BUKU PEGANGAN
LOGISTIK
UNTUK
PETUGAS SURVEILANS
2012
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN..........................................................................3
A. TUJUAN PENGELOLAAN LOGISTIK..........................3
B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LOGISTIK..........3
II.
SIKLUS
LOGISTIK......................................................................5
III.
ALUR
PENDISTRIBUSIAN.........................................................6
IV.
PANDUAN PENYIMPANAN
BARANG/KOMODITAS................8
V.
PENCATATAN DAN
PELAPORAN..........................................14
VI.
PANDUAN
KERJA....................................................................17
LAMPIRAN ...............................................................................38
a. Formulir Pengeluaran dan Penerimaan
b. Kartu Persediaan/Stok
c. Laporan Bulanan
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan Sistem Pengelolaan Logistik
Tujuan dijelaskannya sistem pengelolaan logistik dalam buku petunjuk ini adalah
untuk memastikan bahwa barang yang menunjang sistem surveilans , tersedia
secara berkesinambungan di setiap Propinsi/Kabupaten. Agar berhasil, sistem
pengelolaan logistik di surveilans harus mematuhi Enam Tepat dalam bidang
logistik. Sistem dan para personel yang bekerja di dalamnya harus dapat
memastikan bahwa:
Barang yang Tepat
Tersedia dalam Jumlah yang Tepat
Berada pada Kondisi yang Tepat
Dikirimkan ke Tempat yang Tepat
Pada Waktu yang Tepat
Dengan Biaya yang Tepat.
Konsep Tidak Ada Barang, Tidak Ada Program merujuk pada fakta bahwa
keberhasilan suatu program sangat bergantung pada sistem pengelolaan logistik
yang berfungsi dengan baik yaitu dengan memenuhi Enam Tepat untuk
memastikan adanya persediaan komoditas berkualitas yang berkesinambungan
dan handal untuk memberikan layanan bagi setiap orang yang membutuhkan,
pada waktu dan tempat yang diperlukan.
B. Usulan untuk Sistem Pengelolaan Logistik
Terdapat tiga jenis data penting yang diperlukan untuk menjalankan sistem
pengelolaan logistik. Ketiga jenis data penting tersebut adalah:
1. Persediaan yang ada: Jumlah persediaan yang dapat digunakan yang tersedia
pada suatu waktu tertentu. Persediaan yang dapat digunakan merujuk pada
barang yang ada dalam persediaan yang tidak daluarsa, rusak, atau cacat.
2. Konsumsi: Jumlah setiap barang yang digunakan selama periode pelaporan
(dalam hal ini, periode pelaporan bulanan). Dalam hal yang berkaitan dengan
SIML, jumlah barang yang dikeluarkan dari gudang Pusat/Propinsi/Kabupaten
3
akan dianggap digunakan, dan oleh karena itu akan dilaporkan sebagai data
konsumsi. Jumlah barang yang digunakan di Propinsi/Kabupaten/Puskesmas
akan dilaporkan sebagai data konsumsi.
3. Kehilangan dan Penyesuaian:
Kehilangan adalah jumlah barang yang berpindah dari persediaan karena
alasan selain dikeluarkan ke fasilitas lain, digunakan dalam pengambilan
spesimen atau digunakan untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium.
Kehilangan dapat mencakup jumlah barang yang berpindah dari persediaan
karena alasan daluarsa, hilang, rusak, atau dicuri.
Kehilangan dicatat sebagai tanda negatif (-).
Penyesuaian adalah jumlah barang yang mungkin diterima dari sumber lain
selain melalui sistem distribusi yang biasa atau jumlah barang yang mungkin
dikirim antar fasilitas (dipinjamkan/dikembalikan). Penyesuaian juga dapat
dilakukan untuk mengoreksi kesalahan perhitungan atau merekonsiliasi
perbedaan antara jumlah persediaan yang terlapor dengan hasil penghitungan
fisik ketika perbedaan telah diselidiki dan didokumentasikan dengan tepat.
Penyesuaian dapat dicatat sebagai tanda negatif (-) atau positif (+).
