Kasus
Topik: Glaukoma Sekunder et causa Katarak Hipermatur
Tanggal (kasus): 18 Desember 2015
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Perempuan usia 47 tahun dengan keluhan mata kiri merah dan nyeri
Tujuan :
-
medikamentosa
Mampu melakukan edukasi kepada pasien Glaukoma sekunder ec. Katarak hipermatur
Bahan bahasan:
Cara membahas:
TinjauanPustaka
Riset
Kasus
Audit
Diskusi
Pos
Data pasien:
Nama: Ny. N
Nama wahana : RSUD Abdul Aziz Telp: Terdaftar sejak : 18 Desember 2015
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / gambaran klinis : Glaukoma Sekunder et causa katarak hipermatur, mata kiri merah dan nyeri sejak 4 hari SMRS.
Sebelum mata merah pasien sudah mengeluh nyeri pada mata kiri dan nyeri kepala sebelah kiri yang dirasakan 2 minggu SMRS.
Keluhan dirasakan semakin memberat penglihatan menjadi kabur dan silau serta menggangu tidur karena nyeri. Riwayat katarak 5
tahun yang lalu dan dioperasi pada mata kanan. Keadaan umum baik, status generalis dalam batas normal.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien mengobati sendiri dengan tetes mata yang dibeli di warung
3. Riwayat Kesehatan/penyakit : Mengeluh sakit yang sama (-), HT (+), DM (-), Asma dan penyakit jantung (-), riwayat operasi
katarak 5 tahun yang lalu (+), Riwayat trauma (-)
4. Riwayat keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa, Riwayat HT (-)
5. Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Lain-lain (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai
dengan FASILITAS WAHANA.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : baik
- Tanda Vital
a. Kesadaran : compos mentis
b. TD
: 130/ 90 mmHg
c. Nadi
: 82 x/ menit, reguler isi cukup
d. T
: 37,o,C
e. RR
: 20 x/ menit
- Status Generalis :
a. Kepala
b. Mata
: (status oftalmologis)
c. Telinga
d. Hidung
e. Mulut
f. Tenggorokan
g. Leher
: JVP tidak meningkat, kelenjar getah bening tidak membesar, kaku kuduk (-)
h. Thoraks
Paru
: gerakan pernapasan simetris, sonor,SN vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
: iktus kordis tidak terlihat, batas jantung dbn, BJ1/BJ2 reguler, murmur (-), gallop (-)
i. Abdomen
j. Ekstremitas
: akral hangat (+/+), pitting oedem (-/-), capillary refill time < 2 detik
- Status Oftamologis
OD : VOD >1/60, lain-lain dbn
OS : VOS 1/~,injeksi silier (+), COA dalam, Pupil midriasis RCL (-) RCTL (-) Lensa keruh,. Vitreous humor tidak dapat diperiksa
dan pada funduskopi reflek fundus (-).
Pemeriksaan Tekanan intraokuler OD : normal perpalpasi, OS: 37,2 mmHg
7. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 13,6 gr/dl, leukosit 12.000/ul, trombosit 200.000/ul, hematokrit 37,5%, SGOT 21 u/l, PT 9 u/l, ureum 35 mg/dl, creatinin 1,2
GDS 100mg/dl, HBs Ag negatif.
Daftar pustaka
1. IlyasS.Glaukomadalamilmupenyakitmata.Ed3.Cetakanke4.Jakarta:BalaiPenerbitFKUI;2007.Hal:8,167170,212216
2. Vaughan DG, Eva RP, Asbury T. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika. Jakarta. 2000.hal : 220-38.
3. Ilyas S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. hal : 97-100.
4. Ilyas S, Tanzil M, Salamun, Azhar Z. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2000. hal : 155-72.
5. JamesB,ChewC,BronA.AnatomidalamOftalmologi.EdisiIX.Erlangga.Jakarta2006;117
6. AmericanAcademyofOphthalmology:Basicandclinicalsciencecourse20032004.
7. GerhardKL,Oscar,Gabriele,Doris,Peter.Ophtalmologyashorttextbook.Secondedition.ThiemeStuttgart:NewYork.2007
8. JaneO,LorraineC.Ophthalmologyataglance.Blsckwellsciene.2005.
9. Jerald A Bell..Ocular Hypertension. In : E Medicine [online].
2008. Available
from:http://www.emedicine.com/ocularhipertention.html
10. Ilyas S. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2000. hal : 117-37.
Hasil pembelajaran:
1.
2.
3.
4.
GlaukomaPrimer
a. Dewasa
- Glaukomasimpleks(glaukomasudutterbuka,glaukomakronis)
- Glaukomaakut(suduttertutup)
b. Kongenital/Juvenil
2. GlaukomaSekunder
a. Suduttertutup
b. Sudutterbuka
Vaughanmengklasifikasikanglaukomaadalahsebagaiberikut1,2
1.
2.
3.
4.
GlaukomaPrimer
a.
Glaukomasudutterbuka(glaukomasimpleks)
b.
