Oleh karena itu kompetensi yang diharapkan mahasiswa adalah untuk menjadi ilmuwan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban. Selain itu
kompetensi yang diharapkan agar mahasiswa menjadi warganegara yang memiliki daya saing,
berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai
Pancasila.
B. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum
1. Landasan Ilmiah
a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warganegara dituntut untuk hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya,
serta mampu mengantisipasi perkembangan dan pengembangan masa depannya. Untuk itu diperlukan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang berdasarkan nilai keagamaan, nilai
moral, nilai kemanusiaan dan nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan
dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai suatu perbandingan, di berbagai negara juga dikembangkan materi Pendidikan
Umum ( General Education/ Humanities) sebagai pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan
perilaku warga negaranya.
1). Amerika Serikat : History, Humanity, dan Philosophy
2). Jepang: Japanese History, Ethics, dan Philosophy
3). Filipina: Philipino, Family Planning, Taxation and Land Reform, The Philipine New Constitution,
dan Study of Human Rights.
Di beberapa negara dikembangkan pula bidang studi yang sejenis dengan Pendidikan
Kewarganegaraaan, yaitu yang dikenal dengan Civic Education.
b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, sistem
dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek
formalnya. Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau
cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas
objek material tersebut.