Anda di halaman 1dari 68

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak

Pelaporan SPT Tahunan


Wajib Pajak Badan dan
Orang Pribadi
Kategori Wajib Pajak
PP Nomor 46 Tahun 2013

PJ.091/KUP/S/005/2014-01

Agenda
Studi Kasus
Cara Pengisian SPT Tahunan PPh

Pengisian SPT Tahunan PPh WP


Badan terkait Aturan PP Nomor 46
Tahun 2013

Deskripsi Wajib Pajak


PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib
Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang
usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto
pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk
dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya
sebagai berikut :
Nama Wajib Pajak
NPWP
Jenis Usaha
Alamat

:
:
:
:

PT Murai Batu
01.234.567.8-107.000
Perdagangan
Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Laporan Laba Rugi


PT MURAI BATU
Laporan Laba/Rugi
Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Saldo Awal
Pembelian
Tersedia Dijual
Persediaan Akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto Usaha
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Gaji
Biaya Penyusutan
Biaya Alat Tulis Kantor
Biaya Perjalanan Dinas
Biaya Bunga
Biaya Sewa Gedung
Biaya Telepon dan Listrik
Total Biaya
Laba Neto Usaha
Pendapatan dan Biaya Lain
Pendapatan Bunga Tabungan
Pajak Bunga Tabungan
Total Pendapatan dan Biaya Lain
LABA NETO

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp

Rp

865.000.000

Rp
Rp

(700.000.000) +
165.000.000

Rp
Rp

(59.000.000) +
106.000.000

Rp

1.600.000 +

(125.000.000)
(675.000.000) +
(800.000.000)
100.000.000 +

(25.000.000)
(15.375.000)
(2.125.000)
(3.000.000)
(5.000.000)
(5.500.000)
(3.000.000) +

2.000.000
(400.000) +

Rp

107.600.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Neraca
PT MURAI BATU
NERACA
Per 31 Desember 2013
AKTIVA

KEWAJIBAN

Aktiva Lancar
Kas
Bank
Piutang Dagang
Persediaan
Jumlah Aset Lancar

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

98.225.000
180.000.000
250.000.000
100.000.000
628.225.000

Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aset Tetap
Total AKTIVA

Rp
Rp
Rp
Rp

101.500.000
(46.125.000)
55.375.000
683.600.000

Hutang Bank
Jumlah KEWAJIBAN
+

+
+

EKUITAS
Modal
Laba Ditahan TahunTahun Sebelumnya
Laba Tahun Berjalan
Jumlah EKUITAS

Rp 100.000.000
Rp 100.000.000

Rp 500.000.000
Rp (24.000.000)
Rp 107.600.000
Rp 583.600.000

+
+

Total KEWAJIBAN dan


EKUITAS

Rp 683.600.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

PPh Pasal 22 Tahun 2013

Peredaran Bruto Januari Desember 2013

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

80.000.000
90.000.000
70.000.000
40.000.000
60.000.000
120.000.000
95.000.000
50.000.000
60.000.000
70.000.000
80.000.000
50.000.000
865.000.000

Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya

Rugi Tahun Pajak :


2011
Laba Tahun Pajak :
2012

Rp.

(75.000.000)

Rp.

51.000.000

Pemotong/Pemungut
NPWP Pemotong/Pemungut
Jenis Transaksi/Penghasilan
DPP
PPh Dipotong/ Dipungut
Tanggal Transaksi

:
:
:
:
:
:

Bendahara Instansi X
00.123.456.7-XXX.000
Pengadaan Barang
Rp. 40.000.000
Rp.
600.000
2 Juli 2013

PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013


Pemotong/Pemungut
NPWP Pemotong/Pemungut
Jenis Transaksi/Penghasilan
DPP
PPh Dipotong/ Dipungut

:
:
:
:
:

Bank X
21.321.654.7-XXX.000
Bunga Bank
Rp. 2.000.000
Rp. 400.000

PPh Final sesuai PP 46


Masa Pajak
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

Peredaran Bruto
Rp
95.000.000
Rp
50.000.000
Rp
60.000.000
Rp
70.000.000
Rp
80.000.000
Rp
50.000.000
Rp
405.000.000

PPh (1 %)
Rp
950.000
Rp
500.000
Rp
600.000
Rp
700.000
Rp
800.000
Rp
500.000
Rp
4.050.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Rincian Biaya
Biaya untuk periode Januari Juni 2013 :

Harga Pokok Penjualan


Biaya Gaji
Biaya Penyusutan
Biaya Alat Tulis Kantor
Biaya Perjalanan Dinas
Biaya Bunga
Biaya Sewa Gedung
Biaya Telepon dan Listrik
Jumlah

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

380.000.000
10.000.000
7.687.500
1.000.000
3.000.000
2.500.000
2.750.000
1.500.000
408.437.500

Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan


Harta
Berwujud

Harga Perolehan

Akumulasi
Penyusutan Awal
Tahun 2013

Januari 2011

Rp. 3.500.000

Rp. 1.750.000

Rp. 1.750.000 Garis Lurus

Rp. 875.000

Mesin Ketik Januari 2011


Meja Kursi Januari 2011

Rp. 500.000
Rp. 2.000.000

Rp. 250.000
Rp. 1.000.000

Rp. 250.000 Garis Lurus


Rp. 1.000.000 Garis Lurus

Rp. 125.000
Rp. 500.000

Komputer

Bulan /
Tahun
Perolehan

Nilai Sisa Buku


Fiskal Awal
Tahun 2013

Metode
Penyusutan

Penyusutan
Fiskal Tahun
2013

Lemari
Motor

Januari 2011
Januari 2011

Rp. 1.500.000
Rp. 14.000.000

Rp. 750.000
Rp. 7.000.000

Rp. 750.000 Garis Lurus


Rp. 7.000.000 Garis Lurus

Rp. 375.000
Rp. 3.500.000

Mobil
Jumlah

Januari 2011

Rp. 80.000.000
Rp. 101.500.000

Rp. 20.000.000
Rp. 30.750.000

Rp. 60.000.000 Garis Lurus


Rp. 70.750.000

Rp. 10.000.000
Rp. 15.375.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH


KASUS 1 KE SPT TAHUNAN PPh
WP BADAN (FORMULIR 1771)?

Pengisian SPT Contoh Kasus 1


Dalam Kasus 1 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :
A. Lampiran Khusus :
1) Lampiran Khusus 1A
2) Lampiran Khusus 2A
3) Lampiran Khusus 8A-2
B. Form Induk dan Lampiran :
1) Form 1771 VI
2) Form 1771 V
3) Form 1771 IV
4) Form 1771 III
5) Form 1771 II
6) Form 1771 I
7) Form 1771 Induk

LAMPIRAN KHUSUS :
LAMPIRAN KHUSUS 1A
LAMPIRAN KHUSUS 2A
LAMPIRAN KHUSUS 8A-2

1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A:

Mobil dimasukkan ke bagian Kelompok 2

Komputer, Mesin Ketik, Meja


Kursi, Lemari dan Motor
dimasukkan ke Kelompok 1

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 2A:

Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya

Rugi Tahun Pajak :


2011
Laba Tahun Pajak :
2012

Rp.

(75.000.000)

Rp.

51.000.000

Diambil dari penghitungan


Netto Fiskal Form 1771-I

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (1/2):

Transkrip Elemen dari


Neraca diisi berdasarkan
Neraca Wajib Pajak

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (2/2):

Transkrip Elemen dari


Laporan Laba/Rugi diisi
berdasarkan Laporan
Laba/Rugi Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

FORM INDUK DAN LAMPIRAN :


FORM 1771 VI
FORM 1771 V
FORM 1771 IV
FORM 1771 III
FORM 1771 II
FORM 1771 I
FORM 1771 INDUK

Rekonsiliasi Fiskal dan Penghitungan PPh Terutang:

1. Pengisian Form 1771 VI :

Diisi dengan Daftar Penyertaan


Modal pada Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)

Diisi dengan Daftar Utang


dari Pemegang Saham
dan/atau Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)

Diisi dengan Daftar Piutang


dari Pemegang Saham
dan/atau Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengisian Form 1771 V :

Diisi dengan Daftar


Pemilik Modal di PT Murai Batu
meliputi rincian Nama, Alamat,
NPWP dan Jumlah Modal
Disetor serta persentase
kepemilikan modal.
Berdasarkan neraca jumlah
modal PT Murai Batu adalah
500.000.000
Diisi dengan Daftar Susunan
Pengurus dan Komisaris
meliputi Nama, Alamat,
NPWP dan jabatan
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

3. Pengisian Form 1771 IV :


Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan
dengan tarif 20 %

Diisi dengan Perhitungan Penghasilan


Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu
sesuai dengan PP 46 dengan tarif 1 %.

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

4. Pengisian Form 1771 III :

Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini


PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

5. Pengisian Form 1771 II :

Diisi
berdasarkan
data rincian
HPP dan Biaya
di Laporan
Laba/Rugi PT
Murai Batu.

Dipindahkan ke Form 1771-I


Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

6. Pengisian Form 1771 I :

Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi

Diisi dari Form 1771-II


Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan)
pada Laporan Laba/Rugi
Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan Neto atas Penghasilan
yang dikenai PPh Final, yaitu sebagai berikut :
1. Penghasilan Neto Bunga Tabungan : 2.000.000 400.000 =
1.600.000.
2. Penghasilan Neto dari Usaha Januari Juni :
405.000.000 350.562.500 = 54.437.500
Total = 56.037.500

Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.


Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

7. Pengisian Form 1771 Induk (1/2) :


Diisi dengan tahun pajak
Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)

Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal


ini PT Murai Batu tidak diaudit)

Diisi dari Form 1771-II


Diisi dengan Laba/Rugi Fiskal
Tahun Pajak sebelumnya :
75.000.000 51.000.000 =
24.000.000

Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)

Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771-III)

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

7. Pengisian Form 1771 Induk (2/2) :

Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun


Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)

Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek


Pajak (dari Formulir 1771-IV

Diisi dengan chek list lampiran yang


dilaporkan

Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama


Pengurus/Kuasa

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Pengisian SPT Tahunan PPh WP


Badan terkait Aturan PP Nomor 46
Tahun 2013

Deskripsi Wajib Pajak


PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib
Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang
usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto
pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk
dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya
sebagai berikut :
Nama Wajib Pajak
NPWP
Jenis Usaha
Alamat

:
:
:
:

