: Ny. M
2. No. RM
: 00-00-38-44-62
5. Alamat
: Islam
B. Hasil Skrining
Skrining yang dilakukan dengan menggunkan form skrining SGA yang
didapatkan keseluruhan total skor SGA untuk kategori A yaitu 1, kategori B yaitu 1 dan
C yaitu 6, sehingga didapatkan hasil dari skrining pasien masuk kedalam kategori C
yaitu gizi buruk dan memerlukan asuhan gizi.
C. Assessment Gizi
1. Riwayat Personal
a.
Data Personal
Ny. M seorang perempuan berusia 49 tahun, suku jawa. Bahasa seharihari yang digunakan adalah bahasa jawa dan Indonesia. Pasien adalah seorang
buruh tani. Pasien didiagnosa dengan kanker ovarium dan telah menjalani
operasi pengangkatan ovarium. Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh
merasakan nyeri pada luka operasi dan dirujuk ke RSAL DR. Ramelan. Mobilitas
pasien saat ini hanya berbaring ditempat tidur.
b.
Riwayat Penyakit
1) RPD
Pasien pada waktu awal belum menyadari terjadinya tumor pada ovarium
setelah sekian lama pasien mengeluh merasakan nyeri pada perut bagian
bawah dan setelah memeriksakan ke klinik pasien dirujuk ke rumah sakit
untuk menjalani rawat jalan selama 5 bulan barulah diketahui
didiagnosa kaker ovarium.
16
pasien
17
2) RPS
MRS pasien merasakan kembung + nyeri pada perut. BAB tidak pernah
terhitung sejak masuk RS tanggal 06 Februari 2015. Pasien di diagnosa
kanker ovarium + ILO (infeksi luka operasi) dan sekarang sedang menjalani
perawatan luka operasi.
3) RPK
Keluarga pasien diketahui tidak memilki riwayat suatu penyakit
c.
Riwayat Sosial
1) Faktor sosial ekonomi
Pasien termasuk kedalam golongan ekonomi menengah kebawah. Pasien
hanya seorang buruh tani. Suami pasien juga seorang buruh tani.
2) Situasi rumah
Pasien tinggal dirumah milik sendiri bersama suami dan anak pasien yang
telah berkeluarga.
3) Dukungan sosial dan kesehatan
Pada saat menjalani rawat jalan pasien selalu diantar oleh suaminya dan
selama perawatan pasien dibantu oleh keluarga dan saudara dalam biaya
perawatan.
4) Letak geografis rumah
Pasien bertempat tinggaldi Dusun Duran RT.04 Wonoayu Siduarjo
5) Pekerjaan
Paien sehari-hari bekerja sebagai buruh tani
6) Agama
Ny. M beragama Islam
Identifikasi :
Pasien di diagnosa kanker ovarium + ILO (infeksi luka operasi) dan sekarang
sedang menjalani perawatan luka operasi. Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas
operasi. Berdasarkan data sosial ekonomi pasien diketahui memilki ekonomi
menengah kebawah.
18
Menu
Bahan Makanan
nasi
Beras giling
telur ayam rebus
Telur ayam bagian
(putih)
putih
cah sawi
Sawi
semangka
Semangka
pepaya
Pepaya
minyak goreng
Minyak kelapa sawit
Sub Total
nasi
Beras giling
bandeng goreng
Bandeng
Telur ayam
telur ayam rebus
Telur ayam bagian
(putih)
putih
semangka
Semangka
minyak goreng
Minyak kelapa sawit
Sub Total
nasi
Beras giling
telur ayam
Telur ayam
sayur kare
Wortel
Buncis
Kentang
semangka
Semangka
bakpia
Bakpia
minyak goreng
Minyak kelapa sawit
Sub Total
Total
Kebutuhan
Persentase
Kategori
Protein
Hewani
Nabati
0.0
1.0
Berat
Energi
15
54.0
30
25
100
100
2.5
15.0
5.5
28.0
46.0
22.6
171.1
54.0
19.4
8.1
3.2
0.0
0.0
0.0
0.0
3.2
0.0
3.0
0.6
15.0
28.0
22.6
147.0
54.0
32.4
4.2
3.5
8.3
56.0
68.0
22.6
294.4
612.5
1680.8
36.43 %
3.2
0.0
0.0
6.9
0.0
2.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
2.6
15
15
5
30
100
2.5
15
.
