Anda di halaman 1dari 26

6 Parkir dan Studi-studi

Lalu Lintas

Rekayasa dan Manajemen Lalu


Lintas 2012

PARKIR
Parkir adalah tempat pemberhentian
kendaraan dalam jangka waktu pendek atau
lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara.
Parkir merupakan salah satu unsur prasarana
transportasi yang tidak terpisahkan dari
sistem jaringan transportasi, sehingga
pengaturan parkir akan mempengaruhi
kinerja suatu jaringan, terutama jaringan
jalan raya.
Daerah perkotaan dengan kepadatan
penduduk dan tingkat ekonomi yang tinggi
mengakibatkan tingkat kepemilikan
kendaraan pribadi yang tinggi pula. Apabila
kondisi ini didukung dengan kebijakan
pemerintah dalam manajemen lalu lintas yang
dan Manajemen Lalu mobil pribadi,
tidak membatasiRekayasa
penggunaan
2
Lintas 2012

Cara dan Jenis Parkir


I.

Menurut penempatannya

1. Parkir di tepi jalan (on-street parking)


Yakni parkir dengan menggunakan badan jalan
sebagai tempat parkir
Kerugian :
Mengganggu lalu lintas
Mengurangi kapasitas jalan karena adanya pengurangan
lebar lajur lalu lintas
Meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan
Keuntungan:
Murah tanpa investasi tambahan
Bagi pengguna tempat parkir bisa lebih dekat dan mudah
Posisi parkir:
Sejajar dengan sumbu jalan
Tegak lurus sumbu jalan
Membuat sudut dengan sumbu jalan
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

Lebar minimal
Sudu
Satu Lajur
Dua Lajur
t
Lebar
Lebar
Lebar
Lebar
Parki Minimal
Total
Minimal
Total
r
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
(o) Efektif (L)
(W)
Efektif (L)
(W)
(Meter) (Meter) (Meter) (Meter)

0
30
45
60
90

3
3
3
3
3

5,8
7,9
9,3
10,4
11,3
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

6
6
6
6
6

8,8
10,9
12,3
13,4
14,3
4

2. Parkir di luar badan jalan (off-street


parking)
Yakni parkir kendaraan di luar badan jalan
bisa di halaman gedung perkantoran,
supermarket, atau pada taman parkir.
Keuntungan:
.Tidak mengganggu lalu lintas
.Faktor keamanan lebih tinggi
Kerugian:
.Perlu biaya investasi awal yang besar.
.Bagi pengguna dirasakan kurang praktis,
apalagi jika kepentingannya hanya
sebentar saja.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

II. Menurut Statusnya


1. Parkir umum, biasanya dikelola oleh
pemerintah daerah.
2. Parkir khusus, dikelola oleh swasta.
3. Parkir darurat, diselenggarakan
karena adanya kegiatan incidental.
4. Taman Parkir, dikelola oleh
pemerintah daerah.
5. Gedung Parkir, biasanya
diselenggarakan oleh pemerintah
daerah dan pengelolaannya oleh
swasta.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

III.Menurut Jenis Kendaraanya


1. Kendaraan tidak bermesin
(sepeda)
2. Sepeda motor
3. Mobil
IV.Menurut jenis tujuan parkir
1. Parkir penumpang : untuk
kebutuhan menaikkan dan
menurunkan penumpang
2. Parkir barang : untuk kebutuhan
bongkar muat barang
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

V. Menurut jenis kepemilikan dan pengoperasian


1. Milik swasta dan dikelola oleh swasta
2. Milik pemerintah daerah dan dikelola oleh
pemda
3. Milih pemerintah daerah dan dikelola oleh
swasta
Syarat Tempat Parkir
4. Aman, mudah dicapai
5. Tidak mengganggu kegiatan lain
6. Dapat besifat jangka pendek (short term)
maupun jangka panjang (long term)
7. Perlu diketahui tipe kendaraan dan
klasifikasi
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

KARAKTERISTIK PARKIR
Akumulasi dan Volume
Parkir
Akumulasi parkir adalah
jumlah kendaraan yang
sedang diparkir dalam
suatu tempat pada
waktu tertentu. Data ini
bisa memperlihatkan
fluktuasi kendaraan
yang sedang parkir,
dengan demikan jam
puncak dan jam tidak
puncak dapat
teridentifikasi.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

Parking Turn Over (PTO)


Parking Turn Over adalah laju pemakaian tempat
parkir dalam periode waktu tertentu.
Parking Turn Over = Jumlah kendaraan yang diparkir
Jumlah ruang/tempat parkir

Semakin besar PTO suatu tempat parkir, maka


akan semakin besar pula keuntungan yang
diperoleh oleh pengelola tempat parkir tersebut.
Durasi waktu parkir rata-rata dari kendaraan
yang pendek, akan menyebabkan nilai PTO yang
besar.