PT Murai Batu
01.234.567.8-107.000
Perdagangan
Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara

Perbedaan dengan Contoh Kasus 1 adalah pada contoh 2


PT Murai Batu tidak mengalami kerugian pada tahuntahun sebelumnya dan memiliki PPh Pasal 25 yang telah
dibayar pada Masa Pajak 2013
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Laporan Laba Rugi


PT MURAI BATU
Laporan Laba/Rugi
Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Saldo Awal
Pembelian
Tersedia Dijual
Persediaan Akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto Usaha
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Gaji
Biaya Penyusutan
Biaya Alat Tulis Kantor
Biaya Perjalanan Dinas
Biaya Bunga
Biaya Sewa Gedung
Biaya Telepon dan Listrik
Total Biaya
Laba Neto Usaha
Pendapatan dan Biaya Lain
Pendapatan Bunga Tabungan
Pajak Bunga Tabungan
Total Pendapatan dan Biaya Lain
LABA NETO

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp

Rp

865.000.000

Rp
Rp

(700.000.000) +
165.000.000

Rp
Rp

(59.000.000) +
106.000.000

Rp

1.600.000 +

(125.000.000)
(675.000.000) +
(800.000.000)
100.000.000 +

(25.000.000)
(15.375.000)
(2.125.000)
(3.000.000)
(5.000.000)
(5.500.000)
(3.000.000) +

2.000.000
(400.000) +

Rp

107.600.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Neraca
PT MURAI BATU
NERACA
Per 31 Desember 2013
AKTIVA

KEWAJIBAN

Aktiva Lancar
Kas
Bank
Piutang Dagang
Persediaan
Jumlah Aset Lancar

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

357.225.000
180.000.000
250.000.000
100.000.000
887.225.000

Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aset Tetap
Total AKTIVA

Rp
Rp
Rp
Rp

101.500.000
(46.125.000)
55.375.000
942.600.000

Hutang Bank
Jumlah KEWAJIBAN
+

+
+

EKUITAS
Modal
Laba Ditahan TahunTahun Sebelumnya
Laba Tahun Berjalan
Jumlah EKUITAS

Rp 100.000.000
Rp 100.000.000

Rp 500.000.000
Rp 235.000.000
Rp 107.600.000
Rp 842.600.000

+
+

Total KEWAJIBAN dan


EKUITAS

Rp 942.600.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

PPh Pasal 22 Tahun 2013

Peredaran Bruto Januari Desember 2013


Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

80.000.000
90.000.000
70.000.000
40.000.000
60.000.000
120.000.000
95.000.000
50.000.000
60.000.000
70.000.000
80.000.000
50.000.000
865.000.000

Pemotong/Pemungut
NPWP Pemotong/Pemungut
Jenis Transaksi/Penghasilan
DPP
PPh Dipotong/ Dipungut
Tanggal Transaksi

Bendahara Instansi X
00.123.456.7-XXX.000
Pengadaan Barang
Rp. 40.000.000
Rp.
600.000
2 Juli 2013

PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013


Pemotong/Pemungut
NPWP Pemotong/Pemungut
Jenis Transaksi/Penghasilan
DPP
PPh Dipotong/ Dipungut

PPh Pasal 25
Masa Pajak
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
Juni 2013
Jumlah

:
:
:
:
:
:

:
:
:
:
:

Bank X
21.321.654.7-XXX.000
Bunga Bank
Rp. 2.000.000
Rp. 400.000

PPh Final sesuai PP 46


PPh Pasal 25
200.000
200.000
200.000
350.000
350.000
350.000
1.650.000

Masa Pajak
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Jumlah

Peredaran Bruto
Rp
95.000.000
Rp
50.000.000
Rp
60.000.000
Rp
70.000.000
Rp
80.000.000
Rp
50.000.000
Rp
405.000.000

PPh (1 %)
Rp
950.000
Rp
500.000
Rp
600.000
Rp
700.000
Rp
800.000
Rp
500.000
Rp
4.050.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Rincian Biaya
Biaya untuk periode Januari Juni 2013 :

Harga Pokok Penjualan


Biaya Gaji
Biaya Penyusutan
Biaya Alat Tulis Kantor
Biaya Perjalanan Dinas
Biaya Bunga
Biaya Sewa Gedung
Biaya Telepon dan Listrik
Jumlah

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

380.000.000
10.000.000
7.687.500
1.000.000
3.000.000
2.500.000
2.750.000
1.500.000
408.437.500

Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan


Harta
Berwujud

Harga Perolehan

Akumulasi
Penyusutan Awal
Tahun 2013

Januari 2011

Rp. 3.500.000

Rp. 1.750.000

Rp. 1.750.000 Garis Lurus

Rp. 875.000

Mesin Ketik Januari 2011


Meja Kursi Januari 2011

Rp. 500.000
Rp. 2.000.000

Rp. 250.000
Rp. 1.000.000

Rp. 250.000 Garis Lurus


Rp. 1.000.000 Garis Lurus

Rp. 125.000
Rp. 500.000

Komputer

Bulan /
Tahun
Perolehan

Nilai Sisa Buku


Fiskal Awal
Tahun 2013

Metode
Penyusutan

Penyusutan
Fiskal Tahun
2013

Lemari
Motor

Januari 2011
Januari 2011

Rp. 1.500.000
Rp. 14.000.000

Rp. 750.000
Rp. 7.000.000

Rp. 750.000 Garis Lurus


Rp. 7.000.000 Garis Lurus

Rp. 375.000
Rp. 3.500.000

Mobil
Jumlah

Januari 2011

Rp. 80.000.000
Rp. 101.500.000

Rp. 20.000.000
Rp. 30.750.000

Rp. 60.000.000 Garis Lurus


Rp. 70.750.000

Rp. 10.000.000
Rp. 15.375.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH


KASUS 2 KE SPT TAHUNAN PPh
WP BADAN (FORMULIR 1771)?