10
10
10
200
25
2.5
24.2
80,04
28,79 %
DTB
DTB
Tabel 1. Asupan Recall 24 Jam
Keterangan :
Defisit tingkat berat (DTB)
: <70%
: 70 79%
: 80 89%
Identifikasi :
Hasil recall 24 jam
1) Energi : 612,5 kalori (36,43% dari kebutuhan)
2) Protein : 24,2 gram (34,83% dari kebutuhan)
3) Lemak : 13,2 gram (35,32% dari kebutuhan)
LEMAK
HA
Natr
0.1
11.8
0.0
0.6
0.5
0.5
0.0
2.6
1.0
0.0
0.0
0.0
0.1
0.2
0.0
2.5
2.9
0.1
0.7
0.6
0.2
1.0
6.9
12.2
0.0
32.2
11.8
0.0
0.0
0
2
4
4
0
11
0
0
7
0.0
0.5
0.0
1.5
1.0
0.0
0.1
0.2
0.2
1.0
2.2
0.0
6.9
0.0
0.2
2.5
4.1
0.1
2.3
0.0
0.0
0.0
0.4
1.7
2.5
6.2
13.2
37.4
35.32%
0.2
6.9
0.0
19.0
11.8
0.1
0.9
0.8
1.9
13.8
19.1
0.0
48.5
99.6
252.1
39.52%
0
4
0
12
0
47
7
3
0
8
0
0
67
91
112
8.
DTB
DTB
19
4) Karbohidrat : 99,6 gram (39,52% dari kebutuhan)
b. Asupan makan dan minum
1) Jumlah makan :
Saat dirumah pasien mengkonsumsi nasi 1 centong peres tiap kali makan
(100 gram), lauk nabati yaitu tahu dan tempe goreng masing-masing 2 potong
sedang/hari (@ 50 gram), sayur yang dikonsumsi yaitu sayur lodeh bersantan
1 sendok sayur dengan frekuensi 4 kali/minggu (@ 100gram), lauk hewani
yang biasa dikonsumsi yaitu ikan pindang telur ayam 1 potong dengan
frekuensi 1 kali/minggu (@ 50 gram). Jarang mengkonsumsi buah-buahan.
Makan goreng-gorengan hanya apabila ada keinginan.
2) Jenis makanan
Pasien diketahui senang mengkonsumsi jenis makanan yang bersantan
3) Pola makan
Pola makan pasien yaitu 2-3 kali/hari makanan utama.
4) Variasi makanan
Berdasarkan data diatas diketahui variasi makanan pasien kurang. Paseian
cenderung lebih sering mengkonsumsi makanan bersantan.
Identifikasi :
Kebiasaan makan saat dirumah diketahui suka mengkonsumsi makanan
bersantan dan cenderung tidak bervariasi.
c.
d.
e. Pengetahuan/perilaku
1) Pengetahuan makanan dan zat gizi
Pasien dan keluarga pasien diketahui minim pengatahuan terkait makanan
yang dibatasi yaitu mengandung lemak jenuh tinggi, natrium tinggi dan gula
tinggi.
2) Perilaku dan kepercayaan
Pasien senang mengkonsumsi sayuran yang bersantan dan sesekali
mengkonsumsi goreng-gorengan.
17
Identifikasi :
Kurangnya pengetahuan terkait diet yang harus dijalankan
f.
3. Data Objektif
a. Antropometri
1) LILA = 14 cm.