Glaukomasuduttertutup
GlaukomaKongenital
a.
Primeratauinfantil
b.
Menyertaikelainankongenitallainnya
GlaukomaSekunder
GlaukomaAbsolut
GlaukomaPrimer
GlaukomaSudutTerbuka(GlaukomaSimpleks)
Glaukomasimpleksadalahglaukomabentukglaukomayangpenyebabnyatidakdiketahui.Merupakansuatuglaukomaprimeryang
ditandaidengansudutbilikmataterbuka. Padaglaukomaini,hambatanaliranakuoshumormungkinterdapatpadatrabekulum,kanal
Schlemndanpleksusvenadidaerahintrasklera.Padaglaukomasimplekstekananbolamatasehariharitinggi,seringtidakadakeluhan,
yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan fungsi tanpa disadari oleh penderita. Gangguan saraf optik berupa
penciutanlapangpandang.Glaukomaprimeryangkronisseringtidakdiketahui,karenakeluhanpasienamatsedikitatausamar.Misalnya
matasebelahterasaberat,kepalapeningsebelah.Pasientidakmengeluhadanyahalodanmemerlukankacamatakoreksiuntukpresbiopi
lebihkuatdibandingusianya.Kadangkadangtajampenglihatantetapnormalsampaikeadaanglaukomanyasudahberat.1,7
GlaukomaSudutTertutup
Namainididasarkankeadaansudutyangtampakpadagonioskopi.Glaukomaprimersuduttertutup,bilaterdapatkenaikanmendadak
daritekanan intraokuler, yangdisebabkanpenutupansudutCOA yangmendadak olehakariris,sehinggamenghalangi samasekali
keluarnyaakuoshumoryangmelaluitrabekula. Karenaglaukomainitimbulnyamendadakdisertaitandatandakongesti,makadisebut
glaukomaakutkongestifatauglaukomaakut.Padasudutbilikmatayangsempit,letaklensamenjadilebihdekatkeiris,sehingaaliran
cairanbilikmatadariCOPkeCOAterhambat.Inilahyangdisebuthambatanpupil.Halinidapatmenyebabkanmeningkatnyatekanandi
dalam bilik mata belakang dan mendorong iris ke depan. Pada COA yang memang sudah sempit, dengan adanya dorongan ini
menyebabkanirismenutupijaringantrabekula,sehinggacairanbilikmatasukaruntukkeluardanterjadilahglaukomasuduttertutup4.
GlaukomaSekunder
Glaukomasekunderadalahglaukomayangdiketahuipenyebabnya.Dapatdisebabkanataudihubungkandengankeadaankeadaanatau
penyakityangtelahdideritasebelumnyaataupadasaatitu,yangdapatmenyebabkanterjadinyapeningkatantekananintraokuler.2,8
GlaukomaSekunderSudutTerbuka
Glaukomadimanatidakterdapatnyakelainanpadapangkalirissertakorneaperifermelainkanterhambatnyaaliranhumoraquosdi
jalinantrabekuler.Bentukdariglaukomasekundersudutterbukaantaralain;9
a. Glaukomapigmentasi
Sindrominidisebabkanolehdegenerasiepitelpigmenirisdankorpussiliaris.Granulapigmenterkelupasdariirisakibatfriksidengan
seratseratzonulardibawahnyasehinggaterjaditransiluminasiiris.Pigmenmengendapdipermukaankorneaposterior(Krukenbergs
spindle)dantersangkutdijalinantrabekular,mengganggualirankeluarhumoraquos.Sindrominiterjadipalingseringpadapria
miopiausiaantara2540tahunyangmemilikibilikmatadepanyangdalamdengansudutbilikmatayanglebar.
b. Sindrompseudoexfoliasi
Pada sindrom eksfoliasi, dijumpai endapanendapan bahan berserat mirip serpihan di permukaan lensa anterior (berbeda dengan
eksfoliasi kapsul lensasejati akibat pajanan terhadap radiasiinframerah, yaknikatarak glass blower),prosesus siliaris, zonula,
permukaanposterioriris,damdijalinantrabekular(disertaipeningkatanpigmentasi).
c. Glaukomaakibatsteroid
Kortikosteroid topikal dan periokular dapat menimbulkan sejenis glaukoma yang mirip dengan glaukoma primer sudut terbuka,
terutamapadaindividudenganriwayatkeluarga. Halinikemungkinandisebabkankarenameningkatnyadepositmukopolisakarida
yangterdapatpadahumoraquossehinggadrainasenyaterganggu.
d. GlaukomaFakolitik
Sebagiankatarakstadiumlanjutdapatmengalamikebocorankapsullensaanterior,sehinggaproteinproteinlensayangmencairmasukke
10
bilikmatadepan.Jalinantrabekularmenjadioedemadantersumbatolehproteinproteinlensadanmenimbulkanpeningkatanmendadak
tekananintraokular.