Pengisian SPT Contoh Kasus 2


Dalam Kasus 2 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :
A. Lampiran Khusus :
1) Lampiran Khusus 1A
2) Lampiran Khusus 8A-2
B. Form Induk dan Lampiran :
1) Form 1771 VI
2) Form 1771 V
Pada contoh kasus
2 tidak perlu
3) Form 1771 IV
mengisi Lampiran
4) Form 1771 III
Khusus 2 A karena
PT Murai Batu
5) Form 1771 II
tidak mengalami
6) Form 1771 I
kerugian fiskal
7) Form 1771 Induk

LAMPIRAN KHUSUS :
LAMPIRAN KHUSUS 1A
LAMPIRAN KHUSUS 8A-2

1. Pengisian Form Lampiran Khusus 1A:

Mobil dimasukkan ke bagian Kelompok 2

Komputer, Mesin Ketik, Meja


Kursi, Lemari dan Motor
dimasukkan ke Kelompok 1

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (1/2):

Transkrip Elemen dari


Neraca diisi berdasarkan
Neraca Wajib Pajak

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (2/2):

Transkrip Elemen dari


Laporan Laba/Rugi diisi
berdasarkan Laporan
Laba/Rugi Wajib Pajak
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

FORM INDUK DAN LAMPIRAN :


FORM 1771 VI
FORM 1771 V
FORM 1771 IV
FORM 1771 III
FORM 1771 II
FORM 1771 I
FORM 1771 INDUK

Rekonsiliasi Fiskal dan Penghitungan PPh Terutang:

1. Pengisian Form 1771 VI :

Diisi dengan Daftar Penyertaan


Modal pada Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)
Diisi dengan Daftar Utang
dari Pemegang Saham
dan/atau Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)
Diisi dengan Daftar Piutang
dari Pemegang Saham
dan/atau Perusahaan Afiliasi
(dalam contoh kasus ini tidak
ada)
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Pengisian Form 1771 V :

Diisi dengan Daftar


Pemilik Modal di PT Murai Batu
meliputi rincian Nama, Alamat,
NPWP dan Jumlah Modal
Disetor serta persentase
kepemilikan modal.
Berdasarkan neraca jumlah
modal PT Murai Batu adalah
500.000.000
Diisi dengan Daftar Susunan
Pengurus dan Komisaris
meliputi Nama, Alamat,
NPWP dan jabatan
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

3. Pengisian Form 1771 IV :


Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan
dengan tarif 20 %

Diisi dengan Perhitungan Penghasilan


Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu
sesuai dengan PP 46 dengan tarif 1 %.

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

4. Pengisian Form 1771 III :

Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini


PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

5. Pengisian Form 1771 II :

Diisi
berdasarkan
data rincian
HPP dan Biaya
di Laporan
Laba/Rugi PT
Murai Batu.

Dipindahkan ke Form 1771-I


Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

6. Pengisian Form 1771 I :

Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi

Diisi dari Form 1771-II


Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan)
pada Laporan Laba/Rugi
Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan Neto atas Penghasilan
yang dikenai PPh Final, yaitu sebagai berikut :
1. Penghasilan Neto Bunga Tabungan : 2.000.000 400.000 =
1.600.000.
2. Penghasilan Neto dari Usaha Januari Juni :
405.000.000 350.562.500 = 54.437.500
Total = 56.037.500

Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.


Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

7. Pengisian Form 1771 Induk (1/2) :


Diisi dengan tahun pajak
Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)

Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal


ini PT Murai Batu tidak diaudit)

Diisi dari Form 1771-II


Berbeda dengan Contoh 1, pada contoh kasus 2, ini
dikosongkan karena tidak ada kerugian fiskal tahun
sebelumnya
Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)
Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771-III)

Diisi dengan PPh Pasal 25


yang telah dibayar

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

7. Pengisian Form 1771 Induk (2/2) :

Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun


Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)

Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek


Pajak (dari Formulir 1771-IV)

Diisi dengan chek list lampiran yang


dilaporkan

Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama


Pengurus/Kuasa

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Pengisian SPT Tahunan PPh WP


Orang Pribadi terkait Aturan PP
Nomor 46 Tahun 2013

Deskripsi Studi Kasus


A. Informasi Umum
Dokter Ahmad Rais seorang Wajib Pajak yang berprofesi sebagai
dokter anak dengan status belum menikah bertempat tinggal di
Surabaya dengan NPWP 05.321.616.6-615.000. Penghasilan
yang diterima selama tahun 2013 diperoleh dari beberapa
sumber yaitu penghasilan jasa dokter dari praktek di Rumah
Sakit Medika Utama, penghasilan dari praktek dokter di klinik
pribadinya yang berlokasi di Surabaya, dan penghasilan dari
usaha apotek yang dimilikinya. Ahmad Rais telah mengajukan
ijin menyampaikan surat pemberitahuan penggunaan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto untuk perhitungan PPh Tahun
Pajak 2013 ke KPP Pratama Surabaya Rungkut.