Terdapat tiga kegiatan utama yang terjadi dalam sistem pengelolaan logistik:
1. Barang disimpan di dalam persediaan,
2. Barang dipindahkan antar fasilitas, dan
3. Barang digunakan untuk investigasi atau ditransfer ke tempat yang lain
Oleh karena itu, diperlukan adanya berbagai formulir pencatatan dan pelaporan
pengambilan data dalam sistem informasi manajemen logistik (SIML) untuk
mengumpulkan dan melaporkan ketiga data penting tersebut karena ketiganya terkait
dengan tiga kegiatan utama yang disebutkan di atas. Setiap formulir pencatatan dan
pelaporan pengambilan data telah dirancang untuk dan disertakan dalam buku
panduan ini bersama instruksi terperinci mengenai pengisian setiap formulir pada
rangkaian PANDUAN KERJA..
Untuk surveilans apabila ada kejadian luar biasa ( KLB ) pengelolaan logistik sangat
penting untuk mengetahui kondisi barang/komoditas selalu ada.
Komponen :
1.
2.
3.
4.
5.
Layanan Pelanggan
Pemilihan Produk
Kuantifikasi dan Pengadaan
Manajemen Inventaris
Penyimpanan dan Distribusi
Semua komponen diatas adalah suatu siklus Logistik dan untuk mencapai
keberhasilan harus di dukung oleh :
1.
2.
3.
4.
III.
Dalam Pendistribusian dan Penerimaan Barang ada 4 hal penting yang harus
diperhatikan :
1. Pendistribusian harus terjadwal dengan baik.
2. Petugas atau sarana harus tersedia.
3. Diketahui oleh kedua belah pihak ( Pengirim dan Penerima Barang )
4. Sistem Pelaporan ( untuk menentukan berapa jumlah yang harus dikirimkan )
Alur Pendistribusian yang baik dapat berdasarkan data dari laporan bulanan yang
masuk berasal dari unit surveilans di propinsi maupun di kabupaten dan Puskesmas.
( Apabila Puskesmas melakukan penyimpanan logistik yang menunjang program
surveilans penanggulangan KLB )
Di bawah ini adalah alur pelaporan dan alur distribusi logistik yang dapat diterapkan
dalam mengelola logistik yang menunjang program surveilans penanggulangan KLB.
Alur Pendistribusian dan Pelaporan Logistik yang dibiayai oleh Pusat untuk
menunjang Program Surveilans Penanggulangan KLB
Alur Pendistribusian dan Pelaporan Logistik yang dibiayai oleh Propinsi untuk
menunjang Program Surveilans Penanggulangan KLB
2. Simpan komoditas
dalam ruang
penyimpanan yang
memiliki kondisi kering,
pencahayaan cukup,
dan berventilasi tidak
terkena langsung
paparan sinar matahari.
4. Letakkan peralatan
pemadam kebakaran di
tempat yang tersedia,
mudah dicapai, dan
digunakan. Latih para
petugas untuk
menggunakan alat
tersebut.
10
11
12
13
Catatan stok
14
adalah kombinasi antara formulir isian dan prosedur yang diperlukan untuk
mengumpulkan dan menangani data logistik. Data logistik yang paling
penting adalah jumlah dari tiap produk yang dipakai, yang ada dalam
persediaan, dan adanya kehilangan sepanjang rantai distribusi.
Data-data tersebut dapat dijadikan dasar untuk membuat perkiraan,
menetapkan jumlah yang akan dipesan pada proses pengadaan baik tingkat
Pusat maupun tingkat propinsi , menyesuaikan posisi stok di setiap gudang
atau tempat penyimpanan logistik lainnya. Dalam setiap sistem logistik,
sangat penting untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam
manajemen rantai suplai.
C. Jenis-jenis Pencatatan logistik
diperlukan 2 jenis
Catatan transaksi
b.
Catatan stok
a.
Catatan transaksi
setiap
transaksi.
Catatan transaksi dilakukan dengan menggunakan formulir Bukti
Pengeluaran dan Penerimaan Barang.
15
b.
Catatan Stok
b.
16
Tugas:
Langka
h
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tindakan
Nomor Bukti Pengeluaran:
Tuliskan Nomor Bukti
Pengeluaran.
Dikeluarkan ke: Tuliskan
nama dan lokasi fasilitas
penerima barang.
Tanggal pengeluaran:
Tuliskan tanggal pada hari itu.
