Tiada kata yang patut kita ucapkan kecuali puji syukur atas segala nikamt
yang telah diberikan oleh ALLAH SWT kepada kita, nikmat yang tak ada seorang
manusiapun yang mampu untuk menghitungnya. Dengan nikamt_Nya itulah maka
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya, dan tanpa hambatan
yang berarti. Ucapan terima kasih juga tak lupa kami ucapkan kepada seluruh
pihak yang turut membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini berjudul Abortus Kriminalis,Abortus kriminalis
merupakan suatu tindakan pengguguran kandungan secara ilegal.Dalam makalah
ini kami akan membahasa lebih detail mengenai hal tersebut,dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua.
Kami sadar bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk
yang paling sempurna diantara ciptaan-Nya. Namun tidak ada manusia yang
memiliki kesempurnaan yang utuh, oleh karena itu jika dalam makalah kali ini
kami memiliki kesalahan, mohon masukan dan kritikan yang konstruktif demi
kesempurnaan tugas yang akan datang.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB.II KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Defenisi .....................................................................................................
Klasifikasi..................................................................................................
Etiologi......................................................................................................
Faktor Predisposisi....................................................................................
Paofisiologi................................................................................................
Gambaran Klinik ......................................................................................
Penatalaksanaan ........................................................................................
Pengkajian ................................................................................................
Penyimpangan KDM.................................................................................
Diagnosa Keperawatan .............................................................................
Tujuan .......................................................................................................
Intervensi ..................................................................................................
Rasional ....................................................................................................
Evaluasi.....................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PE N D AH U L U AN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman,tindak-tindak kriminalitas yang diluar
nalar kita begitu marak terjadi, entah karena gaya hidup dan budaya yang
mulai terkikis sedikit demi sedikit oleh budaya barat, atau karena kita sebagai
umat islam yang acuh tak acuh lagi dengan esensial ajaran islam itu
sendiri.Begitu di sayangkan ketika kita melihat dan mendengar berita baik dari
media
maupun
di
lingkungan
kita
sendiri
bahwa
seorang
telah
notabene
merupakan
penerus
bangsa
yang
seharusnya
Adpun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan ulasan
yang lebih rinci mengenai abortus kriminalis.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Defenisi
Abortus berdasarkan definisi medis adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Anak baru mungkin hidup di luar kandungan kalau beratnya telah
mencapai 1000 gram atau umur kehamilan 28 minggu. Ada yang
mengambil batas abortus bila berat anak kurang dari 500 gram, setara
dengan umur kehamilan 22 minggu. Berdasarkan variasi berbagai batasan
yang ada tentang usia / berat lahir janin viable (yang mampu hidup di luar
kandungan),
akhirnya
ditentukan
suatu
batasan
abortus
sebagai
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau usia
kehamilan 20 minggu.(terakhir, WHO/FIGO 1998 : 22 minggu).
Dari aspek kedokteran forensik yang diartikan dengan keguguran
kandungan adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadia
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40
minggu). Dari segi medikolegal maka istilah abortus, keguguran, dan
kelahiran prematur mempunyai arti yang sama dan menunjukkan
pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang cukup.
Aborsi kriminal adalah kerusakan atau pengguguran janin dari
rahim ibu oleh orang lain secara paksa, yaitu, jika tidak ada indikasi
terapeutik untuk operasi. Kejahatan ini dinyatakan sebagai tindak pidana
jika aborsi yang dilakukan berakibat fatal. Jika wanita tersebut meninggal
akibat prosedur yang dilakukan oleh aborsionis dan orang lain yang
berkaitan dengan kejahatan tersebut, seperti ahli anestetik atau perawat,
akan dituntut dengan pasal pembunuhan. Bahkan saudara atau teman yang
menemaninya ke aborsionis dinyatakan bersalah sebagai rekan kejahatan,
jika dapat dibuktikan bahwa orang tersebut mengetahui tujuan
kunjungannya. Hukum menekankan pada maksud-maksud ilegal di balik
tindakan dan tentang semua hal yang berhubungan dengan kejahatan
sebagai prinsip-prinsip kesalahan. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah individu yang memberi anjuran dan meresepkan obat-obatan, atau
`berusaha menggugurkan kandungan dengan cara lain; jika terjadi
B. Klasifikasi
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan/ Alamiah atau Abortus Spontaneus
2. Aborsi Buatan/ Sengaja atau Abortus Provocatus Criminalis
3. Aborsi Terapeutik/ Medis atau Abortus Provocatus Therapeuticum
Aborsi spontan/ alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis adalah
pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,
bidan atau dukun beranak).