Pemasukan dana parkir =


tarip

PTO x jumlah tempat parkir x

Rekayasa dan Manajemen Lalu


Lintas 2012

10

Indeks Parkir
Indeks parkir merupakan persentase dari
akumulasi parkir pada selang waktu
tertentu dibagi dengan ruang parkir yang
tersedia dikalikan 100%.
Sebagai contoh untuk on street parking: dalam satu
kilometer (1000 m) panjang ruas jalan terdapat 60
kendaraan yang diparkir di badan jalan dengan dengan
panjang 200 meter, maka besarnya indeks parkir adalah :
200 m
x100% 20%
1000 m

Durasi Parkir
Durasi parkir adalah angka yang
menunjukkan berapa lama kendaraan
diparkir.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

11

Rekayasa dan Manajemen Lalu


Lintas 2012

12

Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir adalah jumlah kendaraan maksimum
yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama
waktu pelayanan. Besar kecilnya kapasitas suatu lahan
parkir akan sangat menentukan besarnya volume
kendaraan yang dapat ditampung. Hal ini berarti tingkat
kapasitas sangat mempengaruhi dimensi lahan parkir
tersebut.
Sehingga kapasitas parkir ini harus diperhitungkan
sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada
volume maksimum pada kondisi jam sibuk pada hari
puncak pula, namun juga harus memperhatikan dan
menimbang keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi
maupun akumulasi selama waktu tertentu. Apabila
penentuan kapasitas parkir didasarkan pada jam puncak
maka lahan parkir akan mampu menampung kendaraan
pada jam puncak akan tetapi pada jam lain akan kosong
sehingga sangat tidak efektif dan efisien bila dilihat dari
sudut investasi.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

13

Analisa Kebutuhan Parkir


Analisis kebutuhan parkir sangat diperlukan untuk
perencanaan fasilitas parkir, baik perencanaan awal
maupun perencanaan pengembangan lahan parkir.
Analisis ini akan mengestimasikan luas lahan parkir
yang harus disediakan untuk suatu tempat.
1. Berdasarkan kepemilikan kendaraan
Metode ini mengasumsikan adanya hubungan
antara luas lahan parkir dengan jumlah kendaraan
yang tercatat di suatu kota. Meningkatnya jumlah
kendaraan akan meningkatkan kebutuhan area
parkir. Metode ini bisa digunakan untuk
mengestimasikan pengembangan lahan parkir yang
diperlukan pada suatu lahan parkir yang sudah
tersedia. Pengembangan ini didasarkan pada
kenaikan kepemilikan kendaraan pada suatu kota.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

14

2. Berdasarkan luas lantai bangunan


Luas lantai suatu bangunan akan
mempengaruhi jumlah kendaraan yang
akan diparkir pada area dekat bangunan
tersebut. Metode ini lebih tepat bila
digunakan untuk perencanaan awal dari
suatu bangunan yang akan didirikan.
Berdasarkan beberapa hasil studi,
Direktorat Jendral Perhubungan darat
menentukan kriteria kebutuhan ruang
parkir untuk tempat perbelanjaan,
perkantoran dan rumah sakit.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

15

Rekayasa dan Manajemen Lalu


Lintas 2012

16

3. Berdasarkan akumulasi parkir


maksimum
Metode ini memperhitungkan kebutuhan
lahan parkir didasarkan pada akumulasi
terbesar pada suatu selang waktu
pengamatan, dengan harapan bahwa
pada lahan parkir ini tidak akan pernah
terjadi penolakan parkir. Apabila metode
ini digunakan maka pada hari biasa dan
pada jam tidak sibuk akan banyak ruang
parkir yang kosong, sehingga
pemanfaatan ruang parkir tidak cukup
efisien.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

17

DISAIN GEOMETRIK LAHAN OFF-STREET


PARKING
Satuan Ruang Parkir, SRP, adalah salah satu cara yang bisa
digunakan mendisain geometrik lahan parkir. SRP adalah
tempat parkir untuk satu kendaraan. Pada tempat dimana
parkir dikendalikan maka ruang parkir harus diberi marka
pada permukan lantai dasar.
Dirjen Perhubungan darat menentukan ruang parkir standar
yang diperlukan oleh suatu mobil penumpang diasumsikan
sebesar 4,8 x 2,3 atau 2,4 meter. Ukuran ruang parkir sejajar
adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter, karena ukuran yang lebih
besar maka parkir sejajar jarang digunakan. Ruang
tambahan yang diperlukan adalah ruang untuk kendaraan
agar bisa melakukan alih gerak atau biasa disebut gang.
Ruang ini tergantung pada besarnya sudut parkir. Pemilihan
sudut parkir didasarkan pada bentuk dan luas lahan parkir
yang tersedia. Hobbs menjelaskan untuk lebar tempat parkir
berkisar 1,95 m, 2,13m atau 2,28m maka: sudut parkir 90 0
diperlukan lebar gang 6,71 m atau 5,49 m; sudut parkir 45 0:
lebar gang 3,66 m atau 2,74 m.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