Nomor Katalog: Tuliskan
nomor katalog untuk setiap
jenis barang yang dikeluarkan.
Nama barang: Tuliskan
deskripsi dari setiap jenis
barang yang dikeluarkan.
Catatan
17
Langka
h
7.
8.
9.
10.
Tindakan
Ukuran Kemasan: Tuliskan
ukuran kemasan dari setiap
jenis barang yang akan
dikeluarkan.
Jumlah yang Dikeluarkan:
Tuliskan jumlah setiap jenis
persediaan yang akan
dikeluarkan untuk fasilitas
penerima.
Catatan
18
Tugas:
Menerima barang
Puskesmas.
Dilaksanakan
Tujuan:
Waktu
di
Propinsi
atau
Kabupaten
atau
oleh:
Petugas
surveilans
atau
staf
lain
di
propinsi/kabupaten/puskesmas yang bertanggung jawab
untuk melakukan penerimaan dan penyimpanan barang
barang penunjang sistem surveilans.
Memeriksa dan menghitung barang yang diterima.
Melaporkan selisih yang terjadi antara jumlah pengeluaran
yang tercatat dengan jumlah penerimaan barang yang
sebenarnya diterima. Mencatatkan jumlah barang yang
diterima ke dalam persediaan.
pelaksanaan:
Setiap
kali
barang
propinsi/Kabupaten/Puskesmas
diterima
di
Bahan-bahan:
CATATAN:
19
Langkah
Tindakan
1.
Siapkan Bukti Pengeluaran dan
Penerimaan
2.
3.
4.
Catatan
Dua lembar salinan karbon Bukti
Pengeluaran dan Penerimaan juga
harus dikirimkan bersama dengan
barang-barang persediaan tersebut.
20
Langkah
Tindakan
5.
Tuliskan tanggal daluarsa
( Kalau Ada ) dengan jelas,
dengan angka berukuran besar
yang dituliskan dengan tinta
berwarna gelap, pada setiap
kardus persediaan yang
diterima. Lakukan penataan
ulang dan simpan barangbarang yang diterima pada rak
menurut prinsip FEFO/FIFO.
6.
Diterima oleh/ Paraf/ Tanggal:
Petugas yang berwenang untuk
menerima persediaan harus
menuliskan namanya,
membubuhkan paraf, dan
tanggal penerimaan pada Bukti
Pengeluaran dan Penerimaan
pada tempat yang telah
disediakan.
7.
Petugas yang menerima
persediaan barang harus
mengambil lembar Bukti
Pengeluaran dan Penerimaan
yang telah dibubuhi paraf dan
mengembalikan lembar asli ke
Pusat/Propinsi/Kabupaten.
8.
Perbarui Kartu Persediaan untuk
setiap jenis barang yang
diterima.
(Lihat PANDUAN KERJA 3:
Mengisi Kartu Persediaan
Catatan
FEFO = First to Expire, First Out
(barang yang daluarsa lebih dulu,
digunakan lebih dulu)
FIFO = First In, First Out
( Barang yang masuk lebih dulu,
digunakan lebih dulu )
21
22
Tujuan:
Waktu pelaksanaan:
Setiap kali barang diterima di Propinsi/Kabupaten/Puskesmas.
Bahan-bahan:
CATATAN:
23
Langkah
1.
2.
3.
4.
Tindakan
Pilih tindakan yang tepat:
BILA
Menerima atau mengeluarkan
jenis barang baru yang tidak
terdapat dalam persediaan,
atau untuk barang yang tidak
memiliki kartu persediaan. . .
Seluruh baris yang
digunakan untuk pencatatan
pada kartu persediaan telah
terisi untuk suatu jenis
barang dan diperlukan
penggunaan kartu
persediaan yang baru. . . .
Menerima atau mengeluarkan
barang yang terdapat dalam
persediaan yang memiliki
kartu persediaan. . . .
Lengkapi bagian atas Kartu
Persediaan:
Pada bagian atas Kartu
Persediaan yang tersedia,
tuliskan:
a) Nama Barang
b) Deskripsi Barang
c) Nomor Katalog
d) Unit
e) Ukuran Kemasan
Tanggal: Petugas yang
bertanggung jawab untuk
mengelola barang surveilans
harus menuliskan tanggal
transaksi atau penyesuaian
persediaan di kolom pertama.