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Deskripsi Studi Kasus


B. Data-Data
Selama tahun pajak 2013 penghasilan yang diterima adalah
sebagai berikut:
No.

Bulan

Penghasilan
jasa dokter di
Rumah Sakit
Medika

Penghasilan dari

Jumlah

praktek dokter di

Peredaran

klinik pribadinya

Bruto Apotek

Januari

23.000.000

15.000.000

20.000.000

Februari

24.000.000

12.000.000

22.000.000

Maret

20.000.000

11.000.000

23.000.000

April

21.000.000

13.000.000

20.000.000

Mei

25.000.000

15.500.000

21.000.000

Juni

20.000.000

14.000.000

25.000.000

Juli

25.000.000

12.500.000

22.000.000

Agustus

24.000.000

12.750.000

20.000.000

September

22.500.000

13.750.000

23.000.000

10

Oktober

23.500.000

14.250.000

26.000.000

11

November

22.000.000

11.150.000

25.250.000

12

Desember

25.000.000

14.000.000

24.000.000

275.000.000

158.900.000

271.250.000

Total

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Deskripsi Studi Kasus


B. Data-Data
Data pembayaran PPh yang dibayar sendiri dan PPh yang
dipotong/dipungut oleh pihak lain sebagai berikut:
No.

Bulan

Januari

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total

PPh Pasal 21 atas


Penghasilan
jasa dokter di Rumah Sakit
Medika
575.000
600.000
500.000
525.000
1.275.000
1.500.000
1.875.000
1.800.000
1.687.500
1.762.500
1.650.000
1.875.000
15.625.000

PPh Pasal 25

1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000

16.500.000

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Deskripsi Studi Kasus


B. Data-Data
Peredaran bruto atas usaha apotek selama tahun 2012 adalah
sebesar Rp1.450.000.000,00. Sehingga sejak masa Juli 2013
atas usaha apotek tersebut termasuk dikenai Pajak Penghasilan
yang bersifat final menurut Peraturan Pemerintah nomor 46
Tahun 2013. Pajak Penghasilan yang dibayar adalah sebagai
berikut:
No.
1
2
3
4
5
6

Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total

PPh Pasal 4 ayat (2)


yang bersifat final
220.000
200.000
230.000
260.000
252.500
240.000
1.402.500

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Deskripsi Studi Kasus


B. Data-Data
Data-data lain selama tahun 2013 sebagai berikut:

membayar zakat melalui Badan Amil Zakat sebesar


Rp16.500.000,00;

Daftar harta dan kewajiban


Daftar Harta Pada akhir Tahun 2013
No
Uraian Aset
1 Rumah di Jalan Rungkut
Madya 10
2 Tanah di Siwalankerto no.
103 A
3 Mobil
4 Tabungan di Bank Harapan
Cabang Surabaya
5 Deposito di Bank Mulia
Cabang Rungkut

Nilai Perolehan (Rp) Tahun Perolehan


550.000.000
300.000.000

2005
2007

225.000.000
40.000.000

2010
2009

175.000.000

2012

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Pembahasan Studi Kasus


Menghitung PPh yang terutang untuk tahun pajak 2013
No.
A.

Jumlah (Rp)

Uraian
Penghitungan penghasilan neto

1 Penghasilan neto dari pekerjaan bebas:


a.

Prakt ik di Rumah S akit Medika


45% x Rp275.000.000

b.

123.750.000

Prakt ik di klinik pribadi


45% x Rp158.900.000

71.505.000

Penghasilan net o dari usaha dan pekerjaan bebas

195.255.000

2 Penghasilan neto dari usaha


Penghasilan usaha apot ik bulan Januari sampai dengan Juni 2013
39.300.000

(30% x Rp131.000.000,00)
Jumlah Penghasilan Net o
B.

234.555.000
16.500.000

Zakat

218.055.000

Jumlah Penghasilan net o set elah zakat


C.

PT KP (T K):
W ajib Pajak sendiri

24.300.000

Jumlah PTKP
D.

Penghasilan Kena Pajak

E.

PPh T erutang

24.300.000
193.755.000

a.

5% x

50.000.000

2.500.000

b.

15% x 143.755.000

21.563.250

PPh yang terutang

24.063.250

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

Pembahasan Studi Kasus


Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2014:

Penghasilan Neto seluruhnya


Rp 234.555. 000,00
Penghasilan Neto Usaha Apotik
Rp 39.300.000,00 (-)
Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan usaha apotek
Rp 195.255.000,00
Zakat atas Penghasilan
Rp 16.500.000,00 (-)
Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan zakat
Rp 178.755.000,00
PTKP TK/0
Rp 24.300.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak
Rp 154.455.000,00
PPh Terutang:
5% x Rp 50.000.000,00
Rp 2.500.000,00
15% x Rp104.455.000,00
Rp 15.668.250,00
-------------------------(+)
Rp 18.168.250,00
Kredit Pajak PPh Ps. 21 Tahun Pajak 2013
Rp 15.625.000,00
-------------------------- (-)
Rp. 2.543.250,00
Angsuran bulanan PPh Ps.25 Tahun Pajak 2013:
1/12 x Rp2.543.250,00
: Rp
211.937,00
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar setiap masa pajak pada tahun 2014
setelah bulan disampaikannya SPT Tahunan adalah sebesar Rp 211.937,00.
Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi
Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.

