasi
16
Rasional : kerusakan
kemampuan
sirkulasi/pernapasan
untuk
melakukan
dapat
mempengaruhi
aktivitasnya
dan
dpat
mengakibatkan kelelahan.
-
Intervensi
-
Mis: inkompabilitas Rh
17
Rasional : Evaluai/intervensisegera
dapat
mencegah
atau
membatasi
komplikasi
-
18
Rasional : memungkinkan
deteksi
menyalahkan
diri
sendiri
atau
Rasional : dapat memberikan rasa kontrol pada klien terhadap situasi sulit
19
Intervensi :
-
Pantau dan kaji kehilangan darah, hitung dan timbang atau perkirakan
pembalut
20
Rasional : nyeri abdominal, nyeri tekan, dan keram berat dapat menandakan
tertahannya jaringan atau pervorasi uterus
-
Rasional : klien dengan miseep abortion atau tidak lengakp mungkin perlu
dilatasi dan kuretase untuk menghentikan perdarahan dan
menghilangkan produk-produk konsepsi
21
DAFTAR PUTAKA
22
PENYIMPANGAN KDM
Kelainan ovum
Kelainan
genitalia ibu
Gangguan
sirkulasi placenta
Penyakitpenyakit Ibu
Antagonis resus
Faktor resus
Perangsangan
pada ibu
Intoleransi aktivitas
Kelemahan
Intake nutrisi
kurang
Nosiseptor
Talamus
Nyeri
Sterss M
Uterus berkontraksi
Pusat vomiting
terangsang
Prosedur
tindakan
Koping inefektif
Abortus
Perdarahan
Hospitalisasi
O2 ke jaringan M
Cortex cerebri
Nyeri
dipersepsikan
Ansietas
Port dentry
MO
Cedra
terhadap ibu
Hipoksia jaringan
Perubahan perfusi jaringan
Resiko tinggi
infeksi
Distress
spiritual
Kekurangan
volume cairan
23
24