Catatan
MAKA
Ke Langkah 2.
Ke Langkah 2.
Ke Langkah 3.
24
Langkah
5.
6.
7.
Tindakan
Catatan
Jumlah yang Diterima diambil dari
Bukti Pengeluaran dan Penerimaan
25
Langkah
8.
Tindakan
Catatan
Penyesuaian yang terjadi dapat
berupa angka positif (+) atau negatif
(-).
Penyesuaian adalah jumlah setiap
barang yang diterima atau dikeluarkan
dari persediaan fasilitas yang tidak
diterima dari Gudang
Pusat/Propinsi/Kabupaten, yang
digunakan.
Penyesuaian juga dapat dilakukan
untuk mengoreksi kesalahan kalkulasi
atau merekonsiliasi selisih yang terjadi
antara Persediaan Akhir dan
penghitungan fisik. Alasan terjadinya
selisih harus diselidiki dan dicatat
dalam kolom Keterangan.
26
Langkah
Tindakan
9.
10.
Catatan
Persediaan Akhir berubah setiap kali
ada pengeluaran, penerimaan,
kehilangan, atau pemindahan barang
dari persediaan karena alasan
daluarsa atau kerusakan.
Persediaan akhir dapat diperoleh
dengan menjumlahkan atau
mengurangi seluruh kolom yang
terdapat pada kartu persediaan, atau
dengan melakukan penghitungan fisik.
Jumlah yang diperoleh melalui
penghitungan fisik lebih akurat. Angka
persediaan akhir yang diperoleh
melalui penghitungan fisik lebih
penting daripada yang diperoleh
melalui hitungan matematis di atas
kertas. Setiap selisih yang terjadi
antara persediaan akhir matematis
dengan penghitungan fisik harus
diselidiki dan dicatat dalam kolom
Keterangan. Penghitungan fisik harus
dilakukan pada setiap akhir bulan.
Persediaan Akhir dari suatu jenis
barang dalam persediaan yang dicatat
pada lema terakhir di Kartu
Persediaan, harus dimasukkan
sebagai Persediaan Awal pada lema
pertama ketika mulai menggunakan
kartu persediaan yang baru untuk
barang tersebut.
Hal ini diperlukan untuk mevalidasi
transaksi atau penyesuaian
persediaan yang terjadi. Hal ini
merupakan langkah pemeriksaan
kualitas untuk mencegah petugas
yang tidak memiliki tanggung jawab
menuliskan pada kartu persediaan.
27
Langkah
11.
Tindakan
Keterangan: Tuliskan setiap
alasan terjadinya kehilangan
atau penyesuaian persediaan
yang tersedia, atau komentar
lainnya yang relevan.
Catatan
Kolom Keterangan digunakan untuk
mencatat:
Setiap alasan terjadinya
kehilangan atau kerusakan akibat
daluarsa, kondisi ruang
penyimpanan yang tidak memadai,
atau pencurian.
Setiap alasan terjadinya
penyesuaian persediaan yang
tersedia (hal ini termasuk
penyesuaian positif atau negatif
yang disebabkan oleh pengiriman
barang antar . ).
Pada Gudang
Pusat/Propinsi/Kabupaten, kolom
Keterangan dapat digunakan untuk
mencatat berbagai sumber yang
berbeda dari jumlah setiap barang
yang diterima, misalnya pemasok
lokal, donor internasional.
Jumlah yang Diterima atau Jumlah yang Dikeluarkan telah dituliskan pada
kolom yang tepat pada Kartu Persediaan.
Jumlah barang yang hilang telah dituliskan pada kolom Hilang dan penjelasan
mengenai penyebab kehilangan telah dituliskan pada kolom Keterangan.
Jumlah penyesuaian positif (+) dan/ atau negatif (-) telah dikalkulasikan dan
dituliskan pada kolom Penyesuaian.
Penghitungan fisik telah dilaksanakan dan hasilnya dituliskan pada kolom
Persediaan Akhir.
Petugas yang berwenang telah membubuhkan parafnya pada kolom Paraf untuk
melengkapi transaksi atau penyesuaian persediaan yang terjadi.
