AN
SAMPAH
PENGELOLAAN SAMPAH
pengumpulan ,
pengangkutan ,
pemrosesan,
pendaur-ulangan atau pembuangan dari
material sampah.
mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber
TUJUAN
PENGOLAHAN SAMPAH
Sampah adalah : semua zat/benda yang sudah
tidak terpakai lagi, baik berasal dari rumahrumah maupun proses industri.
Sampah dibagi :
Berdasar ciri dan karakteristik:
Garbage : sisa-sisa pengolahan ataupun sisa
- sisa makanan yang mudah membusuk
Rubbish :
yang tidak membusuk: mis
kayu, kertas
yang tidak terbakar: kaleng,
kawat dsb
Berdasar pada zat kimia yang terkandung:
Organik : sisa-sisa makanan daun, sayur,
PENYIMPANAN SAMPAH
PENGUMPULAN SAMPAH:
1.
2.
3.
Perorangan: masing-masing
Pemerintah: truk, gerobak
Swasta: hanya mengambil sampahsampah tertentu sbg bahan baku
pada perusahaan, mis pembuatan
kertas, karbon, plastik
METODA PEMBUANGAN
- Pembakaran/pengkremasian
PEMBUANGAN SAMPAH
Land fill
sampah dibuang pada tanah dataran
rendah ini baik untuk jenis rubbish
Sanitary land fill
sampah dibuang pada dataran rendah,
kemudian ditutup lagi dengan tanah kirakira 60 cm
Individual incineration
sampah dikumpulkan kemudian dibakar
sendiri
Incineration dengan incinerator khusus
biasanya dilakukan pemerintah, sampah
yang telah dikumpulkan dibakar dalam
incinerator khusus (alat pembakar
sampah)
Hogfeeding
sebagai pakan ternak, misal sisa
sayuran, ampas pembuatan
tapioka/tahu
Recycling
untuk mengurangi jumlah sampah,
diambil yang masih bisa dipakai
misal gelas-gelas, kertas-kertas,
logam-logam dan kemudian dibuat
barang baru misal karton, plastik
alat-alat dari gelas dsb
Salvaging
pemanfaatan sampah yang
dapat dipakai kembali misal
kertas bekas. Bahayanya
menularkan penyakit
Reduction
menghancurkan sampah
(garbage) sampai ke bentuk
lebih kecil, kemudian diolah
untuk menghasilkan lemak
Pembakaran/pengkremasian adalah
Pengkremasian dan pengelolaan
sampah lain yg melibatkan temperatur
tinggi bisa disebut "Perlakuan panas".
Kremasi merubah sampah menjadi
panas, gas, uap dan abu. Merupakan
cara yang praktis untuk membuang
bbrp jenis sampah berbahaya,
contohnya sampah medis (biologis).
kontroversial karena menghasilkan
Kompos
Pengolahan sampah garbage dilakukan
secara
biologis dan berlangsung dalam
keadaan
aerobik dan anaerobik..
Proses dekomposisi sampah dengan
bantuan
bakteri akan menghasilkan
kompos/humus
anareobik sangat lambat dan bau
2.
Mekanis
kompos dibuat dalam waktu singkat
pabrik. Sampah yang telah
dipisahkan (organik) dipotong kecilkecil dimasukan kedalam digester
stabilisator agar terjadi
dekomposisi, yang didalamnya
dilakukan pengaturan suhu,
pengaliran udara dan pengadukan
sampah kompos jadi 3 5 hari
bisa ditambah zat kimia tertentu
untuk keperluan tanaman (mis.
Gas Bio
Bahan bakar yg dihasilkan oleh proses
fermentasi dan proses pembusukan oleh
bakteri anaerobik thdp bahan-bahan organik,
(kot.manusia, kot. hewan, sisa-sisa pertanian
atau campurannya) pd alat yang dinamakan
penghasil gas bio. Proses harus berlangsung
dalam kondisi yang baik (tingkat kelembaban
yg sesuai, suhu yang tetap dan pH netral)
Keuntungan:
- memiliki nilai ekonomis tinggi
- sumber energi alternatif
- mengurangi dampak akibat pembuangan
kotoran yg tdk diolah
SANITARY LANDFILL
TPA jenis ini menerapkan sistem
pengendalian pencemaran akibat sampah
yang sangat ketat. Setiap hari sampah harus
dipadatkan dan ditutup kembali dg lapisan
tanah buldozer. Lapisan dasar TPA
menggunakan bahan ttt sehingga lindi tidak
meresap ke air tanah, melainkan dialirkan ke
instalasi pengolahan lindi. Sanitary Landfill
juga dilengkapi dengan jaringan pipa gas
untuk mengendalikan gas methana
(kebakaran) yang timbul akibat proses
biokimia yg terjadi pada sampah di TPA. Yg
timbul biaya besar
OPEN DUMPING
Karena sanitary landfill membutuhkan biaya
tinggi, umumnya TPA yang ada di kota-kota
besar di Indonesia menggunakan metoda
penimbunan terbuka (open dumping).
Sampah yang ditimbun dibiarkan terbuka
atau tidak ditutup secara harian dg tanah,
dan sistem pengumpulan dan pengolahan
lindi tidak optimal. Gas methana yang timbul
akibat reaksi biokimia sampah tdk
dikendalikan shg sering terjadi kebakaran di
TPA. Ini sgt merusak lingkungan dan menjadi
sumber berbagai penyakit dan masalah
lainnya spt longsor.
Terhadap kesehatan
Terhadap
lingkungan
Estetik kurang
Bau busuk krn ada proses
pembusukan
Pencemaran udara & bahaya
kebakaran
saluran air menjadi dangkal
Musim hujan dapat menyebabkan
banjir mengakibatkan kerusakan
fasilitas masyarakat
Penggabungan secara
terintegrasi antara
Incinerator, Komposting, IPAL,
Pengolahan sludge, dan sistem
energi supaya operasional
pengolahan sampah tidak
mahal
1.
2.
Ramah lingkungan:
Dengan incinerator sampah yang non
degradable dapat dibakar dengan
kemampuan mendestruksi sampah menjadi
abu sampai dengan 90 %. Abu nya dapat
dimanfaatkan sbg tanah urug /sebagai
bahan pencampur pd pembuatan batako.
Dengan adanya sistem sanitasi dan IPAL
dapat dicegah adanya pencemaran air lindi
(leacheate) untuk menghindari beberapa
penyakit menular dan bau yang tidak enak.