2) Status Gizi : %LLA =
Gizi Buruk
x 100 % x = 46,51 %
3) RL
= 154 cm
4) TB Estimasi = 63,18 + (0,63xRL) (0,17xU)
TB Estimasi = 63,18 + (0,63X154) (0,17X49)
TB Estimasi = 151,87 cm
5) BBI
= (TB 100) (10 % (TB 100))
= (151,87-100) (10 % (151,87-100))
= 46,69 kg
b. Hasil pemeriksaan biokimia
Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium
N
Pemeriksaa
WBC
6 Februari
2015
3,5x10 uL
HGB
8,3 gr/dL
3
4
5
6
7
8
HCT
PLT
BUN
Kreatinin
Natrium
Kalium
Hasil
10 Februari
11 Februari
2015
3x10 uL
2015
3,3x10u
11,8gr/dL
L
12,5 g/dL
Nilai Normal
Keteranga
4-10 x 10 uL
n
Rendah
11-16 gr/dL
24,7 %
34,5 %
33,8 %
37-54 %
25 x 10
40x 10
150-400x10
36 mg/dL
10-24 mg/dL
1,8 mg/dL
0,5-1,5 mg/dL
137,9 mmol/L
135-145 mmol/
3,74 mmol/L
3,5-5 mmol/L
(Sumber : Buku Status Pasien Tanggal 6-11 Februari 2015)
Normal
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
c. Clinic/fisik :
1) Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pasien selama 2 hari perawatan mengalami
sedikit perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Keadaan Fisik Pasien Selama 2 Hari Perawatan pertanggal 10-11
Februari 2015
Tanggal
Jenis Pemeriksaan
Keadaan
Umum
Lemas
Mual
Badan demam
Nyeri luka
10 Februari 2015
++
11 Februari 2015
++
+++
++
18
Kesadaran
operasi
Sesak nafas
Menggigil
Edema
Baik
+
+
+
+
Tanggal
10 Februari
11 Februari
2015
2015
140/100
140/100
36
36
84x
84x
20x
20x
Nilai Normal
Keterangan
Tensi (mmHg)
120/90 mmHg
Tinggi
0
Suhu ( C)
36 37
Normal
Nadi (/menit)
60 100x
Normal
Pernafasan
16-24x
Normal
(/menit)
Urin tamping
1000
1100
(cc)
(Sumber : Buku Status Pasien Tanggal 10-11 Februari 2105)
Identifikasi :
Hipertensi, nyeri pada perut bekas luka operasi + keluar nanah dari luka
operasi
3) Treatment
a) Diberikan infus Natrium Clorida 0,9 % 500 pada tanggal 9 Februari
2015
b) Diberikan infus RL (Ringer Laktat) 500ml pada tanggal 10 februari
d. Dietary History
Hari pertama penggalian data dan perencanaan asuhan gizi kepada
pasien dlakukan teknik Recall 24 jam untuk mengetahui asupan makanan
pasien.Recall 24 jam dilakukan pada tanggal 9 Februari 2015 dengan hasil
yaitu:
Tabel 3. Hasil Recall Makanan 24 jam
Monitoring
Asupan
Kebutuhan
Tingkat konsumsi
Kriteria
Energi (kkal)
612,5
1680,8
36,43 %
DTB
Protein (g)
24,2
84,04
28,79 %
DTB
Lemak (g)
13,2
37,4
35,32 %
DTB
19
Karbohidrat (g)
99,6
252,1
39,52 %
DTB
Keterangan :
Defisit tingkat berat (DTB)
: <70%
Defisit tingkat sedang (DTS)
: 70 79%
Defisit tingkat ringan (DTR)
: 80 89%
Normal
: 90 119%
Lebih
: >120%
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2008)
Asupan makan pasien selama studi kasus yang diamati mulai tanggal 10
Februari 2015 12 Februari 2105, makanan diberikan sesuai dengan
kemampuan pasien dalam bentuk lunak yaitu nasi tim. Pengamatan asupan
makan pasien ini dilakukan sebanyak tiga kali pengamatan dengan cara
melakukan pengamatan sisa makanan dengan metode comstock selama dua
hari. Makanan yang disajikan sesuai dengan menu yang telah direncanakan dan
kebutuhan energi serta zat gizi pasien. Asupan makanan yang dihitung adalah
asupan makanan yang berasal dari Rumah Sakit maupun dari luar Rumah Sakit.