18

Dalam perancangan tempat parkir


terpenuhinya ukuran-ukuran dan kemudahan
sirkulasi lebih penting dari pada mencoba
memaksa menyelipkan sedikit tambahan ruang
parkir. Ukuran-ukuran dan topografi daerah
akan menentukan rancangan yang terbaik
untuk tempat parkir tersebut, khususnya jalan
masuk dan keluar yang disediakan.
Pada perencanaan gedung parkir hal lain yang
harus terpenuhi adalah pencahayaan pada
ruang parkir. Cahaya yang cukup merupakan
unsur perancangan utama bagi pengemudi
untuk melakukan gerakan, terutama apabila
disitu terdapat pula pejalan kaki.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

19

Unsur perencanaan yang harus diperhatikan pula


adalah sistem sirkulasi kendaraan, lebar jalan
landai, radius belokan, ruang bebas atas. Dirjen
Perhubungan darat memberikan petunjuk disain
untuk sistem sirkulasi sebagai berikut:
Kendaraan harus berjalan menurut arah jarum
jam, mengingat hal ini akan memberikan garis
pandangan yang terbaik bagi pengemudi.
Sistem 1 arah memperkecil konflik dan
menghindarkan terjadinya kemacetan.
Lebar gang parkir tergantung pada sudut
parkir, dimana selanjutnya tergantung pada
ukuran daerah, topografi, dan lokasi jalan
masuk dan keluar yang dihasilkan.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

20

Gang parkir 2 arah dapat disetujui, bila ruang


parkir memiliki sudut masuk sebesar 90 0, untuk
sudut masuk kurang dari 900 maka gang parkir 1
arah adalah lebih dipilih, celukan tidak boleh
memiliki lebih dari 30 ruang parkir tanpa adanya
suatu gang parkir yang memotong.
Radius belokan harus kecil, tetapi perlu
dipertimbangkan bahwa apabila ada 1 kendaraan
yang mogok maka hal ini akan menimbulkan
permasalahan yang besar.
Ruang bebas atas biasanya dibatasi hingga 2,25
meter. Rambu peringatan dan tiang harus
ditempatkan pada titik-titik masuk.
Sistem elevator dapat digunakan, tetapi hanya
akan efektif apabila keterbatasan ruang adalah
tinggi, dan durasi parkir cukup besar.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

21

Pengaturan masuk dan keluar, karcis dan


pembayaran di pintu masuk dan keluar harus
ditempatkan sejauh mungkin dari simpang dan
jarak pandang harus terpenuhi. Akses pejalan
kaki harus tersedia serta pemberian rambu dan
dan Manajemen Lalu
marka diperlukanRekayasa
untuk
memperlihatkan: arah22
Lintas 2012

PENGENDALIAN PARKIR
Pengendalian parkir ditujukan untuk
menyediakan fasilitas parkir yang menunjang
terwujudnya lalu lintas yang lancar, aman,
nyaman dan dengan biaya yang tidak besar.
Sehingga pengendalian parkir dilakukan
dengan mengkombinasikan pembatasanpembatasan ruang, waktu dan biaya.
Parkir tidak diijinkan pada tempat yang
diperlukan mobilitas yang tinggi, kapasitas
jalan yang lebih besar adalah diperlukan.
Pengendalian biaya dan waktu parkir berkaitan
dengan usaha menyeimbangkan penawaran dan
permintaan, dan pembayaran kembali atas
investasi untuk pembangunan prasarana dan
perawatan.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

23

Kombinasi-kombinasi pengendalian
yang utama adalah:
Kebijaksanaan tarif parkir, diterapkan
untuk memaksimalkan retribusi parkir
ataupun mengurangi kegiatan parkir
suatu daerah dalam kaitannya dengan
pembatasan lalu lintas kendaraan
pribadi, seperti ditunjukkan pada
gambar berikut:

Rekayasa dan Manajemen Lalu


Lintas 2012

24

Pembatasan ruang parkir kendaraan


ditujukan untuk mengendalikan penggunaan
kendaraan pribadi pada suatu daerah
tertentu untuk kelancaran arus lalu lintas.
Pembatasan waktu parkir pada jam-jam
sibuk yang bertujuan untuk mencapai
kelancaran arus lalu lintas seperti
ditunjukkan gambar 6.6.
Pembatasan waktu lamanya parkir biasanya
diwujudkan dengan penggunaan tarif
progresif menurut lamanya waktu parkir.
Petunjuk umum yang dapat digunakan
untuk pembatasan waktu adalah: 1 jam
untuk daerah perkotaan, 2 jam untuk
daerah pinggiran, dan 10 20 menit untuk
bank, dan kantor pos.
Rekayasa dan Manajemen Lalu
Lintas 2012

25

Pembatasan parkir khususnya di badan jalan biasanya


berdasarkan lokasi dan waktunya. Metode pengendalian
yang bisa digunakan adalah alat pengukur parkir, sistim
kartu, dan sistem karcis.
Pelaksanaan pengendalian parkir banyak terhambat
adanya parkir liar. Parkir liar menyebabkan terjadinya
kesemrawutan dan bahkan kecelakaan baik bagi
pengendara maupun bagi pejalan kaki. Pengendalian dan
Rekayasa danmerupakan
Manajemen Lalu
penindakan pada umumnya
permasalahan 26
Lintas 2012

Anda mungkin juga menyukai