BAGAIMANA PENGISIAN CONTOH


KASUS 3 KE SPT TAHUNAN PPh
WP OP (FORMULIR 1770)?

STEP 1
Isi Tahun Pajak , Metode Pembukuan, dan Identitas

1770

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

IDENTITAS

PERHATIAN

Tahun Pajak

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI


MEMPUNYAI PENGHASILAN :
USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
DARI
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA
DARI
DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
YANG
DARI PENGHASILAN LAIN

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

: 0 5

3 2 1

NAMA WAJIB PAJAK

: A H M A D

JENIS USAHA/PEKERJAAN BEBAS

: D O K T E R

NO. TELEPON/FAKSIMILI

: 0 3 1

PERUBAHAN DATA

6 1 6

Periode
Pembukuan

2 0 1 3
0 1 1 3
BL

s.d

TH

1 2 1 3
BL

x NORMA

TH

PEMBUKUAN

SPT PEMBETULAN KE - .

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

NPWP

TAHUN PAJAK

FORMULIR

Metode
Pencatatan

BERI TANDA " X " DALAM

6 1 5

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

0 0 0

R A I S
KLU : 8 6 2 0 2

3 0 2 0 2 7 4

LAMPIRAN TERSENDIRI

Identitas
Wajib Pajak

/ -

X TIDAK ADA

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban
bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam
peraturan perpajakan yang berlaku.

STEP 2

1770 - IV

KEM ENTERIAN KEUANGAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERHATIAN

LAMPIRAN - IV

TAHUN PAJAK

FORMULIR

Masukkan Harta, Kewajiban, dan Susunan Keluarga

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

HARTA PADA AKHIR TAHUN


KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN

NPWP

NAMA WAJIB PAJAK

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

1
R

0
1

1
3

3
1

s.d

TH

2
BL

NORM A

BERI TANDA " X " DALAM

BL

DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

3
TH

PEM BUKUAN
(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

BAGIAN A : HARTA PADA AKHIR TAHUN


NO.

JENIS HARTA

TAHUN PEROLEHAN

HARGA PEROLEHAN
(Rupiah)

(1)

(2)

(3)

(4)

KETERANGAN
(5)

Rumah di Jalan Rungkut Madya 10

2005

550.000.000

NOP: 62.32.060.033.009.0245.0

Tanah di Siwalankerto no. 103 A

2007

300.000.000

NOP: 65.58.070.032.007.0123.0

Mobil

225.000.000

BPKB: L. 3842752.7

Tabungan di Bank Harapan Cabang


Surabaya

2009

40.000.000

Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut

2012

175.000.000

2010

6
7
8
9
10
dst

JUMLAH BAGIAN A

No

1.290.000.000

JBA

Uraian Aset

Harga Perolehan

Tahun Perolehan

Rumah di Jalan Rungkut Madya 10

550.000.000

2005

Tanah di Siwalankerto No. 103 A

300.000.000

2007

Mobil

Tabungan di Bank Harapan Cabang Surabaya

40.000.000

2009

Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut

175.000.000

2012

225.000.000

2010

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajak
untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

STEP 3

LAMPIRAN - III

1770 - III

SPT

KEM ENTERIAN KEUANGAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PER H ATIAN :

NAMA WAJIB PAJAK

BAGIAN A :

TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT


FINAL
PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

PENGHASILAN YANG

NO

ISI DENGAN HU RU F CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

1
R

2
0

0
1

BL

PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETU NJUK PENGISIAN

NPWP

TAHUN PAJAK

FORMULIR

Masukkan Peredaran Bruto Dari Usaha Dagang/Jasa


dan PPh Pasal 4 (2) Final Yang Terhutang

s.d

TH

3
TH

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

DASAR PENGENAAN
PAJAK/PENGHASILAN BRUTO

PPh TERUTANG
(Rupiah)

(3)

(4)

1.

BUNGA DEPOSITO, TA BUNGA N, DISKONTO SBI, SURA T BERHARGA


NEGA RA

2.

BUNGA /DISKONTO OBLIGA SI

3.

PENJUA LAN SAHAM DI BURSA EFEK

4.

HA DIA H UNDIA N

5.

PESA NGON, TUNJA NGAN HA RI TUA DAN TEBUSA N


PENSIUN YA NG DIBA Y AR SEKALIGUS

6.

HONORARIUM A TA S BEBA N APBN / APBD

7.

PENGALIHA N HAK A TA S TA NA H DA N/A TA U BANGUNA N

8.

BA NGUNAN Y ANG DITERIMA DA LAM RANGKA BANGUNA N


GUNA SERA H

9.

(2)

SEWA A TA S TA NAH DA N/ATAU BA NGUNAN

10.

USA HA JA SA KONSTRUKSI

11.

PENY ALUR/DEA LER/AGEN PRODUK BBM

12.

