com/2012/03/11/makalah-protein/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Protein (protos yang berarti paling utama) adalah senyawa organik kompleks yang
mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein
merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino
dan gugus karboksil.
Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida.
Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti
pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari
sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya,
karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal
yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain
polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan
kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun
1938.
1.3. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu :
Untuk mengetahui pengertian protein
Untuk mengetahui penyusun protein
Untuk mengetahui ikatan peptide pada protein
Untuk mengetahui struktur dari protein
Untuk mengetahui sintesis protein dan
Untuk mengetahui fungsi protein
Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan protein.
BAB II
ISI
2.1. PENGERTIAN
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk
hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah
satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang
berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein
masih mentah, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber
sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan
berbji, Suku polong-polongan dan Kentang.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan
singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein),
dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:
2.2 KOMPONEN PENYUSUN PROTEIN
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun
atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Struktur asam amino
Suatu asam amino- terdiri atas:
1. Atom C . Disebut karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C .
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C .
4. Gugus amino yang terikat pada atom C .
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C .
Agar lebih jelas dapat Anda cermati Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1
Struktur asam amino
Sumber: http://www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The Biology
Project-Biochemistry
Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai
samping dari asam amino.Jika gugus R berbeda maka jenis asam amino berbeda.Contohnya
ada pada Gambar 2.2.Dari gambar tersebut tampak bahwa asam amino serin, asam aspartat
dan leusin memiliki perbedaan hanya pada jenis gugus R saja.
Gambar2.2
Contoh struktur dari beberapa asam amino
Sumber: http://www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The Biology
Project-Biochemistry
Gugus R dari asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan, kapasitas pengikatan
hidrogen serta reaktivitas kimia.Keduapuluh macam asam amino ini tidak pernah
berubah.Asam amino yang paling sederhana adalah glisin dengan atom H sebagai rantai
samping. Berikutnya adalah alanin dengan gugus metil (-CH3) sebagai rantai samping. Untuk
selanjutnya, dapat Anda cermati nama dan struktur dari 20 macam asam amino pada Tabel
2.1 dan Gambar 2.3.
Tabel 2.1
No Nama Singkatan
Alanin (alanine)
Arginin (arginine)
Asparagin (asparagine)
Asam aspartat (aspartic acid)
Sistein (cystine)
Glutamin (Glutamine)
Asam glutamat (glutamic acid)
Glisin (Glycine)
Histidin (histidine)
Isoleusin (isoleucine)
Leusin (leucine)
Lisin (Lysine)
Metionin (methionine)
Fenilalanin (phenilalanine)
Prolin (proline)
Serin (Serine)
Treonin (Threonine)
Triptofan (Tryptophan)
Tirosin (tyrosine)
Valin (valine) Ala
Kedua puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam untuk
membentuk protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini dinamakan
sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan
peptida.Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai ikatan amida.
Coba Anda pelajari kembali struktur dasar asam amino. Pada protein atau rantai asam amino,
gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus amino (-NH2). Setiap terbentuk satu
ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).Agar lebih jelas, coba Anda cermati
2.4 Struktur protein
Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan
struktur kuartener.
1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida (Gambar
2.5). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun
proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yangberjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein,
denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuankertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun
1957,Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi
protein, danlebih lanjut memicu mutasi genetik.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein.Dua pola
terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur sekunder protein adalah struktur tiga
dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan
hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o alpha helix (-helix, puntiran-alfa), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
o beta-sheet (-sheet, lempeng-beta), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o beta-turn, (-turn, lekukan-beta); dan
o gamma-turn, (-turn, lekukan-gamma).[4]
Lihat Gambar 2.6.
3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga
membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat,
berbentuk globuler.Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya
dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur kuartener
menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur
protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino
2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam
nukleat.
o hati lemak
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
BAB III
KESIMPULAN
1. Protein adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida.
2. Komponen penyusun protein terdiri dari :Alanin (alanine), Arginin (arginine), Asparagin
(asparagine), Asam aspartat (aspartic acid), Sistein (cystine), Glutamin (Glutamine), Asam
glutamat (glutamic acid), Glisin (Glycine), Histidin (histidine), Isoleusin (isoleucine), Leusin
(leucine), Lisin (Lysine), Metionin (methionine), Fenilalanin (phenilalanine), Prolin (proline),
Serin (Serine), Treonin (Threonine), Triptofan (Tryptophan), Tirosin (tyrosine), dan Valin
(valine)
3. Ikatpeptidaan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan
4. Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu :Struktur primer, Struktur sekunder, Struktur tersier,
Struktur kuartener.
5. Sintese protein dilakukan dengan bantuan enzim di system pencernaan, protein diuraikan
menjadi peptidpeptid yang strukturnya diuraikan lebih sederhana.
6. Fungsi protein: katalisis enzimatik, transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak,
penunjang mekanis, proteksi imun, Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf,
Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi.
7. Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh:
Keuntungan protein: Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk
pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber
energy, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan
antibody, Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Kekurangan Protein yaitu, kerontokan rambut, yang paling buruk ada yang disebut dengan
kwasiorkor, penyakit kekurangan protein, kekurangan yang terus menerus menyebabkan
marasmus dan berkibat kematian