28
dipergunakan
oleh
dipergunakan
di
Langka
h
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tindakan
Siapkan formulir Laporan:
Catatan dan Laporan Data
SIML yang kosong.
Catatan
Formulir Laporan: Catatan dan
Laporan Data SIML adalah formulir
yang digunakan untuk mencatat
jumlah barang yang digunakan setiap
minggu di
Propinsi/Kabupaten/Puskesmas.
29
Langka
h
7.
8.
Tindakan
Catatan
30
31
PANDUAN KERJA 4.B: Melengkapi Catatan dan Laporan Data SIML Bulanan
Tugas:
Waktu
Bahan-bahan:
CATATAN:
Langkah
Tindakan
1.
Siapkan formulir: Catatan dan
Laporan Data SIML yang
kosong.
2.
Catatan
Formulir Catatan dan Laporan Data
SIML adalah formulir yang digunakan
untuk mencatat jumlah barang yang
digunakan setiap minggu di
Propinsi/Kabupaten/Puskesmas
Persediaan Awal di Kolom A. adalah
angka yang sama dengan yang
tertera pada Persediaan Akhir di
Kolom F. dari laporan bulan
sebelumnya.
32
Langkah
Tindakan
3.
Jumlah yang Diterima:
Tuliskan jumlah keseluruhan
setiap jenis barang yang
diterima selama bulan tersebut
di Kolom B.
4.
5.
Catatan
Lihat salinan Bukti Pengeluaran dan
Penerimaan yang harus diarsipkan di
Propinsi/jKabupaten/Puskesmas
setiap kali menerima barang
persediaan dari Gudang
Pusat/Propinsi/Kabupaten.
Bila Propinsi/Kabupaten/Puskesmas
menerima barang lebih dari satu kali
selama bulan tersebut, jumlah
keseluruhan dari setiap jenis barang
yang diterima harus ditambahkan dari
kolom Jumlah yang Diterima di
Bukti Pengeluaran dan Penerimaan.
Verifikasi jumlah setiap jenis barang
yang termasuk dalam persediaan
barang telah dituliskan dalam kolom
Mg1, Mg2, Mg3, Mg4, dan Mg5. Bila
tidak ada bahan yang digunakan
dalam minggu tersebut, tulis 0 (nol).
Jumlahan total setiap jenis barang
yang digunakan pada setiap minggu
dan tuliskan hasilnya di kolom
TOTAL.
Hilang adalah jumlah barang yang
hilang karena daluarsa, kondisi ruang
penyimpanan yang tidak memadai
(misalnya, suhu ruangan
penyimpanan yang tidak sesuai
prosedur), kerusakan, atau
pencurian.
Tuliskan alasan kehilangan di bagian
Keterangan pada bagian pada bawah
laporan.
33
Langkah
Tindakan
6.
Penyesuaian (+/-): Tuliskan
jumlah persediaan penyesuaian
positif atau negatif yang ada
selama bulan tersebut di Kolom
E.
Catatan
Penyesuaian dapat berupa angka
positif (+) atau negatif (-). Bila
terdapat lebih dari satu penyesuaian
untuk jenis barang yang sama pada
bulan tersebut, tambahkan atau
kurangi penyesuaian individu untuk
mengkalkulasi jumlah persediaan
penyesuaian.
Contoh:
Masker
+10 ditambahkan karena adanya
kiriman persediaan dari
Propinsi/Kabupaten
- 3 dikurangi karena adanya
selisih dalam penghitungan fisik
= Total Penyesuaian +7 vial
Jumlah barang di
propinsi/Kabupaten/Puskesmas yang
bukan diterima dari Gudang
Pusat/Propinsi/Kabupaten harus
dicatat sebagai penyesuaian positif.
(misalnya, kiriman barang yang
diterima dari tempat lain / Donor )
Jumlah barang yang dipindahkan dari
persediaan selain untuk digunakan
dalam kasus, atau bukan karena
hilang, harus dicatat sebagai
penyesuaian negatif (misalnya
kiriman barang ke tempat lain)
Penyesuaian yang positif atau negatif
juga dapat dilakukan untuk
merekonsiliasi selisih antara
persediaan akhir yang diperoleh
secara matematis dengan yang
diperoleh melalui penghitungan fisik.
Tuliskan alasan terjadinya
penyesuaian dalam bagian
Keterangan.