BUNGA SIMPANA N Y ANG DIBA YA RKA N OLEH KOPERASI


KEPA DA ANGGOTA KOPERASI

13.

PENGHA SILAN DARI TRA NSAKSI DERIV ATIF

14.

DIV IDEN

15.

PENGHA SILAN ISTRI DA RI SA TU PEMBERI KERJA

16.

PENGHA SILAN LAIN YA NG DIKENA KA N PA JAK FINAL


DA N/ATAU BERSIFAT FINA L

17.

JUMLAH (1 s.d. 16)

BAGIAN B :

PEM BUKUAN

N
o

DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

JENIS PENGHASILAN

(1)

3
BL

NORM A

BERI TANDA " X " DALAM

Bulan

Juli

220.000

Agustus

200.000

September

230.000

Oktober

260.000

November

252.500

Desember

240.000

Total

PPh Pasal 4
Ayat (2) Final

1.402.500

140.250.000

1.402.500
1.402.500

PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

NO

SUMBER/JENIS PENGHASILAN

PENGHASILAN BRUTO
(Rupiah)

(1)

(2)

(3)

1.

BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH

2.

WARISAN

3.

BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM, PERSEKUTUAN,


PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI

4.

KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA

5.

BEASISWA

6.

PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

JUMLAH BAGIAN B

BAGIAN C :

JBB

PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH


(Rupiah)

PENGHASILAN NETO ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH

Peringatan:
Simulasi kasus ini hanya berlaku
terbatas untuk contoh kasus yang
telah
disebutkan
dan
tidak
menggugurkan
kewajiban
bagi
Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya
secara benar, lengkap, jelas, dan
ditandatangani sebagaimana telah
ditentukan
dalam
peraturan
perpajakan yang berlaku.

STEP 4

LAMPIRAN - II

1770 - II

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI


DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN,
PPh YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN
PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PERHATIAN :

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUN JUK PENGISIAN

NPWP

NAMA WAJIB PAJAK

BAGIAN A :

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

1
R

TAHUN PAJAK

FORMULIR

Masukkan Daftar Bukti Potong PPh Pasal 21/22/23/24/26/DTP


2
0

BERI TANDA " X " DALAM

BL

1
3

s.d

TH

NORM A

3
1

BL

No

TH

Bulan

PEMBUKUAN

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

10

Oktober

11

November

12

Desember

575.000

DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh
DITANGGUNG PEMERINTAH

NO

NAMA
PEMOTONG/PEMUNGUT
PAJAK

(1)

(2)

NPWP
PEMOTONG/PEMUNGUT
PAJAK
(3)

BUKTI
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN

JENIS PAJAK : PPh PASAL


21/ 22/23/24/26/DTP *)

JUMLAH PPh YANG DIPOTONG /


DIPUNGUT
(Rupiah)
(7)

NOMOR

TANGGAL

(4)

(5)

(6)

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

10/01//MS/2013

31 JANUARI
2013

PPH PASAL 21

575.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

20/02//MS/2013

27 FEBRUARI
2013

PPH PASAL 21

600.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

04/03//MS/2013

28 MARET 2013

PPH PASAL 21

500.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

13/04//MS/2013

30 APRIL 2013

PPH PASAL 21

525.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

11/05//MS/2013

28 MEI 2013

PPH PASAL 21

1.275.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

15/06//MS/2013

28 JUNI 2013

PPH PASAL 21

1.500.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

13/07//MS/2013

29 JULI 2013

PPH PASAL 21

1.875.000

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

21/08//MS/2013

29 AGUSTUS
2013

PPH PASAL 21

1.800.000

PPH PASAL 21

1.687.500

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

05/09//MS/2013

30 SEPTEMBER
2013

10

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

20/10//MS/2013

30 OKTOBER
2013

PPH PASAL 21

1.762.500

11

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

07/11//MS/2013

28 NOVEMBER
2013

PPH PASAL 21

1.650.000

12

RS MEDIKA

02.331.551.5-615.000

12/12//MS/2013

30 DESEMBER
2013

PPH PASAL 21

1.875.000

13

a
a

PPh Pasal 21
atas Penghasilan
di RS Medika

600.000
500.000
525.000
1.275.000
1.500.000
1.875.000
1.800.000
1.687.500
1.762.500
1.650.000
1.875.000

14

Total

15
dst

JUMLAH BAGIAN A

JBA

15.625.000

Pindahkan Jumlah Bagian A Kolom 7 ke Formulir 1770 Angka 15

15.625.000

STEP 5

HALAMAN 2

LAMPIRAN - I

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

1770 - I

PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI YANG MENGGUNAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERHATIAN :

NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO


PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

NPWP

0 5

3 2 1

NAMA WAJIB PAJAK

A H M A D

R A

2 0 1 3
0 1 1 3
BL

s.d

TH

6 1 5

BERI TANDA " X " DALAM

1 2 1 3
BL

x NORMA

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

6 1 6

TAHUN PAJAK

FORMULIR

Masukkan Penghasilan dari Usaha/Pekerjaan Bebas


/Sehubungan Pekerjaan/Penghasilan Lainnya

TH

PEMBUKUAN

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

0 0 0

I S

Jumlah peredaran bruto


dari penghasilan jasa dokter
di RS Medika sejak bulan
Januari 2013 s/d Desember 2013

BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO )
NO.