1) Waste atau Sisa Makanan
Hasil pengamatan waste atau sisa makanan pasien selama 3 hari
perawatan dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 4. Waste atau Sisa Makanan Ny. M pertanggal 10-11 Februari 2015
Tanggal
10
Februari
2015
Waktu
Pagi
Siang
Malam
Makanan
Mak.Pokok
50
75
50
L. Hewani
75
50
25
75
100
50
75
Teh Manis
Buah
Mak.Pokok
75
50
75
L. Hewani
50
25
Lauk Nabati
75
100
80
Sayur
20
Teh Manis
Lauk Nabati
Sayur
11
Februari
2015
20
Buah
Keterangan
Energi
(kal)
Protein
(Gram)
Lemak
(Gram)
Karbohidrat
(Gram
Hari I
10 Februari
2015
Kebutuhan
Intake RS
Intake LRS
Total Intake
% Tk.Konsumsi
1680,84
674,7
674,7
40,13
84,04
23,2
23,2
27,6
37,5
27,8
27,8
74,32
252,12
92,9
92,9
36,83
Berat
Berat
Sedang
Berat
1680,84
753,9
120.7
874,6
52,03
84,04
28,8
2,9
31,7
37,72
37,5
35,4
1,1
36,5
97,71
252,12
80,2
25
105,2
41,73
Kategori
Berat
Berat
Baik
Berat
Total intake
774,5
27,46
32,5
99,05
Tingkat
konsumsi (%)
46,08
32,66
86,01
39,28
Kategori
Hari II
11 Februari
2015
Kebutuhan
Intake RS
Intake LRS
Total Intake
% Tk.Konsumsi
Rata-rata
intake/hari
Rata-rata
tingkat
konsumsi (%)
(Sumber : Hasil Pengamatan Intake Makanan Pasien Tanggal 19-21 Maret 2014)
Kriteria asupan makanan :
a) Baik
: >90%
b) Defisit ringan
: 81-90%
c) Defisit sedang
: 70-80%
d) Defisit berat
: <70%
(Sumber : Buku Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004.
21
3) Perkembangan Diet
Perkembangan diet selama 2 hari perawatan (6 kali pengamatan)
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 6. Perkembangan Diet Selama 3 Hari Perawatan pertanggal 10-11
Februari 2015
Tanggal
Bentuk Makanan
9 Februari 2015
10 Februari 2015
11 Februari 2015
Diet TETP
Diet TETP
Diet TETP
Nasi Biasa
Lunak tim
Lunak tim
D. Diagnosis Gizi
Diagnosis Penyakit
Diagnosis Gizi
Domain
NI-5.2
Problem
Malnutrisi
Etiologi
Terkait
Sign
dengan
Ditandai
dengan
peningkatan kebutuhan
status
berdasar
yaitu 14 cm (%LLA :
ILO
46,51 %),
(infeksi
operasi)
luka
gizi
buruk
nilai
LLA
asupan
kurang
dari
kebutuhan,
penampakan
yaitu
kurus
kehilangan
Jenis diet
: TETP
Bentuk makanan : Lunak (Tim)
Route
: oral
Frekuensi
: 3x makan utama
e. Tujuan Diet
:
1) Mamberikan makan sesuai dengan kondisi pasien dan kebutuhan zat
gizi secara bertahap sampai dengan 70% dari kebutuhan zat gizi pasien.