GlaukomaSekunderSudutTertutup
Glaukoma sekunder sudut tertutup sama halnya dengan glaukoma primer sudut tertutup, dimana terjadinya peninggian tekanan
intraokulerdisebabkanadanyahambatanataublokadepadatrabekularmeshwork.Penyebabdariglaukomasekundersuduttertutupantara
lain;7,8a)Uveitisdimanatekananintraokulerbiasanyalebihrendahkarenakorpussiliarisyangmeradangkurangberfungsidenganbaik.
Namun,jugadapatterjadipeningkatanTIOmelaluibeberapamekanismeyangberlainan.Jalinantrabekulardapattersumbatolehselsel
radangdaribilikmatadepan,disertaiedemasekunderataukadangkadangterlibatdalamprosesperadanganspesifikdiarahkankeselsel
trabekula(trabekulitis).b)Trauma,Cederakontusiobolamatadapatdisertaipeningkatandinitekananintraokularakibatperdarahanke
bilikmatadepan(hifema).Darahbebasmenyumbatjalinantrabekular,yangjugamengalamiedemaakibatcedera.4,9,12
E. Patofisiologi
Padaglaukomatekananintraokularberperanpentingolehkarenaitudinamikatekanannyadiperlukansekali.Dinamikainisaling
berhubunganantaratekanan,tegangandanregangan.7,9Tingginyatekananintraokulertergantungpadabesarnyaproduksiaquoeushumor
olehbadansiliardanpengalirankeluarnya.Besarnyaalirankeluar aquoeushumor melaluisudutbilikmatadepanjugatergantungpada
keadaansudutbilikmatadepan,keadaanjalinantrabekulum,keadaankanalSchlemmdankeadaantekananvenaepisklera.Mekanisme
utamapenurunanpenglihatanpadaglaukomaadalahatrofiselgangliondifus,yangmenyebabkanpenipisanlapisanseratsarafdaninti
bagian dalam retina dan berkurangnya akson di saraf optikus. Iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi, dan prosesus siliaris
memperlihatkandegenerasihialin.2Diskusoptikusmenjadiatrofidisertaipembesarancekunganoptikusdidugadisebabkanoleh;gangguan
pendarahanpadapapilyangmenyebabkandegenerasiberkasserabutsarafpadapapilsarafoptik(gangguanterjadipadacabangcabang
sirkulusZinnHaller).Tekananintraokuleryangtinggisecaramekanikmenekanpapilsarafoptikyangmerupakantempatdengandaya
11
tahanpalinglemahpadabolamata.Bagiantepipapilsarafoptikrelatiflebihkuatdaripadabagiantengahsehinggaterjadicekunganpada
papil saraf optik. Bila tekanan bola mata naik serabut syaraf ini akan tertekan dan rusak serta mati. Kematian sel tersebut akan
mengakibatkanhilangnyapenglihatanyangpermanen.2,8
Gambar2.Glaukomasudutterbuka(B)danglakuomasuduttertutup(C)
F. GejalaKlinis4
a.
Faseprodormal(fasenonkongestif)
Pasienakanmengeluhkanpengelihatankabur,sakitkepala,sakitpadamatadanterdapathalo(gambaranpelangi)sekitarlampu.Pada
pemeriksaanfisikdidapatkanakomodasilemah,injeksiperikornea,korneaagaksuramkarenaedem,bilikmatadepandangkal,pupil
melebar,danreaksicahayalambat.
b.
Fasekongestif
Keluhanberupasakitkepalayanghebatsampaimuntahmuntah.Palpebrabengkak,Konjungtivabulbi:hiperemis,kemosis,injeksi
silier,injeksikonjungtiva,injeksiepisklera,korneakeruh, bilikmatadepandangkal,iris:gambaran,corakbergaristidaknyata,
karenaedema,berwarnakelabu,pupil:melebar,kadangmidriasistotal,reflekscahayamenurunsekaliatautidaksamasekali.
12
G. PemeriksaanPenunjang10
- Tajampenglihatan
- Tonometri
- Gonioskopi
- LapangPandang(perimetry)
- Oftalmoskopi
- Tonografi
- TesProvokasi
H. Penatalaksanaan
Sasaranutamapengobatanglaukomaadalahuntukmenurunkantekananintraokulersehinggadapatmencegahterjadinyapenurunan
lapanganpandangdanketajamanpenglihatanlebihlanjutyangberujungpadakebutaandengancaramengontroltekananintraokuler
supayaberadadalambatasannormalbaiksecaramedikamentosamaupunnonmedikamentosa.8,10
Planning
Pada pasien dilakukan penatalaksanaan farmakologis untuk mengurangi TIO. Setelah tekanan intraokuler turun dipertimbangkan untuk
melakukan tindakan operatif. Obat yang didapat :
IVFD RL 16 tpm
Inf.Manitol 20% 60 tpm 250cc
Inj. Ketorolac 3 x 1 amp
C. Carpin 2% 6 x 1gtt OS
C. Timolol 0,5% 2 x 1 gtt OS
Glaukon 3 x 1 tab
13