JENIS USAHA

PEREDARAN USAHA
(Rupiah)

NORMA
(%)

PENGHASILAN NETO
(Rupiah)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

DAGANG

INDUSTRI

JASA

PEKERJAAN BEBAS

USAHA LAINNYA

JUMLAH BAGIAN B

Jumlah peredaran bruto


dari usaha apotek sejak bulan
Januari 2013 s/d Juni 2013

131.000.000,00

30%

39.300.000

+
Jumlah peredaran bruto
dari penghasilan praktek dokter
di klinik pribadinya sejak bulan
Januari 2013 s/d Desember 2013

433.900.000,00

45%

JBB

195.255.000

234.555.000
Pindahkan Jumlah Bagian B Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 1

Pindahkan Angka Ini ke STEP-6

STEP 6
Isi Penghasilan Neto Yang Diambil Dari Lampiran I,
Halaman 2, Bagian B, C, dan D

Pindahan Dari Lampiran I,


Halaman 2, Bagian C,
Kolom Penghasilan Neto
(Lihat STEP-5)
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)

RUPIAH *)

1. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS


A. PENGHASILAN NETO

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]

2. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

234.555.000

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]

3. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA


[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]

4. PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI


[Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]

5. JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 + 2 + 3 + 4)

..
6. ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB

7. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG


SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)

Peringatan:
Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh
kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan
kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya
secara benar, lengkap,
jelas, dan ditandatangani
sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.

234.555.000

16.500.000

218.055.000

Pindahan Dari Lampiran I,


Halaman 2, Bagian D,
Kolom Jumlah Penghasilan
Neto (Lihat STEP-5)

Pindahan Dari Lampiran I,


Halaman 2, Bagian B,
Kolom Penghasilan Neto
(Lihat STEP-5)

STEP 7
Isi Penghasilan Kena Pajak (Bagian B, Induk)
dan PPh Terhutang (Bagian C, Induk)
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)

RUPIAH *)

1. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS


A. PENGHASILAN NETO

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]

2. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

B. PENGHASILAN
KENA PAJAK

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]

3. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA


[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]

4. PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI


[Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]

5. JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 + 2 + 3 + 4)

..
6. ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB

7. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG


SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)
8. KOMPENSASI KERUGIAN
9. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH KOMPENSASI KERUGIAN (7 - 8)
10. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

TK/ 0

K/

K/I/

11. PENGHASILAN KENA PAJAK (9 -10)

13. PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN


14. JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)

PH/

HB/

234.555.000

16.500.000

218.055.000

12. PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)


C. PPh
TERUTANG

234.555.000

218.055.000

10

24.300.000

11

193.755.000

12

24.063.250

13
14

Lakukan
pengisian dengan
mengikuti hasil
perhitungan atau
pengisian dari
baris diatasnya.

24.063.250

Peringatan: Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi
Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.

STEP 8
Isi Kredit Pajak(Bagian D, Induk)
dan PPh Kurang/Lebih Bayar (Bagian E, Induk)

C. PPh
TERUTANG

12. PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)

12

13. PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN

15. PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR
NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH [Diisi dari formulir 1770 -II Jumlah Bagian A Kolom 7]

a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI

D. KREDIT PAJAK

(14-15)

b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT


17. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI a. PPh PASAL 25 BULANAN

b. STP PPh PASAL 25 (HANYA POKOK PAJAK)

E. PPh K UR AN G/ L EBIH
BA YAR

b.

PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A)

20. PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 19.b mohon

a. X
b.

TGL
(16-18) LUNAS

24.063.250

15

15.625.000

16

8.438.250

17a

16.500.000
-

17c

18. JUMLAH KREDIT PAJAK (17a+17b+17c)

PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29)

14

17b

c. FISKAL LUAR NEGERI

19. a.

13

14. JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)

16. x

24.063.250

tgl

DIRESTITUSIKAN
DIPERHITUNGKAN DENGAN
UTANG PAJAK

bln

18

16.500.000

19

(8.061.750)

Pindahan dari formulir


1770-II, Bagian Kolom 7

Lakukan perhitungan
berupa pengurangan
atau penjumlahan
seperti biasa. Untuk
PPh Pasal 25, lihat
dalam deskripsi
studi kasus

thn

c.

DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP


PATUH)

d.

DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 D (WP


TERTENTU

Asumsikan WP mengajukan
restitusi atas SPT LB-nya

STEP 9
Isi Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 (Bagian F, Induk),
Lampiran (Bagian G, Induk), dan Bagian Identitas

Perhitungan PPh Pasal 25


menggunakan lampiran
tersendiri

Check out kotak yang


tersedia sesuai dengan
dokumen yang dilampirkan

Isi dengan identitas Wajib


Pajak dan tanda tangani

Isilah SPT Tahunan


Anda dengan
BENAR,
LENGKAP, dan
JELAS

Untuk keperluan penyuluhan, bahan presentasi ini


(slide) dapat dimodifikasi atau dikondisikan sesuai
dengan keperluan seperti dengan menambah
atau mengurangi slide yang ada.
Jika diperlukan, softcopy slide dapat dibagikan
kepada wajib pajak hanya dalam bentuk .pdf
(untuk menjaga isi dari materi dan menghindari
penyalahgunaan)

Anda mungkin juga menyukai