2) Meningkatkan status gizi pasien hingga normal.
22
3) Memenuhi kebutuhan energy, protein, lemak dan karbohidrat.
Prinsip Diet :
TETP
g. Syarat Diet :
f.
pernafasan.
h. Perhitungan Kebutuhan gizi dan zat gizi penting
1) Energi sehari
= 36 kkal x kg BBI
= 36 x 46,69 kg
= 1680,84 kkal
Sehingga total energi sehari = 1680,84 kkal
2) Kebutuhan gizi penting
a) Protein
= 20 % x 1680,84 kkal
= 336,16 kkal/4
= 84,04 gram
b) Lemak
= 20 % x 1680,84 kkal
= 336,16 kkal/9
= 37,35 gram
c) Karbohidrat = 60 % x 1680,84 kkal
= 1008,5 kkal/4
= 252,12 gram
i. Perencaan bertahap :
Perencanaan hari I dan II 50 % :
1) Energi
: 50 % x 1680,84 kkal
= 840,42 kkal
2) Protein
: 50 % x 69,58 gram
= 34,79 gram
3) Lemak
: 50 % x 37,35 gram
= 18,67 gram
4) Karbohidrat : 50 % x 252,12 gram
= 126,06 gram
j. Perencanaan menu
Terlampir
k. Perencanaan Konseling/Edukasi :
1 Topik
: Ca. Ovarium + ILO (post ops.)
2 Tujuan
:
a) Memberikan pengetahuan dan pemahaman diet yang berkaitan
dengan penyakit pasien.
b) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang makanan yang
dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan.
c) Lebih patuh terhadap diet yang diberikan
3
Waktu
: 15 menit
Tempat
Metode
23
7
Media
Materi
Terlampir
l.
Perencanaan Monev
1)
2)
3)
4)
2. Implementasi
Diet yang diberikan pada Pasien yaitu diet
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya implementasi dietnya dapat dilihat pada tabel 8:
Tabel 8. Implementasi Diet NT TKTP
Bahan
Makanan
Nasi Tim
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayuran
Buah
Minyak
Susu FCM
Gula
Jumlah
Siang
Nasi Tim
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayuran
Buah
Minyak
Jumlah
Malam
Nasi Tim
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayuran
Buah
Minyak
Jumlah
Waktu
Pagi
Total
Persentase (%)
Protein
(gr)
6
7
2.5
0.5
0
0
7
0
23
6
14
5
0.5
0
0
25.5
6
7
5
0.5
0
0
18.5
74
13.675699
7
80 279.4615
33.265215
5 53.05908
24
3. Rekomendasi
a. Ada tidaknya perubahan diit
Adanya perubahan bentuk makanan dari nasi biasa (NB) ke nasi tim (NT).
Selama dilakukan pengamatan tidak ada perubahan diet NTM TKTP
b. Cara Pemesanan diit
Cara pemesanan diet yaitu NTM TKTP 1680,84 kkal
25
F. Monitoring dan Evaluasi
Tanggal
Antropometri
9 Februari
2015
1. LILA
=
14 cm.
Status Gizi :
%LLA =
x 100 %
x = 46,51 %
Gizi
Buruk
2. RL = 154 cm
Biokimia
Data
pemeriksaan
laboratorium
tanggal
6
Februari 2015 :
Fisik-Klinis
Dietary
1. RR : 20
Diet NB TKTP
1. Energi : 662,1
x/menit
2. TD : 120/80
kkal (39,39%)
2. Protein : 24,2 g
mmHg
3. Suhu : 36 oC
(34,83%)
4.
Urin
3.
Lemak
: 15,7 g
1.
tampung :
(42,03%)
4. KH :124,6 g
1800 cc
5. KU :
(49,43%)
Composmetis,
Lemas , GCS
456
6. Masih terasa
2.
nyeri pada
perut (+++)
7. Nafsu makan
menurun
8. Kurus dan
pelisutan otot
3. 9. Terdapat
edema pada
kaki
10. Belum BAB
sejak MRS
4.