Aborsi terapeutik / Abortus Provocatus therapeuticum adalah
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai
contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi
menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik
calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas
pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa
(www.genetik2000.com).
Dalam Literatur lain dikatakan Keguguran atau abortus dapat dibagi menjadi :
A. Berdasarkan Kejadiannya :
1. Keguguran spontan
Terjadi anpa ada unsur tindakan dari luar dengan kekuatan sendiri
2. Keguguran buatan
Sengaja dilakukan sehingga kehamilan dapat diakhiri. Upaya
menghilangkan hasil konsepsi dapat dilakukan berdasarkan
a. Indikasi medis
Menghilangakn kehamilan atas indikasi ibu , untuk dapat
menyelamatkan jiwanya.Indikasi medis tersebut diantaranya :
- Penyakit jantung, ginjal atau hati yang berat
- Gangguan jiwa ibu
- Dijumpai kelainan bawaan berat dengan pemeriksaan USG
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim
b. Indikasi sosial
Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek sosial
- Menginginkan jenis kelamin tertentu
- Atidak ingin punya anak
- Jarak kehamilan terlalu pendek
- Belum siap untuk hamil
- Kehamilan yang tidak diinginkan
B. Berdasarkan pelaksanaannya
Berdasarkan pelaku gugur kandungan,dapat dibagi atau dikelompokkan :
1. Keguguran buatan terapeutik .
Dilakukan tenaga medis secara legalitis berdasarkan indikasi medis
2. Keguguran buatan ilegal /kriminalis
Dilakukan tanpa dasar hukum atau melawan hukum .( Ida Bagus Gde
Manuaba.dr.Prof.SpOG.ilum kebidanan,penyakit kandungan &keluarga
Berencana unttuk pendidikan Bidan.EGC:jakarta)
C. Etiologi
Pengguguran kandungan yang terjadi dewasa ini lebih banyak
didasarkan pada alasan sosiologis dibandingkan dengan alasan-alasan
medis. Alasan-alasan sosiologis ini dilarang
pidana
pidana.
Apabila dijabarkan, ada beberapa alasan yang digunakan oleh
wanita dalam menggugurkan kandungannya baik legal maupun illegal
yang disebabkan karena tidak menginginkan untuk meneruskan kehamilan
sampai
kehamilan,
apabila
diteruskan
akan
mengancam
dan
membahayakan jiwa si Ibu dan indikasi medis non vital yang terjadi
pada masa kehamilan dan berdasar perkiraan dokter, apabila diteruskan
akan memperburuk kesehatan fisik dan psikologis ibu. Selain itu juga
didasarkan pada alas an kesehatan janin uyaitu untuk menghindari
kemungkina melahirkan bayi cacat fisik maupun mental, walaupun
2.
abortir gelap
kelamin
(persetubuhan)
seorang
Muyassarotussolichah._____.Abortus
laki-laki
Provokatus
terhadap
dalam
Prespektif
Yuridis.www.ibnu.blogspo.com)
D. Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor yang merupakan predisposisi terjadinya
abortus, misalnya faktor paritas dan ibu, mempunyai pengaruh besar.
Risiko abortus semakin dengan bertambahnya paritas dan semakin
bertambahnya usia ibu dan ayah ( Cunningham, 2000). Riwayat abortus
pada penderita abortus nampaknya juga merupakan predisposisi terjadinya
abortus berulang. Kemungkinan terjadinya abortus berulang pada seorang
wanita yang mengalami abortus tiga kali atau lebih adalah 83,6 %
(Prawirohardjo dan Wiknjosastro, 2000)
Selain beberapa faktor diatas, penyakit ibu seperti pneumonia,
typhus
abdominalis,
pielonefritis,
malaria
dan
lain-lain
dapat
E. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian
atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin
kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan
seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai
penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut
karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh
atau sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama
2. Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan
3.
