Anda di halaman 1dari 3

BAB 7

TEORI BERBICARA
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide
yang dikombinasikan.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan.
Tujuan pembicara dapat dibedakan atas lima golongan, yaitu :
1. menghibur,
2. menginformasikan,
3. menstimulasi,
4. meyakinkan, dan
5. menggerakkan.

1. Jenis-jenis Berbicara
Bila diperhatikan mengenai bahasa pengajaran akan kita dapatkan berbagai jenis
berbicara. Antara lain : diskusi, percakapan, pidato menjelaskan, pidato menghibur,
ceramah, dan sebagainya.
Berdasarkan pengamatan minimal ada lima landasan yang digunakan dalam
mengklasifikasi berbicara. Kelima landasan tersebut adalah :
1. situasi,
2. tujuan,
3. metode penyampaian,
4. jumlah penyimak, dan
5. peristiwa khusus.

Mari kita perbincangkan setiap landasan tersebut,


a. Situasi
Aktivitas berbicara terjadi dalam suasana, situasi, dan lingkungan tertentu. Situasi
dan lingkungan itu dapat bersifat formal atau resmi, mungkin pula bersifat informal
atau tak resmi. Dalam situasi formal pembicara dituntut berbicara secara formal,
sebaliknya dalam situasi tak formal, pembicara harus berbicara secara tak formal
pula. Kegiatan berbicara yang bersifat informal banyak dilakukan dalam kehidupan
manusia sehari-hari
Jenis-jenis kegiatan berbicara informal meliputi :
1. tukar pengalaman,
2. percakapan,
3. menyampaikan berita,
4. menyampaikan pengumuman,
5. bertelepon, dan
6. memberi petunjuk (Logan, dkk., 1972 : 108).
Sedangkan kegiatan berbicara yang bersifat formal meliputi :
1. ceramah,
2. perencanaan dan penilaian,
3. interview,
4. prosedur parlementer, dan
5. bercerita (Logan, dkk., 1972 : 116).

b. Tujuan
Akhir pembicaraan, pembicara menginginkan respons dari pendengar. Pada
umumnya tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur, menginformasi-kan,
menstimulasikan, meyakinkan, atau menggerakkan pendengarnya.

c. Metode Penyampaian
Ada empat cara yang bisa digunakan orang dalam menyampaikan pembicaraannya,
antara lain :

1. penyampaian secara mendadak,


2. penyampaian berdasarkan catatan kecil,
3. penyampaian berdasarkan hafalan, dan
4. penyampaian berdasarkan naskah.

d. Jumlah Penyimak
Komunikasi lisan melibatkan dua pihak, pendengar dan pembicara. Jumlah peserta
yang berfungsi sebagai penyimak dalam komunikasi lisan dapat bervariasi misalnya
satu orang, beberapa orang (kelompok kecil), dan banyak orang (kelompok besar).
e. Peristiwa Khusus
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menghadapi berbagai kegiatan.
Sebagian dari kegiatan itu dikategorikan sebagai peristiwa khusus, istimewa, atau
spesifik. Contoh kegiatan khusus itu adalah ulang tahun, perpisahan, perkenalan,
pemberian hadiah. Berdasarkan peristiwa khusus itu berbicara atau berpidato dapat
digolongkan atas enam jenis,
1. pidato presentasi,
2. pidato penyambutan,
3. pidato perpisahan,
4. pidato jamuan (makan malam),
5. pidato perkenalan, dan
6. pidato nominasi (mengunggulkan). (Logan dkk., 1972 : 127).

Anda mungkin juga menyukai