Perubahan
Diet
-
Edukasi
Pemberian
edukasi dan
motivasi kepada
pasien dan
keluraga pasien
akan pentingnya
asupan
makanan
terutama
makanan yang
tinggi protein
untuk
menunjang
penyembuhan
penyakit Ca.
Ovarium +
infeksi luka
operasi .
Masalah Baru
Nilai Hb
rendah
menunjukkan
anemia
Tindak
Lanjut
Pemberian
diit NB TKTP
Bentuk
makanan
biasa
26
5.
6.
10
Februari
2015
1. LILA
=
14 cm. Status
Gizi : %LLA =
x 100
% x = 46,51
%
Gizi Buruk
2. RL = 154 cm
5. 1. RR : 20
Diet NT TKTP
1. Energi:
x/menit
674,7kkal
6. 2. TD : 140/100
mmHg
(40,13%)
3. Suhu : 36 oC 2. Protein : 23,2 g
4. N : 84 x/menit
(33,21%)
5. Urin tampung : 3. Lemak : 27,8 g
1000 ml
(74,32%)
6. KU :
4. KH
:92,9
g
Composmetis,
(36,83%)
Lemas , GCS
456
7. Kurus dan
pelisutan otot
8. Keluar cairan
nanah dari luka
operasi + feses
9. Nafsu makan
Pemberian
diit NT TKTP
1680,84 Kal
Bentuk
makanan tim
(lunak)
Pemberian
edukasi dan
motivasi kepada
pasien dan
keluraga pasien
akan pentingnya
asupan
makanan
terutama
makanan yang
tinggi protein
untuk
menunjang
penyembuhan
penyakit Ca.
Ovarium +
infeksi luka
Tekanan darah
pasien
meningkat
Pemberian
diit NT TKTP
1680,84 Kal
Bentuk
makanan tim
(lunak)
dengan
pembatasan
penggunaan
garam.
27
11
Februari
2015
1. LILA
=
14 cm. Status
Gizi : %LLA =
1.
HG
B
x 100
:
% x = 46,51
%
Gizi Buruk
2. RL = 154 cm
1
2
,
5
g
/
d
L
n
o
r
m
a
l
(
mulai timbul
10. Terdapat
odeme pada
kaki
11. Mesih nyeri
pada perut (++
+)
1. RR : 20 x/menit
2. TD : 140/100
mmHg
3. Suhu : 36 oC
4. N : 84 x/menit
5. KU :
Composmetis,
Lemas , GCS
456
6. Kurus dan
pelisutan otot
7. Keluar cairan
nanah dari luka
operasi +feses
8. Terdapat odeme
pada kaki
9. Urin tampung :
1100 ml
10. Masih nyeri
pada perut (++),
mulai berkurang
operasi .
Diet NT TKTP
1. Energi
:
874,6
kkal
(52,03%)
2. Protein
:
31,7
g
(45,38%)
3. Lemak : 36,5
g (97,71%)
4. KH : 105,2 g
(41,73%)
Pemberian
diit NT TKTP
1680,84 Kal
Bentuk
makanan tim
(lunak)
Pemberian
edukasi dan
motivasi kepada
pasien dan
keluraga pasien
akan pentingnya
asupan
makanan
terutama
makanan yang
tinggi protein
untuk
menunjang
penyembuhan
penyakit Ca.
Ovarium +
infeksi luka
operasi .
Tekanan darah
pasien masih
belum normal
Pemberian
diit NT TKTP
1680,84 Kal
Bentuk
makanan tim
(lunak)
dengan
pembatasan
penggunaan
garam.
28
N
:
1
1
1
6
g
r
/
d
L
)
2.
HC
T
:
3
3
,
8
%
r
e
29
n
d
a
h
(
3
7
4
7
%
)
30