34
Langkah
Tindakan
7.
Persediaan Akhir: Hitung
persediaan akhir dengan
menjumlahkan atau mengurangi
angka yang terdapat dalam
Kolom A. hingga E., dan tuliskan
hasilnya pada Kolom F. untuk
setiap jenis bahan pengambilan
spesimen SARI yang tersedia.
Catatan
Rumus untuk menghitung Persediaan
Akhir di Kolom F. adalah:
( A + B C ) D +/- E = F
(Persediaan Awal + Jumlah yang
Diterima Jumlah Keseluruhan yang
Digunakan) - Hilang +/- Penyesuaian
= Persediaan Akhir
Contoh:
Bila Persediaan Awal Masker adalah
100 , 50 diterima pada bulan
tersebut, 70 digunakan selama bulan
tersebut, 5 rusak, dan 20 dikirimkan
ke tempat lain, maka kalkulasi
Persediaan Akhir adalah:
(100 + 50 70) 5 - 20 = 55
8.
9.
MAKA:
35
Langkah
Tindakan
Bila hasil Penghitungan Fisik dan hasil
Persediaan Akhir secara matematis tidak
sama untuk suatu jenis barang (selisih
dapat bernilai positif (+) atau negatif (-).
Catatan
Periksa data yang dimasukkan ke
dalam setiap kolom dan ulangi
penghitungan matematis untuk
mengetahui apakah ada kesalahan
dalam penghitungan.
Masukkan hasil penghitungan fisik
sebagai persediaan akhir di Kolom
F. dan tuliskan selisihnya (positif
atau negatif) di kolom Penyesuaian
sehingga hasil persediaan akhir
secara matematis sama dengan
hasil penghitungan fisik.
Contoh:
Bila hasil penghitungan fisik adalah 52
, maka artinya 3 lebih sedikit dari
persediaan akhir yang berjumlah 55.
Setelah menyelidiki alasan terjadinya
selisih, maka lakukan penyesuaian
terhadap persediaan akhir dengan
memasukkan - 3 di kolom
Penyesuaian sehingga persediaan
akhir sekarang bernilai 52.
Tuliskan alasan terjadinya
penyesuaian di bagian Keterangan.
10.
11.
12.
36
Langkah
Tindakan
13.
Penyerahan laporan:
Serahkan laporan yang telah
diotorisasi ke Koordinator pada
tanggal 5 setiap bulannya untuk
bulan yang dilaporkan. simpan
satu lembar salinannya untuk
diarsipkan.
14.
Pindahkan Persediaan Akhir di
Kolom F. ke Persediaan Awal di
Kolom A. formulir Catatan dan
Laporan Data SIML untuk bulan
berikutnya.
Catatan
Propinsi/Kabupaten/Puskesmas yang
membuat laporan secara elektronis
harus mengirimkan laporannya
melalui email ke Koordinator
.
Contoh:
Bila pada Persediaan Akhir di Kolom
F. terdapat 52 pada akhir bulan
Oktober, maka 52 menjadi
Persediaan Awal di Kolom A.:
Catatan dan Laporan Data SIML
untuk bulan November.
37
LAMPIRAN
a. Formulir Bukti Pengiriman dan Penerimaan
b. Kartu Persediaan/Stok
c. Laporan Bulanan
38
Sistem Surveilans
BUKTI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN
No. Bukti Pengeluaran
________________________________
Dikeluarkan ke:
________________________________________
Tanggal Pengeluaran:
____________________________________
Nomor
Katalog
Nama Barang
Unit
Ukuran
Tanggal
Kemasan Kadaluarsa
Jumlah Jumlah
yang
yang Keterangan
Dikeluarkan Diterima
Dikeluarkan oleh:
Paraf:
Tanggal:
Diterima oleh:
Paraf:
Tanggal:
39
Sistem Surveilans
KARTU PERSEDIAAN
Nama Barang
:
Deskripsi Barang
:
Nomor Katalog
:
Unit
:
Ukuran Kemasan
:
Persediaan
Tanggal
Awal
Jumlah
Jumlah
Penyesuaian Persediaan
yang
yang
Hilang
Paraf Keterangan
(+/-)
Akhir
Diterima Dikeluarkan
40
41