Anda di halaman 1dari 3

Birrul Walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang

anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal
tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak beriman.
Manakala wajibatul walid(kewajipan orang tua) adalah untuk mempersiapkan anak-anaknya
agar dapat berbakti kepadanya seperti sabda Nabi SAW., Allah merahmati orang tua yang
menolong anaknya untuk boleh berbakti kepadanya.
Hukum Birrul Walidain
Para Ulama Islam sepakat bahwa hukum berbuat baik (berbakti) pada kedua orang tua
hukumnya adalah wajib selain terhadap perkara yang haram.
Syariat Islam meletakkan kewajipan birrul walidain menempati ranking ke-dua setelah
beribadah kepada Allah SWT. dengan mengesakan-Nya. Dalil-dalil Shahih dan Sharih (jelas)
banyak sekali, diantaranya terdapat tiga ayat yang menunjukkan kewajipan yag khusus untuk
berbuat baik kepada kedua orang tua:




Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya
semata-mata dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang dari
keduanya atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan
peliharaanmu, makajanganlah engkau berkata kepada mereka (sebarang perkataan
kasar) sekalipun perkataan Ha dan janganlah engkau menengking menyergah mereka,
tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun).. (QS. Al
Isra: 23).
Keutamaan Birrul Walidain

1.

( amal yang paling dicintai disisi Allah SWT selepas Solat)



(Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah Ibni Masud ra
Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di cintai disisi Allah ?
Rasulullah bersabda Solat tepat pada waktunya. Kemudian aku tanya lagi Apa lagi selain
itu ? bersabda Rasulullah Berbakti kepada kedua orang tua Aku tanya lagi Apa lagi ?.
Jawab Rasulullah Jihad dijalan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. ( doa mereka mustajab)
Di antara buktinya adalah kisah ulama besar hadits yang sudah maruf di tengah-tengah kaum
muslimin, Imam Bukhari rahimahullah. Beliau buta sewaktu kecil lalu ibunya seringkali
berdoa agar Allah SWT. memulihkan penglihatan beliau.

3. ( sebab turunnya rahmat)


Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda, Barangsiapa yang ingin rezkinya
diperluas, dan agar usianya diperpanjang (dipenuhi berkah), hendaknya ia menjaga tali
silaturahim. (HR. Bukhari dan Muslim)
4.

Bukan beerti membalas budi kerana jasa mereka tidak mungkin terbalas

Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:


Seorang anak tidak akan dapat membalas budi baik ayahnya, kecuali bila ia mendapatkan
ayahnya sebagai hamba, lalu dia merdekakan. (HR. Muslim)
5.
Al ummu hiya ahaqu suhbah (prioriti untuk mendapat perlakuan yang lebih dekat dari
kedua orang tua ialah ibu)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Datang seseorang kepada Rasulullah
SAW. dan berkata, Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?
Nabi SAW. menjawab, Ibumu! Orang tersebut kembali bertanya, Kemudian siapa lagi ?
Nabi SAW. menjawab, Ibumu! Ia bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Nabi SAW.
menjawab, Ibumu!, Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi, Nabi SAW.
menjawab, Bapakmu (HR. Bukhari dan Muslim)
6.

Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Syurga.

Rasulullah SAW. bersabda, Sungguh kasihan, sungguh kasihan, sungguh kasihan. Salah
seorang sahabat bertanya, Siapa yang kasihan, wahai Rasulullah? Beliau menjawab,
Orang yang sempat berjumpa dengan orang tuanya, kedua-duanya, atau salah seorang di
antara keduanya, saat umur mereka sudah tua, namun tidak dapat membuatnya masuk
Surga. (HR. Muslim)
7.

Durhaka kepada orang tua, termasuk dosa besar yang terbesar.

Dari Abu Bakrah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda, Mahukah kalian
kuberitahukan dosa besar yang terbesar? Para Sahabat menjawab, Tentu mahu, wahai
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam. Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah, dan
durhaka terhadap orang tua. Kemudian, sambil bersandar, beliau bersabda lagi, ..ucapan
dusta, persaksian palsu.. Beliau terus meneruskan mengulang sabdanya itu, sampai kami
(para Sahabat) berharap beliau segera terdiam. (HR Bukhari dan Muslim)

Melaksanakan Birrul Walidain


Semasa Mereka Masih Hidup
1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah
2. Berbakti dan Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua
3. Merendahkan Diri Di Hadapan Keduanya
4. Berbicara Dengan Lembut Di Hadapan Mereka
5. Menyediakan Makanan Untuk Mereka
6. Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan Lainnya
7. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan
8. Membuat Keduanya Ridha Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang
Dicintai Mereka
9. Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua
10. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain
Apabila Mereka Meninggal Dunia (((

1. Mensolati/Berdoa terhadap Keduanya


2. Beristighfar Untuk Mereka Berdua
3. Menunaikan Janji/Wasiat Kedua Orang Tua
4. Memuliakan Rakan-Rakan Kedua Orang Tua
5. Menyambung Tali Silaturahim Dengan Kerabat Ibu dan Ayah

Anda mungkin juga menyukai