F. Gambaran Klinik
Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi
Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus
* Pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada/tidak jaringan
hasil konsepsi, tercium atau tidak bau busuk dari vagina
b. Inspekulo: perdarahan dari cavum uteri, ostium uteri terbuka
atau sudah tertutup,ada/tidak jaringan keluar dari ostium,
ada/tidak jaringan berbau busuk dari ostium
c. Vaginal toucher : porsio masih terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus
sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat
Jika terjadi perdarahan vagina : merah terang (segar) atau coklat gelap
(lama), Aborsi yg tidak dapat dihindari erjadi ketika aborsi spontan dapat
dipastikan melalui diagnosisi dilatssi servik, ketuban pecah, perdarahan
vagina, kram, dan nyeri pinggang. (Varney Helen,dkk.2001.Buku Saku Bidan
.EGC:Jakarta )
G. Penatalaksanaan
Pada dasarnya penatalaksanaan dari abortus kriminalis adalah
berdasakan bagaimana keadaan janin dan keadaan pasien sehingga
penatalaksanaan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
Abortus imminens
Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan
rangsang mekanik berkurang
Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari
Tes kehamilan dan pemeriksaan USG untuk menentukan keadaan
janin
Berikan obat-obat hormonal dan antispasmodika
Berikan obat penenang dan preparat hematinik
Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C
Abortus Insipiens
Bila perdarahan tidak banyak tunggu terjadinya abortus spontan
tanpa pertolongan selama 36 jam
Pada kehamilan <> 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU
dalam RL 500 ml dimulai 8 tetes/menit dan naikkan sesuai
kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplet.
Bila janin sudah keluar tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan
pengeluaran plasenta secara manual
Abortus Inkomplit
Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCl
fisiologis atau RL dan selekas mungkin ditransfusi darah
Setelah syok teratasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian
Jika selama kehamilan ditemukan perdarahan, identifikasi :
1. Lama kehamilan
2. Kapan terjadi perdarahan, berapa lama,banyaknya, dan aktivitas yang
mempengaruhi
3. Karakteristik darah: merah terang,kecoklatan,adanya gumpalan darah, dan
lendir.
4. Sifat dan lokasi ketidaknyamanan seperti kejang, nyeri tumpul atau
tajam,mulus, serta pusing.
5. Gejala-gejala hipovolemi seperti sinkop.
B.Penyimpangan KDM
Masalah Kesehatan
Masalah Ekonomi
Masalah Sosial
-Keluarga Ekonomi
Rendah
Usaha Menggugurkan
Kandungan/Abortus
Kriminalis
Melakukan kegiatan
fisik berlebihan
Perdarahan Pervaginum
Minum obat-obatan
aborifisien
(emmettika,omenagoga,ec
Abortus
Gg.Rasa nyaman
Risiko infeksi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya volume cairan b/d kehilangan vaskular dalam jumlah
berlebihan
2. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia
3. Gg rasa nyaman nyeri b/d peningkatan kontraksi uterus
4. Risiko tinggi terjadinya infeksi b/d penahanan hasil konsepsi
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1 :
Kurangnya volume cairan b/d kehilangan vaskular dalam jumlah
berlebihan
Tujuan :
RASIONAL
1. Perkirakan kehilangan darah
membantu membedakan
pembalut
2. Lakukan tirah baring,
reduksi aktivitas.Peningkatan
dan koitus
3. Posisikan ibu dengan tepat,
ditinggikan
atau posisi
semifowler
sebagai tampon
4. Membantu menentukan beratnya
vaginal
6. Pantau masukan dan keluaran
ginjal .
7. Bunyi napas adventutis
menunjukkan kelebihan
penggantian .
Kolaborasi :
9. Dapatkan pemeriksaan darah
dan nutrient
10. Haluaran kurang dari 30 ml/jam
menandakan penurunan perfusi
ginjal dan kemnungkinan
terjadinya nekrosis
tubuler.Keluaran yang tepat
ditentukan oleh derajat defisit
individual dan kecepatan
penggantian.
11. Meningkatkan volume darah
sirkulasi dan mengatasi gejla syock
4.
Irga.2009.Abortus.www.irwanashari.blogspot.com
7. ( Muyassarotussolichah._____.Abortus Provokatus dalam Prespektif
Yuridis.www.ibnu.blogspo.com)
Ida Bagus Gde Manuaba.dr.Prof.SpOG.ilum kebidanan,penyakit
kandungan &keluarga Berencana unttuk pendidikan
Bidan.EGC:jakarta)
(Rosfany.dr.2009.Abortus.www.dokterrosfanty.blogspot.com)